NovelToon NovelToon
Istri Penebus Hutang Milik Duda Kejam

Istri Penebus Hutang Milik Duda Kejam

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / CEO / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:2.8M
Nilai: 4.7
Nama Author: Roro Halus

Karena hutang ayahnya, Ervina terpaksa menikah dengan seorang CEO yang terkenal dingin, kejam dan tak tersentuh. Kabarnya sang CEO tidak bisa melupakan mantan istri pertamanya.

Narendra Bimantara, Seorang CEO yang membenci sebuah pernikahan karena pengalaman buruk di masa lalu. Namun, karena putri semata wayangnya yang selalu meminta Ibu, Naren terpaksa menikahi Ervina sebagai pelunas hutang rekan kerjanya.

Namun, Naren tak pernah berfikir menjadikan Ervina istri sungguhan, dia berfikir akan menjadikan Ervina baby sister putrinya saja.

Dan membuat perjanjian pernikahan dengan Ervina.

Ikuti kisah IPHMDK
karya Roro Halus.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Roro Halus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

5. Ke Milan.

Setelah perintah Naren yang tak bisa lagi dia bantah, Bagas bergegas menyiapkan pemberangkatan ke Milan sambil pergi kembali ke Mansion Naren.

Bagas harus mengambil beberapa berkas dan juga pakaian ganti Tuannya selama di Milan nanti.

Tok! Tok!

Cklek!

"Bi Arum, sudah di siapkan semua kebutuhan, Tuan?" tanyanya pada Arum, — kepala maid di Mansion itu.

Bi Arum tampak menggeleng, "Tunggu sebentar, Mas Bagas, kurang beberapa berkas saja sesuai perintah Tuan, tapi saya bingung mencarinya!" ucap Bi Asih.

"Ya sudah saya cari sendiri saja, Bi!" jawab Bagas masuk dan naik menuju ruang kerja Tuannya itu.

"Iya, Mas Bagas!" jawab Bi Arum sambil mengikuti Bagas karena baju dan koper Tuan Naren juga masih di lantai dua.

Semua maid di rumah itu tak ada yang berani ke lantai dua kecuali pengasuh Calisha, Bagas dan Bi Arum, karena lantai dua khusus untuk kawasan keluarga.

Narendra tidak terlalu suka barangnya banyak orang yang pegang, sehingga Bi Arum lah yang diberikan tugas untuk mengurusnya, karena Bi Arum adalah maid senior dan sangat dia percaya.

Setelan Bagas berhasil menemukan berkas yang dia butuhkan untuk berangkat ke Milan, dia menoleh pada Bi Arum, "Mana koper Tuan, Bi?" tanyanya.

"Di luar, Mas Bagas, Apa Tuan tidak menitip pesan untuk Nyonya?" tanya Bi Arum.

Bagas menghela nafas dan menggeleng, "Temani Nyonya ya, Bi! Oh iya, dan kamar sebelah Tuan yang sudah dibersihkan, untuk Nyonya, tolong antar ya, Bi!" ucapnya.

Bi Arum mengangguk mengerti!

Setelah mengucapkan itu Bagas membawa maps yang lumayan banyak dan keluar dari ruangan kerja Tuan Naren.

Cklek!

Bruk!

Deg!

"Nyonya! Maaf!" ucap Bagas terkejut karena saat membuka pintu Bagas langsung menabrak Ervina hingga limbung.

"Tidak apa, Mas Bagas!" jawabnya sambil berdiri setelah berpegangan pada tembok saat hampir jatuh.

"Saya permisi, Nyonya! Sekali lagi saya minta maaf!" pamitnya.

Ervina hanya mengangguk sebagai jawaban dan melihat Bagas pergi sambil membawa berkas yang banyak dan koper yang lumayan besar.

"Koper apa itu?" tanya Ervina. Namun pertanyaan itu hanya sampai di kerongkongan dan tak bisa keluar karena Ervina merasa tak punya wewenang apapun untuk bertanya apapun juga, dirinya hanya seorang istri yang tidak diinginkan oleh suaminya, seorang nyonya yang tak sedikitpun dilirik oleh tuannya.

Tidak ada seorang suami yang menginginkan istrinya dan meninggalkan hari pernikahan untuk bekerja! pikir Ervina.

Ervina juga sangat sadar jika dirinya dijual oleh Ayahnya pada Tuan Naren, jangankan Tuan Naren, Ayah kandungnya saja meninggalkan dirinya di hari pernikahannya.

Ervina kemudian mengabaikan pikiran-pikiran aneh itu dan memilih untuk turun ke tujuan utamanya yaitu dapur karena haus.

Sedangkan Bagas bergegas kembali ke kantor untuk menjemput Tuan Naren dan pergi ke bandara.

Hari itu juga, Naren berangkat bersama Bagas ke Milan untuk urusan bisnis di sana. Tanpa pulang berpamitan dengan Calisha maupun dengan Ervina, istri barunya itu.

*****

Sementara itu, Bi Arum yang turun dari lantai dan melihat Nyonya barunya sedang minum pun akhirnya menghampiri Ervina.

"Nyonya, Apa Anda lapar? Ingin makan apa, Nyonya?" tanya Bi Arum.

Ervina menoleh sambil tersenyum, "Tidak Bi, Bibi namanya siapa?"

"Bi Arum, Nyonya! Saya kepala maid di Mansion ini, jika ada yang Anda butuhkan bisa langsung cari saya saja!" jawab Bi Arum memperkenalkan diri.

"Baik Bi, senang berkenalan dengan Bi Arum!" jawab Ervina.

"Saya juga, Nyonya!"

Ervina hanya mengangguk dan menghabiskan sisa air di gelasnya, "Bibi ada pakaian ganti tidak? Saya ingin ganti dan memasak makanan jika boleh!" ucap Ervina.

"Pakaian sudah Tuan Naren siapkan di kamar Anda, Nyonya! Untuk masak, Anda tidak perlu repot-repot biar para maid yang siapkan!" ucap Bi Arum.

Ervina menoleh, "Saya ingin memasak untuk Calisha, Bi, dia ingin dimasakkan oleh Mommynya! Boleh temani saya berganti pakaian?" tanya Ervina.

"Mari, Nyonya!"

Ervina dan Bi Arum kemudian memasuki kamar paling ujung sebelah kamar utama milik Narendra.

"Ini kamar Anda, Nyonya, dan yang sebelah Anda itu kamar Tuan Naren. Tuan Naren tidak suka seseorang masuk tanpa izin darinya, Nyonya!" jelas bi Arum.

Ervina hanya mengangguk untuk semua penjelasan Bi Arum walau dadanya sesak!

Seakan semua sudah menunjukkan dimana tempatnya, dan dimana posisinya. Ervina sangat tau diri jika dirinya hanya dijual dan tidak mungkin dijadikan istri betulan dengan Tuan kaya raya ini, tapi tetap saja hati Ervina sedikit sesak.

Ervina berganti pakaian setelah memilih satu baju dari almari yang kata Bi Arum memang disiapkan untuknya, kemudian turun kembali bersama Bi Arum.

Membasuh kekecewaan dengan memasak untuk putri kecilnya yang manis, mungkin itu akan sedikit menghibur hati Ervina.

"Bi Arum boleh istirahat, saya yang akan masak untuk Calisha siang ini!" ucap Ervina.

Bi Arum mengangguk, "Iya, Nyonya, tapi saya ingin menemani Anda memasak, takut Anda membutuhkan sesuatu yang tidak tersedia di dapur ini!" jawabnya.

"Bi, jangan terlalu formal bicara sama saya, saya jadi tidak enak!" keluh Ervina sambil menyiapkan bahan dari almari pendingin.

"Saya tidak berani, Nyonya!" jawab Bi Arum.

"Huh, padahal Bi Arum tau sendiri, saya bukan istri sungguhan Tuan Naren, jadi tak perlu takut!" ucap Ervina miris.

"Nyonya!" gumam Bi Arum.

"Na hanya dijual pada Tuan Naren, Bi! Bi Arum juga tau letak kamar, Na, jadi tentu Bi Arum bisa menyimpulkan jika Na bukan istri yang Tuan Naren mau, Bi!" jawab Ervina yang mulai nyaman bersama dengan Bi Arum.

Seolah Ervina sedang berbicara dengan ibunya sendiri.

"Tetap tabah dan sabar ya, Nyonya! Tapi saya yakin, Tuan Naren tidak akan kasar pada Nyonya, dan akan jatuh cinta dengan wanita secantik Anda!" ucap Bi Asih terbawa suasana dengan ucapan Ervina.

Entah kenapa Bi Asih jadi teringat putri semata wayangnya yang baru saja meninggal dunia karena melahirkan. Bayi dalam perutnya ternyata sudah meninggal dan membuat putrinya kesusahan dalam mengeluarkan bayi dalam kandungannya.

Bi Arum meneteskan air mata saat mengingat itu!

Jika diliat, usia putrinya hampir sama dengan Ervina, karena memang putrinya menikah di usia 18 tahun di kampung...

"Aamiin!" jawabnya sambil menoleh pada Bi Arum, "Bibi kenapa?" tanya Ervina terkejut, kemudian mendekat dan memeluk Bi Arum.

"Bibi jadi ingat putri bibi yang baru saja meninggal saat melihat, Nyonya!" jawabnya.

Ervina kemudian memeluk Bi Arum semakin kuat, seolah memberikan kekuatan untuk Bi Arum, karena Ervina tau bagaimana sakitnya kehilangan orang tersayang dihidupnya.

Tak ada kata yang terucap selain pelukan dan usapan lembut dari Ervina, karena Ervina tau Bi Arum hanya membutuhkan pelukan dalam kondisi seperti ini.

"Sudah, Nyonya! Maaf jadi menganggu masak Anda!" ucap Bi Arum melerai pelukan itu.

"Bi Arum bisa anggap Na seperti putri Bibi, Na juga tak punya ibu, Ayah sudah menjual Na, Na akan seneng banget jika punya bibi di sini!" jawab Ervin.

Bi Arum hanya bisa mengangguk sambil mengusap sisa air mata.

"Mas Bagas tadi pergi kemana Bi, kok bawa banyak barang?" tanya Ervina mencoba mengalihkan pembicaraan mereka agar Bi Arum tidak lagi sedih, namun tanpa tau jika pertanyaan itu membawa Ervina pada kenyataan yang menyesakkan.

"Tuan Naren dan Mas Bagas akan ke Milan untuk urusan kerja, Nyonya!"

Deg!

"Milan?"

Bersambung.....

Maaf ya, author gak update dua hari karena nenek author meninggal dunia pada hari sabtu jam 00.58🥺 kepergiannya cukup mendadak karena tiba-tiba tidak sadarkan diri langsung dibawa ke RS dan keadaannya sudah tidak baik-baik saja, gula darah tinggi, tensi tinggi, semua tinggi dan harus di rawat di ICU sampai sadar.

Qadarullah, nenek author bukannya sadar justru beliau berpulang... Mungkin beliau sudah rindu dengan Sang Pencipta.

Hari ini, author sudah mulai bisa merangkai kata lagi untuk para pembaca yang author sayangi.

1
Erlinda
Ervina nya jg goblok dan tuli udah dikasih tau masih aja dilakukan syukurin kau Ervina disakiti dan dihina lagi. goblok kok dipiara. mulai muak aq dgn sikap Ervina ga cantik main nya terkesan murahan
Endah Fitri
Luar biasa
Erlinda
sumpah deh kok aq ga suka sama karakter Ervina yg bodoh dan ga punya harga diri. udah dijambak rambut nya di celupin ke wastafel sampai mau mati tapi masih juga berharap ingin dicintai ..hadeeeeeh. sinetron ikan terbang lagi kayak nya .mulai malas aq membaca nya
Erlinda
Thor jgn bikin Ervina berharap sama suami jahat nya itu. bikin hati Vina mati rasa biar suami iblis nya itu yg gila dan bucin akut sendiri
Erlinda
jujur aq berharap Ervina pergi dari rumah itu biar tau rasa tuh di naren
Erlinda
suami an***†****Ng biadab. semoga kau mati ditabrak Fuso sampai hancur lebur. .dasar iblis bertubuh manusia. ih .benci banget aq Thor lihat lelaki model begini
Erlinda
selalu begitu jahat dan menyiksa istri ujung ujung nya nyesal dan bucinakut
Sastri Dalila
👍👍👍
Ruzita Ismail
Luar biasa
Nurhayati Lubis
🤭🤭🤭...calisha gk jadi pindah sekolah ya Thor kok gk ada
Nur rai Punia
kok aku jd emosi dan dadaku berdebar²
pasti kelakuan nya si Candra itu
Nur rai Punia
kok ada yg mati sih thor😭
Ghani Malaikatku
kok g di kasih gambar pemerannya biar tambah oke
Isna Vania
ervina knpa Gk tinggalin narren, suami yg suka celap -celup
Mustaqim Namaqoe
Luar biasa
Isna Vania
bahasa mana Thor , kokop - mngkokop /Smirk/
Nurhayati Lubis
hmmm..mau revina yg dusel" 🤣🤣🤣
Nurhayati Lubis
beri pelajaran sih naren yg kejam itu biar tau rasa dia Thor ..gemes dan marah😠
Eva Marlina siboro
kejam😡😡😡😡😡
maa ida
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!