Kembar 3 Genius Putra Sang Mafia Amnesia

...Dor … Dorr … Dorrr …....

Glenn langsung menembak para anak buah Devon yang terus mengikutinya secara diam-diam tanpa menyisakan satu pun yang selamat. Sontak kejadian itu membuat Fay dan Savian yang kini tepat berdiri dihadapannya menengguk ludahnya dengan kasar. Mereka yang bersembunyi saja berakhir dengan mati mengenaskan, apalagi Fay dan Savian yang berada tepat di hadapannya.

“Ck, menyebalkan sekali! Beraninya orang rendahan seperti kalian mengawasi aku,” ujar Glenn yang tepat menusuk hati Fay dan Savian, hingga keduanya semakin dibuat tegang karena setelah ini pasti giliran mereka.

“Dan untuk kalian berdua!” Benar sudah tebakan mereka berdua, kini tiba giliran Fay dan Savian untuk dihabisi ditangan Tuannya sendiri.

“Apakah Tuan muda sudah mengingat semuanya?” Dalam hatinya Fay mulai bertanya-tanya.

“Apakah aku akan mati hari ini seperti mereka? Tolong, jangan … Setidaknya biarkan aku mati dalam keadaan tidak jomblo lagi.” Berbeda dengan Savian yang entah apa dipikirkannya.

Bugh … Bugh ….

Glenn menggunakan tongkat golf ditangannya untuk membuat Fay dan Savian berlutut dihadapannya. Glenn memukul kaki Fay dan ZSavian dengan sangat keras, hingga membuat keduanya langsung terjatuh ditempat dalam keadaan berlutut sembari berkata, “Inilah cara yang benar untuk pengkhianat seperti kalian berdua.”

“Tu-Tuan muda tolong ampuni kami—”

“Simpan permohonan kalian berdua untuk nanti, karena yang aku butuhkan sekarang bukan permintaan maaf kalian atau yang lainnya. Akan tetapi, kejujuran kalian berdua padaku jika tidak ingin mati mengenaskan seperti mereka,” potong Glenn dengan tatapan tajam beserta aura membunuhnya.

“Jawab semua pertanyaanku dengan jujur, jika kalian berbohong sedikit saja maka aku tidak akan segan menggunakan pisau belati ini untuk menguliti kalian hidup-hidup.” Ancam Glenn yang tidak akan menerima kebohongan walau hanya satu kata sedikitpun.

“Ba-baik, Tuan muda! Meskipun kami berdua harus mati ditangan anda, setidaknya anda sudah mengetahui semuanya dari kami dan tidak diperdaya lagi oleh mereka,” ujar Fay yang tampak pasrah dengan nasibnya.

“Oleh mereka? Siapa yang kalian maksud? Apakah Devon?” Glenn mencoba menebak siapa orangnya.

“Benar, Tuan muda! Lebih tepatnya Tuan Victor dan Fabian yang menjadi dalang permainan ini, bahkan Tuan Victor saat ini mengirim Fabian secara langsung untuk membunuh Nyonya Chia yang dianggap sebagai pengacau dalam rencana mereka untuk menguasai semua kekuasaan anda baik bisnis dan klan anda.”

Sudah terlanjur tertangkap basah, maka Savian tidak akan ragu lagi untuk mengungkapkan semua rencana Victor dan para sekutunya, termasuk Devon.

“Ceritakan semua yang kalian ketahui tanpa menyisakan satu kata pun,” perintah Glenn yang belum mengingat kembali seluruh ingatannya.

“Maaf, apakah Tuan muda belum mengingat semuanya? Saya pikir—”

“Apa yang kau pikirkan, Hah? Apakah kau berpikir untuk mati sekarang juga, maka aku akan dengan senang hati melakukannya,” potong Glenn sembari mengarahkan senjata api ditangannya.

“Tidak, Tuan muda! Biar saya saja yang menceritakan semuanya.” Fay segera menyela pembicaraan, dia tahu Savian memang tidak bisa diharapkan untuk masalah menjelaskan seperti ini.

“Lakukan!” titah Glenn yang memberikan kesempatan untuk Fay dan Savian menceritakan semua yang belum bisa dia ingat kembali.

Fay pun mulai menceritakan semuanya dari awal, dimana dia dan yang lainnya ditawarkan untuk bergabung dengan klan AGRAROZE dalam misi penyelamatan Mamah Mira sampai dia serta yang lainnya dipaksa untuk menjadi anak buah Tuan Victor jika masih ingin hidup bebas.

Bagaimana Javas berperan penting yang membuat Glenn sampai mengalami hilang ingatan saat ini dan permainan mereka di mulai dengan memanfaatkan keadaan Glenn. Bahkan membuat Glenn bertunangan dengan satu-satunya putri kandung Victor sebagai rencana cadangan, jika rencana utama mereka gagal dengan kembalinya ingatan Glenn.

Tidak hanya itu, Fay juga menceritakan tentang kondisi Mamah Mira yang sebenarnya. Dimana seharusnya Mamah Mira dalam keadaan baik-baik saja, tetapi Tuan Victor menyuruh seorang dokter sekaligus ilmuwan agar membuat Mamah Mira seperti orang yang tengah mengalami koma. Sudah pasti hal itu semakin menambah kemarahan Glenn, sebab perbuatan mereka sudah sangat diluar batas.

Glenn hanya bisa terdiam dengan apa yang Fay dan Savian ceritakan, hingga dia menyadari bahwa keduanya sama sekali tidak membahas tentang Chia bahkan hanya sedikit menceritakan bagaimana nasib Jivin dan anak buah setianya lainnya yang katanya hanya dikurung di ruang bawah tanah kediaman Askarav. Yang artinya Fay dan Savian tidak sepenuhnya dipercaya oleh Victor, sehingga informasi yang mereka dapatkan hanya sedikit dan sisanya hanya harus mematuhi perintah yang

“Jadi, mereka sengaja menempatkan kalian berdua disisiku untuk mengawasi secara langsung. Sementara mereka yang kini sudah menjadi mayat mengawasi kalian begitu?” Glenn menunjuk pada beberapa orang yang dia bunuh beberapa saat yang lalu.

“Benar, Tuan! Tugas kami berdua hanya untuk mengawasi anda, sedangkan untuk tugas mengeksekusi berada di tangan Tuan Devon dan Javas serta Fabian dan para anak buahnya.” Savian membenarkan apa yang Glenn katakan.

“Beraninya para sampah itu mempermainkan diriku, Glenn Alexander Agraham! Bahkan berniat membunuh istriku,” geram Glenn seraya mengepalkan kedua tangannya dengan kuat untuk melampiaskan kemarahannya.

“Victor, beraninya orang tua bau tanah sepertimu mempermainkan aku! Kalian tunggu saja bagaimana aku mengurus kalian semua nanti,” ujar Glenn yang jelas tidak akan memberikan kata maaf pada para pengkhianat.

Sudah jelas sekali bahwa kemarahan Glenn tidak akan ada yang menghentikannya, bahkan malaikat maut sekalipun. Namun, Glenn menyadari bahwa saat ini dia tengah berada di bawah pengawasan musuh.

Jika dia mengungkapkan bahwa ingatannya mulai kembali, maka akan semakin membuat Chia dan bahkan dirinya sendiri dalam bahayanya. Jalan satu-satunya saat ini adalah tetap berpura-pura tidak mengetahui apapun dan menyusun rencana untuk melindungi Chia, menyelamatkan Mamahnya serta Jivin dan anak buahnya yang lainnya

Bersambung....