Ibu kandung Amora menikah dengan seseorang yang usianya jauh lebih muda dibanding dirinya.Dari pernikahan tersebut membawa kebahagiaan baginya namun tidak dengan putri sematawayangnya.Amora merupakan putri tunggal dari pasangan Felicia dan Ferdian.Ferdian meninggal dalam kecelakaan tunggal saat pergi keluar kota untuk melakukan perjalanan bisnis.
Awal petaka dimulai saat Felicia pergi ke luar kota untuk melakukan perjalanan bisnis.Athur ayah angkat Amora yang diam-diam mencintai Amora berusaha melecehkan Amora disaat dia dan Amora hanya hanya berdua saja dirumah.
Namun Berung kebusukan athur terbongkar dan seseorang datang menyelamatkan Amora dari kebejadan ayah tirinya.
Dari kejadian tersebut Amora berakhir dipersunting oleh laki-laki yang menyelamatkan yang notabennya adalah bos Amora di kantor.
bagaimana kelanjutan ceritanya?
Ikuti kisah Amora, disini akan ada ketegangan,air mata, pengorbanan dan menguras banyak emosi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Atha Diyuta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 9 Memaksa
" Pak kita makan dikantin saja pak,bapak tenang saja makanan d ikantin kita higenis dan yang pasti enak ramah di kantong dan bikin kenyang." Usul Amora.
" What? No Amora! Saya terbiasa makan makanan western." jawab damar.
" Kalau begitu bapak makan sendiri saja,saya mau makan di kantin." ucap Amora.
" Eh,ko jadi dia yang ngatur bosnya kan saya." gumam damar.
Mau tidak mau damar mengikuti Amora karena dia memang sudah lapar dan dia sangat tidak suka jika makan sendirian.
" Sini pak duduk sebelah saya, pemandangan yang sangat langka bukan seorang CEO duduk dan makan di kantin.Ini adalah contoh yang sangat baik,bapak akan semakin disegani karena bapak merakyat." ucap Amora sembari terkekeh.
Sementara damar memutar bola matanya dengan malas.
Amora kemudian memesan semua makanan yang dia suka dan tak selang beberapa lama makanan itu datang.
Amora dan damar sama-sama menuju wastafel untuk mencuci tangan setelahnya kembali ke tempat mereka duduk.
Damar menatap semua makanan yang tersaji didepannya dan dia bingung harus memulainya dari mana dan apa yang harus dia ambil pertama kali.
" Ayo pak makan,saya tau ini bukan makanan kesukaan bapak.Tapi bapak harus coba,makanan Nusantara gak kalah enak sama makanan western." ucap Amora.
" Apa tidak ada yang lain yang lebih aneh dari ini,ini makanan apa? Saya bukan vegetarian jadi jangan berikan saya makanan yang aneh." ucap damar sembari menyingkirkan sayur sop dihadapannya.
" Ini apa lagi ini,kenapa bentuknya seperti ini." Tanya damar saat melihat tempe mendoan yang ada dihadapannya yang dijajarkan dengan sambal terasi.
" Heleeh ini orang sok banget kaya gak gede diindonesia aja gak tau tempe mendoan sama sambal terasi.Memang dia hidup dijaman apa sampai makanan seperti ini saja dia tidak tau." batin Amora.
" Ini mendoan ini sambal terasi." ucap Amora sembari mengambil sejumput nasi.
" No! saya tidak mau itu pasti rasanya aneh.Dari baunya saja aneh." ucap damar sembari mendorong tangan Amora yang sudah siap menyiapkan nasi dan mendoan yang sudah dicocol sambal terasi ke dalam mulut damar.
" Coba dulu pak kalau ini tidak enak nanti selesai saya makan saya temenin bapak deh cari makanan western." ucap Amora.
" Kenapa harus pake tangan,apa itu bisa menjamin kalau tangan kamu bersih dan steril dari kuman?" tanya damar.
" Udah pak buruan ini tangan saya pegel,kalau bapak gak mau ya udah biar saya habiskan semuanya sendiri." ucap Amora.
Dengan berat hati damar menerima suapan dari tangan Amora.
" Enak kan pak,ini lalabnya kurang coba ada petai atau jengkol terus daun kubis sama menitimun udah enak banget pasti pak.Coba sekarang bapak seruput kuah supnya pasti makin enak pak." ucap Amora.
" Lagi." ucap damar.
" Lagi?" tanya Amora namun tidak dijawab oleh damar.
Dan selanjutnya damar terus memakan makanan itu hingga tandas.
Setelah selesai damar dan Amora kembali ke ruangannya untuk bekerja karena sedari pagi memang Amora belum menyelesaikan pekerjaannya
Sesampainya didalam ruangan damar duduk di kursi kebesarannya sementara Amora duduk di kursinya yang tak jauh dari tempat duduk damar.
" Enak juga ya satu ruangan sama wanita cantik,kerja jadi makin semangat." gumam damar dalam hati.
Sementara Amora tidak fokus dengan pekerjaannya dia terus teringat kejadian yang ia alami tadi malam.
Kenekatan dari atur membuatnya merasa takut dan tidak aman lagi tinggal didalam rumahnya apa lagi Felicia benar-benar sudah dibutakan oleh cintanya.
" Kenapa dia diam dan wajahnya terlihat seperti sedang banyak fikiran.Apa aku cuman salah lihat?Matanya bahkan terlihat sangat merah.Apa dia menangis?" batin damar.
" Amora." panggil damar.
" Iya pak?" jawab Amora.
" Apa boleh saya bertanya satu hal saja?" tanya damar.
" Apa pak?" jawab Amora.
" Kamu lagi sedang ada maslah?" tanya damar.
" Dih nih orang selain nyebelin ternyata keppo juga." batin Amora.
" Kamu tuli Amora?" tanya damar lagi.
" Saya memang ada masalah pak ini masalah keluarga saya gak mungkin saya cerita sama bapak." jawab Amora.
" Kenapa tidak,saya bos kamu." jawab damar.
Amora menghela nafas panjang.
" Justru karena bapak bos saya jadi saya tidak mau menghubungkan antara pekerjaan dan maslah pribadi saya,saya tidak mau dianggap saya tidak profesional.Saya juga tidak mau bapak tau masalah keluarga saya." jawab Amora.
" Kalau begitu anggap saya sahabat kamu,atau anggap saja saya bukan bos kamu.Jadi kamu bebas bercerita apapun kepada saya." ucap damar semakin membuat Amora pusing.
" Ya Tuhan ini orang maksa banget sih." batin Amora.
" Tidak mau." jawab Amora.
" Kenapa?" tanya damar.
" Pokonya tidak mau." jawab Amora.
" Tidak mau kan ada alasannya." Tanya damar.
" Pak kenapa si suka maksa gitu." tanya Amora.
" Ya terserah saya dong." jawab damar.
" Ya udah berati terserah saya juga dong kalau tidak mau cerita." sungut Amora.
" Ya sudah kalau begitu kamu silahkan buat surat pengunduran diri." ucap damar membuat mata Amora melotot ke arah damar.
" Bapak yang bener saja,masa iya bentar-bentar ngancem pecat." sungut Amora.
" Siapa suruh kamu gak mau cerita." jawab damar.
" Astaga." Amora memijit keningnya yang berdenyut nyeri.
" Hiks hiks." Amora mendadak menangis membuat damar kebingungan.
" Hei ko dia nangis,apa dia pikir saya beneran mau mecat dia." batin damar.
" Huaaaaaa." tangis Amora makin pecah membuat damar kebingungan.
greep
" Kamu tidak usah menangis saya tidak serius dengan ucapan saya.Saya hanya becanda,saya hanya ingin membantu kamu barang kali dengan bercerita kamu bisa jauh lebih tenang dan mungkin saja saya bisa memberikan kamu solusi." ucap damar setelah membawa Amora kedalam pelukannya.
" Bapak janji tidak akan pecat saya kalau sudah tau masalah saya?" tanya Amora yang langsung dijawab dengan anggukan kepala oleh damar.
" Hiks hiks,tadi malam ayah tiri saya mencoba untuk melecehkan saya." ucap Amora.
" Apa?" tanya damar dengan wajah yang benar-benar terkejut.
" Begini ceritanya..."
Amora lantas menceritakan semuanya kepada damar dari awal hingga kejadian tadi malam.Tanpa Amora tau damar mengepalkan tangannya dengan erat dibalik punggung Amora.
" Bajingan." batin damar.
" Hiks,jadi gitu pak.Sekrang saya takut kalau harus pulang dan tidur dirumah saya pak.Saya takut ayah tiri saya akan melakukannya lagi sementara bunda saya sering keluar kota.Dan lebih parahnya lagi bunda saya selalu membela dia." ucap Amora.
" Saya sudah tau semuanya dan kamu tidak perlu takut.Malam nanti tetaplah kamu pulang saya akan pikirkan bagaimana caranya agar kamu bisa lepas dari ayah tiri kamu.Kamu harus selalu waspada dan saat dirumah usahakan jangan memakai pakaian yang ketat atau juga terbuka agar tidak mengundang nafsu bejadnya." ucap damar.
" Terimakasih pak bapak sudah mau mendengarkan cerita saya.Tapi bapak tidak akan pecat saya atau jiji dengan saya kan pak?" tanya Amora membuat hati damar seakan tersayat dengan pertanyaannya.
" Tidak Amora, kemarilah." ucap damar yang kembali mendekap Amora karena Amora masih saja terisak.
Tok
Tok
Tok
Cklek
Bersambung.....
Abang Daren Amora udah ada yang punya kamu sabar ya 🤭🤭
semoga lancar unboxing ya pak damar 🤭🤭🤭