Cristian Agung Jaya si pria tampan yang di juluki dengan CEO gila pemilik salah satu perusahaan terbesar di Asia. Gila yah benar-benar gila, dia sangat antusias untuk membuat para pekerjanya pusing bahkan hampir terkena struk ringan. Namun kegilaannya di balas lebih gila lagi oleh seorang wanita yang baru saja bergabung di perusahaannya miliknya. Wanita cantik pemilik nama Naila Cynthia ini justru berbeda dari pekerja lainnya yang takut menghadapi Cristian, dia bahkan melakukan segala kegilaan untuk membalaskan semua keluhan pekerja di perusahaan besar itu. Kalau mau tahu kelanjutan ceritanya mari di baca.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon asrwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cemburu
Tak butuh waktu lama untuk mengendarai mobil nya, mereka pun sampai di halaman rumah Tian.
Dengan hasrat yang sudah tak tertahan, Tian menggendong tubuh mungil kekasihnya itu untuk masuk kedalam rumah.
Tian tak mau menunggu-nunggu, dia langsung menuju ke kamar nya dan menjatuhkan tubuh Thia dengan lembut diatas tempat tidur.
Sebenarnya perasaan Thia saat ini sangat ragu, ada juga rasa takut di hatinya, bagaimana jika dia melakukan hubungan suami istri diluar nikah, hal itu tidak boleh sampai terjadi. Sehingga saat itu Thia benar-benar menyadarkan dirinya untuk tidak terbawa nafsu.
Dengan lumatan lembut Tian pun mulai mencicipi setiap inci bibir Thia, untungnya Thia waspada dengan pergerakan tangan tian yang hendak membuka rok mininya.
"Enghhhh, jangan yang itu sayang" ucap nya menghentikan tangan Tian yang sudah liar.
"Malam ini saja sayang, aku gak bisa janji buat nahan" ucap nya merayu Thia
"Enggak sayang, tunggu nikahin aku!!" tegas Thia lalu kembali melumat bibir Tian
Sungguh malam itu Tian benar-benar tak bisa memuaskan hasratnya ke tubuh kekasihnya itu. Hingga dia memutuskan menyudahi permainan itu dan pergi ke dalam toilet untuk menuntaskan nya disana.
"Sialll, dia nolak sentuhan gue" Kesal Tian dalam hatinya.
"Huffff hampir aja gue jebol, pokoknya gak bisa, gue harus tetap jaga diri, misi gue hanya buat dia makin tergila-gila sama gue, dan menurut gue ini bukan cara yang salah, apalagi mendengar ucapan dia tadi yang bilang kalau gue ini hanya pemuas nafsu nya dia aja" Gerutu Thia dalam hatinya.
Setelah keluar dari toilet, Tian mendapati Thia sudah tertidur, sebenarnya Thia belum tidur dia hanya pura-pura tidur saja.
Tian pun berjalan menuju meja kerjanya yang berada di sudut ruangan itu, dan dia menerima panggilan telepon dari seorang gadis.
"Haloo bebyyyyyu" ucap nya menyapa gadis didalam teleponnya itu.
"Hah? Beby? Dia punya banyak simpanan deh kayaknya" Ucap Thia dalam hatinya yang sengaja menguping pembicaraan mereka.
"Atur saja, gue besok free dari sore, kita mau ketemu dimana?" tanya Tian melanjutkan obrolannya
"Oke, kalau gitu see you Beby" Ucap nya kemudian mematikan panggilan telepon itu.
Setelah selesai berbicara dengan gadis itu, Tian pun kembali ke kasur dan mulai menidurkan dirinya disamping Thia. Dia mengelus lembut rambut Thia, seperti lelaki yang benar-benar penuh cinta, namun hal yang belum diketahui Thia sampai saat ini adalah latar belakang asli dari kekasihnya itu.
Perlakuannya pada Thia menunjukkan rasa tulus nya, namun kenapa masih ada wanita lain di belakang Thia?" pertanyaan itulah yang muncul dibenak Thia saat ini.
"Lo ternyata gak cuma gila di kantor, Lo juga gila cewek, ternyata persepsi gue tentang Lo pas awal kenal gak salah yahh" ucap nya lagi dalam hatinya.
Tak lama pun Tian tertidur sambil memeluk tubuh mungil Thia. Thia yang merasakan dengkuran napas Tian tepat dilehernya pun memutar balik badannya menghadap Tian.
"Lo tampan, Lo mapan, pantas aja yah Lo berbuat sesuka hati Lo" ucap Thia sembari menatap kearah Tian. Dan tak bisa dibohongi rasa kecewa Thia Sampai saat ini masih sangat jelas, apalagi ucapan Tian masih muncul di benak Thia sedari tadi. Perasaan tulus Thia ternyata dibalas dengan perasaan yang main-main.
"Gue gak mau jahat, tapi gue harus balas kegilaan Lo dengan kegilaan yang gue punya juga!!!" ucap Thia dengan tegas dalam hatinya.
"Mungkin gue udah cinta sama Lo, tapi gue yakin kok cinta bisa di hilangkan, kalau benci udah menumpuk di dalam hati" kata nya lagi.
Dan tak tau pukul brapa, Thia pun ikut tertidur dipelukan Tian dengan sangat nyenyak.
Keduanya tampak seperti pasangan serasi yang memiliki cinta besar satu sama lain, namun kenyataannya masih ada warni warni yang buram dan tak jelas dibalik sampul keduanya.
...****************...
Pagi hari pun tiba dan menyapa mereka berdua, sinar matahari yang masuk keruang kamar itu membuat keduanya terbangun.
"Sayangggg, kamu udah bangun? Gimana tidur kamu?" tanya Tian
"Hemmm nyenyak kok" jawab Thia seadanya.
"Aku mandi deluan yahh, kamu lanjut tidur aja dulu" ucapnya dengan lembut sembari mencium kening Thia
"Hemmmmm" Thia hanya berdehem
Tian pun menuju kamar mandi, dan tanpa membutuhkan waktu lama, Tian keluar dengan handuk yang dililitkan dipinggang nya.
"Sayang sana gih mandi dulu" suruh Tian
"Iyahhhh sayang" jawabnya
Thia pun masuk kedalam kamar mandi membawa paperbag nya.
15 menit kemudian Thia keluar sudah menggunakan stelan baju kantor berwarna Salem yang membuat warna kulitnya tampak semakin cerah.
"Rambut kamu basah sayang, sini aku keringin" kata Tian
"Gak usah sayang, aku bisa sendiri kok" Ucap nya menolak tawaran Tian.
"Serius kamu bisa?"
"Hemmm bisa kok" jawab nya lagi.
Tingkah aneh kekasihnya itu sebenarnya membuat Tian sedikit bingung, namun dia berpikir positif bahwa itu adalah kebiasaan wanita yang Gonta ganti mood setiap hari.
Thia pun mulai mengeringkan rambutnya didepan cermin, sedangkan Tian menyiapkan roti dan susu untuk sarapan mereka berdua.
Setelah selesai berdandan, Thia menuju meja makan dan di suguhkan sarapan ringan oleh Tian.
"Art aku gak masuk hari ini, jadi kita hanya bisa sarapan roti, kamu GPP kan?" tanya Tian
"Hemmm, ini udah cukup kok" jawab nya
"Oke dehhh" kata Tian .
Setelah selesai menyantap sarapan itu, mereka pun berangkat ke kantor.
"Aku turun disini aja" Kata Thia saat mereka sudah sampai di sebuah persimpangan yang tak terlalu jauh dari kantor.
"Kenapa sayang?" tanya Tian
"Nanti orang-orang kantor lihat kita, lagian gak jauh kok" jawab nya
"Kayaknya gak bakal di perhatiin dehh, kan bisa nurunin bangku sayang" kata Tian
"Gak usah ribet, aku disini aja yahh, Babay" kata Thia yang langsung keluar.
Tian sedikit kaget melihat tingkah Thia yang tak biasanya itu.
"Perasaan gue semalam gak buat kesalahan apa apa dehh, kok malah gue yang di cuekin?" tanya Tian
"Ahhhh udah lah namanya juga cewek" ucap nya lagi.
Setelah dia sampai di kantor, Thia tak kunjung datang, padahal sudah setengah jam. Dan jam kerja mereka pun sudah lewat, biasanya Thia akan masuk sebelum jam 8 pas, namun sedari tadi Tian tak melihat sosok kekasihnya itu.
Tian pun memutuskan untuk keluar dari ruangannya, dan benar saja dia melihat Thia bersama dengan seorang pegawai laki-laki yang seumuran dengan mereka, sedang duduk santai di lobby lantai 2 sambil menikmati makanan.
Tawa Thia yang tampak sangat lepas ketika bersama pegawai pria bernama Andre itu membuat Tian sedikit emosi.
Keduanya yang bercerita dengan lihai dan tampak sangat asik, membuat Tian terbakar api cemburu.
Tian langsung mendekati keduanya, dan menatap sinis penuh amarah kerah Andre.
"Pak Tian" panggil Thia dengan santai
"Lo kenapa disini? bukannya kerja malah asik asikan disini!!!" gerutunya dengan kesal pada Andre.
"Jangan di marahin dong pak, dia tadi nawarin saya makan, dan kebetulan saya kurang kenyang tadi jadi kita makan berdua dehh" jawab Thia dengan santai tanpa rasa bersalah.
"Masuk keruangan!!!;" Pintah Tian pada Thia, dengan suasana hati yang senang karna rencana awalnya berhasil Thia pun berjalan masuk keruangan mereka dan berpamitan kepada Andre.
kalau ada waktu luang mampir ya di novel aku juga.
"aku dan teman kamarku."