Hidup tak selalu sesuai apa yang kita inginkan.Saat uang dijadikan tolak ukur,saudara pun terasa orang lain.Saat kita berada dibawah tak ada yang mau mengakui saudara tapi saat kita punya segalanya semua sanak saudara datang mendekat. "Kau harus sukses nak,biar bisa membeli mulut-mulut yang sudah menghina kita"kata-kata dari ibu masih terngiang sampai sekarang.
Sandra terlahir dari keluarga miskin dan selalu di hina oleh adik ipar sendiri. Mereka selalu menganggap bahwa orang miskin itu tidak pantas bersanding dengan keluarga mereka.
Nasib siapa yang tau,sekarang boleh di hina karna miskin tapi kita tidak akan pernah tau kedepannya seperti apa. Lalu bagaimana nasib Sandra apakah ia bisa membeli mulut - mulut orang yang menghina keluarganya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ima susanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31
Di kediaman Sandra sudah banyak para tetangga yang ikut bantu-bantu untuk acara pengajian sebelum akad esok hari. Mereka membuat beraneka macam kue-kue kering dan kue basah. Sedangkan bumbu-bumbu yang digunakan untuk memasak di acara pengajian akan dibuat oleh ibu-ibu lainya.
Berkumpulnya para tetangga merupakan ajang silahturahmi juga tidak ketinggalan sedikit bercerita mengenai berita-berkata viral saat ini. Begitulah perempuan kalau sudah ngumpul.
Para tetangga sudah mulai disibukkan dengan bermacam-macam pekerjaan. Tapi tak terlihat tante Ita yang notabene tante kandung dari calon pengantin. Padahal bibi Diana sudah mengabari dia bahwa hari ini akan akan ada kesibukan untuk membuat sajian pengajian.
"Bu ibu,liat bu Ita ga?Kok belum keliatan batang hidungnya dari tadi ya?" Ujar bu Jaya bertanya pada ibu-ibu yang duduk dekat dirinya.
"Walah,bu jaya kaya ga tau aja gimana hubungan keluarga mereka dengan keluarga Sandra. Ga mungkin deh dia bakal datang kesini."Jawab bu Yanti mencibir.
"Masa di acara special ponakan sendiri ga datang." Sahut bu ibu yang lain.
Obrolan mereka semakin asik dan panas dengan macam-macam gosip terpanas khususnya yang terjadi di kampung sini. Mulut berghibah tangan tetap melakukan pekerjaan.
Saat mereka tengah asik gosip ,tuba-tiba terdengar suara orang mengucapkan salam.
"Assalamualaikum, bu ibu semua."
"Waalaikumsalam,."Jawab ibu-ibu serempak sambil menoleh siapa gerangan yang datang.
"Panggang umur kamu ,ta. Baru juga diomongin tau-tau udah nongol." Ucap bu Ani bestinya tante Ita.
"Iya,tadi ada keperluan makanya aku terlambat datang dimari." Ujar Ita ga enak hati.
"Ayo,sini gabung." bu Ani menyuruh Ita bergabung dengan mereka.
"Saya mau ketemu Diana dulu,Ni. Kamu tau dia ada dimana?" Tanya Ita celingak celinguk mencari keberadaan Diana.
"Kaya tadi di belakang deh,kamu liat aja disana."
"Mari bu,saya tinggal dulu." Pamit Ita lalu berjalan kebelakang menuju dapur yang juga rame para ibu-ibu disana.
Akhirnya mata Ita melihat keberadaan orang yang dia cari sedang mengaduk adonan kue.
Dengan hati yang bergemuruh,rasa bersalah atas sikapnya selama ini.Ita memanggil Diana.
"Diana...."panggil Ita.
Diana merasa ada yang memanggilnya menoleh kearah suara itu berasal.Terlihat Ita menenteng kantong kresek entah apa isinya. Diana berjalan menghampirinya.
"Eh,Ita. Kirain kamu ga datang." sindir Diana sembari tertawa kecil.
"Maaf telat tadi ada urusan. Ini ada sedikit buat tambah-tambah." Ujar Ita sembari menyerahkan kresek yang dibawanya.
"Aduh ga usah repot-repot,Ta. Kamu datang aja udah alhamdulillah bagi kami." Ujar Diana menerima pemberian Ita yang berisi,gula,tepung dan minyak goreng.
"Sandra kemana ? Kok ga keliatan? " tanya Ita mencari keberadaan ponakannya.
"Ada didalam kamarnya lagi luluran. Kamu mau menemuinya samperin aja kesana" jawab Diana.
"Nanti aja deh, ga enak. Takut ganggu." Kekeh Ita.
"Aku kedepan dulu ,Di. Mau bantu-bantu ibu-ibu yang didepan."Ujar Ita pamit menuju depan rumah.
Diana merasa heran dengan perubahan sikap Ita yang tiba - tiba baik dan bersikap lembut. " Habis kesambet kali ya." bathin Diana sambil tersenyum sendiri. Tapi Ia mesti hati - hati dan mengingatkan keponakannya agar selalu waspada. Hati orang siapa yang tau.
...****************...
Terimaksih buat pembaca setia karya - karya aku. Terimaksih like dan komennya,tanpa kakak2 semua aku bukanlah siapa2 dan tidak akan mungkin sampai di titik ini. 😊😘😍🙏
Tinggalkan jejak dengan memencet tombol like dan komen yang banyak agar Author semangat menulis bab selanjutnya😊😘😍🙏
coba bikin rido berpaling biar tau rasa
kl kayak gini kasian ridho dah tulus nerima dia yg jendes ternyata imbal balik nya kayak gini. nyesel dulu nyatuin Sandra dng ridho. ridho berhak dpt yg lbih baik yg gk tamak oleh harta. demi dpt harta bnyak tp mlh mengabaikan kluarga.
pdhl ada satu kalimat kejarlah akhirat mk dunia akan mengikuti.
pantas Sandra gk sukses sukses msih sibuk kerja krn dia yg di uber cm dunia nya. ambisi sukses tnp mengkikut kan akhiratnya.