NovelToon NovelToon
GAIRAH SANG PENJAHAT CINTA

GAIRAH SANG PENJAHAT CINTA

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Selingkuh
Popularitas:5.3k
Nilai: 5
Nama Author: Alek Yuni

Kehidupan manusia berubah ubah, seiring dengan berjalannya waktu, begitupun dengan kehidupan Hasan selama ini

Dulu ia seorang pemuda gagah,tampan , pemberani dan perkasa, punya istri berparas cantik.Namun semuanya itu tidak berlangsung lama dan abadi baginya.

Hasan harus jatuh ke titik yang terendah yaitu kepada kesengsaraan dan kesusahan setelah ia di tinggal istrinya.

Ia sering di hina, di caci maki, bahkan terkadang ia sering di buli oleh orang terdekatnya, baik itu laki laki maupun perempuan.

Di dalam kehidupan yang penuh dengan kesepian akhirnya Hasan pun bertekad untuk mengisi kehidupannya dengan penuh gairah.

Gairah kehidupannya di tuangkan ke berbagai perempuan yang dekat dengannya.

Roda berputar seiringnya waktu akhirnya Hasan pun sadar pada dirinya dengan bantuan seseorang yang dia kenal.

Di akhir cerita akhirnya Hasan pun bertaubat

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alek Yuni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPISODE 07.

 keesokan harinya Hasan pun berangkat beraktifitas, ia kerja sebagai kuli bangunan di rumah tetangganya.hasan bekerja sebagai kendek bangunan.

Baju Hasan kelihatan kotor oleh pasir, tanah dan adukan, selain itu badannya terkena sengatan sinar matahari yang membuat Hasan menjadi keringatan.

Ketika Hasan sedang asik memegang cangkul membikin adukan, Hasan di panggil oleh sang tukang, " Hasan sini Luh" seru sang tukang yang tiada lain adalah pamannya sendiri.

Hasan pun datang menghampiri sambil berkata " iya ada apa paman?" lalu pamannya berkata " tolong belikan benang ke warung, ini uangnya" pamannya menyerahkan selembar uang.

Hasan pergi ke warung, di tengah perjalanan ia bertemu dengan Fitri yang bermaksud main ke rumah Herna. Fitri menyapa dengan suara lantang" Wei Hasan elu mau ke mana?. Hasan menoleh ke arah datangnya suara. Setelah tahu yang memanggil adalah Fitri Hasan pun menjawab " mau ke warung fit, kamu mau ke mana?. Fitri menjawab saya mau ke rumah Herna mau main sekalian ada sedikit keperluan.

" oh" jawab Hasan "eh tolong sekalian sampaikan salam dari aa asan buat Herna yang cantik" timpa Hasan.

Mendengar ucapan Hasan Fitri menjulurkan lidahnya, ia merasa agak sedikit kecewa karena Fitri telah lama menaruh simpati pada Hasan, namun meskipun demikian Fitri tetap menghargai Hasan. Fitri ingin menutupi rasa simpatinya pada Hasan walaupun ada sedikit rasa kecewa di hatinya, lalu Fitri berkata " iya akan aku sampaikan titipan salam kamu pada Herna. ' ok terima kasih' seru Hasan.

Fitri melangkah menuju rumah Herna, sedangkan Hasan langsung ke warung untuk membeli benang.

Sesampainya Fitri di rumah Herna ia langsung menemuinya,. Pada waktu itu kebetulan Herna baru beres berdandan.

" Herna apa kabar?" Tanya Fitri. " baik" jawab Herna dengan singkat. Lalu Fitri pun melangkah mendekati Herna. " her tadi aku ketemu Hasan di jalan, ia memberikan titipan buat kamu" seru Fitri dengan suara pelan, lalu Herna pun bertanya " apaan tuh"? Herna agak penasaran sambil memandang wajah sahabatnya.fitri lalu menjawab dengan suara pelan sambil di dekatkan ke telinga Herna ," Hasan nitip salam untukmu, katanya dia dah kangen berat", Herna kaget dengan ucapan Fitri, di dalam hatinya penuh dengan kebimbangan.

Di satu sisi Herna menyukai Rudi yang tampan dan anak orang kaya, namun sayang Rudi mempunyai silat sombong dan angkuh, arogan serta cepat marah dan cepat tersinggung, sedangkan di diri Hasan ia melihat Hasan seorang yang pendiam memiliki kelembutan sopan dan penuh perhatian, namun sayang Hasan adalah pemuda miskin yang tak punya apa-apa.

" hai ko jadi melamun, kamu kaget yah dapat salam dari Hasan?. tanya Fitri,

Herna menjawab dengan suara sedikit keras untuk menyembunyikan rasa gundahnya di hadapan Fitri," aku ngga senang dapat kiriman salam dari Hasan, malah aku kesal padanya kenapa kemarin dia datang kesini mengganggu si Rudi yang mau main ke sisi, Rudi kan jadi ngga fokus main ke sini". lalu Fitri bertanya lagi dengan sedikit rasa ingin tahunya, " terus kemarin kalian berdua dari mana aja, perasaan ke warung ko lama banget" Herna menjawab dengan sedikit emosi" yah ngga ngapa ngapain cuma ke warung Ceu Ijah, biasa aja belanja". Fitri hanya mengangguk tandanya ia faham dengan ucapan sahabatnya.

Dua jam waktu berlalu,tak terasa kini sudah menunjukan jam sebelas dua belas siang, tiba-tiba Fitri mengajak Herna. "her kita makan baso yu, kaan enak makan yang pedas pedas kalau cuaca lagi panas begini, ditambah kita sambil minum es campur , mantep kayanya.herna menganggukkan kepalanya tanda ia setuju."kalau begitu ayo kita jalan" ajak putri.

Mereka berdua pun langsung menuju tukang baso yang di tunjukan Fitri.

Rumah tukang bakso kebetulan melewati rumah dimana Hasan sedang bekerja.ketika sedang melewati rumah tersebut tiba tiba ada suara yang memanggil," Herna neng Herna" Herna dan Fitri pun menoleh ke arah datangnya suara, ternyata itu adalah suara Hasan yang memanggil mereka." mau ke mana?" tanya Hasan sambil melemparkan senyum ke arah Herna. Fitri merasa sedikit cemburu pada Herna dengan sikap Hasan seperti itu, sebab sebenarnya Fitri telah lama menaruh simpati di hatinya kepada Hasan. " mau ke tukang bakso jawab Herna " dengan sedikit membalas senyuman Hasan.

Jauh di lubuk hati Herna sebetulnya ia pun mengakui akan kebaikan dan ketertarikannya kepada Hasan, namun ia gengsi mengakuinya.

Di saat yang bersamaan, salah satu adik kandung Herna melintas di jalan tersebut.ia kaget melihat kakaknya berdiri di depan lelaki yang belum ia kenal, lalu ia berkata" kakak mau ke mana, siapa dia?, ko kakak ngobrol sama orang yang hitam dan kumel ini, persis pengemis". Mendengar ucapan adiknya seperti itu Herna jadi merasa tidak enak lalu ia berkata " hus kamu jangan begitu Hasan ini sedang bekerja jadi wajar kalau tampangnya kotor dan kumel, tolong maafkan sikap adikku yah " pinta Herna kepada hasan.hasan pun menganggukkan kepalanya.

Sebelum Herna pergi meninggalkannya Hasan mengajukan pertanyaan pada Herna, "nanti malam bolehkah jika aku datang ke rumah mu?" lalu Herna menjawab " jangan, ntar di marahi si Rudi, aku kan pacarnya si Rudi". Setelah itu Herna pun melangkah menuju tukang bakso, namun sebelum pergi ia melambaikan tangannya ke arah Hasan.

1
Setsuna F. Seiei
Aku rela begadang buat baca cerita ini, wajib banget dicoba!
Yume✨
Gak bisa berhenti membacanya.
Yoi Lindra
Thor, gimana sih? Kok blm update lagi? 😩
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!