NovelToon NovelToon
Kembalinya Sang Penguasa: Pembalasan Seorang Ibu

Kembalinya Sang Penguasa: Pembalasan Seorang Ibu

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Balas Dendam / Single Mom / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Keluarga
Popularitas:11.2k
Nilai: 5
Nama Author: Nuhume

Season Dua dari "Lily: Rahasia Gadis Kampung"

Briela Leonor, putri dari Raja Leonor, adalah pewaris tahta di sebuah kerajaan yang kekuasaannya melampaui presiden, menteri, dan semua gubernur. Setelah kematian suaminya, Briela memilih hidup sebagai rakyat biasa untuk melindungi anaknya, Xaviera, dari intrik politik yang mematikan.

Selama dua puluh tahun, Briela berhasil menyembunyikan identitasnya di sebuah provinsi kecil di wilayah Barat kota Riga. Kini, Xaviera telah dewasa, dan pernikahannya membawa kebahagiaan besar bagi Briela. Namun, kebahagiaan itu segera berubah menjadi mimpi buruk ketika Xaviera menjadi korban penyiksaan dan pelecehan oleh suaminya, Aron Ace.

Situasi semakin genting ketika sebuah kasus besar muncul, mengancam kestabilan negara. Briela dihadapkan pada keputusan sulit: membuka identitasnya dan kembali memimpin negara untuk menyelamatkan putrinya dan mengembalikan kedamaian, atau tetap tersembunyi dan menyaksikan kehancuran yang tak terelakkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nuhume, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 25

Di dalam ruangan tersebut, beberapa tuan muda sedang bermain dan taruhan mereka bukan hanya sekedar uang dan kekuasaan, tapi juga manusia. Kali ini taruhan mereka adalah seorang remaja.

Wajahnya polos dan masih mengenakan setelan sekolah berada di dalam ruangan tersebut. Dia adalah seorang anak yang ayahnya seorang pengusaha yang hobinya bermain judi di kasino tempat tuan Page tersebut.

Kali ini dia menyerahkan putrinya sebagai penebus hutang karena kalah judi oleh tuan muda Page, Widaw Page.

Suara tawa beberapa pria yang merupakan teman Page begitu terdengar menggema dalam ruangan.

Mereka berempat ingin memulai aksinya untuk menyiksa gadis remaja tersebut. Mereka memegang tangan dan kakinya, kemudian membaringkan wanita itu di atas meja kasino.

Widaw Page yang melihat paha putih mulus di depannya, mulai melakukan aksinya dengan membuka satu persatu benang yang melekat di tubuhnya.

“Ha ha ha Widaw, malam ini kita akan berpesta, dia masih perawan dan juga sangat cantik, ha ha ha”

“Lepaskan, lepaskan, tolong…. Tolong…” teriak dan isak tangisnya.

“Ha ha ha teriak lah anak manis, karena setelah ini kau akan mengeluarkan suara yang lebih seksi lagi, bagaimana kalau kau tenang dan kita menikmatinya,” ucap Widaw dengan tatapan yang sangat ingin menerkamnya.

Para pria yang mendengar itu semakin tertawa.

Gadis remaja itu sudah mulai sesegukan dan suara yang sudah serak karena tidak ada seorang pun yang mengindahkan teriakan pertolongannya. Saat salah satu dari mereka mulai melepaskan satu persatu kancing seragam yang dikenakannya, pintu terbuka begitu saja.

Di sana ada Briela dan Lily yang menatap tajam ke arah mereka. Tatapan mereka fokus melihat ke arah Lily yang memukau dan cantik, setelah itu mereka menatap bingung Briela.

“Wah Page, aku tidak menyangka jika kau juga mengundang seorang wanita cantik dan juga seorang bibi?!”

“Apakah seleramu sudah mulai berubah?” tanya teman Page salah satu dari mereka.

Suara tawa mereka kembali terdengar. Widaw Page yang tidak menerima ucapan para sahabatnya, berjalan mendekati Briela dan juga Lily dengan mengenakan kembali kemejanya.

“Siapa kalian?” tanya Widaw.

Tatapan Briela melirik ke arah gadis remaja yang masih terbaring lemah di atas meja kasino dan masih dalam genggaman para sahabat Widaw.

Widaw yang saat itu sudah berada di hadapan Lily dan juga Briela, matanya fokus kepada tubuh Lily. Jemari Widaw mulai ingin menyentuh wajah Lily.

“Wah, kau juga lumayan, bagaimana kalau malam ini kau menemaniku bermain dan bibi ini menuangkan minuman untuk kami, tenang saja aku yang akan….”

“Aaaaaa aaaa aaa aaaa lepaskan!!!”

“Wanita tua apa yang kau lakukan, lepaskan!!!”

Briela dengan spontan meraih tangan Widaw dan mencengkramnya erat, hingga terasa tulang jemari dan pergelangan tangan Widaw terasa remuk.

Matanya memerah dan melirik Widaw Page tajam.

“Hei, apa yang kau lakukan?! Lepaskan dia. Kau tahu sudah melukai siapa?!” ucap salah satu dari mereka.

“Kau tidak akan keluar hidup-hidup dari ruangan ini!” ucap salah satu dari mereka.

Briela semakin mencengkram tangan Widaw, memutarnya dan melepaskan tangan Widaw keras, dan memberikan sebuah tamparan keras ke wajah Widaw. Hingga tubuh Widaw terhuyung ke belakang.

“Aaaaargghhh! Dasar wanita tua sialan!” teriak Widaw dengan memegang tangannya yang sakit.

Para sahabat Widaw Page tidak terima, mereka berempat mendekat dengan langkah cepat. Mereka ingin memberi Briela pelajaran tapi dengan cepat, Lily melangkah dan berdiri di hadapan Briela.

Lily melayangkan sebuah tendangan dengan gerakan memutar. Salah satu dari mereka terhempas, dan tiga lainnya mulai menggunakan gerakan untuk memukul Lily, tapi dengan cepat Lily menghindari satu persatu pukulan mereka.

Tangan kanan Lily menahan pukulan salah satunya dan tangan Lily lainnya menghalau tendangan pria yang tubuhnya sedikit lebih besar dari lainnya.

Briela tidak diam, dia dengan cepat memukul titik saraf salah satu dari mereka hingga Lily bisa melumpuhkan tiga dari yang lainnya.

“Aaaaaaa."

Semua pria itu terhempas ke lantai dengan merintih kesakitan. Mata Widaw membulat, dia kembali memanggil beberapa bodyguard masuk ke dalam ruangannya. Pria kali ini memiliki bobot tubuh yang tinggi dan juga membawa senjata tajam.

“Dasar wanita sialan! Terima pembalasanku.”

“Hajar mereka!” perintah Widaw.

Lily tersenyum sinis, begitu pun dengan Briela yang masih terlihat tenang. Lily mengeluarkan senjata tipis di tangannya yang hanya sebesar telapak tangannya. Briela bisa melihat itu.

Briela tersenyum, karena bela diri yang diajarkan kepada Lily tidak sia-sia, dia bahkan sangat terlihat mahir, terlebih lagi tehnik yang digunakannya untuk menyembunyikan benda kecil sebagai senjata di tangannya sangat mengagumkan.

Satu persatu Lily bisa mengalahkan para bodyguard itu hingga mereka terkapar di lantai tak bernyawa. Lily tersenyum tipis. Dia bahkan dengan sangat mudah menggoreskan belati kecilnya di leher mereka dengan cepat.

Para sahabat Widaw yang melihat itu ketakutan. Mereka semua berlarian meninggalkan ruangan dengan cepat. Sedangkan Widaw dengan wajah yang memucat, melangkah mundur, dia ingin berlari tapi dengan cepat Briela meraih salah satu koin kasino dan melemparkan ke tekuk Widaw membuatnya terjatuh.

Lily meraih tubuh gadis yang sejak tadi sesegukan di hadapannya. Dia meminta gadis remaja tersebut meninggalkan kasino dan mencari tempat yang aman.

“Tapi ayahku sudah menjualku, aku tidak memiliki tempat lagi,” ucapnya dengan sesegukan.

Lily mendekat dan membisikkan sesuatu untuknya. Gadis remaja itu kemudian mengangguk dan cepat meninggalkan ruangan kasino yang hanya Widaw di dalam sana.

“Apa yang kalian ingin kan? Hah?!!”

“Kalian tidak tahu siapa aku?!”

“Aku akan memberitahu ayahku, dan….”

Briela sudah sangat geram hingga dia mengcekik leher Widaw dan tatapan tajam, dia bertanya kepada Widaw tentang siapa saja yang berkomplot dengannya untuk bekerja sama dengan tuan Daici.

“Apa maksudmu? Aku tidak mengenalnya,” ucap Widaw dengan suara parau akibat cekikan Briela.

“Aku tidak memiliki waktu untuk mendengar alasanmu! Cepat katakan, di mana Daici bersembunyi,” tanya Briela dengan tatapan menajam.

Widaw kembali menjelaskan jika dia tidak mengetahui apa pun tentang Daici dan siapa dia. Dia tidak memiliki hubungan apa pun dengannya.

Briela sudah tidak sabar dan dia sangat membenci pria yang menyakiti wanita dan seenaknya, terlebih lagi dia telah melihat sendiri bagaimana Widaw ingin menodai seorang gadis remaja di depannya.

“Kalau begitu kau mati saja. Hidup pun tidak berguna!” ucap Briela.

Dia menekan cengkramannya lebih keras lagi, tapi tiba-tiba terdengar suara yang begitu garang memasuki ruangan tersebut bersama dengan beberapa bodyguard.

“Lancang!!! Lepaskan anakku!!!”

1
Isabell Serinah
lanjut lagi plseeee 👍
Marlyne Lia Lyne
Luar biasa
Marlyne Lia Lyne
xaviera ternyata bodoh lihat cowok pertama cakep langsung suka.. ternyata yg di suka laki laki hajat, gmn nt ibu nya xaviera pasti ngamuk.. dan aron persiapkan ya dpt balasan dr mertuanya
Susanti Susanti
Luar biasa
Inyoman Raka
anthoni bisa jadi adalah penghianat
Inyoman Raka
apa ini masak 1 orang menekan banyak orang hak nerkutik
Inyoman Raka
yg ini baru penguasa
Inyoman Raka
greget
Inyoman Raka
ini putri gak punya motivasi untuk rakyat, dia hanya mentingkan egonya sendirie prettt
Inyoman Raka
inii apa mempelai yg kejam
Whi Tut
stupid
Chaning
Ceritanya Sama kaya Dracin
Chaning
ratu kok bodoh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!