NovelToon NovelToon
ZIELL

ZIELL

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Mafia / Crazy Rich/Konglomerat / Persahabatan / Angst / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:6.8k
Nilai: 5
Nama Author: Meka Gethrieen

"Ketika cinta dan kesetiaan diuji oleh kebenaran dan darah, hanya hati yang tahu siapa yang benar-benar layak dicintai." - Kenzie William Franklyn.

•••

Vanellye Arch Equeenza, atau Ellyenza. Perempuan nakal dengan masa lalu kelam, hidup dalam keluarga Parvyez yang penuh konflik. Tanpa mengetahui dirinya bukan anak kandung, Ellyenza dijodohkan dengan Kenzie, ketua OSIS yang juga memimpin geng "The Sovereign Four." Saat rahasia masa lalunya terungkap—bahwa ia sebenarnya anak dari Sweetly, sahabat yang dikhianati ibunya, Stella—Ellyenza harus menghadapi kenyataan pahit tentang jati dirinya. Cinta, dendam, dan pengkhianatan beradu, saat Ellyenza berjuang memilih antara masa lalu yang penuh luka dan masa depan yang tidak pasti.

Akan seperti apakah cerita ini berakhir? mari nantikan terus kelanjutan untuk kisah Kenzie dan Ellyenza.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meka Gethrieen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ZIELL - 12 Fakta

..."Jika saja kamu lebih berani dulu, maka sampai detik ini aku tidak akan berjuang sendirian. Karena hingga sekarang.. luka ini masih memelukku dengan erat."...

...- Vanellye Arch Equeenza -...

...•••...

"Cupu..? lo ngapain ada disini?" Ujarnya bingung sekaligus heran dengan kehadiran tiba-tiba gadis tersebut diantara para anggota keluarganya ini.

"Ell..!" Tegur Kai pada perkataan Ellyenza barusan yang melabeli nama gadis tersebut dengan kata 'cupu'.

Ellyenza tak menghiraukan teguran tersebut. Baik ia atau ibunya itu sama-sama terkejut dan terdiam seribu bahasa. Bedanya, Ellyenza kaget karena kehadiran tiba-tiba gadis tersebut, sementara ibunya itu terkejut dengan perkataan yang Ellyenza ucapkan sebelumnya.

"K-kevin?"

Ellyenza memutar kedua bola matanya malas dan menyunggingkan senyum miringnya. Ia terkekeh pelan sebelum akhirnya berkata, "Iya, Kevin. Laki-laki yang udah mama temui dan mama bohongin dari sehari sebelum terakhir kalinya dia ketemu sama Ell."

"Mama lupa? Atau.. pura-pura lupa?" Lanjutnya sinis dengan sebelah alis yang terangkat.

"Ell.." Sang kepala keluarga segera memperingati ketika menyadari akan ada pertengkaran sebentar lagi.

"Oke.. aku udah jawab pertanyaan mama. Sekarang giliran mama jawab pertanyaan Ell. Ngapain si cupu itu ada disini?" Bukan Ellyenza namanya jika menghiraukan teguran tersebut.

Sang ibu rumah tangga itu pun menghembuskan nafasnya berat. Dengan ketus ia berkata, "Jangan kurang ajar ya kamu! Mama nggak pernah ngajarin kamu buat punya sikap kaya gitu!"

"Ya, mama emang pernah ngajarin aku secara langsung buat bersikap selama ini?" Bantahnya yang semakin membuat wanita paruh baya tersebut merasa geram.

"Kamu..! Jangan kurang ajar ya!!" Sebuah tamparan hendak mendarat dipipi Elyenza lagi, jika saja sebuah tangan kekar tak menahannya.

"Ell, udah! Udah!!" Tegas pemuda itu dengan menekankan setiap kalimat perkataannya.

"Iya ma, udah.." tambah gadis itu melerai keduanya.

Ellyenza mengerutkan keningnya bingung. Ia tidak salah dengarkan? Tadi gadis itu bilang apa? Menyebut ibunya dengan kata 'Ma'?

"Apa? 'Ma'?" Ucapnya bingung, "Maksudnya apa sih? Ma, kenapa dia manggil mama kaya gitu?!" Lanjutnya bertanya.

"Kamu mau tau 'kan? Oke, biar mama jelasin ke kamu." Ada jeda sebelum wanita paruh baya itu melanjutkannya, "Dia.. perempuan yang kamu sebut 'Cupu' itu, kakak sekaligus kembaran kamu!!"

Kakak sekaligus kembaran kamu!!

Kakak sekaligus kembaran kamu..

Kakak..

Sekaligus.. kembaran kamu..

Kalimat terakhir dari perkataan ibunya itu terus terngiang-ngiang dikepalanya dan butuh waktu cukup lama bagi Ellyenza untuk mencernanya.

"Kakak? Kembaran?" Gumamnya pelan yang masih dapat terdengar.

"Iya! Caramel Zevta Parvyez, Dia kakak sekaligus kembaran yang kamu sebut 'Cupu' itu."

"Nggak! Gak mungkin.." Ellyenza masih shock dengan fakta tersebut.

Yang benar saja, si cupu yang sering kali menjadi target pelampiasan emosinya setiap disekolah itu ternyata merupakan kakak sekaligus kembarannya?! Ia benar-benar tidak bisa menerimanya!

"Nggak.. Nggak mungkin!!" Tepisnya tidak terima.

"Apanya yang nggak mungkin?!! Bertahun-tahun papa sama mama cari dia sampai akhirnya ketemu, dan dengan kurang ajarnya kamu berani ngeraguin?!"

Ellyenza terkekeh pelan mendengar setiap penuturan kalimat yang keluar dari mulut ibunya tersebut. "Oh.. jadi ini alesannya? Jadi ini alesan papa sama mama setiap kali pergi ninggalin aku sama abang? Iya?!!"

Sang kepala keluarga dan istrinya tersebut tak menjawab. Ellyenza cukup tau dengan ke terdiamannya dua pasangan paruh baya tersebut.

"Kenapa? Kenapa aku baru tau sekarang?! Kenapa mama nggak pernah kasih tau aku?! Kenapa bagi papa-mama, aku dan abang gak pernah berarti..? Apa kami bukan anak kandung dikeluarga ini?"

Plak!

Hancur sudah pertahanan Ellyenza, perasaannya sangat bercampur aduk sekarang. Ia membiarkan saja dirinya menangis dihadapan para anggota keluarganya saat ini.

"Jaga ucapan kamu! Papa sama mama berulang kali pergi ninggalin kalian itu karena demi cari kembaran kamu yang udah hilang selama bertahun-tahun, Ellyenza!! Kara juga sama pentingnya bagi kehidupan mama dan papa!! Jangan egois kamu!"

"Sama pentingnya..?" Ia terkekeh pelan sebelum melanjutkannya, "Oh, emang selama ini aku sama abang juga pernah penting bagi kalian?"

"Kurang ajar!" Maki wanita paruh baya tersebut sebelum tangannya hendak melayangkan satu tamparan lagi yang mana kini sudah ditahan oleh gadis yang tadi berdiri disampingnya itu.

"Ma, udah.. kasian dianya." Ujar gadis itu.

Awalnya ia memang tidak suka dengan sikap dan perilaku yang udah Ellyenza lakukan padanya selama disekolah. Namun, saat ia melihat semua kejadian hari ini akhirnya ia paham dan mengerti alasan mengapa Ellyenza selalu melampiaskan amarah pada dirinya yang selalu tak tau apa-apa. Ia juga kini justru merasa sangat kasihan pada perempuan itu.

"Ngapain kamu masih belain dia, Kara?! Jangan kamu kira mama gak tau, kalo selama ini dia yang udah buat kamu sengsara selama disekolah!"

Seorang gadis yang dipanggil 'Kara' itu, tak membalas ucapan tersebut. Gadis itu justru memilih diam dan menunduk. Namun perlahan.. langkah kakinya mendekat, membawanya menuju kehadapan perempuan tersebut.

"Aku udah maafin kamu. Aku juga minta maaf, gara-gara aku.. selama ini hubungan kamu sama mama jadi gak baik. Maaf.." tuturnya lembut yang kemudian memeluk tubuh perempuan tersebut.

Tapi balasan yang didapatkan olehnya dari perempuan tersebut justru tak baik.

Bruk!

Ellyenza justru malah mendorongnya hingga terjatuh ke lantai.

"Aw.. sshhh.."

"Apa?! Udah berani lo sama gue?! Denger ya cupu, gue ga butuh kata permintaan maaf lo! Dan satu hal lagi, jangan harap gue mau ngakuin lo sebagai saudara kembar gue! Ngerti?!" Tekannya sebelum pada akhirnya ia memilih untuk pergi dari mansion tersebut menuju ke apartement miliknya.

...•••...

Ellyenza menghela nafas berat untuk yang kesekian kalinya. Merotasikan kedua bola matanya dengan malas kala tatapan mata itu terus memperhatikannya sedari tadi. Ya! saat ini dirinya tengah menjalani hukuman pagi seperti biasanya yang selalu dia lakukan selama satu setengah jam dengan hormat pada tiang bendera tersebut.

Hari ini adalah hari senin. Selain ia tidak mengikuti upacara bendera, ia juga telah datang dengan sangat terlambat pada pukul 08.30 WIB atau lebih tepatnya setelah upacara bendera itu selesai. Namun, bukan itu yang menjadi keanehannya. Melainkan ketua osis tersebut yang selalu berhasil memergokinya setiap kali ia selalu datang terlambat ke sekolah.

"Lima menit lagi." Beritahu Kenzie pada sosok yang sedang ia awasi itu.

"Ck! lima menit lagi?" Decaknya pelan tak sabaran.

Tiba-tiba saja datang dari arah belakang Ellyenza seseorang yang tengah berjalan menghampirinya dengan membawa sebotol air minuman.

Ellyenza belum menyadari akan hal itu, hingga seseorang tersebut menepuk pelan bahunya dari arah belakang. Sedikit terlonjak, namun ia berusaha untuk tetap terlihat tenang.

"Ekhem! Siapa?" Tanyanya pelan tanpa menengok kearah belakang yang masih dapat terdengar oleh seseorang tersebut.

"E-Ell.." Panggil seseorang itu gugup yang sukses membuat Kedua bola mata Ellyenza membelalak lebar.

Itu Kara! Saudara kem- tidak, musuh bebuyutannya.

Ya, musuh bebuyutannya.. bukan saudaranya.

"Kenapa?! Ngapain lo disini?!" Balas Ellyenza ketus.

"I-itu.. ini, aku mau kasih minuman ini buat kamu." Ucapnya seraya menyodorkan botol minuman tersebut.

Ellyenza sedikit melirik kearah botol minuman itu. Sejujurnya, ia sangat haus dan lapar. Tapi begitu melihat siapa pelaku yang memberikannya, ia sudah merasa malas lebih dulu. Lebih baik ia menahan lapar dan haus sepanjang waktu, dari pada harus menerima pemberian gadis tersebut.

Menyebalkan!

"Gak! Gue gak mau. Lo ambil balik lagi aja!" Tolak Ellyenza mentah-mentah.

"Tapi.. kenapa?" Tanya Kara merasa sedikit sedih.

"Ya.. gue gak mau aja! Kenapa? Masalah buat lo?!" Jawabnya sinis.

Gue mau banget anj*ng!

"Yah, tapi bukannya ini minuman kesukaan kamu ya?" Ujar Kara tetap teguh pada pendiriannya.

"Nggak! Tau dari mana lo kalo itu minuman kesukaan gue?! Ga usah sok perduli, gue ga butuh rasa kasihan dari lo!" Elak Ellyenza tidak mau kalah.

Iya! Itu minuman favourite gue bangsat!!

"Tapi aku sengaja beliin ini buat kamu. Kata abang, kamu suka banget sama minuman ini. Makanya aku beliin.."

"Apaan sih?! Gak usah sok akrab deh sama abang gue! Lagian siapa juga yang minta lo beli minuman itu buat gue, hah?! Udah sono pergi!!" Usirnya kesal.

Bang Kai sialan!!

"Terus minuman ini gimana? kamu yakin, beneran gak mau?"

"Sini, minumannya buat saya."

...To be continue...

1
Kyra Queensha
bagus banget
Meka Gethrieen: Halo kak! Terima kasih banyak udah baca dan memberikan komentar ya 😊 terus dukung karya ini ❤️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!