Apa jadinya jika dalam suatu pernikahan hadir orang ketiga?
Begitulah nasib Mayang yang harus menghadapi kehidupan pernikahannya yang penuh dengan lika-liku.
Mertua, dan ipar menganggapnya sebagai benalu.
Ditambah dengan lima tahun pernikahannya dengan Adam, mereka belum juga dikaruniai buah hati.
Sanggupkah Mayang menghadapi semua kemelut kehidupan?
Akan kah Mayang memilih untuk meninggalkan suaminya atau tetap bertahan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marina Cs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20
Pov Melvin
Malvin berjalan menuju kamar nya. Sesampai nya di dalam kamar. Melvin duduk di balkon di ambil nya kartu nama yang tadi di dapat nya.
*Toko kue Hafiz* nama yang tertera besar di kartu nama. Di bawah *Mayang* berserta nomor hp nya. Melvin mengeluarkan hp mahal nya. Lalu memasukan nomor yang tertera di kartu nama tersebut dan menyimpan nya.
Melvin menuju kamar mandi lalu membersihkan dirinya. Seusai mandi melvin mengeringkan badan nya lalu memakai kaos dan celana pendek. Melvin berjalan menuju ruang makan. Mami sedang menyiapkan makan malam mereka. Dipeluknya mami dari belakang tak lupa mencium pipi mami.
"Wangi bener mam".ucap melvin
"Mami kan baru mandi"jawab mami polos.
"Siapa yang nanya mami. Udah mandi atau belum? Yang melvin bilang masakan nya. Bukan mami." Jawab melvin sambil melarikan diri dari jangkauan cubitan mami.
"Melvin..... awas kamu ya. Dasar anak satu ini bikin jengkel maminya." Gerutu mami karena keresean anaknya melvin. Pembantu yang berkerja di rumah mereka hanya tertawa kecil melihat tingkah nyonya dan tuan muda nya.
Melvin duduk di sofa ruang keluar sambil mengeluarkan hp nya lalu mengetik pesan. Karena bingung melvin hanya menulis lalu menghapusnya. Menulisnya lagi lalu mengirimnya.
(Hay, apa benar ini nomor hp mayang. Saya melvin yang tadi bertabrakan di supermarket)tanya ku dengan berdebar. Seperti anak remaja yang sedang mencoba mendekati lawan jenis nya.
(Iya benar, ini dengan mayang sendiri. Ada apa ya mas menghubungi saya)balas mayang. Melvin mencoba meredam debaran jantung nya saat membaca pesan yang masuk.
(Tidak ada apa apa mba, cuma mau memastikan saja. Tolong di save ya nomor hp saya.)ku tambah emoticon senyum. Setelah mengirim melvin senyum-senyum sendiri.
(Baik mas nanti saya save)balas mayang.
"Whaaaaaat? Cuma ini..... " melvin mencoba menunggu pesan lain dari mayang. Hingga suara sang mami membuat melvin bergegas memasukan hp mahal nya ke dalam saku celana nya.
"Melvin, makan malam sudah siap. Makan dulu."teriak mami dari dapur.
"Iya mam." Jawab melvin sambil berjalan ke arah ruang makan. Tak mau membuat mami nya ngomel-ngomel melvin langsung duduk di salah satu kursi.
Mami dan melvin memulai makan malam nya tanpa bicara. Karena dulu papi melvin selalu menerapkan nya. Sehingga sekarang melvin tetap melakukan nya. Sehabis makan melvin membuat meminta salah satu ART di rumah nya untuk membuat kan kopi ke sukaan nya.
"Bi, tolong buatin melvin kopi ya. Nanti anterin keruang kerja aja"pinta melvin ke salah satu ART nya.
"Baik, den."
Lalu melvin menuju ruang kerja sama. Membaca beberapa laporan penting yang harus dia periksa. Melvin mengoreksi semua laporan. Mencocokan nya dengan laporan bulan lalu.
Setelah meninggal papi melvin mewariskan semua harta warisan nya kepada ketiga anak nya. Dan membaginya sama rata. Melvin mendapatkan bagian di bidang kuliner. Sedang kan kedua abang-abang nya mendapatkan beberapa perusahaan yang cukup besar dan berkembang. Walaupun melvin mendapatkan usaha kuliner. Melvin juga mendapatkan beberapa saham di perusahaan.
Usaha kuliner yang di serah kan oleh papi melvin mempunyai beberapa anak cabang resto atau pun kafe. Tidak ada saling iri di antara mereka. Mereka bahkan kompak bekerja sama.
Tok tok tok...
"Masuk, tidak di kunci." Sahut melvin
"Permisi den, kopi nya bibi taruh di atas meja" jawab bibi sambil menaruh kopi melvin di atas meja.
"Bibi permisi dulu den."ujar bibi
"Makasih bi."
Bibi keluar dari ruang kerja melvin lalu menutup pintu nya. Melvin masih fokus mengerjakan pekerjaan yang belum selesai.
Setelah semua laporan telah di periksa. Melvin mengabiskan sisa kopi nya. Lalu merapikan semua berkas-berkas ke dalam tas kerja nya. Mematikan dan menutup laptop nya.
Melvin membawa gelas bekas minumnya ke dapur dan mencucinya lalu meletakkan nya ke rak piring.
Rumah terasa sepi karena semua penghuni sudah beristirahat di kamar nya masing-masing. Melvin menuangkan air ke dalam botol minum nya. Lalu bejalan ke kamarnya. Melvin meletakan botol minumnya di atas meja. Lalu merebahkan diri di ranjang.
Pagi nya melvin terbangun dan bergegas mandi. Hari ini melvin ada rapat pemegang saham di kantor pusat milik papa nya bersama mami. Melvin mengenakan kemeja putih lengan panjang warna hitam, celana panjang warna hitam tak lupa pula jas nya dan dasi warna hitam. Setelah rapi melvin menyisir rambut nya dan memakai jam tangan kesukaan nya.
Sambil membawa tas kerja nya melvin turun kebawah menuju ruang makan. Mami nya sudah berada di meja makan dengan tampilan stylis kantoran nya. Mami dan melvin mulai menyantap sarapan pagi mereka. Setelah selesai, mami dan melvin berangkat menuju kantor papi nya.
Melvin membuka kan pintu belakang buat mami nya. Setelah mami duduk di kursi belakang melvin menutup pintu nya lalu membuka pintu kemudinya, melvin menyalakan mesin mobil nya. Lalu bergegas menuju kantor.
Sesampai nya di kantor. Semua pejabat tinggi berjejer menunggu mami dan melvin. Salah satu satpam membuka pintu belakang dan memberikan akses mami untuk berjalan masuk ke kantor. Melvin memberikan kunci mobil nya ke satpam. Lalu berjalan berdampingan dengan sang mami menuju lantai atas dimana kedua kakak nya berada.
Para pejabat tinggi membungkuk kan badan nya. Mami hanya memberikan senyum dan menyuruh mereka kembali ke ruangan mereka masing-masing.
Tok.... tok...tok...
"Masuk"sahut Ronald
Melvin membuka pintu ruangan abang nya dan menyuruh mami nya masuk kedalam. Ronald langsung berdiri menyambut mami nya, memeluk dan mencium kedua pipi mami. Ronald memeluk adik bontot nya.
Melvin dan mami duduk di kursi yang tersedia di ruangan ronald sambil berbincang-bincang. Membahas tentang rapat pemegang saham.
"Gimana kabar mu nak"tanya mami ke ronald
"Baik mam"jawab ronald
"Ada masalah apa sampai-sampai diadakan nya rapat pemegang saham nak?" Tanya mami
"Masalah keuangan. Ada yang mencoba bermain kotor demi kepentingan pribadi. Dengan beberapa pemegang saham perusahaan." Ujar ronald geram. Ronald membeberkan semua permasalahan yang sedang di alami di kantor papi.
"Ck..ck..ck.. pasti ulah mereka lagi. Mau sampai kapan mereka berulah. Mentang-mentang mereka sahabat papi kamu. Mereka berbuat seenaknya aja."jawab mami sambil mengepalkan kedua tangan nya.
"Apa Nico sudah mengetahuinya"
"Sudah mam, niko saat ini lagi menyelidiki nya."
Tok... tok... tok...
"Permisi pak, rapat siap di mulai. Semua sudah menunggu di ruang rapat" ujar asisten pribadi bang ronald
"Baiklah kami segera kesan"
Lalu mereka pun berjalan menuju ruang rapat. Ronald memulai rapat nya. Rapat yang alot hampir membuat melvin berang. Jika bukan karena mami menahan tangan nya mungkin melvin sudah memukul salah satu dari mereka.
Seusai rapat mami mengajak melvin kembali ke rumah. Mami tidak mau berlama-lama melihat melvin yang emosian. Ronald pun setuju dengan pendapat mami. Ronald sangat mengenal sifat melvin yang bar-bar.