Pernikahan yang sejatinya diinginkan seumur hidup sekali akhirnya kandas juga oleh sebuah pengkhianatan.
Di hari ia ingin memberikan sebuah kejutan anniversary yang ke 2 dan memberikan kabar tentang kehamilannya, Sita melihat sang suami Dani tengah mengerang nikmat di atas seorang perempuan yang tidak lain adalah sekretarisnya.
Hancur hatinya, namun ia memilih tegar. Meminta perceraian walau tidak mudah.
Hidup sebagai single mom membuat Arsita Ayuningrum tidak lagi percaya cinta dan fokus ke putra semata wayang nya Kai.
6 tahun berlalu, dan di saat tak terduga ia bertemu kembali dengan Dani Atmaja, sang mantan suami. Dani meminta Sita kembali, akankah Sita mau menerima mantan suami yang telah menghianatinya kembali? Akankah Kai Bhumi Abinawa mau menerima daddy nya?
Disaat bersamaan ada seorang pria single yang begitu tulus tengah berusaha mengambil hati Sita dan Kai. Pria itu bernama Raden Rama Hadyan Joyodiningrat.
Akankah Sita kembali kepada Dani, atau malah menerima Rama?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
25. Hanya Pemanasan
"Sita, apakah itu kamu. Tapi aku yakin itu kamu. Suara tawamu begitu khas. Sita, dimana kamu?"
Dani menjatuhkan tubuhnya di kursi dimana orang-orang mengistirahatkan kakinya jika sudah terlampau lelah jalan-jalan mengitari mall. Dan hal itulah yang dirasakan Dani. Tubuhnya terasa sangat lelah, kakinya terasa begitu lemas, dan yang paling penting hatinya begitu tersiksa. Hanya dengan mendengar suara Sita yang bahkan belum pasti apakah itu Sita atau bukan sudah membuat Dani segila ini mencari Sita.
Ingatannya kembali berputar ke beberapa tahun silam saat dia dengan teganya mencampakkan istrinya itu. Sita yang menangis bahkan tidak digubris olehnya, Sita yang mempertanyakan kemana cintanya yang dulu hanya dijawab bosan olehnya. Sekarang Dani baru merasakan kekejaman yang sudah dia lakukan.
Dani menangis di sana. Beberapa pasang mata yang melihatnya pun tak digubris oleh Dani. Hingga seseorang datang mendekat.
"Tuan. Mari pulang. Sepertinya tuan sangat lelah."
Dani mendongak melihat siapa yang berbicara padanya.
"An. Tadi aku mendengar suara Sita An. Sungguh aku mendengarnya. Meskipun hampir 7 tahun aku tidak pernah bertemu dengannya tapi aku tetap tahu itu suara tawa Sita An. Tawa Sita itu khas sekali An. Aku yakin itu Sita."
Dani terus menerus mengoceh. Anton yang melihat tuannya seperti itu merasa prihatin juga, meskipun tidak memungkiri Anton juga menyalahkan Dani.
"Baik Tuan saya percaya, tapi lebih baik kita pulang. Mungkin benar itu Bu Sita, tapi mungkin juga bu Sita nya sudah pulang. Jadi sebaiknya kita juga pulang." Ucap Anton menenangkan.
Dani hanya terdiam. Anton pun berinisiatif untuk memapahnya pulang.
"Aku sungguh prihatin kepadamu Tuan. Tapi semua ini anda sendiri yang membuatnya. Mungkin ini adalah balasan Tuhan untuk apa yang anda lakukan." Gumam Anton.
🍀🍀🍀
Sita menanggapi dengan serius ide dari Kai untuk mencari seorang art. Sita melihat bi Surti yang sudah tua itu waktunya menikmati masa tuanya. Sita sungguh bersyukur memiliki bi Surti, di saat dia dalam keadaan paling terpuruk Bi Surti lah yang menemani dan selalu menjadi support system yang paling besar dalam kehidupannya 7 tahun belakangan ini. Bagaimana bi Surti mengurus Sita saat hamil, bagaimana cara bi Surti mengurus Sita saat pasca persalinan, dan bagaimana cara Bi Surti memperlakukan Kai seperti cucunya sendiri. Sesungguhnya Sita sangat merasa bersalah karena bi Surti selalu menolak untuk pulang ke kampungnya. Kadang Sita menangis haru saat menatap wajah tua bi Surti.
Sita pun membuat iklan lowongan pekerjaan untuk posisi art lengkap dengan persyaratan dan gaji yang ditawarkan. Sita berharap dia menemukan orang yang tepat.
"Mom, what are you doing?"
"Hei baby, come here. Mommy sedang memposting iklan lowongan kerja art. Seperti idemu kemarin untuk mencari art agar bisa menemani dan membantu nenek di rumah."
" Oh I see. Mom, I want to ask you. Apakah mommy belum memberi tahu opa Wira dan Oma Laila kita berada di kota ini?"
" Belum baby. Mommy mang belum memberitahu opa dan oma kalau kita ada di sini."
"Why? Apakah mommy belum siap bertemu pria itu?"
"Hmm maybe this is one reason. Oh baby, I'm so sorry. Mommy belum bisa membawamu bertemu daddy mu."
"No problem mom. I think dia bukanlah daddy ku. Dia Hanya sebatas pria yang kebetulan oleh Allaah diberikan jalan untuk menitipkan benihnya di perut mom. Dengan kata lain dia hanya sekedar orang tua biologis. So,it doesn't matter if I don't meet him. Jadi mommy tidak perlu khawatir, sungguh aku juga tidak berharap bertemu dengannya. Asalkan selalu bersama mommy Kai pasti bahagia. I love you mom." Kai bicara panjang lebar dan diakhiri dengan mencium pipi Sita.
"Uuuh you are so sweet baby, entah dari mana kamu mendapatkan kata-kata itu tapi mommy harus kasih tau Kai, bagaimanapun pria itu tetaplah daddy Kai. Seperti yang Kai bilang, cepat atau lambat kita pasti akan bertemu dengannya. Hanya menunggu waktu itu saja." Senyum Sita sembari memberi pengertian kepada anak cerdasnya itu. Terkadang Sita bingung, bagaimana Kai bisa berbicara dengan bahasa orang dewasa di usianya yang baru 6 tahun.
"Huuh, andai mommy tahu bahwa sebenarnya kita atau lebih tepatnya Kai sudah bertemu dengan Pria yang hanya nitip benih tapi tidak ada tanggung jawabnya itu. Pasti mommy syok. Dan Kai yakin Mommy pun belum siap bertemu dwngan dia. Biarkan saja dulu pria itu menikmati apa yang sedang dirasakan sekarang. Tenang ini hanya pemanasan…. Daddy." Gumam Kai dalam hati.
Sebelum menghampiri Sita, Kai sempat mengecek cctv mall yang berhasil diretas sebelumnya. Ia melihat Dani yang kelimpungan mencari Sita. Kai tersenyum devil melihat adegan itu. Awalnya ia tidak berniat melihatnya, sebenarnya ia hanya ingin tahu apa yang dilakukan Dani ditempat itu. Tapi siapa sangka Kai melihat adegan tersebut.
"Oh iya mom, apakah uncle Rama akan kesini?"
" Mommy nggak tahu, tapi kenapa mommy lihat Kai begitu senang saat bersama uncle Rama."
" I don't know mom. Kai hanya ngerasa happy aja saat dekat dan bermain dengan uncle Rama. Lagian uncle Rama orangnya baik. Kai suka."
"Tapi dulu kalau ada teman Mommy yang bertamu ke rumah Kai selalu menghindar. Kenapa dengan uncle Rama tidak?"
" I don't know mom, saat bertemu pertama kali dengan uncle Rmaa Kai merasa nyaman dan aman. Rasanya sangat berbeda jika dibandingkan dengan tema mommy yang lain."
" Apakah Kai tahu selain Uncle Rama yang menolong Mommy melahirkan kamu, uncle Rama Juga yang memberikan nama dan uncle Rama juga yang mengadzani kamu waktu kamu baru lahir."
Kai tertegun dengar penuturan mommynya mengenai sejarah kelahirannya. Begitu berjasanya orang yang bernama Rama ini dalam hidupnya.
"Suatu hari nanti aku akan berterima kasih dengan Uncle dan membalas kebaikan Uncle. Semoga uncle Ram selalu dilindungi Allah dan selalu dilimpahkan keberkahan oleh Allaah. Aamiin." Kai begitu tulus mendoakan Rama. Sita ynagendwngar begitu takjub dengan putranya itu.
Setelah berbicara panjang lebar dengan sang mommy Kai pun kembali ke kamarnya. Ia duduk di meja belajarnya dan menyalakan tablet miliknya lalu memeriksa sesuatu.
Kai memeriksa cctv kediaman Dani yang lama yakni rumah yang pernah ditempati Dani dna mommy nya dulu saat masih menjadi suami istri. Ia melihat apa yang dilakukan Dani setelah pulang dari mall. Kai memundurkan waktu sesuai keinginan nya. Dlqma rekaman cctv tersebut Dani diantar pulang oleh seorang pria, Kai menebak itu adalah aspri nya Dani. Dani duduk di sofa sambil menelungkupkan wajahnya dengan kedua tangannya lalu mengusap wajahnya kasar. Dani berbincang dengan asprinya dengan begitu serius.
"An, aku yakin Sita ada di kota ini. Coba kau cari informasi tentang dia. Sekarang juga."
Anton pun mengeluarkan laptopnya lalu mencoba mencari info tentang Sita. Namun nihil Anton sama sekali tidak bisa menemukan apapun, padahal hampir satu jam Anton sibuk dengan laptopnya. Dani tampak frustasi ia mengacak rambutnya kasar.
Kai yang melihat rekaman cctv itu hanya tertawa. Ia begitu terhibur dengan tingkah tuan dan asistennya itu.
" Hahahaha tidak semudah itu alejandro, haih maaf ya aku tidak pakai ferguso soalnya udah banyak yang pake… haish tidak semudah itu daddy ku sayang. Info mengenai mommy sudah aku tutup dengan baik. Tidak akan ada yang bisa melihatnya kecuali atas izin ku. Oh ayolah Tuan Dani, apakah hanya segitu kemampuanmu. Padahal ini hanya pemanasan."
TBC
gimana readers... sudah puas belum. Apa mau nambah lagi??
yuk yuk sawer dulu nanti ditambahin lagi heheheh.
terimakasih. matursuwun sanget.