"hiks, hiks sakit sekali....
"sakiiiiit....sakiit...
Intan pindah dari kota setelah bercerai dari suami nya, dia meninggali rumah yang dulu milik adik Ibu nya dan rumah itu sudah lama di biarkan kosong sebab Adik nya Ibu Intan menghilang tak ada yang tahu rimba nya.
Namun ketenangan Intan tak bertahan lama, sebab setiap malam ada suara rintihan atau juga menangis di kamar yang paling belakang sekali membuat Intan tak kuat menghadapi nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9. Pinjam motor
Akhir nya agak siangan Intan mendatangi rumah Bu RT untuk mengutarakan niat nya yang akan tinggal di rumah bekas Ibu nya dan tak lupa juga dia bercerita tentang alasan nya yang pergi dari kota, Bu RT nampak kaget karena kasihan juga dengan nasib nya Intan yang sangat pilu. walau sebenar nya dia juga kesal dengan wanita ini karena saat Bu Nisa meninggal di tidak mau datang sehingga banyak orang yang bilang bahwa Intan adalah anak durhaka yang tidak ingat lagi dengan Ibu nya karena sudah hidup enak di kota besar dengan suami kaya raya sehingga Ibu nya meninggal pun tidak sudi pulang.
"Mas Dani mengurung ku di dalam kamar, Bu! mereka tidak mengizinkan aku pulang." Intan bercerita sambil menahan air mata nya.
"Ya allah mereka itu manusia apa bukan, anak mau melihat Ibu nya meninggal pun tidak boleh." seru Bu RT.
"Maka nya saya tidak bisa pulang dan tidak pernah pulang, karena mereka melarang keras." jelas Intan.
"Lalu sekarang kok kamu pulang dan bilang mau tinggal di rumah Ibu kamu?" tanya Bu RT pelan takut Intan tersinggung.
"Saya di cerai karena tidak bisa memberi keturunan dan lagi mertua saya juga kurang setuju dari awal, sebab saya dari kampung dan hanya anak pembantu." Intan akhir nya menangis juga.
Bu RT yang duduk di sebelah nya Intan menggosok punggung nya agar wanita ini agak tenang, sebab Intan itu seumuran dengan Tedi dan dulu kecil nya juga sering main kesini bersama dengan teman teman nya yang lain sehingga mereka bisa di bilang akrab lah.
"Yang sabar, nanti allah akan membalas orang yang sudah menyakiti mu." nasihat Bu RT.
"Jadi tolong izinkan saya tinggal di sana ya, Bu! tidak ada lagi tempat yang bisa saya tinggali, bahkan sekarang saya juga harus menjual cincin ini untuk bertahan hidup." jujur Intan.
"Memang nya kamu tidak menabung apa pas masih jadi istri Dani?" tanya Bu RT.
"Tabungan saya tidak di masukan kedalam koper karena mereka yang memasukan baju baju itu, sebab saya pingsan setelah di tampar oleh Mas Dani! saya sadar sudah di jalan mau kedesa ini, hujan deras menimpa tubuh saya." isak Intan kian jadi.
Bahkan Bu RT juga menitikan air mata karena begitu kaget dengan kelakuan suami nya Intan, kenapa ada orang yang begitu rusak pikiran nya sehingga sampai tegas membuang sang istri, untung tidak ada orang jahat yang memperkosa Intan saat masih pingsan, mungkin allah juga masih melindungi wanita ini sehingga dia bisa selamat.
"Ya sudah kalau kamu memang mau tinggal di rumah itu, cuma hati hati saja ya." pesan Bu RT.
"Iya, Bu." angguk Intan pelan sambil mengusap air mata.
"Tadi malam bagai mana, apa kamu tidak melihat apa apa?" tanya Bu RT sangat penasaran.
"Alhamdulilah tidak ada, saya tidur nyenyak usai sholat dan ngaji." jawab Intan.
"Syukurlah kalau memang begitu." angguk Bu RT agak heran juga.
Dulu Wawan nama nya sudah pernah mati di rumah itu karena dia sesumbar mengatakan setan tidak ada, dia masuk kedalam rumah dan tak keluar lagi sampai pagi, ternyata esok nya hari dia ada di luar dengan tubuh hancur tercabik cabik.
"Boleh kah saya pinjam motor untuk kekota, Bu? atau desa lain yang sudah maju sehingga ada toko emas." pinta Intan.
"Pakai saja kalau kamu memang mau kekota, nanti kan kamu bisa kerumah mantan suami mu untuk mengambil tabungan itu." suruh Bu RT.
"Di desa nya Mbak Purnama saja, Bu! itu sudah seperti kota karena banyak pedagang di sana, lagi pula mereka pasti tak akan mau memberikan nya." Intan sudah bisa menebak.
"Ya sudah kalau kamu memang mau kesana, semoga saja laku mahal ya karena emas sedang naik." harap Bu RT.
Intan pun senang karena di izinkan untuk meminjam motor, maka dia segera pergi menggunakan motor nya Bu RT yang sangat baik hati ini. semoga saja emas nya laku agak mahal sehingga nanti bila memungkinkan maka bisa di gunakan untuk buka usaha juga.
"Kasihan dia ya." Pak RT keluar dari dalam rumah menuju teras.
"Pantas ya pas Nisa meninggal dia tidak datang, wong tidak boleh sama suami nya." lirih Bu RT.
"Kamu pernah ya lihat suami, Intan?" tanya Pak RT.
Istri nya menggeleng karena dia memang tidak pernah tahu wajah nya Dani, mana mau pria kota itu mendatangi desa yang terpencil ini, kecuali mungkin desa nya yang sudah terkenal di sana maka pasti Dani akan mau datang.
"Tapi apa benar dia tak akan apa apa tinggal di rumah itu?!" Pak RT cemas juga.
"Itu tadi kata dia tidur nya nyenyak, mungkin saja kalau anak nya tidak akan di ganggu." sahut Bu RT.
"Semoga saja begitu, sebab rumah itu bukan cuma berita kosong saja! banyak yang sudah melihat atau pun di ganggu." lirih Pak RT.
"Semoga saja Intan bisa mengatasi arwah Ibu nya, kan dia sebagai anak." Bu RT juga berharap demikian.
Mereka pun sama sama bergarap agar semua masalah setan di rumah itu akan hilang, kasihan juga si Intan bila sampai di ganggu oleh arwah Ibu nya di rumah itu, mau kemana lagi dia tinggal bila sampai dapat gangguan di rumah itu.
...****************...
Inah memasukan kentang kedalam karung karena nanti bakal di jual kekota oleh suami nya, bila banyak maka akan di bawa kekota karen a desa sini juga tak akan sanggup untuk menampung nya. kalau di kota sebenar nya agak mahal, cuma masih harus bayar sewa mobil yang di pakai untuk mengangkut yang harga nya sekitar lima puluh ribu sekali berangkat dan juga pulang nya.
"Nanti kasih juga para tetangga ya, Dik." ujar Madi
"Iya, Mas! memang rencana nya nanti agak siang akan ku kasih mereka." angguk Inah.
"Semoga kedepan nya panen kita tambah banyak, Mas akan mengambil mobil dulu ya." pamit Madi.
"Iya." Inah agak keras menyahut karena suami nya agak jauh.
Untung nya hidup dia memang berkembang dengan baik setelah melewati malam yang sangat tidak bisa ia lupakan, pokok nya itu adalah kenangan paling buruk untuk Inah karena dia harus menyaksikan semua orang di bantai dengan tragis dan juga dia mengalami mata yang buta seumur hidup, untung nya cuma sebelah sehingga masih bisa melihat dengan yang sebelah lagi, kalau dua dua nya maka Inah akan jadi orang yang tak ada guna nya sama sekali.
kereeen thor
sukses selalu ya