NovelToon NovelToon
Ku Relakan Dengan Ikhlas

Ku Relakan Dengan Ikhlas

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Kehidupan di Kantor / Identitas Tersembunyi
Popularitas:21.8k
Nilai: 5
Nama Author: husnel

Shifa dan Ilham sepasang kekasih, yang semua orang di tempat lingkungan rumah dan lingkungan kerja sudah tahu. Kalau mereka berdua kekasih yang telah berjalan tiga tahunan. Jadi orang akan berfikir kalau mereka berdua merupakan pasangan romantis sampai ke pelaminan.

Tapi siapa sangka. Hanya karena uang.. dan bujukan orang tua dari Ilham mereka akhirnya berpisah. Dan memilih menikah dengan gadis anak pengusaha batu bara di daerahnya. yang bernama Adis.

Shifa sangat kecewa sekali dengan sikap dan pilihan Ilham. padahal mereka sudah berjanji akan lanjut ke pelaminan Tahun depan. Tapi apa daya. Kehendak orang tuanya Ilham, membuatnya tidak berdaya untuk menolaknya.

Dia berusaha memberikan pengertian pada ke kasih. agar tetap menunggunya. Suatu saat ia akan kembali lagi.
Apakah Shifa mau menerima janji Ilham. atau malah pergi meninggalkannya. Kita baca selanjutnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon husnel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sore di rumah komandan

Acara makan-makan yang diadakan Shifa secara dadakan itu berjalan lancar dengan diiringi candaan, mereka pun pamit pulang. tinggal anak-anak kompi yang masih tinggal.

Mereka sengaja tinggal kembali membantu membersihkan kembali semua peralatan. mereka sangat cekatan. Shifa tersenyum melihat mereka yang masih muda namun sangat gigih.

"Makasih banyak ya dek. ini bawa ya bekal kalian di bagi aja ya." Shifa memberikan oleh-oleh dan juga beberapa makanan yang masih banyak.

"Makasih juga buk. ini terlalu banyak mah. tadi kan udah makan gratis." Sinaga salah seorang dari Papua Nugini mengomentari.

"Alah gaya lu. nanti yang paling banyak makan itu pasti kamu juga." Ledek temannya yang diiringi tawa.

"Ha..ha..ha.. " Suasana jadi heboh. Faris dan Shifa hanya tersenyum dan menggeleng dengar celotehan mereka.

"Makasih banyak ya buk, permisi. lain kali butuh bantuan, jangan sungkan buk." Sinaga pun mewakili untuk pamit setelah tawa mereka reda.

"He..he.. ya..ya.. saya akan beri kabar jika saya butuh bantuan kalian." Shifa pun tak bisa menahan tawanya.

Tinggallah Shifa dan Faris berdua, Faris memeluk istrinya dari belakang." Mas lihat adek bahagia sekali. sebelum berangkat ke sini mas sangat takut jika adek tidak suka tinggal di sini." Lirih Faris meletakkan kepalanya di bahu istrinya.

"HM. aku juga tidak menyangka mereka menyambut ku dengan senang hati. makasih ya mas." Shifa mengecup pipi suaminya yang menoleh ke arahnya.

"Hai.Kamu sengaja memberi pancingan.?" Faris pun mengangkat tubuh istrinya ke kamar.

Shifa hampir saja teriak, jika tidak ingat jika mereka tinggal di asrama yang rumahnya berdempetan. Ia menutup mulutnya agar tidak terdengar.

"Mas. ini masih siang. nanti kedengaran tetangga." Bisik Shifa saat suaminya telah berhasil mengungkungnya.

"Pelan-pelan saja sayang. kamu harus kasih hadiah buat suamimu ini, sebagai komandan perwira." Goda Faris menyerbu bibir istrinya gemes.

Hingga pertarungan di ranjang di siang bolong itu pun terjadi. Untung Faris juga membeli kasur santai yang di letakkan di lantai. ia pun membawa istrinya berperang di sana, agar tidak terdengar tetangga.

"Makasih sayang..Mas mandi dulu. oh ya. sore ini kita mau ke rumah komandan, untuk perkenalan. " Dia anggukan Shifa.

Sorenya setelah siap ashar keduanya pergi ke rumah komandan. Faris meminjam motor sahabatnya. Karena rumah komandan mereka cukup jauh walau masih di lingkungan asrama itu juga. kalau ia sendiri sih mungkin masih kuat. tapi bagaimana dengan istrinya. makanya ia berinisiatif meminjam motor.

"Sayang. gimana besok kita beli motor matic aja. biar kamu juga bis bawa kalau pergi ke pasar atau ke mana gitu." Ucap Faris yang masih di dengar Shifa.

"Aku nurut aja mas." Jawabnya pasrah. karena walau ia merasa keberatan pasti di belikan juga. jadi ia lebih baik ngikut aja.

Sesampainya di rumah komandan suaminya. Shifa merasa gugup. padahal tadi ia sudah berbicara langsung dengan Buk Agung istri komandan.

"Hai Shifa. akhirnya kalian sampai juga. ayok masuk jangan sungkan." Ajak buk Agung tersenyum ramah.

"Makasih buk. ini ada sedikit oleh-oleh dari Bandung buk." Shifa menyerahkan oleh-oleh yang telah di siapkan mertuanya. Shifa pun baru ingat kalau mereka belum memberi kabar pada mama mertuanya kalau mereka sudah sampai dengan selamat.

"Wah. nggak usah repot-repot. ayok silahkan duduk." Baru saja mereka duduk pak Agung pun keluar.

"HM. udah datang rupanya. ayok duduk lah. jangan sungkan." Ucap Pak Agung ramah.

"Makasih pak. maaf kami berdua mengganggu waktu istirahat bapak dan ibuk." Faris menyalami komandannya di ikuti Shifa.

"Santai saja. bagaimana Shifa. betah tinggal di sini.?" Tanya pak agung tersenyum ramah.

"Kalau dekat suami mah. betah aja pak." Jawab Shifa malu. Faris menggenggam tangan istrinya yang berada di bawah meja. ia bahagia mendengar jawaban istrinya.

"Ha..ha.. saya hampir lupa. kalau ternyata kalian pengantin baru ya. oh ya selamat ya.. moga cepat dapat momongan." Pak Agung tertawa lepas melihat sikap kedua pengantin baru yang baru berjalan hampir seminggu.

"Oh. pantas terlihat aura bagaimana gitu. jadi kalian sudah berapa lama menikah.?" Tanya buk agung yang baru saja menyadari.

"Baru menjelang seminggu buk." Jawab Faris tersenyum.

"Begini buk. Faris ini kan harusnya berangkat hari Kamis kemarin. eh tapi di tunda. papa dapat kabar kalau ia minta waktu tiga hari untuk keberangkatannya. sedangkan anak buahnya sudah duluan ke sini. tuh yang bantu mereka tadi." Terang pak Agung sesuai info yang ia dapat.

"Benar begitu ya. oh jadi nikah dadakan gitu." Tanya buk Agung penasaran.

"Iya buk. semuanya mama yang atur. katanya biar saya kembali lagi ke sisinya. kalau nggak di nikahkan cepat." Ucap faris spontan membuat Shifa terkejut.

Ha.ha.. Jadi ceritanya takut dapat jodoh orang sini ya Faris. hebat mamanya. tapi saya lihat kalian bukan di jodohkan atau di paksa. terlihat sekali kalau kalian saling mencintai." selidik pak Agung menatap keduanya bergantian.

"He..he.. sebenarnya gitu. tapi istri saya awalnya masih menolak. katanya nggak pantas untuknya." Curhat Faris. Shifa memukul tangan suaminya yang masih menggenggam tangannya.

"Loh kenapa di tolak.?" Tanya keduanya kepo.

Muka Shifa memerah menahan malu. Shifa mencubit tangan suaminya kesal. ia sangat malu kalau pembicaraan sudah begini.

"Mungkin saya ini jelek tidak sesuai ekspektasinya." Shifa melotot mendengar jawaban suaminya.

Pak Agung dan istrinya tertawa melihat pasangan pengantin tersebut. Suasana sore itu jadi rame oleh tawa pak Agung dan istrinya yang tidak ada hentinya.

1
Eka Marfiani
lanjut Thor.. banyakin upnya😘
Husnel
he..he.. makasih ya sabar menunggu
Eka Marfiani
up Thor penasaran ini kelanjutannya😊😘
kanti nuhati
ceritanya bagus Thor...
jangan lama" up-nya ya Thor,makasih
Husnel
h..ha.. iya sama namanya
Husnel
iy. mantan suami dan suami baru sengaj sama
🗿
Nama pria yg sama ya!!!!
syamsul anam
nama nya sm" faris..kirain aq tadi slh baca.😁😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!