Sebelum membaca novel ini, diharapkan membaca novel BUHUL GHAIB, sebab ini ada hubungan dengan kisah sebelumnya, agar tidak bingung.
kisah Delapan orang bersahabat yang melakukan pertualangan ke sebuah pulau yang terkenal dengan keindahannya, tetapi bencana tiba-tiba memporak-porandakan rencana mereka karena kapal yang mereka tumpangi mengalami kecelekaan, sehingga mereka terdampar disebuah pulau yang berbeda.
Dipulau itu mereka mengalami kejadian demi kejadian yang mengerikan dan membuat mereka harus bertahan hidup dari sebuah rahasia misteri yang sangat mengerikan.
sanggupkah mereka keluar dengan selamat? ikuti kisah selanjutnya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode-25
Sosok pria bertubuh setinggi 2 meter lebih itu terlihat sangat marah karena Asih tak ingin diajak tawar menawar.
Ia membuktikan ucapannya dengan melentikkan jemarinya dan ke lima sekawan itu melayang diudara dengan tubuh bergelantungan dibatang pohon dan mengarah kepembakaran.
Seketika kelimanya memucat dan tentunya mereka yak ingin menjadi sate panggang dengan cara yang mengerikan.
Asih masih tak bergeming, dan tiba saatnya kelima orang itu harus berada diatas api yang berkobar dan siap menyambut dengan rasa panas yang membara.
Wuuuusss...
Traaaaaak...
Sebuah anak panah melesat dengan kecepatan cahaya dan menyasar lengan pria kepala suku tersebut.
Saat bersamaan Asih melesat dalam hitungan detik dan menyambar kelimanya, lalu mendarat dan membawanya ketempat Edy dan Lee yang masih berdiri bersiap menyerang menunggu perintah dari sang wanita tanggu.
kraaas... Krassss...
Asih menebaskan ikatan tali pada batang kayu dan melepaskan kelimanya.
Melihat kenyataan jika Asih bermain curang, maka kepala suku itu menggeram. Ia mencabut anak panah dengan sangat kasar, lalu melemparkannya.
Dengan gerakan yang cepat, ia menghentakkan satu kakinya, lalu merentangkan kedua tangannya dengan kepala menengadah ketas menatap langit. Tiba-tiba terdengar suara riuh dari burung pemakan daging yang berwarna hitam dengan suara yang memekakan telinga.
Kwaaak...kwaaak...kwaaaak...
Suara ratusan burung gagak yang tampak bertebangan dengan rasa lapar dan mengincar mereka yang menjadi lawannya.
Kelima sekawan itu mendongakkan wajah keatas menatap ratusan burung gagak yang terbang berputar diatas mereka.
Asih melemparkan empat buah pedang kepada mereka dan entah bagaimana caranya mereka dapat menangkapnya dengan mudah, sedangkan Oi masih mmeiliki senjata api yang diberikan oleh Lee kala itu.
Burung-burung berwarna hitam tersebut turun mendekat dan menyerang dengan pauhnya yang siap mencubit daging mereka.
Serangan burung gagak terlihat agresif, dan mereka harus cepat untuk mengatasainya.
Mia harus meringis kesakitan, karena paruh burung itu berhasil mematuk lengannya dan dengan cepat ia menebas leher sang burung.
Saat bersamaan, Asih melesat kedepan dan menyerang pria bertubuh tinggi lebih dari dua meter itu.
Ia melayang diudara dengan pedangnya yang siap menebas leher lawannya. Mata pedang menyentuh lawannya, dan leher itu terpenggal, lalu bergelinding diatas tanah. Hal itu membuat para pasukan berteriak histeris.
Sesaat kepala sang kepala suku bergerak menatap Asih dengan memperlihat senyum seringai.
Matanya terlihat bersinar kemerahan, sedangkan tubuhnya masih berdiri kokoh.
Sesaat kepala sosok mengerikan itu melayang terbeng dan menyerang Asih dengn menyemburkan api dati mulutnya.
Wanita cantik itu menghindar dan menyebabkan serangan lawannya mengenai beberapa ekor burung gagak yang saat ini sedang menyerang ketujuh orang tersebut.
Kwaaaaak....
Senjata makan tua, ya itulah saat ini yang sedang terjadi.
Saat bersamaan, kepala itu melesat kencang menuju tubuhnya yang masih berdiri tegak.
Seketika terjadi penyatuan dan membuat sosok itu kembali hidup, dan ternyata ia memiliki ajian yang rawa rontek.
Disaru sisi, tampak ke tujuh orang itu sedang sibuk melawan serangan para burung gagak, dan belum sempat mereka untuk bernafas, para pasukan manusia primitif ikut menyerang dan membuat ketujuhnya kewalahan.
Akan tetapi tidak bagi Edy, ia mengerahkan ajian waringin sungsang yang sudah ia kuasai sejak menikah dengan sang istri.
Ia memutar pedang diatas kepalanya, lalu memberikan gerakan gebrakan kearah para lawannya, sehingga para pasukan itu terpental dan tampak lumpuh.
Pengaruh kekuatan ajian waringin sungsang dapat membuat lawannya kehilangan energi.
Sementara itu, Lee menghujani para burung gagak dengan senjata apinya, begitu juga dengan Oi yang ikut membantu.
******
Sebuah kapal tampak berlayar ditengah lautan..sesekali ia melihat pesan yang dikirimkan oleh seseorang kepadanya. Lalu ia meminta sang nahkoda untuk menuju sebuah pulau yang ia maksudkan.
Seorang pria bertubuh tinggi dengan kulit putih kemerahan, serta manik mata berwarna biru yang membawa dendam atas kematian adiknya yang bernama Lukas.
Ia menginginkan kematian seseorang yang ia anggap bertanggungjawab atas peristiwa yang terjadi.
"Kau fikir kau dapat lari dariku! Meskipun kecantikanmu membuatku jatuh, namun nyawa harus dibals dengan nyawa!" gumannya dengan geram.
Pria itu tampak begitu mendendam, ia masih belum mempercayai jika adik lelakinya harus mati ditangan sang wanita yang telah membuatnya gila.
Ditempat lain, Asih mengerutkan keningnya. Sesaat senyum smrik terulas disudut bibirnya.
Ia mengayunkan kembali pedang, lalu melesat dengan gesit dan kembali menebaskan mata pedangnya pada leher lawannya, dan...,
Kraaaas....,
Satu tebasan kembali membuat kepala itu terpisah dan Asih kembali melesat menyambut pangkal leher itu, lalu menghujam kan ujung pedangnya dipangkal lehernya, dan kepala puntung itu kembali menyemburkan kobaran api yang begitu besar, dan diluar dugaan, Asih mengarahkannya kepada tubuh yang masih berdiri tegak setinggi dua meter itu.
Wuuuuuaaaaarr....
Sesaat tubuh tersebut hangus tersambar api miliknya sendiri dan membakar hingga hangus.
Seketika kepala puntung itu berteriak histeris karena jelas saja ia tak lagi dapat menyatu jika tubuhnya hangus terbakar.
Kepala puntung itu kembali berteriak kesakitan dan semburan api kembali keluar dari mulutnya, dan Asih kembali mengarahkan ke tubuh tersebut sehingga membuatnya hangus dan perlahan menjadi debu.
Melihat kenyataan tersebut, kepala puntung itu semakin melemah, dan Asih membuat sebuah gerakan melempar kepala itu hingga sekuatnya dan melayang menuju lautan, dan....,
Wuuuuusssshhh....
Braaaaak....
Kepala puntung itu melayang membentur kaca kemudi kapal dan membuatnya pecah, hingga bergelinding masuk dijok kemudi.
Seketika hal itu membuat pria bule dan juga nahkodanya tersentak kaget mendapatkan hadiah yang sangat mengerikan dan tidak diinginkan.
"Hah! Apa ini!" teriak sang Nahkoda yang begitu terkejut melihat hal tersebut. Gerakan refleks membuatnya menarik rambut kepala puntung itu,.lalu melemparkannya kedalam laut, dan ketika menyentuh air laut, seekor buaya menyambutnya dan menelannya.
Kedua orang yang berada didalam kemudi saling pandang dan wajah mereka terlihat pucat.
"D-darimana datangnya kepala itu?" tanya nahkoda dengan gemetar.
"Entahlah, tapi sepertinya aku tahu siapa pelakunya," sahut sang pria bule.
Seketika wajah sang Nahkoda mendadak pucat pasi. Dan tanpa diduga, ia mengemudi dengan kecepatan yang begitu kencang untuk segera tiba dipulau yang dimaksud.
tampak dikejauhan sebuah daratan dengan hutan yang cukup lebat menanti mereka. Setelah mereka menepi, Pria asing dan beberapa orang anak buahnya turun untuk memasuki hutan dengan perlengkapan senjata yang lengkap. Akan tetapi, diluar dugaan, nahkoda memutar kapal dan ingin meninggalkan mereka dengan melaju lencang.
Melihat hal tersebut, sang pria Asing itu mebidikkan senjata apinya dan melepaskan peluru yang menyasar pada kemudi, dan...,
Dooor...
Satu tembakan tepat dibagian punggung dan cukup membuat nahkoda itu tak bergeming karena raganya tak lagi bernyawa.
kok berhenti ceritanya...
mna lanjutannya????
𝐥𝐢𝐡𝐚𝐭 𝐜𝐨𝐯𝐞𝐫 𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐩𝐚𝐧𝐠𝐤𝐥𝐢𝐧𝐠..
hahaha 4 biji masih di bagi lagi hahahahaa
dan mereka daoat nyebrang dengan selamat..
❤❤❤