Annchi terbangun dan menyadari bahwa dia tidak berada di rumah sakit melainkan di rumah reot. bukankah tadi dia jatuh dari tangga?? Dan siapa pula laki-laki tampan yang sedang berbaring di sampingnya ini??
"Kalau kamu sudah tidak tahan dengan pernikahan kita, Tunggulah beberapa hari lagi aku pasti akan menceraikan kamu, jangan berusaha untuk bunuh diri lagi" Ucap Xiao long sambil menatap Ancchi dengan muram.
Bercerai?? kenapa dia harus bercerai dengan suami yang tampan ini?
"Aku tidak ingin bercerai, aku hanya ini menjadi kaya!"
Xiao long menatapnya dengan heran, bukankah perceraian adalah hal yang paling Fang Ying Inginkan selama ini?
Bisakah Annchi/Fang Ying mewujudkan impiannya untuk menjadi seorang pengusaha kaya di era kuno bersama suaminya??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon anthy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 14
Yang Mei yang mendengar perkataan Xiao Long tercengang. Dia sangat marah, lalu berlari pergi sambil menangis tersedu-sedu diikuti Shang Lin di belakangnya.
Fang Ying dan Xiao Long hanya melihat mereka dengan acuh tak acuh. Lalu mereka kembali merapikan barang-barang belanjaan mereka hingga hari mulai gelap.
"Lelah sekali"Ucap Fang Ying sambil mengangkat kedua tangannya ke atas untuk meregangkan punggungnya.
"Apa ada yang ingin kamu makan?" Tanya Xiao Long.
"Apa kamu bisa memasak?" Jawab Fang Ying bertanya.
"Tentu saja" Jawab Xiao Long.
"Apa kamu bisa membuat mie?"Tanya Fang Ying penuh semangat.
"Baik, akan aku buatkan!" Jawab Xiao Long sambil berjalan menuju dapur.
Fang Ying duduk sambil menunggu Xiao Long di meja makan. Dia melipat kedua tangannya di atas meja lalu meletakkan kepalanya ke atas punggung tangannya.
"Istriku" Suara Xiao Long yang lembut terdengar sayup-sayup memanggilnya, "Istriku, makanlah dulu sebelum tidur".
Fang Ying membuat matanya dan mendapati dirinya tertidur di atas meja makan. Dia melihat sudah ada semangkuk mie di hadapannya, dengan beberapa irisan daging babi, sayuran, dan daun bawang sebagai isiannya. Terlihat sangat mengiurkan!.
"Kenapa kamu tidak membuka warung mie saja di kota? Aku yakin akan sangat laris" Puji Fang Ying dengan tulus. Setelah merasakan mie buatan suaminya yang memang sangat enak.
Xiao Long tertawa ketika melihat istrinya yang makan dengan lahap, "Aku hanya bisa membuat mie ini. Aku akan membuatnya untukmu setiap kali kamu menginginkannya".
"Baik" Kata Fang Ying senang. Setelah beberapa saat, mie di dalam mangkuknya habis tak tersisa. senyuman puas mengembang di bibirnya hingga membuat matanya melengkung seperti bulan sabit, "Ah, benar-benar enak! terima kasih suamiku" .
Xiao Long mengambil sapu tangan dari balik bajunya lalu mengelap sudut bibir Fang Ying dengan lembut, "Syukurlah kalau kamu suka".
Fang Ying merapikan baju baru yang di pakai oleh Xiao Long. Dia mengangguk puas. Baju baru itu terbuat dari katun berkualitas baik dan kapasnya yang tebal. Sangat cocok untuk membuat tubuh tetap hangat di musim dingin.
"Bagus! Sangat memuaskan!" Kata Fang Ying.
"Apa sudah siap?" Tanya Xiao Long.
Mereka berdua baru saja selesai sarapan. Mereka ingin membagikan hadiah yang mereka bawa untuk orang-orang yang mereka hormati.
"Ya, ayo kita berangkat sekarang" Jawab Fang Ying.
Xiao Long menggendong keranjang berisi daging dan beberapa bahan makanan, di tangannya masih terlihat beberapa bungkusan. Sedangkan Fang Ying hanya membawa sedikit barang Di dalam keranjang yang terasa enteng. Xiao Long bersikeras membawa separuh dari keranjangnya.
Saat mereka baru saja keluar rumah, Mereka melihat seorang anak kecil yang berusia sekitar enam tahun mengintip dari balik pagar.
"An'er, kemarilah!" Panggil Xiao Long.
Xiao Yuan berjalan mendekati Kakak sepupunya dengan perlahan. Anak ini memiliki wajah yang tampan, hanya saja tubuhnya sangat kurus dan kulitnya terlihat sedikit kekuningan, ciri khas anak-anak yang kekurangan gizi di kampung ini. Fang Ying dapat melihat Xiao Yuan sesekali melirik ke arahnya dengan takut-takut.
"Apa kamu sudah sarapan?" Tanya Fang Ying lembut membuat Xiao Yuan sampai tertegun. Dia menatap Fang Ying dengan tatapan tidak percaya.
Pernahkan kakak iparnya ini menyapanya dengan lembut sebelumya? Tentu saja tidak pernah!.
"Kalau belum, aku akan memasakkannya untukmu" Kata Fang Ying.
Xiao Yuan kembali tersadar, dia lalu bersembunyi di balik tubuh besar Xiao Long dan bercicit pelan, "Tidak perlu, aku sudah makan".
"Baiklah" Jawab Fang Ying sambil tersenyum.
"Kami akan pergi berkeliling dulu setelah itu baru ke rumahmu. Apa kamu mau ikut?" Tanya Xiao Long.
Xiao Yuan mengangguk, "Ya, aku mau ikut".
Mereka bertiga berjalan berdampingan. Fang Ying dapat merasakan jika Xiao Yuan baru saja mencuri-curi pandang padanya. Fang Ying meraih kantong kecil yang dia ikat di pinggangnya lalu mengeluarkan sesuatu.
"Apa kamu mau gula?" Tanya Fang Ying pada Xiao Yuan.
Di zaman ini gula termaksud barang mewah.
Melihat bongkahan- bongkahan kecil berwarna kekuningan di tangan Fang Ying, Xiao Yuan mengangguk dengan canggung.
"Kemarilah" Ajak Fang Ying.
"Apa kamu akan mengasari atau membentak aku" Tanya Xiao Yuan ragu.
"Anak bodoh! tentu saja tidak" Jawab Fang Ying.
"Benarkah?" Tanya Xiao Yuan lagi.
Fang Ying entah ingin menangis atau tertawa ketika melihat raut wajah Xiao Yuan. Namun pada akhirnya Xiao Yuan berjalan menghampiri Fang Ying.
"Ini" Fang Ying memberikan dua bongkahan gula berukuran sedang kepada Xiao Yuan.
Xiao Yuan menerimanya dengan senang hati, dia segera memasukkan salah satu gula itu kedalam mulutnya.
"Hmmm" Xiao Yuan merasa sangat senang hingga matanya menyipit. Fang Ying yang melihat itu hanya tertawa.
Tidak membutuhkan waktu lama, Xiao Yuan sudah berjalan dan menggandeng tangan Fang Ying dengan senangnya. Mulutnya tidak pernah berhenti mengoceh.
Tujuan utama mereka adalah rumah nenek Zhao. Rumah nenek Zhao sangat bobrok dan hanya memiliki pekarangan yang kecil. Hanya terlihat sebuah kandang ayam dengan dua ekor ayam betina di halaman.
Nenek Zhao tertegun ketika melihat tiga orang tamu yang memasuki halamannya sambil bergandengan tangan.
"Apa yang kalian lakukan di cuaca sedingin ini?" Nenek Zhao segera membuka pintunya lebar-lebar dan mempersilahkan ketiganya untuk masuk sebelum menutup pintunya.
"Aduh, biar aku siapkan air hangat dulu agar perut kalian tidak kembung" Ucap nenek Zhao.
Fang Ying segera meraih lengan nenek Zhao, "Tidak perlu Nek, kami masih harus pergi ke rumah paman Xiao sehabis ini".
Wanita tua dengan rambut putih dan wajah berkeriput itu terkejut. Siapa yang tidak tahu hubungan tidak baik di antara Fang Ying dengan orang-orang keluarga dari keluarga Xiao. Namun melihat sikap Fang Ying kepadanya sekarang, sepertinya dia benar-benar sudah berubah.
"Kami hanya ingin mengantarkan ini untuk nenek Zhao" Xiao Long meletakkan bahan-bahan makanan yang mereka beli untuk nenek Zhao.
"Ini....ini.." Nenek Zhao tergagap ketika melihat bahan makanan yang memenuhi mejanya. Belum hilang keterkejutannya, Fang Ying kembali meletakkan dua buah bungkusan ke dalam tangannya.
"Yang ini berisi baju musim dingin, yang ini berisi bahan untuk membuat baju baru" Jelas Fang Ying.
Nenek Zhao hampir pingsan di tempatnya. seluruh tubuhnya bergetar hebat, dia sama sekali tidak menyangka akan mendapatkan kejutan sebesar ini hari ini.
"Aku.. Aku tidak bisa menerimanya! Bawalah lagi! Kalian anak muda lebih membutuhkannya daripada nenek tua sepertiku" Nenek Zhao berusaha mengembalikan barang-barang itu namun di hentikan oleh Xiao Long dan Fang Ying.
"Nenek Zhao, kami kebetulan mendapatkan uang yang cukup banyak. Nenek Zhao selalu membantu kami selama ini. Aku juga merasa sangat bersalah karena sebelumnya sudah bersikap tidak baik kepada Nenek. Jadi tolong terimalah semua ini sebagai permintaan maafku, kalau tidak aku akan merasa bersalah seumur hidup, aku.." Fang Ying tidak melanjutkan kata-katanya.
Nenek Zhao meneteskan air matanya lalu menggenggam tangan Fang Ying, "Bocah ini! Aku tidak pernah merasa kamu memiliki salah padaku".
"Tapi aku merasa. Nenek Zhao, tolong terimalah" pinta Fang Ying.
Melihat wajah sedih dan sorot mata yang tulus dari Fang Ying, nenek Zhao akhirnya menghela nafas panjang lalu menerimanya.
"Baiklah, akan aku terima" Kata Nenek Zhao membuat Xiao long dan Fang Ying tersenyum senang.
"Tapi ..."