Ditinggalkan beberapa jam setelah pernikahan?? pasti menyakitkan bukan?? Itulah yg dialami Melody. Dirinya menikah dengan kekasihnya setelah mempersiapkan semuanya. Tapi tepat setelah resepsi pernikahan suaminya menghilang, dan pada malam hari dirinya ditalak melalui pesan singkat.
Akankah Melody mampu melewati semua ini dan menemukan cinta sejatinya??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hunny24, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.7 Kerja Keras
Sejak bertemu Melisa terakhir, Melody jarang keluar apartemennya. Dirinya sedang fokus pada pekerjaanya. Dan Melody tak ingin larut dalam kesedihan dan emosinya.
Tanpa peduli pada apa yg terjadi diluar rumah, Melody terus bekerja siang dan malam. Tapi Melody tetap memerhatikan kesehatannya setelah belajar dari kejadian kemarin.
Pekerjaannya pun cukup rapi dan bagus, hingga Melody takkan sampai begadang demi menyelesaikan pekerjaannya. Dan dirinya bisa tidur dengan cukup.
Saat pagi hari, Melody pun terbangun karena mendengar alarm bahaya dari komputernya. Beberapa hacker telah menyerang sistem yg telah ia bangun. Dan lagi telepon dari kantor Z.corp terus menghubunginya yg sedang memperbaiki sistem tersebut.
"Baiklah aku akan segera kesana setelah menyelesaikan beberapa hal." ucap Melody di telepon.
Dan Melody harus datang hari ini di kantor Z.corp yg tiba-tiba mengalami masalah pada sistem. Setelah memperbaiki beberapa data, lalu Melody bersiap dan langsung ke kantor.
Melody pun tiba di kantor tepat waktu dan langsung bergabung bersama tim IT yg ada disana. Dirinya pun mau tak mau harus berbaur dengan tim dan menyelesaikan beberapa pekerjaan.
Dan mereka cukup terkejut dengan Melody yg merupakan wanita, dan biasanya programer adalah seorang pria. Dan Melody adalah satu-satunya programer wanita disana.
Tapi dengan semua pekerjaannya mereka nampak akur dan bisa bekerja sama. Perlahan-lahan sistem mulai membaik dan sudah bisa digunakan. Zayn dan stafnya pun lega karena masalah ini sudah ditangani.
"Rudi, bagaimana sistem?" tanya Zayn.
"Sudah bisa digunakan tuan, tapi belum sepenuhnya membaik." ucap Rudi asisten Zayn.
"Oke.. Tim IT sudah bekerja dengan baik." ucap Zayn.
"Kudengar programer kita seorang wanita cantik tuan." ucap Rudi.
"Asalkan dia bekerja dengan baik, tak ada hubungannya dengan kecantikannya." ucap Zayn.
"Benar sih." ucap Rudi.
"Yasudah jika semuanya sudah bisa digunakan lanjut bekerja." ucap Zayn.
"Baik tuan." ucap Rudi.
Rudi pun iseng pergi ke ruang IT dan ingin melihat programer cantik tersebut. Dan benar saja memang ada seorang wanita yg duduk di meja dan tengah sibuk pada komputer di hadapannya. Wanita dengan rambut di cepol tinggi dan terlihat memakai kacamata tersebut. Rudi pun hanya melihatnya dari belakang. Kemudian memberi instruksi pada mereka.
"Mohon perhatiannya.." ucap Rudi.
Kemudian semua pun menghentikan pekerjaan mereka dan melihat ke arah Rudi. Begitu pula dengan Melody yg menatap pria yg baru masuk ke ruangannya tersebut.
"Tuan sangat senang dengan kinerja kalian, tapi kalian harus waspada dan memantaunya. Lalu tuan berharap semuanya sudah selesai sore ini." ucap Rudi.
"Baik tuan."
"Ya kalian atur ya jadwal lemburnya untuk berjaga di sini." ucap Rudi.
"Siap tuan, aku akan mengaturnya." ucap Bian.
"Bagus, ingat tuan menantikan hasil yg baik agar semua bisa beroperasi." ucap Rudi.
"Baik tuan." ucap semuanya.
Setelah Rudi pergi, Bian pun mendekati Melody dan bicara padanya.
"Melody malam ini kau bertugas berjaga disini." ucap Bian.
"Baik." ucap Melody.
"Kami sudah berjaga dari kemarin, kini gantian giliran dirimu." ucap Bian.
"Baik pak Bian." ucap Melody.
Bian adalah ketua tim IT, dan dirinya sudah membagi tugas pada timnya. Meski agak aneh Melody yg orang baru diminta berjaga malam ini. Tapi Melody tak takut apapun dan akan bekerja maksimal.
Dan rekan-rekannya yg diminta menemaninya pun menghilang entah kemana setelah jam 7 malam. Kini mau tak mau Melody berjaga sendirian. Setelah mereka menyelesaikan sistem jam 7 malam, rekan-rekannya pun pergi dengan alasan membeli makanan tapi belum juga kembali. Hingga akhirnya Melody pun disini sendirian malam ini.
"Apa aku sedang menjalani masa Orientasi?? Aku ditinggal sendirian disini." gumam Melody dalam hati.
Sementara rekan-rekannya kompak mengerjainya dan pulang ke rumah masing-masing. Mereka pun merasa tersaingi dengan hadirnya Melody di kantor yg langsung menyelesaikan banyak hal sulit hari ini. Dan cukup mendapat pujian serta apresiasi dari ketua tim mereka bernama Bian.
"Hei aku kasihan pada wanita itu."
"Sudahlah, salah sendiri dia sok pamer di hari pertama."
"Padahal dia lumayan cantik."
"Tapi kalau dipikir-pikir ketua tim jadi menganggap kita tak berguna gara-gara wanita itu."
"Benar."
"Yasudah kita kompak pulang ya.. Jangan ada yg kembali."
"Sip.. Biar tuh rasaian efek kebanyakan pamer skil."
Dan mereka pun kompak meninggalkan Melody sendirian di kantor. Bahkan sampai Melody memesan makanan online karena rekannya tak juga kembali.
Melody pun makan di pantry sembari memantau sistem melalui laptopnya. Setelah selesai makan, Melody pun masih bersantai di pantry sembari minum teh. Mungkin saja rekannya akan kembali karena mereka ada urusan.
Tapi malam itu, Rudi dan Zayn pun pulang larut, karena harus lembur efek dari sistem yg down. Rudi pun ke pantry untuk membuat kopi untuknya dan tuannya.
"Kau, Melody kan? Staf baru?" tanya Rudi.
"Benar tuan Rudi." ucap Melody.
"Mereka pasti sudah memperkenalkan aku kan." ucap Rudi.
"Begitulah." balas Melody.
"Kau sedang istirahat?" tanya Rudi.
"Iya tuan."
"Kuharap kau betah disini, dan kau lembur juga malam ini?" tanya Rudi.
"Iya, ketua Bian memintaku untuk menjaga sistem sampai shift pagi tiba." ucap Melody.
"Pasti melelahkan ya?? Oh iya ada sofabed di ruang IT kau bisa menggunakannya. Sepertinya ada selimut juga." ucap Rudi.
"Iya terimakasih tuan. Benda itu pasti berguna." ucap Melody.
"Lalu dimana rekan-rekanmu?"
"Mereka sedang keluar mencari makanan, mungkin akan kembali." ucap Melody.
"Karna kau satu-satunya programer wanita, kuharap kau berhati-hati ya saat lembur begini, dan kau bisa melaporkan sesuatu padaku langsung jika terjadi sesuatu yg kurang menyenangkan." ucap Rudi berupaya mengambil perhatian Melody.
"Baik tuan." ucap Melody tersenyum.
"Aku harus kembali mengantar kopi dan lanjut bekerja, jadi permisi." ucap Rudi.
Rudi pun berjalan dengan senang karena berhasil mengajak bicara programer cantik tersebut. Dirinya pun tersenyum seperti orang gila dihadapan tuannya.
"Rudi, senyummu membuatku takut." ucap Zayn.
"Tuan aku tadi bertemu programer wanita itu, dia cantik dan ramah." ucap Rudi.
"Dia lembur malam ini?" tanya Zayn.
"Iya, aku kasihan wanita secantik itu menjaga sistem semalaman." ucap Rudi.
"Mau bagaimana lagi, itu sudah pekerjaannya. Yang penting tempat ini aman dan tak ada yg berani macam-macam padanya." ucap Zayn.
"Sudahlah, selesaikan pekerjaanmu." ucap Zayn.
"Baik tuan." ucap Rudi.
Zayn dan Rudi pun bekerja hingga tengah malam karena sistem baru selesai sepenuhnya jam 7 sore tadi. Dan ada beberapa file yg tidak bisa diakses menyebabkan mereka harus menunggu dan lembur malam ini.
Saat tengah malam, mereka pun pulang setelah menyelesaikan pekerjaannya. Dan mereka melewati ruangan IT yg nampak sepi tapi lampunya menyala terang menandakan ada yg berjaga disana. Zayn pun meminta satpam yg berjaga malam ini untuk lebih waspada terlebih ada staf wanita yg sedang lembur.
Zayn pun pulang ke apartemennya, begitu juga dengan Rudi. Sedangkan Melody berjaga semalaman sendirian. Melody pun sudah mengaktifkan alarm bahaya jadi meskipun Melody tertidur, alarm akan menyala dan membangunkannya.
Rekan-rekannya nampak sedang mengerjainya dan tak kembali. Hingga pagi hari, Melody pun tertidur di atas mejanya dan Bian yg datang lebih awal melihatnya.
"Melody bangunlah." ucapnya.
"Hmm.. Pak Bian, ini sudah jam berapa?" tanyanya.
"Jam setengah 7, kau pindahlah ke sofa, aku yg akan melanjutkan." ucap Bian.
"Terimakasih." ucap Melody sambil berjalan gontai.
Bian pun melihat Melody hanya sendirian disini dan bingung kemana rekan-rekan yg sudah ia tugaskan. Ingin bertanya pada Melody pun rasanya kasihan jarena wanita itu terlihat sangat mengantuk. Hingga Bian mengecek cctv dan melihatnya sendiri.