Reverange & Love Mr.Mafia

Pagi yang cerah dengan di sambut kicauan burung yang bernyanyi di toko Gizel.

Gizel nampak duduk sembari memainkan pulpen di tangannya, entah apa yang ia fikirkan wajahnya terus di tekuk dan terus cemberut.

"Huh....sudah sehari dia tidak mengabariku, Ck!! dasar semua pria sama saja senang memainkan perasaan wanita" Kesalnya.

"Agh....ayolah otak bekerjalah semestinya tolong jangan terus membuatku berfikir tentang Arion"

TING

TONG

"Hai...." Sapa seorang pria sehingga membuat Gizel tersadar dari lamunannya.

"OH selamat da.....Hah!! Aland...." Kaget Gizel saat tahu Aland datang ke tokonya.

"Astaga....Aland aku lupa buketmu belum ku selesaikan....." Ucapnya sembari menutup mulutnya terkejut

Aland pun mendekat "Tidak apa, aku akan menunggunya, kau bisa selesaikan sekarang!" Jawabnya dengan senyum.

"Betapa bodohnya aku sampai lupa mengerjakan pekerjaanku" Gerutunya sembari menepuk-nepuk kepalanya.

"Tunggu sebentar aa.....akan ku selesaikan, emh.... beri aku waktu....30 menit oke...." Gizel pun segera merakit buket yang pernah di pesan oleh Aland, ia sebenarnya sudah merakitnya namun tinggal memesang beberapa bunganya saja yang masih kurang.

Aland terus memperhatikan Gizel ia juga melihat sekeliling di ruangan itu mencoba untuk menelusurinya.

Hingga akhirnya waktu tak terasa sudah 30 menit berlalu, Gizel membawakan buket pesanan Aland tepat di depannya.

"Aland aku sungguh minta maaf, aku benar-benar....."

"Sudah tidak apa, aku tau pekerjaanmu mungkin terlalu banyak jadi jangan khawatir" sambungnya.

"Kau baik sekali, sebagai permintaan maafku aku akan menggratiskan buketku untukmu bagaimana?" Tawar Gizel dengan senyumnya.

Aland terdiam sejenak dan beberapa saat kemudian bibirnya menyeringai dan otaknya memiliki sebuah rencana entah apa itu.

"Tidak perlu aku akan tetap membayarnya, tapi.....bagaimana jika di ganti dengan makan malam denganku?" Tawarnya dengan menaikkan satu sudut alisnya.

"Emh....maksudmu kita berdua?" tanyanya memastikan dan Aland mengangguk

"Baiklah kalau begitu" Gizel akhirnya menyetujui tawaran Aland karena ia merasa jika Aland adalah pria baik, dari awal mereka bertemu ia tidak merasakan hal buruk sedikitpun pada Aland.

"Oke akan ku hubungi kapan waktunya tiba" Aland meninggalkan beberapa lembar uang kertas di meja dan berlalu sembari membawa buket di tangannya.

"Dasar ceroboh, aku jadi harus makan malam dengan pria lain hanya karena aku belum menyelesaikan buketnya" Gerutu Gizel yang masih menyesal karena ulah kecerobohannya.

"Tapi tidak apa, bisa jadi Aland akan menjadi temanku, jika dilihat dia pria yang baik, dan bisa juga jika Viona ku jodohkan dengannya pfftt....." Gelaknya sendiri

TOK

TOK

"Masuk!"

"Tuan siang nanti kita akan ada meeting dengan klien anda yang berasal dari las vegas" Lapor Yu Jie kepada tuannya.

"Aku tahu, kau persiapkan semua!" perintahnya

"Baik tuan" Yu Jie mengundurkan diri dan pergi keluar dari ruangan Arion

Arion meraup wajahnya dan ia meraih tab untuk melakukan aktifitas seperti biasa mengawasi Gizel dari CCTV

"Sementara aku tidak mengunjungimu sweety, aku harus mengerjakan pekerjaanku setelahnya kita akan bersenang-senang" Ucapnya dengan seringai sembari mengelus layar tab nya.

"Cantik kau benar-benar membuatku tidak bisa berpaling saat melihatmu" Tambahnya.

"Apa yang kau lihat?"

Arion yang tengah fokus menatap layarnya pun tidak sadar jika sedari tadi Charles sudah berada di sampingnya.

"HEY!!! Ka.....kau gila ya? kau membajak CCTV rumah seorang gadis??" Kagetnya saat sempat melihat gambar di layar tab Arion.

Seketika Arion langsung menyembunyikan tabnya dan memijit pangkal hidungnya merasa sangat malu sekali jika kelakuannya di ketahui oleh sahabatnya.

"Oh jadi ini kelakuanmu selama ini, ck! ck! ck! benar-benar ya" Heran Charles.

"Diam kau!! kenapa kau masuk tanpa mengetuk hah??" Geram Arion sembari menatapnya tajam.

Charles pun duduk di depan kursi Arion dan menatapnya dengan tatapan curiga,

"Kenapa ku menatapku seperti itu?" Tanyanya

"Kau....kenapa tidak bilang jika punya pacar?" Tanyanya sembari mengeryitkan matanya menatap curiga.

"Dia bukan pacarku" Jawabnya sarkas dan kembali menatap layar komputernya.

"Bukan pacar tapi kau melihatnya sampai senyum sendiri, bahkan kau tidak sadar jika aku datang, atau.....jangan-jangan kau......"

"Apa??"

"Tidak ada hanya saja aku merasa heran, baru pertama kalinya aku melihatmu sangat tertarik dengan wanita itu, oh aku tau dia yang kau ajak ke pesta waktu itu kan?"

"Iya"

"Waah benat-benar memang, ku akui dia memang cantik, apa tidak ada untukku yang secantik dirinya??" Tanyanya dengan mata berbinar, serontak Arion menatapnya tajam

"Bukankah kau menginginkan Sofia, ambil saja dia!!" Seru Arion.

"Haaah Sofia sulit didekati, yaah ku akui perasaanku padanya memang masih sama seperti dulu, tapi setelah ku lihat-lihat sepertinya dia tidak menyukaiku daripada aku mencintai seorang diri mending aku mencari wanita cantik seperti milikmu......" Ucapnya dengan santai sembari menyilangkan kakinya.

"Ck!! jangan gangu wanitaku, kau bisa cari dimanapun asal jangan wanitaku!!" Geram Arion.

"Yah yah aku tau dia wanitamu....tidak ku sangka seorang Arion menyebut seorang gadis wanitaku...pftt" gelaknya

"Kenapa kau kemari? apa kau tidak ada pekerjaan hah??"

"Ah ya aku sampai lupa, sebenarnya aku ingin bekerja di kantormu, apa ada jabatan manajer atau apapun?" Jelas Charles.

"Bukankah perusahaan ayahmu sudah besar? kenapa harus meminta bekerja di perusahaanku??" Tanya Arion keheranan.

"Perusahaan ayahku tidak asik, lebih menyenangkan bekerja disini, karyawanmu cantik-cantik" Gelaknya.

"Kau ini mau bekerja atau mencari wanita hah??"

"Hehe keduanya jika bisa memang apa salahnya??"

"Ck!! menyusahkan, aku akan menyuruh Yu Jie untuk mencarikan posisi yang cocok untukmu, besok dia akan mengabarimu, sekarang kau pergilah kau sangat menganggu!!" Geram Arion yang merasa terganggu dengan keberadaan sahabatnya itu.

"Kau ini selalu begitu, oke aku pergi jangan lupa kabari ya, terimakasih sahabatku yang paling baik...pfftt...." Charles berlalu pergi meninggalkan ruangan Arion dengan langkah kaki sok nya itu.

Charles melirik sejenak seorang wanita berkacamata berdarah Cina itu, "Hay kau sekretaris Arion kan?" tanyanya.

"Hem benar" Jawabnya dengan singkat tanpa menatap Charles sedikitpun.

Charles terkekeh karena dirinya yang tidak di anggap ada oleh Yu Jie, 

"Hey lihat aku!!" perintahnya dan Yu Jie pun akhirnya menatap Charles dengan tatapan dingin.

"Aku ini sahabat bosmu bisakah kau bertindak sopan??" Geramnya.

"Kau memang sahabat bos Arion tapi kau bukan bosku, jadi untuk apa sopan padamu??" Jawabnya dengan nada dinginnya.

Charles terkekeh dengan jawaban sekretaris Arion ia merasa dirinya benar-benar tidak di anggap.

"Ck!! bos dan bawahan sama saja" gerutunya Charles menarik name tag Yu Jie dan menelitinya.

"Yu Jie nama yang cantik tapi tidak dengan orangnya" Charles melepaskan name tag Yu Jie dengan kasar dan berlalu begitu saja, sementara Yu Jie ia merasa kesal akibat cemooh an yang di katakan oleh Charles tadi.

"Haish dasar pria bre***ek, jika bukan sahabat tuan Arion pasti sudah ku patahkan tangannya" Geram Yu Jie tidak terima.

"Patahkan saja jika bisa! jika gagal maka aku yang akan mematahkan tulang ekormu" jawabnya sebelum benar-benar meninggalkan kantor Arion.

"Dasar pria gila" gerutu Yu Jie