NovelToon NovelToon
Cinta Dan Takdir

Cinta Dan Takdir

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Spiritual / Kelahiran kembali menjadi kuat / Perperangan / Kultivasi Modern / Penyelamat
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Hendro Palembang

Akhir diskusi di majelis ta'lim yang dipimpin oleh Guru Besar Gus Mukhlas ternyata awal dari perjalanan cinta Asrul di negeri akhirat.

Siti Adawiyah adalah jodoh yang telah ditakdirkan bersama Asrul. Namun dalam diri Siti Adawiyah terdapat unsur aura Iblis yang menyebabkan dirinya harus dibunuh.

Berhasilkah Asrul menghapus unsur aura Iblis dari diri Siti Adawiyah? Apakah cinta mereka akan berakhir bahagia? Ikuti cerita ini setiap bab dan senantiasa berinteraksi untuk mendapatkan pengalaman membaca yang menyenangkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hendro Palembang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pudel

Para pelayan kerajaan sedang berkumpul di dapur istana. Mereka tidak ada yang berani mendatangi istana untuk mengantarkan pesanan para Jenderal.

"Kalian kenapa masih berkumpul disini? Semua pejabat istana sedang menunggu pesanan mereka. Apakah kalian sedang berdemo?" Surti yang datang bersama Siti Adawiyah menegur para pelayan.

Salah satu pelayan yang berani berbicara, mengatakan alasan mereka kepada Surti. "Kami tidak berani, Jenderal. Istana sekarang sedang kacau. Semua pejabat bersikap tidak seperti biasanya. Sekarang semuanya menjadi pemarah, sejak peristiwa sidang kemarin."

Siti Adawiyah mengajukan diri untuk mewakili para pelayan.

"Biar saya saja, Surti. Saya saja yang mengantarkan pesanan pejabat istana."

"Ya sudah, tapi kamu harus berhati-hati. Belakangan ini engkau sedang dalam sorotan orang-orang istana." Surti berpesan kepada Siti Adawiyah.

Dalam perjalanan pulang dari istana, Siti Adawiyah berpapasan dengan pelayan dapur yang sedang membawa keranjang daging. Didalam keranjang daging itu terdapat seekor anjing pudel.

"Nona, apa yang ada di keranjang yang engkau bawa itu?" Siti Adawiyah menegur pelayan itu.

"Oh. Ini untuk hidangan makan siang kami." Pelayan itu menjawab dengan santainya.

"Bukankah itu seekor anak anjing?" Siti Adawiyah terlihat penasaran.

"Ya, tuan putri. Ini hanyalah anak anjing biasa yang berasal dari alam dunia. Lihatlah, tidak ada aura keabadian sedikitpun dari anak anjing ini. Burung Bouraq telah membawanya dari alam dunia ketika sedang menjemput manusia abadi tahap awal. Ternyata anak anjing ini tertinggal di negeri akhirat dan daripada dimangsa oleh hewan buas surgawi, lebih baik menjadi santapan kami." Pelayan itu menjelaskan dan khawatir akan terjadi masalah karena dituduh sedang menyelundupkan sesuatu ke negeri akhirat.

Siti Adawiyah mendekati pelayan itu. "Cantik sekali pudel ini. Bolehkah aku memintanya? Aku akan merawatnya."

Pelayan itu segera menyerahkan anak anjing itu kepada Siti Adawiyah. "Tentu saja, tentu saja boleh. Silahkan tuan putri bawa anak anjing ini. Tolong agar tuan putri berhati-hati, karena anak anjing ini berasal dari alam dunia, sudah pasti dia akan sulit diatur."

Siti Adawiyah langsung membawanya pulang, terlihat kegembiraan dari wajah Siti Adawiyah.

"Anak anjing yang malang. Untunglah aku melihatmu. Jika tidak, maka engkau akan tewas tanpa adanya penyelamat."

Di kediaman Asrul, pelayan sedang mengatur persediaan yang baru diambil oleh Siti Adawiyah dari istana. Surti mendekati pelayan itu.

"Jika sudah tidak ada keperluan lagi, sekarang engkau boleh kembali ke dapur. Kita akan melihat nanti, siapa yang berani merundung kita lagi."

"Saya masih takut, Jenderal." Pelayan itu menjawab dengan gugup.

Surti menenangkan pelayan itu. "Sekarang kita telah memiliki persediaan kebutuhan kita. Tidak perlu takut lagi terhadap siapapun."

Surti melihat ada seekor anak anjing yang diletakkan oleh Siti Adawiyah di sudut ruangan.

"Kenapa hewan surgawi berada disini? Siapa yang telah membawanya kemari? Kenapa tidak terdeteksi aura keabadian sedikitpun dari anak anjing ini?"

Siti Adawiyah mendekati Surti. "Ini adalah pudel, anak anjing dari alam dunia. Tentu saja tidak ada aura keabadian padanya."

"Kenapa engkau membawanya kemari? Jika engkau suka dagingnya, bawa saja ke dapur istana, biar pengurus dapur istana yang akan memasukkannya untukmu. Lagipula, apa enaknya daging anak anjing ini? Setelah mencabut seluruh bulunya yang lebat, hanya tersisa sedikit daging padanya. Buang saja, Siti Adawiyah." Surti mengoceh tiada henti.

Siti Adawiyah kesal mendengar Surti merendahkan anak anjing kesayangannya. "Surti! Aku kasihan melihat pudel ini. Aku membawanya kemari agar dia terhindar dari santapan hewan buas surgawi atau makhluk abadi. Aku berencana untuk merawatnya hingga besar. Tidakkah engkau melihat betapa menggemaskan penampilan pudel ini?"

"Ya sudahlah, jika engkau sanggup merawatnya, silahkan. Jaga dia jangan sampai mengganggu Panglima." Surti meninggalkan Siti Adawiyah.

Ketika malam hari, disaat semua sedang tidur, pudel si anak anjing berkeliaran kesana kemari. Malam itu Siti Adawiyah terbangun dan yang dicarinya adalah pudel. "Dimana Pudel? Apakah Surti telah memakannya?"

Tepat ketika Siti Adawiyah berfikir bahwa Surti ingin memakan anak anjing kesayangannya, saat itu juga Surti sedang mengigau. "Ih.. Bulunya lebat, jika seluruh bulunya dihabiskan, hanya tersisa daging yang sedikit. Mau makan apanya?"

Mendengar Surti mengigau, Siti Adawiyah semakin menduga bahwa memang Surti telah memakan anak anjing kesayangannya. "Surti! Bangun! Kembalikan pudel kepadaku!"

Surti terbangun, dan tidak mengerti apa yang sedang dibicarakan oleh Siti Adawiyah.

"Pudel? Apaan pudel? Owh, anak anjing kecil itu. Untuk apa aku memakannya? Bahkan aku tidak selera dengan makhluk bumi. Sudahlah Siti Adawiyah, biarkan aku tidur sebentar lagi."

Siti Adawiyah kembali mencari anak anjing itu. Setibanya di depan kamar Asrul, Siti Adawiyah melihat Asrul sedang menggendong anak anjing.

"Panglima.."

Siti Adawiyah terkejut melihat Asrul sedang menggendong anak anjing.

"Apa-apaan ini?" Asrul meminta penjelasan dari Siti Adawiyah.

"Maafkan saya, Panglima. Saya telah membawa seekor anak anjing kesini. Ini hanyalah seekor anak anjing yang berasal dari alam dunia."

Asrul mengetahui bahwa yang membawa anak anjing ke istana negeri akhirat adalah Siti Adawiyah. "Engkau harus membuang hewan buas seperti itu.

"Maaf Panglima, saya ingin membesarkan Pudel. Apakah tidak boleh?" Siti Adawiyah meminta izin kepada Asrul untuk memelihara anak anjing itu.

Asrul diam sejenak kemudian menyerahkan anak anjing itu kepada Siti Adawiyah.

"Rawat dia, jangan biarkan dia berkeliaran di sekitar istana."

"Terimakasih Panglima. Saya pamit dulu. Omong-omong Panglima, saya tidak percaya dengan rumor yang baru-baru ini tersebar di istana. Saya yakin bahwa Panglima orangnya sangat baik." Siti Adawiyah menerima anak anjing itu dan dibawanya pulang ke kamarnya.

Ketika Siti Adawiyah masih berusaha membuat liontin untuk Asrul, Siti Adawiyah sedang didepan pintu kamar dan Surti yang sedang berada didalam kamar memangilnya.

Pada saat itu juga Pudel mendekati peralatan untuk membuat liontin dan wadah peralatan itu berantakan dan liontin yang baru selesai dibuat oleh Siti Adawiyah tersangkut di punggung Pudel. Kemudian Pudel kembali berkeliaran, kini dia menuju kamar Asrul yang sedang duduk bersila.

Asrul yang melihat Pudel berkeliaran disekitarnya bahkan mengencingi sepatunya, Asrul melihat ada liontin yang tersangkut di punggung Pudel. Asrul mengambilnya dan membiarkan Pudel itu menjauh.

Siti Adawiyah mengejar Pudel hingga ke kamar Asrul. Dilihatnya Pudel berlari keluar kamar Asrul dan Asrul mengikutinya dari belakang.

"Maaf Panglima. Semua ini salahku. Aku yang bertanggungjawab atas kesalahan yang dilakukan oleh Pudel." Siti Adawiyah takut kalau Asrul marah dan akan membunuh anak anjing kesayangannya.

"Tahukah kamu bahwa anak anjing kesayanganmu ini telah mengencingi sepatuku?" Asrul memang terlihat marah.

"Iya Panglima. Jangan bunuh dia, jika Panglima ingin menghukumnya, hukum saja saya." Siti Adawiyah sangat takut.

1
Delita bae
semangat👍
Hendro Widodo
Sangat Bagus
Hendro Widodo
Mana komentarnya? Apakah ceritanya kurang menarik? masa sih?
Delita bae: saya mampir 😁dukung ya karya saya.🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!