Ivana Prima Queensha
Gadis berusia 16 tahun yang harus berjuang mengubah kehidupan yang hidup demi kedua orang dan adiknya serta dirinya sendiri.
Mulai bangkit karena bantuan teman kasab matanya dan menemukan hal tak terduga yang tak pernah ia sangka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
menemukan jasad
"Maaf om, pak boleh saya yang menjelaskan" ucap Ivana, saat mendengar suara ivana polisi itu pun menoleh kearah ivana, terlihat kekaguman disana tapi hanya sesaat karena bisa mengendalikan ekspresi nya.
"Baik silahkan nona, maaf dengan nona siapa?" tanya pak polisi itu.
"Saya ivana pak, saya sebenarnya bukan murid sekolah ini tapi sahabat saya intan yang sekolah disini. Kemarin intan meminta bantuan saya untuk mencari teman satu sekolah nya yang hilang dan kami menemukan bukti ini di loker milik teman sahabat saya. Dan dari situ tertulis semua bukti kejahatan dari guru dan salah satu murid disini. Kami sudah menangkap nya mereka ada di lapangan" ucap Ivana
murid yang belum pulang pun jadi heboh mendengar berita itu, hingga terdengar pada kepala sekolah dan guru yang sedang rapat.
"Pak apa bisa bapak ikut saya kebelakang gedung sekolah," ucap ivana
"Eh untuk apa nona?" tanya polisi itu bingung sedangkan Zulfikar sudah mendelik.
"Aduk pak ganteng jangan pikir aneh aneh, saya mau nunjukin sesuatu dan itu bukan hanya kita berdua kok" ucap ivana yang membuat pak polisi itu sedikit malu, sedangkan Zulfikar sudah masam karena mendengar ivana memuji pria lain ganteng.
"Oh begitu, ayo sekarang kita sama sana kesana" ucap pak polisi itu dan mereka pun pergi kesana.
Saat sampai di belakang sekolah, Nanda pun mendekati tanah di belakang pohong bersama intan.
"Pak disini lah tempat mayat Ina di kubur bersama janinnya" ucap ivana dan intan bersamaan.
Semua yang mendengar itu shock, kalian bagaimana bisa tau itu semua. Kalian pelakunya?" tanya salah satu murid.
"Begok Lo, jika mereka pelaku ngapain mereka melapor polisi dan bikin kehebohan. Apa jangan jangan Lo tau semua ini" ucap Deren yang marah.
"Sudah Deren disini ada cctv jika mereka tidak percaya kita bisa tunjukan cctv, jadi tidak usah ribut. Lagian aku juga baru pertama kali kesekolah ini itu sudah bukti jika kau tidak mengenal Ina" jawab Ivana santai.
Tidak lama ambulan datang dan tanah pun sudah di keduk serta garis polisi.
Benar saja disana di temukan jasad Ina, arwah Ina pun menangis melihat itu.
"Pak tolong kabari keluarga korban saya tidak tau dimana rumahnya karena saya juga tidak kenal. Selama ini orang tuanya mencari Ina yang mereka kira hilang" ucap Ivana
"Jika kamu tidak kenal kenapa kamu mau membantunya?" tanya polisi itu heran
"Ada dua jawaban, satu karena dia ngikutin sahabat saya terus, dua agar arwahnya tenang dan tidak keluyuran, seperti sekarang ada di sebelah bapak lagi nangis" ucap ivana dengan memelankan suaranya dan itu membuat polisi itu kaget
"Kamu ini sembarangan kalau bercanda" ucap polisi itu kesal
"Yaudah gak percaya. bukanya bapak juga lihat dia sekarang" ucap ivana sembari menyentuh lengan polisi itu sedikit dan benar saja polisi itu sampai kaget.
"Astaghfirullah" kaget polisi itu.
"Maaf pak saya cuma gak mau di bilang bohong dan di tuduh nantinya, ohya dia suka pria tampan jadi cepat hubungi keluarga nya dia sudah janji padaku jika ini selesai dia akan pergi. Jika tidak dia akan mengikuti bapak terus Lo" ucap ivana santai.
"Kamu ini gak ada takutnya sama polisi" dengus polisi muda itu
"Saya gak takut tapi saya menghormati bapak. Gak mungkin kan bapak mau apa apain saya sedang kan saya gak salah" ucap Ivana dengan senyumnya.
Mereka berbicara hingga prosesi mengambilan jenasah Ina selesai dan akan di lakukan otopsi, dan untuk sementara sekolah di liburkan.
Polisi pun sudah menghubungi keluarga korban, sedari tadi wajah Zulfikar sudah tidak enak di pandang, dan itu di tangkap oleh intan, intan hanya tersenyum lucu pura pura tidak tau.
Setelah polisi itu pergi dan murid di pulangkan, para tersangka sudah di bawa polisi. Hanya tinggal guru yang akan di panggil ke kantor untuk menjadi saksi dan sebagainya.
Sekarang hanya tinggal ivana dan intan serta Daddy Zul, Deren sedang ambil tas.
"Om terima kasih ya bantuannya, maaf merepotkan om" ucap Ivana.
"Iya tidak masalah, saya gak sibuk" jawab Daddy Zul.
"Oh gitu, kalau gitu Ivana pamit ya itu Deren sudah datang, Tan aku pulang dulu ya nanti kabarin saja jika ada yang di butuhkan. Tapi tenang saja pak polisi itu tau apa yang harus dia lakukan karena jika tidak Ina akan mengikutinya terus heheh" ucap Ivana
"Kamu buka mata batinya ya?" tanya Intan
" Iya habis dia gak percaya dan tanya melulu, yaudah aku kasih liat" jawab ivana.
"Seperti pak ganteng suka deh sama kamu na" ucap intan sengaja
"Hahaha, itu hak dia kalau suka aku gak bisa ngelarang" jawab ivana apa adanya.
"Jadi kamu mau sama dia?" tanya Zulfikar tiba tiba
"Ya gak tau saat ini si gak suka, tapi gak tau kedepannya" jawab Ivana. enteng dan asap itu mengepul tinggi.
"Yok pulang ibu sudah tanya kapan kita pulang" ucap Deren
"Oh gitu ayo deh, intan, om
kami pulang dulu ya." ucap ivana berpamitan
"Iya hati hati" jawab intan dengan senyum
Sedangkan Daddy Zul hanya mengangguk, ivana pun menaiki motornya.
"Sini biar Abang yang bonceng Eneng" ucap Deren bercanda
"Hahaha tadi ratu sekarang Eneng, nanti apa lagi" ucap ivana lucu
"Nanti sayang" jawab Deren bercanda dan itu masih di dengar Zulfikar
setelah itu ivana pun sudah tak terlihat
Begitu juga Daddy Zul dan intan yang masuk mobil.
"Aku penasaran, tanya atau tidak ya, tapi kalau gak nanya jadi bisul ni rasa penasaran ku" ucap Daddy Zul dalam hati
"Ehemmm..." dehem Daddy Zul
"Kenapa dad batuk" tanya intan
"Tidak ... Siapa pria itu kok, pulang bareng Nanda?" tanya Daddy Zul yang sangat penasaran.
"Oh itu Deren, dia pulang bareng karena dia tinggal sama ivana" ucap intan dan itu membuat Daddy Zul terkejut.
Bersambung
soalmya kalau tamat ceritanya masih ngegantung tapi kalau masih sambunh kok ngak di up lagi
maaf ya thor ...jangan marah ya