Yoooooo.... my Family, welcome back to my story. Sesuai permintaan, aku lanjut nulis Zandra. Dan ini adalah Zandra season 6, semoga kalian suka yaaa.❤️❤️❤️
Kembalinya penerus Zandra, yang mana semua anggota keluarganya harus berpencar. Setelah kematian sang legendaris Yumi, dan alasan lain harus memimpin perusahaan di setiap kota dan negara.
Keturunan Zandra, yang memilih untuk tetap tinggal di rumah utama. Ternyata mendapatkan petualangan misteri, dan tentunya berhubungan dengan MEREKA (si makhluk halus)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nike Julianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mbah Barjo
Di lain tempat, masih di waktu yang sama. Keyla terlihat berjalan bolak-balik, di depan Ratna dan Maya. Terlihat begitu kentara, wajah Keyla merah padam karena amarah.
"Kamu kenapa sih Key? Bukannya bagus ya kalo Bunga sama Rizal, jadinya kamu bisa sama mas Iwan." ucap Ratna dengan polosnya, yang langsung mendapat sikutan dari Maya.
"Kenapa?" tanya Ratna
"Aku tuh maunya mas Rizal, dia harus sama aku. Kalo dia ga bisa sama aku, maka Bunga juga ga boleh." ucap Keyla menggebu
"Pokonya hari ini juga, aku harus bertemu dengan mbah Barjo" lanjutnya
"Tapi Key, itu ga baik. Gimana kalo nanti, malah kita yang terkena akibatnya juga?" ucap Maya
"Kamu mau ikut apa ga? Kamu mau dapetin inceran kamu apa nggak?" tanya Keyla, Maya menunduk
Bohong, kalau dia jawab tidak. Karena Maya sudah benar-benar menginginkan pria yang bernama Jaka, menjadi pendampingnya.
"Ya udah ayo" jawab Maya
"Kamu serius May?" Maya mengangguk, Ratna menggigit bibir bawahnya. Tetapi, akhirnya ia pun memutuskan untuk ikut.
.
.
Singkat cerita ketiga gadis itu, kini sedang duduk di depan seorang dukun yang dipanggil mbah Barjo.
"Jadi, apa tujuan kalian menemui ku? Awet muda? Balas dendam? Kaya raya? Atau lelaki?" tanya mbah Barjo
Ketiga gadis itu saling tatap, lalu kembali menatap mbah Barjo.
"Anu mbah, masalah asmara. Saya ingin pria yang saya inginkan, menjadi milik saya. Kalau pun tidak bisa, saya ingin tak ada yang bisa memilikinya." jawab Keyla
Mbah Barjo mengangguk paham, lalu ia menatap Maya dan Ratna.
"Lalu kalian?" tanya mbah Barjo, pada kedua gadis tersebut.
Sebenarnya mereka hanya menemani Keyla, tapi bila dipikir-pikir. Tanggung, mereka sudah di sini juga. Mau meminta tolong atau tidak, mereka tetap berdosa.
Padahal mereka tau, hukum nya mendatangi seorang dukun. Namun karena rasa iri dengki dan kebencian, semua yang mereka pelajari seolah menghilang begitu saja.
Dari Abu Hurairah dan al-Hasan, Nabi saw bersabda: “Barang siapa yang mendatangi dukun atau tukang ramal, lalu ia mempercayai hasil ramalannya, maka sungguh ia telah kafir terhadap apa yang telah diturunkan kepada Muhammad saw.” (HR. Ahmad).
"Saya... Saya ingin, pria yang saya sukai. Bisa menyukai saya juga, mbah." jawab Maya, yang di angguki oleh Ratna
"Dan... Saya juga, saya ingin mbah menyantet teman saya yang bernama Bunga." ucap Keyla
DEG
Maya dan Ratna serentak menoleh dan menatap Keyla, penuh dengan keterkejutan.
"K-key.. kenapa sampai harus..." ucap Ratna tergagap
"Sssttt.... Sudah diam" potong Keyla
Tangan Ratna meremat tangan Maya tanpa sadar, karena takut. Kenapa jadi seperti ini? Bukankah niat mereka hanya sampai, membuat para pria yang mereka sukai balik menyukai?
"Apa kamu memiliki foto wanita yang dimaksud?" tanya mbah Barjo
Keyla segera membuka tasnya, ia pun mengeluarkan foto Bunga. Saat mbah Barjo melihatnya, ia tertegun.
Cukup sulit, entah akan berhasil atau tidak. Karena hanya melihat Bunga dari fotonya saja, dukun tersebut bisa tau bila Bunga merupakan wanita baik, tulus dan juga salehah.
"Kapan tanggal lahirnya? Apa wedalnya?" Keyla menjawab semua pertanyaan mbah Barjo
Bagaimana dia tak tau, sedangkan mereka berteman sejak kecil.
Mbah Barjo mengangguk-angguk kepalanya
"Karena ini berurusan dengan nyawa seseorang, ada syarat yang harus kamu patuhi." ucap mbah Barjo, pada Keyla
"Apa itu mbah?" tanya Keyla, mbah Barjo menatap Ratna dan Maya. Seolah mengatakan, apakah tidak apa-apa teman-temannya tau?
"Katakan saja mbah" ucap Keyla, seolah tau apa yang sedang dipikirkan oleh Barjo
"Apa kamu yakin, akan mematuhi nya?" Keyla mengangguk cepat
"Iya mbah" jawabnya
"Apapun?" tanya Barjo kembali, meyakinkan bila Keyla tidak akan ingkar
"Apapun... apapun syaratnya, akan saya patuhi." jawab Keyla yakin
"Kamu harus menyerahkan keperawanan mu dam meneteskan darah milikmu, ke wadah kecil ini." ucap mbah Barjo
Ketiga gadis itu membulatkan kedua bola matanya, namun Keyla segera merubah keterkejutannya.
"Bagaimana? Apa kamu sanggup?" tanya mbah Barjo
"Baik mbah, saya sanggup" jawaban Keyla, membuat kedua temannya tak percaya.
Barjo tertawa keras, ia sangat puas dengan jawaban Keyla. Setelah menyelesaikan urusan Ratna dan Maya, juga setelah Keyla meneteskan darahnya pada wadah yang dimaksud.
Barjo mengajak Keyla, untuk masuk ke sebuah kamar. Ratna dan Maya, memilih untuk keluar rumah dan menunggu di teras.
"Aku ga nyangka, Keyla sampai harus seperti ini." ucap Ratna cemas
"Biarkan saja, itu kemauan dan keputusannya." balas Maya
Setelah hampir satu jam menunggu, mereka berdua diminta untuk kembali masuk.
"Setelah ini, kalian kembalilah ke rumah kalian. Pokonya kalian akan mendapatkan hasil, sesuai dengan apa yang kalian inginkan." ucap Barjo
"Iya mbah"
Keyla yang masih merasa nyeri di bagian intinya, bangun dengan bantuan kedua temannya. Bahkan Ratna dan Maya, harus memapah Keyla untuk berjalan.
.
.
Tiga jam setelah kepergian Rizal, di rumah Bunga terdengar suara ketukan. Pak Narto yang sedang duduk di ruang tamu, gegas membukakan pintu tersebut.
"Loh, nak Rizal kok sudah kembali? Apa tak jadi menemui kedua orang tua nak Rizal? tanya pak Narto bingung dan kaget
"Saya sudah mengabari bapak dan ibu, pak. Kata bapak dan ibu, kalau saya mau menikah, menikah saja. Nanti kalau sudah sah, saya diminta membawa Bunga ke kota." jawab Rizal
"Oalah, bener itu nak?" tanya pak Narto, yang di angguki Rizal
"Kalau begitu, kapan nak Rizal sanggup menikahi putri bapak?" tanya nya lagi
"Besok pak, besok Rizal akan menikahi Bunga. Sebelumnya maaf, mungkin kita akan menikah secara agama terlebih dahulu. Setelahnya, Rizal akan mengurus semuanya secara hukum." jawab Rizal
Pak Narto yang memang mengenal Rizal dan kedua orang tuanya, setuju dengan apa yang di sarankan Rizal.
"Alhamdulillah, kalau memang begitu. Bapak serahkan semuanya pada nak Rizal." balas pak Narto
"Baik pak, kalau begitu saya pamit pulang."
"Monggo.. monggo.. nanti bapak akan sampaikan hal ini pada Bunga, besok kami akan bersiap. Ati-ati kamu pulangnya, le" jawab pak Narto
"Inggih pak"
Rizal pun pergi meninggalkan kediaman pak Narto, Bunga yang tak sengaja mendengar hal tersebut. Senang bukan main, ia tersenyum dan berlari masuk ke kamar. Dengan perasaan yang terasa penuh sesak, dengan kebahagiaan.
Begitu Rizal pergi meninggalkan rumah tersebut, terdengar suara guntur begitu kerasnya. Bahkan kilat terlihat saling bersahutan, oak Narto beristighfar dan segera menutup pintu. Tanpa ada prasangka buruk, sama sekali.
.
.
Hari berganti, singkat cerita kini Bunga dan Rizal sudah sah menjadi suami istri.
Mereka menjalani biduk rumah tangga, dengan penuh kebahagiaan. Sampai seminggu kemudian, Bunga dinyatakan hamil.
Selama masa kehamilan, seperti wanita hamil pada umumnya. Bunga terlihat gemuk dan banyak makan, tak ada ia rasakan yang namanya morning sickness.
Sembilan bulan kemudian, Bunga melahirkan. Selama tiga bulan, Bunga menyusui sang putra.
Disinilah kejanggalan mulai terjadi, dimulai dari Bunga melahirkan dan selama dirinya menyusui.
...****************...
Jangan lupa jadiin Favorit dan tinggalkan jejak, like, komen, vote dan gift 🥰🥰🥰
...Happy Reading All...
itu sosok siapa perempuan yg bantu luna ghava y🤔 lanjutttt ,,,,
btw siapa yah wanita yg muncul mmbantu..... 😊😊😊