🌹NOVEL DENGAN 20 BAB TERBAIK VERSI EDITOR NOVELTOON🌹
SINOPSI
Sendu, seorang gadis desa yang nekat menginjakkan kaki ke ibu kota hanya untuk mencari sang calon suami yang tak kunjung kembali, padahal hari pernikahan mereka tinggal menghitung hari.
Bukannya bertemu dengan sang calon suaminya, Sendu justru di hadapkan kepada masalah yang menyeretnya masuk ke dalam gemerlapnya dunia malam.
"Cepat layani aku!" Ucap pria berbaju jas hitam itu.
"Tuan, saya bukan wanita penghibur... " Sendu menangis tersedu.
"Munafik! Kalau kamu bukan pelacur, lantas kenapa kamu bisa ada di sini?"
🍂🍂🍂🍂🍂
NOVEL : AKU BUKAN WANITA PENGHIBUR
PENULIS : LV EDELWEISS
GENRE : CINTA PERNIKAHAN - NIKAH PAKSA
APP : @noveltoon_ind
NOTES : KARYA ASLI, DILARANG KERAS PLAGIAT ATAU MEMALSUKAN DENGAN SENGAJA. PENJARA DAN DENDA MILYARAN RUPIAH.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lv Edelweiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
WELCOME THE BIG BOSS
Sendu masuk ke dalam kontrakan dengan perasan campur aduk. Dirinya langsung merebahkan tubuhnya pada kasur kecil yang dia beli dari sisa uang yang dibawanya dari desa kemarin.
Sendu menatap langit-langit kamarnya. Kembali teringat pada ucapan Pandu tadi. Kalimat yang tak seharusnya Pandu utarakan setelah sekian lama mereka tidak bertemu. Bagaimana bisa Pandu tidak mengenalinya? Sebab dulu merek selalu bersama.
Saat Pandu masih bekerja di peternakan, Sendu selalu membawakan Pandu makan siang. Gadis desa itu sendiri yang memasakkannya untuk Pandu.
Mereka juga sering pergi ke sungai yang ada di pinggir sawah guna mencari ikan. Sesekali mereka bermain air sambil tertawa-tawa ria bersama. Namun tampaknya itu semua kini tak lagi bermakna di mata seorang pria yang bernama lengkap Pandu Adi Kusuma itu.
Sendu menyentuh bibirnya. Tiba-tiba saja pikirannya beralih kepada bosnya. Sendu bangkit dan duduk secara spontan.
Apa itu tadi?
Sendu memukul-mukul kepalanya. Seolah dia ingin agar otaknya menyangkal apa yang sudah terjadi tadi. Sendu ingin kejadian tadi enyah dari dalam pikirannya. Jika saja ada obat untuk melupakan suatu kejadian, mungkin dia akan meminum obat itu. Astaga, Sendu hampir gila jika mengingatnya.
Memang tak ada yang salah dengan apa yang dia dan Alex lakukan itu. Namun bagaimana jika hubungannya dengan Alex semakin lama semakin jauh dan sulit untuk lepas. Sendu menekuk kedua kakinya lalu memegang kepalanya.
Sementara di luar sana. Alex masih berdiam diri di dalam mobilnya. Pandangannya lurus ke depan. Kembali mengingat bagaimana tadi dia mengecup bibir Sendu begitu saja. Ada perasaan yang bergemuruh di hatinya saat bibirnya menyatu dengan bibir gadis jelita itu. Perasaan yang tak pernah dia rasakan selama ini meski sudah melakukannya dengan banyak wanita di luar sana.
Tak hanya sekedar kecupan, namun Alex melakukannya lebih dari sekedar itu.
Nikahi saya tuan.... Nikahi saya dulu..
Alex tersenyum simpul ketika kembali mengingat saat-saat pertama ia dan Sendu bertemu. Alex ingin mencium Sendu namun Sendu begitu ketakutan.
Alex juga tidak mengerti mengapa dia bisa menahan nafsunya pada malam itu. Padahal bisa saja dia tetap melakukannya. Toh dia juga tidak mengenal Sendu sama sekali. Namun gadis jelita itu seperti mempunyai benteng yang bisa mendekap kegilaan Alex untuk berzina.
Dan bagaimana bisa dia dengan mudahnya menyetujui kesepakatan yang Sendu buat. Padahal jelas-jelas pernikahan adalah momok yang sangat menakutkan bagi Alex setelah ia sempat gagal sebelumnya. Ya, Alex pernah menikah. Namun hanya untuk satu hari.
Istri Alex pergi begitu saja saat malam pertama mereka. Persis seperti apa yang Sendu lakukan kepadanya waktu itu. Oleh sebab itu, Alex tak ingin kejadian itu terjadi lagi. Dia akan memperjuangkan pernikahannya bersama Sendu apa pun yang terjadi. Persetan dengan alasan kenapa mereka menikah. Yang Alex tahu jika dia adalah suami Sendu dan Sendu adalah istrinya.
Lagi pula pernikahan bukanlah hal yang bisa dijadikan permainan, bukan?
...🍃🍃🍃...
"Semalam gimana?" Tanya Maria.
"Gimana apanya, Ma?" Sendu balik bertanya.
"Yah lo sama pak Gilang.. "
"NGGAK ADA APA-APA KOk.. " Teriak Sendu.
"Ya biasa aja kali kalau nggak ada apa-apa. Nggak usah teriak juga... " Dumel Maria.
"Iya.... maaf. " Sendu menundukkan kepalanya dan menggigit bibir bawahnya.
Tiba-tiba seorang karyawan datang dengan tergopoh-gopoh. Dia menghampiri Sendu dan Maria yang sedang merapikan sisa membuat minum dan kue karyawan tadi.
"Semua di suruh kumpul di depan gedung... " Kata karyawan itu dengan napas naik turun.
"Serius...? " Tanya Maria. Karyawan itu mengangguk cepat.
"Ayo... ayo... " Ajak Maria kepada Sendu.
Maria dan Sendu segera keluar dari ruang coffe break dan langsung menuju ke depan gedung.
"Ada apa sih Mar?" Tanya Sendu yang tidak mengerti mengapa mereka semua disuruh berkumpul di depan gedung.
"Big boss mau datang... " Ucap Maria sambil terus melangkah cepat.
"Big boss? Pak Gilang? " Tanya Sendu.
"Bukan... big boss. Papanya Pak Gilang... "
Sendu hanya meng-O mendengar penjelasan Maria. Dia mengikuti Maria berjalan secepat mungkin.
Setelah sampai di depan gedung semua karyawan tampak sudah berbaris saling berhadapan dengan jarak sekitar dua meteran. Sendu dan Maria juga langsung berdiri berhadapan seperti karyawan-karyawan tersebut. Penampakan mereka semua seperti karyawan-karyawan hotel yang akan menyambut tamu agung nan mahal. Ya iya lah, kan yang datang CEO di atas CEO.
Sebuah mobil mewah dengan harga milyaran pun memasuki gedung. Mata Sendu langsung melihat ke arah datangnya mobil tersebut.
Pintu mobil di buka oleh seorang pria yang memakai jas serba hitam. Dan begitu pintu terbuka, seorang pria usia 50 tahunan turun dari dalam mobil. Pria itu lalu di sambut oleh Alex.
"Kamu ya.... " Pria tua itu memukul lengan Alex.
"Pa, apaan sih?" Tanya Alex kesal.
"Pak Wisnu.... " Pria itu menyalami manager perusahaan.
"Selamat datang lagi Pak Gio di perusahaan kita... " Ucap pak Wisnu.
Pria bernama Gio itu tersenyum ramah. Dia lalu berjalan masuk melewati barisan para karyawan. Diikuti oleh Pak Wisnu dan juga Alex. Namun tiba-tiba dia berhenti dan berbalik melihat kepada Sendu.
"OG baru? " Tanyanya pada Alex.
"Ehh... i.. iya pa, Pak.. "
"Sendu...? " Pak Gio membaca name tag Sendu.
"Iya Pak... " Jawab Sendu.
"Nice... " Pak Gio menepuk-nepuk lengan Sendu.
Pak Gio kembali berlalu masuk ke dalam gedung yang diikuti oleh Alex dan Pak Wisnu. Namun Alex sempat melirik sepintas kepada Sendu.
Mereka sudah masuk ke dalam gedung. Alex langsung mengajak Papa Gio ke ruangannya. Alex mau bicara lebih santai pada pria tua yang sudah memberikan Alex kuasa penuh atas perusahaan GAW Group tersebut.
"Gimana omset mu bulan ini? " Tanya papa.
"Good... " Jawab Alex santai.
"Terus hubungan kamu sama Claudya gimana?"
"Pa... jangan itu lagi ah."
"Come on man. Kamu mau cari yang seperti apa lagi? Claudya punya segalanya. She is perfect. Beauty. Smart. Lulusan S2 luar negeri. Orang tuanya politikus. Kamu bisa gampang kalau mau urus apa-apa. Kita bisa punya orang dalam di pemerintahan Lang. Kredibilitas nya tak perlu di ragukan lagi."
"Yah kalau Gilangnaya nggak suka mau gimana pa? "
"Jadi kamu mau perempuan yang seperti apa, may be... i can help you. "
Pintu ruangan Alex di ketuk oleh Sendu. Dia diperintahkan oleh pak Wisnu untuk mengantarkan minuman untuk pak Gio. Begitu disuruh masuk, Sendu langsung membuka pintu.
"Permisi pak... " Ucap Sendu.
Mata Alex dengan cepat melirik kepada Sendu. Gadis itu masuk dengan nampan ditangannya. Kemudian mulai meletakkan kopi dan kue di atas meja yang ada di depan Pak Gio. Begitu juga di atas meja Alex.
"Papa mau tau perempuan seperti apa yang aku mau? " Tanya Alex dengan suara yang sedikit dinaikkan nadanya.
"Yes.. " Sahut Pak Gio.
"Yang pinter bikin kopi kayak gini.... " Ucap Alex spontan. Dia lalu menyeruput kopi yang Sendu beri kan.
Pak Gio tertawa terbahak. Dia pikir itu adalah lelucon putranya, padahal itu adalah kenyataan yang sebenarnya.
Sendu cepat-cepat berjalan keluar ruangan. Semakin lama dia di ruangan Alex bisa semakin salah tingkah dia di buat Alex. Pernyataan Alex tadi jelas tertuju untuk dirinya. Nekat sekali CEO yang satu itu. Bagaimana jika Pak Gio tahu kalau mereka sudah menikah? Habislah!
Pria tua itu sangatlah perfeksionis. Dia tak mau anak-anaknya mendapatkan pasangan yang tidak se-level dengan keluarganya. Wajar saja, Pak Gio adalah pengusaha sukses. Asetnya ada dimana-mana. Dia juga dari keluarga Wijaya yang terkenal kaya tujuh turunan. Maka dari itu Gianna, kakaknya Alex menjalin hubungan Backstreet dengan Pandu. Karna tak mendapatkan restu dari papanya.
Sendu menghela napas panjang. Ekspresi nya persis seperti orang yang baru keluar dari kandang macan. Sebelum akhirnya Maria datang dan membuyarkan dirinya.
"Ngapain lo bengong di situ? " Maria menepuk pundak Sendu dari belakang.
"Astaghfirullah Mar, kaget aku... "
"Habisnya lo bengong aja... "
"Udah yuk, nanti bos dengar lagi kita ngobrol di sini." Sendu menarik tangan Maria.
Di ruangan Alex, Pak Gio masih terbahak mendengar pernyataan Alex. Sesimpel itu aja yang Pak Gio dengar dari Alex. Wanita yang bisa membuatkannya kopi yang enak. Easy...Namun bagi Alex, itu tadi hanyalah kiasan saja. Kiasan yang menuju kepada gadis pembawa nampan tadi. Siapa lagi kalau bukan, Sendu.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
JANGAN LUPA LIKE DAN KOMEN YA GUYS. TERIMA KASIH 😊🙏
karena miras adalah Sumber dari segala kejahatan dan kemaksiatan....
padahal kau sdh hijrah lohh Lex!!!!
Semangat up Thor...💪💪💪