Wulandari adalah gadis desa biasa yang mencoba mengais rejeki di ibukota sebagai seorang pengasuh anak.
Siapa sangka, majikannya adalah seorang pengusaha muda tampan yang memimpin sebuah perusahaan besar di ibukota yang memiliki seorang anak laki-laki.
Wulan seperti terjebak dalam cinta yang rumit, bagaimana mungkin dia begitu lancang mencintai tuannya yang bahkan masih memiliki seorang istri.
Begitu banyak hal rahasia yang tak terduga.
Wulan bimbang apakah harus memperjuangkan cintanya ataukah cukup tahu diri untuk mundur.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon GendAyu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps.27
"Jas, tumben udah balik lagi kesini? Ada masalah?" Derry menyambut kedatangan sahabatnya itu dengan pertanyaan.
"Emang gue boleh kesini kalau cuma lagi ada masalah?" Jason mendengus kesal, sambil duduk di hadapan Derry.
"Bukan gitu bro, gak biasanya aja" jawab Derry sambil terkekeh.
"Mau minum apa? Seperti biasa??" Tanya Derry sambil tangannya asyik mencampur minuman untuk pelanggannya yang lain.
"Enggak, gue kesini gak mau minum" Jason menggeleng.
"Nggak salah denger gue? Lo gak lagi sakit kan?" Derry mengernyitkan dahinya, dipandanginya Jason dari atas ke bawah. Mengamati keanehan sahabatnya itu.
"Apa-apaan sih Lo" Jason mendengus lagi,dipalingkan wajahnya ke arah lain.
"Bukan gitu jas, Lo nemuin gue di tempat gue kerja gini biasanya karena Lo lagi ada masalah, dan ujung-ujungnya Lo minum" Derry mengatakan apa yang dipikirkannya.
Jason menghela nafasnya dengan berat,
"Sebenarnya bukan masalah sih bro, cuma emang ada yang sedikit mengganggu pikiran aja" jawab Jason.
Jason menceritakan semua yang dialaminya sejak kali terakhir dia mabuk dan mendapati Wulan di pelukannya.
Tentang kejadian di kota X, tentang perlakuan Andini pada Wulan.
Hingga kejadian yang terjadi di antara mereka berdua,yang tak terlupakan.
Yang juga pada akhirnya membuat sikap Wulan menghindari jason, dan cukup membuat Jason frustasi akan sikap acuh wulan padanya.
"Jadi dia itu, cewek yang kerja di rumah Lo itu?" Derry bersemangat mendengar sahabatnya itu akhirnya membicarakan wanita selain Andini.
" Iya, dia pengasuh Rayyan. Dia kelihatan sayang banget sama Ray, dan Lo tau? Ray gak pernah sebaik dan senurut itu sama pengasuh-pengasuh sebelumnya. Tapi sama Wulan sikap Ray semakin baik. Wulan membawa perubahan yang baik di hidup keponakan gue yang malang itu" Jason bercerita sambil matanya menerawang.
"Dan dia juga udah bikin perubahan di hidup sahabat gue ini" kata Derry sambil tersenyum.
"Maksud Lo?" Jason mengernyitkan dahinya.
"Dari yang gue tangkep dari cerita Lo, Lo udah jatuh cinta sama dia jas" senyum Derry mengembang, melihat Jason akhirnya jatuh cinta seperti menemukan harta Karun terpendam.
Derry bukan dari kalangan keluarga kaya seperti Jason, tapi Jason tetap mau bersahabat dengannya.
Itu membuktikan bahwa Jason adalah orang baik yang juga layak untuk mendapatkan kebahagiaan.
Bagaimana kesedihan dan luka yang Jason alami selama ini benar-benar membuat Derry ikut merasakannya.
Saat Jason akhirnya merasakan cinta, membuat Derry bernafas lega.
"Jatuh cinta? Wulan?" Jason menggumam pelan.
Dia tidak menyadari itu, memang hatinya merasakan sesuatu yang aneh.
Wajah Wulan akhir-akhir ini memang selalu membayangi hari-harinya.
Melihat Wulan terluka rasanya Jason ikut merasakannya, saat ada yang menyakiti Wulan hatinya merasa tidak terima dan ingin selalu melindunginya.
Saat Wulan mengacuhkan dan menghindarinya seperti ada sesuatu yang hilang, rasanya hampa.
Jadi inilah yang disebut cinta.
Ya...Jason mencintai Wulan.
***
"Pak sore nanti, guru privat untuk Rayyan sudah saya minta untuk menghadap bapak di kediaman bapak" indah mengingatkan jason.
"Baik ndah, terimakasih. Pastikan jadwal saya kosong untuk sore nanti jadi saya bisa pulang lebih awal" jawab Jason sambil membolak-balik lembaran berkas di hadapannya.
Rayyan memang sudah berumur empat tahun, untuk anak seusianya memang seharusnya sudah masuk playgroup.
Tapi banyak pertimbangan yang membuat Jason akhirnya menunda untuk menyekolahkan Rayyan dan memilih untuk menyewa guru privat homeschooling untuk Rayyan.
Sejujurnya bagi jason seorang guru yang tepat untuk anak-anak seusia Rayyan adalah perempuan yang biasanya lebih peka dan bisa memperlakukan anak-anak dengan lembut.
Tapi justru guru yang didapat indah adalah seorang lelaki yang usianya terbilang muda.
Ada sedikit keraguan, tapi untuk saat ini tidak ada pilihan lain.
Sore itu,Jason sudah berada di rumah ketika guru yang di rekomendasikan indah datang menyambangi kediamannya.
"Silahkan masuk pak, sebentar saya lapor pada tuan" bi Irah mempersilahkan tamunya itu untuk masuk.
Beberapa saat Jason turun untuk menemuinya.
Dilihatnya lelaki muda yang tengah duduk di sofa, perawakannya sedang, dengan tinggi badan yang tidak berbeda jauh darinya.
Wajahnya sedikit oriental, dengan kulit yang terbilang putih untuk ukuran laki-laki.
Mengenakan kemeja berlengan pendek berwarna biru langit, bertengger kacamata bulat menghiasi wajahnya yang tampak murah senyum.
"Selamat sore" sapa Jason pada pria itu.
"Selamat sore pak Jason, perkenalkan saya Ibram. Bu indah menghubungi saya untuk menghadap bapak" ucap pria muda itu dengan tersenyum ramah sambil menjulurkan tangannya.
Jason menjabat tangan lelaki itu kemudian mempersilahkannya untuk duduk lagi.
Jason memberikan beberapa pertanyaan seputar pekerjaan lelaki itu.
Dan selalu, pria itu menjawab dengan tersenyum.
"Sebenarnya kenapa anda memilih untuk mengajar anak-anak yang usianya terbilang masih kecil, bukankah biasanya pekerjaan itu dilakukan wanita. Karena membutuhkan kesabaran yang ekstra?" Jason menanyakan pertanyaan yang mengganjal di pikirannya.
"Jujur saya suka anak-anak, menurut saya anak-anak memberikan kebahagiaan tersendiri. Mereka menangis ketika merasa sedih atau tidak suka, mereka akan tertawa ketika bahagia. Menurut saya senyum anak kecil itu tulus, semua yang dirasakan ekspresi mereka murni" jelas Ibram.
"Benarkah karena itu?" Jason memastikan.
"Sebenarnya.....saya kehilangan adik saya ketika kami masih kecil. Jadi setiap kali melihat anak kecil itu terasa seperti obat untuk kerinduan saya pak, makanya saya suka anak kecil" Ibram menjelaskan,tapi kali ini senyum diwajahnya menghilang.
Saat percakapan Jason dengan Ibram dirasa cukup, Jason sudah mendapatkan jawaban atas semua yang ditanyakan, kini giliran Rayyan yang harus menemui calon gurunya itu.
Bi Irah memanggil Rayyan yang tengah bermain ditemani wulan di dalam kamar.
Sejurus kemudian mereka turun atas perintah Jason.
"Ini anak saya,Rayyan" ucap Jason memperkenalkan Rayyan pada Ibram.
Rayyan hanya menatap Ibram dengan sekilas pandang
"Ray kenalin ini pak Ibram, pak Ibram akan jadi guru Rayyan mulai besok Senin" Jason beralih pada Rayyan.
Ibram tersenyum ke arah bocah kecil berpipi gembul itu, sementara Rayyan hanya menatap tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Kini mata Ibram menatap pada wanita yang berdiri di belakang Rayyan mengenakan seragam pengasuh.
Senyumnya mengembang ke arah wanita lugu itu yang hanya mengangguk membalas senyumannya.
awal ketemu nih cerita aq kira langsung tamat, g tau nya masih menggantung tp aq suka bgt ma cerita nya..walaupun hrs nungguin kelanjutan nya tp aq suka d tambah kaka author nya ramah bingiit 😁
aaah rasa nya pengen ngulang baca lg niiih!!!
benar2 speechless aq utk karya pertama yg sebagus ini 😶
makasih kaka udh ngasih cerita terindah nya ❤️❤️❤️
smangat terus kaa berkarya nya 💪💪
sehat selalu dn semangat terus y kaa utk melahirkan karya2 yg bagus2 lg..👍👍
❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️