Warning!!
Cerita ini untuk usia 21+, mohon bijak dalam memilih bacaan sesuai usia.
Menceritakan tentang wanita bernama Emma Fiorella (26) yang dimutasikan dari perusahaan cabang ke perusahaan pusat dan bertemu dengan seorang anak kecil yang menabraknya ketika dirinya sedang berada di salah satu pusat perbelanjaan dan membentak ayah anak kecil itu. Namun siapa sangka pria itu ternyata adalah pemilik perusahaan dimana ia bekerja.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gelsomino, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23: Zio rindu mommy
"Emm...Carlos tunggu sebentar," panggil Emma. Carlos berbalik, "Kalau Pak Javier makan siang, apakah perlu ditemani sekretaris juga?" tanya Emma.
"Tentu saja tidak, tugasmu hanya memesan makan siang untuk bos. Biasanya bos juga akan mentraktir mu," ujar Carlos. Lalu kenapa bosnya menyuruhnya kesana membawa bekal.
"Baiklah Carlos. Thanks," balas Emma.
Emma kembali keruangan Javier membawa tas bekalnya. Emma melihat Javier sudah duduk di sofa.
"Kenapa lama sekali, kemari lah...." ucap Javier sembari membuka makanannya. Emma berjalan mendekati Sofa lalu duduk berhadapan dengan Javier.
"Kenapa kamu hanya memegang bekalmu...ayo makan.." ujar Javier mengamati Emma yang sedari tadi tidak membuka kotak bekalnya.
"Pak..saya makan di ruangan saya saja ya," ujar Emma duduk tidak nyaman. Javier hanya diam saja tidak membalas ucapan Emma. Akhirnya Emma pasrah, bosnya tidak peduli sama sekali seperti biasanya. Emma kemudian membuka kotak bekalnya dan mulai menyantapnya.
"Drrrttt...drrrttt..." ponsel Emma bergetar. Emma berhenti sejenak dan mengangkat ponselnya.
"Halo sayang..." ucap Emma.
Tiba-tiba Javier terbatuk, "Uhukk...uhukk..uhuukk...", untung saja makanan yang ada di mulutnya tidak keluar dan mengenai wajah Emma.
Emma yang panik langsung memberikan botol air mineral pada Javier.
"Pak..hati-hati, ini diminum dulu," ucap Emma. Ia sedikit menjauh dari Javier lalu melanjutkan panggilannya.
"Nanti mommy telepon lagi ya sayang.., mommy lagi kerja," ucap Emma.
Emma lalu kembali duduk di sofa dan melanjutkan makan siangnya.
Javier sesekali menatap Emma yang sedang serius menikmati makan siangnya. Dalam pikirannya Javier bertanya-tanya siapa yang menghubungi Emma, mungkinkah itu adalah pacar Emma?.
"Loh.., Pak Javier sudah selesai?" tanya Emma saat melihat Javier tidak lagi menyentuh makanannya. Padahal masih banyak yang sisa. Sepertinya Javier tidak selera lagi.
"Saya sudah kenyang," balas Javier.
"Emm.., saya tadi pagi membuat puding mangga. Bapak mau coba?" tawar Emma.
"Boleh.." pungkas Javier.
"Sebentar saya ambilkan dulu, saya menyimpannya di kulkas," ujar Emma pergi menuju pantry.
"Javier menatap makanan Emma yang ada di depannya. Sepertinya ia tertarik untuk mencobanya. Javier menyendok makanan Emma ke dalam mulutnya sembari mengawasi pintu, takut Emma datang.
"Apa dia yang memasaknya, ini enak sekali," gumam Javier mengambil 3 sendok lagi.
Javier melihat gagang pintu bergerak, pertanda seseorang akan masuk. Dengan cepat Javier kembali pada posisi awal dan segera mengunyah makanannya.
"Ini Pak.., silahkan dimakan," ucap Emma memberikan kotak berisi puding.
Emma melihat kotak bekalnya, lalu mengerutkan alisnya. Setahunya ia masih makan sedikit bekalnya, lalu kenapa bekalnya seperti berkurang. Atau memang dirinya yang lupa.
Setelah makan siang selesai, Emma membersihkan bekas makanan mereka dan membuangnya ke tempat sampah.
"Pak saya permisi dulu" ujar Emma.
"Thanks untuk pudingnya. Saya suka," ucap Javier.
"Sama-sama Pak."
Malam harinya Emma menghubungi Zio, hampir saja ia lupa. Padahal ia sudah janji akan menghubunginya. Emma mencari kontak Zio di ponselnya lalu memanggilnya.
"Halo mommy..., Zio rindu mommy," ucap Zio. Dua hari tidak bertemu dengan Emma membuatnya rindu berat seperti tidak bertemu selama satu tahun saja.
"Mommy juga rindu Zio, pengen peluk anak mommy," pungkas Emma gemas hingga memeluk guling nya.
"Besok kami akan pulang dari rumah grandma, Zio akan datang ke rumah mommy bersama Bibi Camala."
"Oke.., mommy tunggu kedatangan mu. Kamu mau makan apa besok, biar mommy buatkan," tanya Emma.
Zio tampak berpikir sejenak, "Zio mau makan cumi bakar mom."
"Besok pasti akan mommy buatkan untukmu," ujar Emma.
"Mommy memang yang terbaik," balas Zio senang.
"Bagaimana di sekolahnya tadi," tanya Emma.
"Seru mom, kami bermain permainan mencari harta karun mom. Zio dapat banyak makanan mom," ucap Zio.
"Wow..hebat banget anak mommy," puji Emma.
"Ya sudah..., Zio sekarang tidur ya. Biar besok bangunnya tidak telat," pungkas Emma.
"Oke mom, good night." Balas Zio.
#jangan lupa like, vote, rate dan hadiahnya ya. thanks
buat author semangat nulis nya