Lady Clarisse

Clarisse masih saja menundukkan kepala dan mengeratkan penutup kepala nya. Takut jika pria yang sudah menabrak nya ini mengetahui jika dia keluar dengan penampilan seperti ini.

Clarisse hanya diam menunggu pria itu segera pergi dari hadapan nya. Namun seperti nya pria itu tidak akan pergi sebelum mengganti makanan Clarisse yang dia jatuh kan tadi.

"ah maaf kan aku. Ku kira kau seorang pria. Ternyata terlihat dari tangan mu yang halus itu ku yakin kau seorang wanita". Ucap pria tersebut yang melihat tangan Clarisse yang berusaha menarik penutup kepala nya.

Jantung Clarisse berdetak kencang takut jika pria cerewet ini mengetahui jika dia adalah Clarisse Corleone, adik dari sahabat nya Morgan Corleone dan wanita yang mengejar-ngejar cinta sepupu nya.

Dan Clarisse semakin kalut ketika seseorang memanggil nama pria tersebut dan menghampiri nya.

"Jake!! Kenapa kau lama sekali? Aku menyuruh mu untuk membeli sebuah hadiah untuk seorang wanita tapi kau malah bersantai membuang waktu mu di sini".

Entah kesialan dari mana yang di dapat Clarisse. Padahal diri nya hanya ingin bersantai dan menikmati keramaian pusat kota tanpa ada gangguan sedikit pun tapi kenapa sepertinya semesta tidak mengijinkan Clarisse merasa tenang dan damai di kehidupan kedua nya ini.

'ini tidak bisa di biarkan aku harus keluar dari lingkaran manusia-manusia menyebal kan ini'. Gumam Clarisse yang bersiap akan melarikan diri.

"aku tidak sedang bersantai Alex.. ARRGGHH!!" sebelum menyelesaikan perkataannya Jake mengerang kesakitan saat tiba-tiba Clarisse menginjak kaki nya dan memukul perut pria itu hingga Jake terjatuh karena serangan tiba-tiba itu.

Dan tak mau membuang kesempatan Clarisse berlari secepat mungkin untuk menghindar dari dua orang pria yang tak ingin dia temui sama sekali. Yang satu si pria cerewet bernama Duke Jake Anderson dan yang satu lagi sepupu nya Alexander Maximilians.

Mendapatkan serangan tiba-tiba itu membuat orang-orang yang berada di sekitar mereka terkejut dan berhenti untuk melihat kejadian tersebut tak terkecuali dengan Alexander yang menganggap Clarisse seorang kriminal yang sedang di cari di seluruh penjuru negeri.

tanpa membuang waktu dan meminta penjelasan dari Jakob, Alexander segera berlari mengejar Clarisse yang dia anggap penyusup.

sementara Clarisse berlari secepat mungkin untuk menghindari kejaran Alexander yang masih belum mengetahui siapa diri nya sesungguhnya.

Terjadi aksi kejar-kejaran antara Clarisse dan Alexander. Hingga laju kaki Clarisse berhenti di lorong jalan buntu dengan bangunan rumah di sisi kanan dan kiri nya serta sebuah dinding batu di hadapan nya.

Hal itu juga di lihat oleh Alexander yang berada beberapa meter dari tempat Clarisse berhenti.

"hei!! Jika kau tidak berhenti. Aku benar-benar akan membunuh mu!" teriak Alexander ke arah Clarisse. Alexander masih belum mengetahui siapa yang sedang ia kejar. Yang Alexander pikirkan saat ini yang dia kejar adalah seorang penyusup dari kekaisaran musuh.

Sedangkan Clarisse Mendengar kata-kata 'membunuh' dengan spontan membuat jantung nya berdetak lebih kencang. Ini seperti kejadian di kehidupan sebelumnya ketika Alexander mengayunkan pedang ke arah diri nya dan membunuh Clarisse dengan sangat kejam.

"tidak! Aku tidak boleh tertangkap oleh Alex. Jika aku tertangkap aku akan mati konyol lagi. Ini tidak boleh terjadi!"

Benar kata orang jika seseorang dalam keadaan takut dan terdesak maka dia akan menemukan cara untuk keluar dari rasa takut nya.

Dan itu lah yang terjadi pada Clarisse. Karena ketakutan, Clarisse tak ingin tertangkap. Wanita itu memanjat dinding batu yang ada di depan nya. Walaupun dinding ini cukup tinggi tidak menghentikan Clarisse untuk memanjatnya. Yang ada di pikiran Clarisse saat ini harus lari sejauh mungkin dari kejaran Alexander.

 Yah ini lah salah satu keahlian nya yang cukup membuat nya bangga bisa keluar masuk kediaman Corleone tanpa sepengetahuan keluarga nya dan juga pengawal penjaga.

Panas terik matahari tak menghalangi Clarisse untuk lari lebih cepat dari Alexander yang ternyata masih mengejar nya. Pria itu masih belum menyerah untuk menangkap Clarisse.

Tembok tinggi yang tadi Clarisse panjat ternyata tembok pembatas antara pusat kota dengan hutan Venula hutan perbatasan antara pusat kota dengan wilayah kekaisaran bagian selatan. Tanpa pikir panjang Clarisse tidak peduli jika di depan nya hutan berbahaya atau tidak. Wanita itu terus berlari melewati pohon-pohon besar yang tumbuh di sana.

Sementara Alexander masih terus mengejar Clarisse yang dianggap nya penyusup. karena tubuh kecil Clarisse yang gesit membuat Alexander sedikit kewalahan mengejar wanita itu. Namun ketika Alexander menyadari jika penyusup itu masuk ke wilayah hutan selatan. Membuat nya menyunggingkan senyuman.

Alexander tau jika hutan Venula sangat berbahaya untuk orang biasa. Di Hutan ini banyak hewan buas dan juga tumbuhan beracun. Di hutan ini juga Alexander sering berburu dan mencari tumbuhan obat atau racun untuk di gunakan ketika perang.

Alexander melihat ke arah penyusup yang lari nya semakin lama semakin melambat. Dan dapat di perkirakan jika orang itu kelelahan atau bisa jadi terkena salah satu tumbuhan racun yang dapat melemahkan fungsi otot.

Yah. Clarisse merasa tubuh nya lelah dan kaki nya seperti mati rasa. Clarisse tak menyadari jika celana bagian paha nya sudah terkoyak dan terdapat luka goresan saat melewati semak belukar yang berduri. Dan tanpa di ketahui oleh Clarisse jika semak itu adalah snakeroots tanaman yang memiliki duri beracun yang dapat melemahkan pergerakan otot dan akan membuat siapa saja yang terkena racun nya akan mengalami kejang otot dan pergerakan melemah serta membuat orang tersebut mengalami halusinasi dan lama kelamaan hilang kesadaran. Dan untung nya tumbuhan itu tidak mengakibatkan kematian.

Gerakan Clarisse pun semakin lambat dan hal itu memberi kesempatan kepada Alexander untuk menyergap dan menangkap Clarisse. tindakan Alexander itu membuat keduanya terjatuh dengan posisi Clarisse yang terlungkup sementara tubuh Alexander menimpa tubuh Clarisse.

"akhirnya aku menangkap mu penyusup kecil".

Clarisse mencoba memberontak dari Kungkungan Alexander hingga mau tak mau wanita itu mengeluarkan suara nya.

"menjauh dari tubuh ku! Kau itu sangat berat!"

Dan betapa terkejutnya Alexander mendengar suara penyusup yang dia kira seorang pria ternyata adalah wanita dan dia sangat kenal dengan suara ini. Suara wanita yang hampir 10 tahun ini selalu mengganggu hidup nya dengan tingkah di luar nalar.

Dengan segera Alexander membalikkan tubuh Clarisse. Sehingga tubuh Clarisse menjadi terlentang dan menghadap ke arah Alexander. Dan benar saja suara yang di dengar oleh Alexander adalah milik Clarisse. Wanita yang empat hari lalu mengajak nya bercinta dengan panas saat Alexander di pengaruhi obat terlarang yang diam-diam di berikan oleh wanita itu melalui minuman nya. Benar-benar wanita ular yang licik itu lah yang ada di pikiran Alexander jika setiap kali dia bertemu dengan Clarisse.

"kenapa kau berpakaian seperti ini Clarisse!! Dan kenapa kau lari seperti penyusup! Apa lagi yang kau rencanakan Clarisse Corleone!!" dengan percaya dirinya Alexander mengira jika Clarisse melakukan hal ini hanya untuk menarik perhatian nya seperti yang dia lakukan seperti sebelumnya.

Masih saja dengan posisi Alexander yang mengungkung Clarisse. Alexander dapat melihat wajah Clarisse yang memucat dan bibir nya yang tak lagi merah mata yang biasa menatap penuh dengan obsesi dan cinta kini mata itu menatap ketakutan tepat ke arah Alexander.

"ku mohon lepas kan aku. Aku akan pergi. Aku tidak akan menggangu mu lagi ku mohon jangan bunuh aku. Tidak!! Jangan bunuh aku!! aku mohon Alex jangan bunuh aku!"

Deg

Seketika Alexander terdiam tak mampu bergerak wanita yang beberapa hari lalu masih meneriakkan kata cinta kepada nya dan bahkan menghabiskan malam panas bersama. kini wanita itu menatap nya dengan rasa takut seolah-olah Alexander adalah malaikat maut pencabut nyawa nya.

Dan keterkejutan itu semakin menjadi ketika tubuh Clarisse terkulai lemah hilang kesadaran dan pingsan.

Alexander panik dan sangat panik. Entah kenapa perasaan nya takut melihat wanita pembuat masalah di hadapan nya ini tergeletak dengan wajah yang tadi nya pucat sekali perlahan-lahan membiru.

"sial!!! Racun snakeroots!!"