Keluarga besar yang sangat berkuasa, namun memiliki beberapa pewaris yang saling bertikai untuk memperebutkan kekuasaan puncak.
Salah satu dari mereka tidak peduli bersaing dengan cara kotor sekalipun, karena di dasari dengan selalu kalah dalam hal kekuatan bertarung kelompok maupun individunya.
Keluarga berkuasa itu, adalah keluarga Button.
Keluarga ini menguasai politik, bisnis dan dunia bawah tanah.
Saking kuatnya keluarga Button yang menetap di ibukota negara Trukotan yaitu kota Katao, sehingga jika orang-orang dari keturunan keluarga besar dan kecil lainnya, mereka mendengar tentang keluarga Button langsung terkejut....
=
=
Yuk ikuti kisahnya..
Sengaja menggunakan nama negara maupun kota yang asal sebut agar imajinasi lebih liar...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wissuwe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
005 KELOMPOK MAFIA BAWAH TANAH
Chapter 005. KELOMPOK MAFIA BAWAH TANAH.
\=
Setelah di tegur oleh orang, Riko dan yang lainnya menengok mereka tidak mengira pemuda yang mengaku tuan muda Sanggoro itu masih berani berbicara sombong.
Tidak lama setelah itu Alda dan yang lainnya melihat rombongan yang banyak datang dan segera masuk ke dalam hotel Mercure.
Rudi Sanggoro dan Lina menengok ke arah luar, mereka tersenyum bangga.
Setelah melihat orang yang datang cukup banyak, Rudi dan Lina langsung bahagia! Dia mengacuhkan jempol pada orang yang tadi dia hubungi.
Karena orang ini bergerak sangat cepat dan langsung datang memenuhi panggilan dirinya.
"Tuan muda, kami datang..!" ucap seseorang yang tinggi ramping dengan pakaian kemeja hitam yang kancing atasnya terbuka lebar.
"Bagus..!" jawab Rudi Sanggoro dengan singkat.
Di dada sebelah kanan orang itu terpampang tato kapak besar dengan ujung kapak yang tajam berwarna merah darah.
Orang-orang yang entah dari kapan berkerumun di lobi hotel Mercure langsung mundur karena takut dengan kelompok yang baru saja datang.
"Sial, kelompok kapak merah!" ucap orang yang menonton dengan ketakutan.
Dia langsung mundur lebih jauh lagi, khawatir akan terseret oleh masalah di sini. Mereka sangat takut karena geng kapak merah terkena sangat brutal.
Bukan hanya dia, ada cukup banyak orang yang mengenali geng kapak merah.
Melihat banyak orang yang menyingkir ketakutan Rudi semakin bangga karena orang yang mereka takuti sedang membungkuk ke arahnya.
"Sayang, kamu sangat hebat..!" ucap Lina sambil mencium pipi Rudi yang tidak bengkak.
"Ini belum seberapa, lihat dan saksikan orang-orang kampung itu akan menderita!" jawab Rudi dengan sikap sombong.
Riko dan yang lainnya hanya bisa tersenyum mengejek, salah satu dari mereka saja bisa mengalahkan kelompok yang datang itu.
Apa lagi jika Alda yang maju, bahkan jika dua atau 3 kali lebih banyak juga Alda bisa menang dengan mudah.
Karena mereka berjumlah 25 orang termasuk pemimpin yang tinggi kurus dengan kemeja hitam dan kancing terbuka lebar itu.
"Tuan muda Sanggoro, katakan apa tugas kami?" ucap pemimpin kelompok kecil itu.
"Marco, tugas mu cukup mudah patahkan salah satu kaki mereka berempat untuk ku!!" jawab Rudi Sanggoro.
"Sayang, kenapa hanya satu kali! Sekalian dua kali!" ucap Lina dengan manja.
"Tidak satu kaki cukup, ini hanya peringatan untuk mereka karena berani menyinggung ku." jawab Rudi.
"Baik tuan muda!" jawab Marco.
"Apa kalian tidak dengar, patahkan satu kaki para pemuda kampung itu!" ucap Marko kemudian pada anak buahnya.
Semuanya langsung mengalihkan pandangan ke arah Riko dan Alda maupun yang lainnya.
"Baik boss..!" jawab beberapa dari mereka.
Mendengar ini, Riko langsung gatal tangannya! Dia langsung mencengkram kepalan tinjunya dan seketika bunyi yang keras terdengar dari kepalan tangannya itu.
Bunyi itu seperti tulang yang berpatahan sangat renyah dan keras, lalu di susul dengan suara di leher yang tidak kalah kerasnya setelah Riko menggoyangkan ke kanan dan ke kiri lalu memutarnya.
"Kalian tidak perlu membantu lihat dan tonton lah, cukup aku yang maju!" ucap Rudi.
Dia sangat bersemangat, sehingga langsung menyeringai kejam.
"Riko tahanlah kekuatan mu sekecil mungkin, ingat di negara ini ada hukum yang ribet!" ucap Alda mengingatkan Riko.
Meskipun dia bisa membantu jika masalah ini besar namun meladeni orang yang tidak penting itu sangat tidak berguna.
"Tenang saja, mereka ingin mematahkan kali kita! Maka aku cukup mematahkan kaki mereka balik." ucap Riko menyetujui saran Alda.
"Masih terus berlagak, lihat saja! Jika belum terjadi orang seperti mereka tidak akan berkaca dari!" Rudi berbicara atuh tak acuh menanggapi ucapan Riko yang ingin mematahkan semua kaki geng kapak merah.
Siapa geng kapak merah, bahkan kepolisian wilayah kota Emerald saja lebih memilih mundur jika bersinggungan dengan mereka.
Kini muncul orang kampung yang lusuh berani berbicara ingin mematahkan kaki kelompok kapak merah, menurut Rudi Sanggoro itu semua lelucon besar abad ini.
Awalnya kelompok kapak merah langsung ingin maju dan mematahkan kaki keempat orang di depannya, namun mendengar kesombongan dari Riko mereka semua langsung marah.
"Cepat maju...!" bentak Marco pada anak buahnya.
"Haaahhh...!" teriak orang yang memiliki badan gemuk sambil berlari ke arah Riko.
Dia berlari kencang sambil mengulurkan tinju besarnya.
Kraakkk..!
"Aaaahhhhkk..!" teriak laki-laki gemuk itu, setelah kakinya yang di jadikan tumpuan saat ingin memukul Riko di tendang lawan dan patah seketika.
Tendangan Riko terlihat biasa saja, namun cepat dan akurat sehingga kaki laki-laki gemuk itu patah dengan bunyi yang keras.
Braakk..!
Badan besar itu langsung ambruk ke lantai dengan suara keras, orang-orang yang di sana hanya biasa melongo ada yang menutup mulutnya saking tidak percaya.
Yang paling terkejut adalah Marco, biasanya laki-laki gemuk ini yang paling brutal menyiksa lawan namun kali ini belum juga pukulan yang di layangkan mengenai lawan kaki dia sudah di patahkan.
Kini kaki kirinya langsung berbentuk huruf V, dia langsung berguling-guling dan menjerit histeris.
Tulang kering betis rekannya yang paling brutal patah seketika hanya dengan tendangan ringan, membuat semua orang dari kelompok kapak merah langsung bergidik takut.
"Tunggu apa lagi, serang bersamaan! Mana mungkin dia bisa menang, gunakan senjata kalian!" bentak Marco dengan sangat marah.
Dia sangat marah karena anak buahnya langsung di buat cacat, sedangkan dia hanya memiliki kurang dari 50 anak buah yang tersisa.
Awalnya dia mendekati tuan muda Sanggoro adalah untuk membantu keuangan kelompoknya, sehingga dia bisa mengajukan tambahan anak buah ke kelompok pusat kota Emerald, namun tidak di sangka kejadian ini terjadi.
Setelah di perintahkan, orang-orang kelompok kapak merah langsung mencabut kapak yang ada di balik pinggangnya dengan cepat lalu menyerang Riko dengan serentak.
Puluhan kapak langsung mengacung ke atas dari berbagai arah, Riko menghindari dengan mudah lalu meraih tangan salah satu dari mereka dan menjatuhkan lalu dia langsung menginjak kaki lawannya dan patah seketika.
Bunyi tukang kaki patah terus terdengar bersama dengan jeritan kesakitan dan bunyi logam berbenturan dengan lantai hotel.
Karena kapak merah berjatuhan, saking sudah tidak kuat memegang kapak dan hanya peduli memegang kaki mereka yang patah sambil menjerit histeris.
Rudi dan Lina yang melihat ini langsung menegang, dia awalnya sangat sombong setelah bantuan dari kelompok kapak merah datang.
Namun setelah melihat pertarungan brutal itu membuat dia sangat takut.
"Sayang, panggil orang lebih banyak! Sepertinya mereka hebat." Lina langsung mengungkapkan pikirannya.
"Orang lebih banyak apanya, aku tidak tau lagi siapa yang harus aku panggil! Orang hebat yang aku kenal kejam hanya Marco saja." jawab Rudi kebingungan.
Berusaja Rudi berucap seperti itu, 15 orang dari anak buah Marco sudah terkapar dengan kaki patah sisanya mundur ketakutan sampai mereka tidak sadar membuang senjata kapak yang mereka pegang.
\=
Bantu like dan komentarnya jika ada saran, terimakasih 🙏
.