Sudah jatuh tertimpa tangga pula. Mungkin peribahasa ini sangat cocok untuk menggambarkan kehidupan gadis ini.
Meyva Maharani Nareswari, gadis muda, cantik nan mandiri, kini tengah di hantam dengan kepahitan yang luar biasa dalam hidupnya. Kecewa yang berlipat karena melihat sang kekasih hati yang berselingkuh dengan saudari tirinya sendiri. Di tambah lagi dengan fitnah keji yang di lempar sang mantan dengan tujuan untuk membuat playing victim agar pria itu tak di salahkan dan berbalik semua kesalahan justru jatuh pada Meyva.
Di selingkuhi, di fitnah, di tikung dari belakang, di usir dan satu lagi ... harus menikah dengan seseorang yang baru dia kenal secara mendadak.
Apakah Meyva bisa melewati semuanya?
Apakah kehidupan Meyva bisa jauh lebih bahagia setelah menikah atau justru sebaliknya?
Penasaran dengan kisah kehidupan Meyva?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ennita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31
❤️ Happy Reading ❤️
Empat hari di rawat di rumah sakit dengan kebersamaan mereka berdua setiap harinya menguat Dave dan Meyva lebih dekat.
Dan di hari ini, gadis itu sudah dinyatakan benar-benar pulih dan bisa keluar dari rumah sakit.
Mama Lira yang memang selalu datang dari pagi, kini sibuk membereskan segala barang milik Dave juga Meyva.
Meyva memang waktu datang tak membawa apa-apa, keperluan pribadinya tak satu pun ada, namun dengan adanya mama Lira semuanya terpenuhi.
"Kamu mau pulang ke sana?" tanya Dave yang di angguki oleh Meyva, Meyva tau yang di maksud Dave dengan ke sana itu adalah tokonya.
"Kenapa gak pulang ke rumah tante saja Mey?" tanya mama Lira dengan menghentikan segala pergerakan tangannya dan fokusnya teralihkan pada Meyva. "Kamu itu baru sembuh dan katanya kamu tinggal sendiri, nanti kalau ada apa-apa bagaimana." kata mama Lira yang jelas terlihat gurat kekhawatiran di wajahnya.
"Aku gak apa-apa tante, lagian keadaan aku juga sudah baik-baik saja." kata Meyva yang tak ingin lebih merepotkan lagi.
"Heh ya udah kalau itu keputusan kamu, mau bagaimana lagi." kata mama Lira dengan mendesah. "Kamu jangan terlalu lelah dulu ya Mey dan kamu Dave, jangan hanya mikirin kerjaan saja ... kamu juga harus sering lihat Meyva, bila perlu setiap hari." sambung wanita paruh baya itu sehingga membuat Dave jengah dan sedikit menghembuskan nafasnya, pasalnya sudah puluhan kali mamanya memperingatkan dirinya akan hal itu.
Semua sudah beres, mereka bertiga berjalan perlahan menuju ke arah luar rumah sakit. Tempat yang pertama di tuju adalah tempat parkir.
"Sebenarnya tante pengen banget anter kamu pulang, tapi karena tante masih ada acara, jadi gak bisa deh." kata mama Lira penuh sesal.
"Gak apa-apa tante, lagian ada Dave yang anterin aku." sahut Meyva.
"Ya udah kamu masuk gih." perintah mama Lira saat melihat Dave sudah masuk ke dalam mobil.
Meyva berpamitan pada calon ibu mertuanya itu dan akhirnya mereka berpisah.
❤️
"Maaf ya Dave, aku jadi ngerepotin kamu sekeluarga." ucap Meyva dengan lirih. "Hanya karena ulah aku malah jadi bikin repot semua orang." imbuhnya lagi.
"Nah itu kamu sadar, jadi jangan di ulangi lagi lain waktu." kata Dave yang tak sesuai ekspektasi Meyva.
Meyva pikir Dave akan berkata "Enggak, kamu sama sekali gak bikin repot. Tapi malah apa yang pemuda itu katakan.
Dua puluh menit berkendara, akhirnya Dave dan juga Meyva sampai juga di toko.
Ting
"Mbak Meyva." pekik Ana yang membuat para karyawan langsung berkumpul di depan Meyva.
"Mbak Meyva sudah sembuh?" tanya Anis.
"Ya seperti yang kalian lihat." sahut Meyva.
"Ayo Mey, kamu masih butuh istirahat yang banyak." kata Dave menyela pembicaraan Meyva dengan para karyawannya.
Tanpa buang waktu, Dave langsung saja merangkul pundak Meyva dan membawa gadis itu berjalan ke arah tangga.
Dave tak lama di sana, begitu memberikan pesan pada Meyva dengan begitu banyaknya, dia pun langsung berpamitan.
"Tolong berikan waktu yang cukup untuk Meyva beristirahat." kata Dave yang setelah itu langsung melenggang pergi begitu lawan bicaranya memberikan anggukkan kepala.
"Gila itu siapa sih Bu? vibesnya bikin merinding." kata Anis.
" Lalu ibu harus tanya sama siapa? Ibu sendiri juga gak tau." ujar Bu Meri dan langsung bergegas melanjutkan pekerjaannya.
❤️
Dave yang baru pulang dari toko Meyva, tanpa membuang waktu langsung tancap gas menuju ke perusahannya.
Masih memakai pakaian santai yang di kenakan, tapi itu semua tak masalah ... Dave ada kamar pribadi di kantor yang menyimpan segala kebutuhannya.
"Maaf tuan kemarin ada tuan Nareswari datang ingin bertemu dengan anda." kata Nikolas memberi tahu.
"Sudah biarkan saja, nanti kalau datang lagi tetap bilang jika saya tak ada di tempat, terserah apa yang akan kalian katakan padanya sebagian alasan." kata Dave dengan menjatuhkan bobot tubuhnya di atas kursi kerja. "Kamu boleh pergi." kata Dave mengusir Nikolas.
"Si tua bangka itu pasti ingin mengajukan kerja sama kembali atau yang lebih parah, membahas kejadian tempo hari di kediamannya." gumam Dave. "Tapi bodo amatlah. " sambungnya lagi dengan tangan yang mulai membuka laptopnya.
Beda tuan Nareswari, beda pula Rena dan Dimas. Saat tuan Surya sedang sibuk mencari tuan Dave untuk menanyakan perihal pengajian kerja samanya yang di tolak, juga ingin tau sebenarnya ada hubungan apa pemuda itu dengan Meyva putrinya.
Kedua manusia berlawan jenis itu sedang duduk di ranjang sambil mengatur nafasnya yang memburu karena aktivitas ena-ena yang baru saja mereka lakukan.
"Dim ,selama ini kamukan dekat sama Meyva, bahkan dulu calon suaminya ... masa gak tau hubungan Meyva dengan laki-laki itu?" tanya dengan jari tangan yang mulai menyusuri dada bidang Dimas dengan nakalnya.
"Aku sungguh gak tau, bahkan sama kagetnya seperti kamu dan yang lainnya." jawab Dimas. "Em jangan nakal sayang." peringat Dimas dengan berusaha menahan sesuatu yang bangkit di dalam sana.
Terus di goda tanpa mengindahkan kata-katanya membuat Dimas kembali melakukan aktivitas yang tadi sudah mereka berdua lakukan.
"Kamu nakal ya." gumam Dimas dengan kembali menerjang dengan liar wanita yang saat ini sudah ada di bawah kungkungannya.
Begitulah mereka berdua, selalu melakukan perbuatan untuk memenuhi nafsu tanpa hubungan yang halal, yang penting hasrat mereka berdua tersalurkan serta terpenuhi.
❤️
"Bagaimana yah? Apa ayah sudah bisa menemui Meyva?" tanya ibu Rumi dengan pertanyaan yang sama setiap sang suami pulang kerja selama beberapa hari ini.
"Enggak Bu." jawab ayah Surya dengan lesu. "Entah pergi kemana anak itu." sambungnya lagi.
"Sama tuan muda Anderson gimana yah?" tanya ibu Rumi kembali dengan tangannya yang terulur menyerahkan satu gelas air putih pada suaminya.
"Sama saja Bu." jawab ayah Surya sebelum meneguk air untuk sekedar membasahi kerongkongannya yang sedikit kering.
"Apa jangan-jangan mereka berdua pergi bersama yah." ujar ibu Rumi yang jadi menduga-duga sehingga kata-katanya itu jadinya fitnah.
"Gak mungkin Bu." sanggah ayah Surya.
"Apanya yang gak mungkin yah? Semua dugaan itu mungkin saja ada benarnya, kita sendiri tidak tau bagaimana Meyva di luaran sana." sahut wanita itu. "Putri kamu itu bahkan bisa menyelingkuhi calon suaminya dan mencoreng nama baik keluarga kita." hasut ibu Rumi. "Ayah bayangkan saja bagaimana malunya keluarga kita waktu itu kalau sampai hubungan keluarga kita dan keluarga Dimas putus, untung saja ada Rena yang mau sama Dimas." celotehnya lagi. "Entah apa maunya putri kamu itu, tak henti-hentinya membuat masalah untuk keluarga ini." sambungnya lagi.
Ayah Surya yang mendengar perkataan sang istri dengan tiada henti membuat kepalanya jadi pusing sendiri. Pria paruh baya itu menyandarkan tubuhnya di sandaran sofa dengan jari di salah satu tangannya memijat pelipisnya sendiri.
pesan buat author tetap semangat ya..,Jgn perduli kan orang ya gak mengerti susah nya perjuangan seorang buat bikin ni novel💪💪👍👍👍