NovelToon NovelToon
PEMBURU HITAM

PEMBURU HITAM

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Cintapertama / Kebangkitan pecundang / Epik Petualangan / Perperangan / Romansa
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: chandra ng

Huang Long seorang anak warga desa biasa harus merasakan kekejaman dunia persilatan. Berada di lokasi dan waktu yang salah membuat Huang Long kehilangan orang tua dan kehidupan di desanya. Setelah selamat dari musibah dan merasa telah menemukan kehidupan yang baik untuk Huang Long dan adiknya, Huang Long dihadapkan pada kenyataan pahit telah keracunan sangat dalam hingga tidak ada yang sanggup menolongnya. Bagaimanakah Huang Long menghadapi semua masalah yang menderanya? Dapatkah Huang Long bertahan hidup?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chandra ng, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sembunyi

Huang Hai yang memasuki hutan, berusaha mencari keluarganya. Kondisi hutan yang terlalu gelap membuatnya tidak dapat melihat dan memanggil “Ming Mei.. Ming Mei..”.

Panggilan nama yang disebutkan Huang Hai telah didengar Ming Mei selama bertahun tahun. Ming Mei keluar dari tempat persembunyiannya bersama kedua anaknya dan beberapa warga desa lainnya. “Huang Hai..” Ming Mei segera membawa kedua anaknya mendekati Huang Hai.

Seorang ibu dari keluarga lain dengan cemasnya bertanya dari kejauhan “Huang Hai bagaimanakah keadaan di luar?”

Huang Hai sedih teringat akan adiknya yang meninggal demi dirinya “Huang Ke dan beberapa orang dari desa terbunuh oleh mereka. Saya tidak dapat mengetahui jumlah pembunuh. Awalnya keadaan masih baik dan kami berhasil membunuh dua orang tetapi orang ketiga yang datang membantu sangatlah kuat dan semuanya meninggal di tangannya. Kita harus segera masuk ke dalam hutan sebelum dia mengejar kita”.

“Kemanakah kita dapat pergi, kita tidak dapat melihat di dalam hutan. Bila terdapat binatang buas, bagaimana caranya kita menyelamatkan diri?” Ibu tersebut menyatakan pemikirannya yang sama seperti dimiliki oleh semua orang yang berada di sana.

Huang Hai mengerti akan segala kekhawatiran penduduk desa tetapi dia sendiri juga harus berusaha menyelamatkan dirinya dan keluarganya. “Bila kita lari ke dalam hutan kemungkinan kita akan terbunuh dan kemungkinan kita akan selamat. Tetapi bila kita tidak lari ke dalam hutan maka kita pasti akan terbunuh”.

Setelah berpikir sejenak, Huang Hai memberikan saran “Pembunuh yang datang membakar desa semuanya adalah pesilat tangguh. Tidak ada seorangpun dari kita yang dapat melawan mereka. Saya merasa paling bagus bila kita lari dengan berpencar sehingga kemungkinan selamat lebih tinggi”.

Huang Hai membawa Ming Mei dan kedua anaknya segera masuk ke dalam hutan tanpa menghiraukan apa yang akan dilakukan oleh penduduk desa lainnya. Situasi saat ini sangat mendesak dan dia tidak mau pengorbanan adiknya menjadi sia sia.

Keadaan tidak dapat melihat di dalam hutan yang gelap perlahan lahan terasa lebih baik oleh Huang Hai setelah matanya beradaptasi terhadap keadaan gelap.

“Ayah, apakah Paman Huang benar benar telah terbunuh?” tanya Huang Long yang seakan tidak percaya akan apa yang telah terjadi. Dia seakan merasa ini semua hanyalah mimpi buruk yang mengganggu tidurnya yang indah.

Huang Hai mengetahui anaknya sangat dekat dengan adiknya “iya, Huang Ke telah meninggal. Kita harus dapat selamat dari pengejaran musuh, bila kita tidak dapat selamat maka semua pengorbanan Paman Huang akan sia sia”.

Huang Hai sering memasuki Hutan Hitam sehingga dalam penglihatannya yang sangat terbatas dia tetap dapat memilih jalan yang terbaik. Tidak lama setelah Huang Hai dan keluarganya masuk ke dalam hutan, tiga murid Wei Cheng memasuki Hutan Hitam. Berdiri di pinggiran hutan mereka mengalami hal yang dirasakan oleh Huang Hai yaitu tidak dapat melihat sama sekali.

“Bagaimana kita dapat mencari orang dalam keadaan tidak dapat melihat apapun?” tanya seorang murid dengan bingungnya.

“Seharusnya beberapa saat setelah mata kita terbiasa dengan keadaan gelap, kita akan dapat melihat sedikit” jawab murid yang lain. “Kita harus memisahkan diri sehingga dapat mengetahui daerah mana yang terdapat orang yang melarikan diri. Setelah membunuh dua tiga orang kurasa kita dapat melaporkan pada guru bahwa kita telah berhasil”.

Murid yang ketiga juga sependapat dengan ide murid kedua “paling baik memang kita berpencar dan bila ada yang menemukan warga desa maka berikan sinyal biar yang lain dapat segera membantu”. Setelah mereka memantapkan rencana, mereka masuk ke dalam Hutan Hitam secara berpencar.

Huang Hai yang menyadari akan ada yang mengejar mereka sangatlah tidak tenang. Dia terus memikirkan cara untuk dapat selamat dari pengejaran. Semakin berjalan memasuki hutan maka semakin mereka ditelan oleh kegelapan. Huang Hai yang berjalan dalam kondisi hutan yang sangat gelap bahkan tidak dapat melihat ujung kakinya sendiri. “Sebaiknya kita bersembunyi daripada dapat dilihat oleh orang yang mengejar kita bila kita bergerak. Di depan ada pohon dengan dahan besar yang timbul dari tanah. Kita dapat berbaring di baliknya, seharusnya tidak akan ada yang dapat menemukan kita”.

Huang Hai dan keluarganya segera bersembunyi di balik dahan pohon. Keadaan gelap dalam hutan sangat membantu dalam bersembunyi. “Ibu saya takut. Bagaimana bila ada ular ataupun harimau yang datang?” Huang Mei menjadi takut setelah tidak mendengar suara ayah dan ibunya.

“Huang Mei bersabarlah setelah orang jahat tidak dapat menemukan kita. Kita dapat segera keluar dari hutan ini” jawab Ming Mei menenangkan putrinya.

“Ssttt” Huang Hai meminta mereka untuk tidak bersuara karena disaat ini dia dapat mendengar suara langkah kaki seseorang walau masih dalam jarak yang jauh dari mereka.

Murid Wei Cheng yang mencari dengan jalan yang sama dengan keluarga Huang Hai tidak dapat menemukan seorang pun. Tetapi dia tetap berusaha dan terus mencari hingga dia mendengar jeritan dari jauh “JANGAN...TOLONG..”. Mendengar jeritan dari jauh, dia segera berubah arah dan bergerak menuju lokasi jeritan tersebut.

TIba di lokasi, dia menemukan temannya telah berhasil membunuh sepasang suami istri beserta seorang anaknya. Tidak lama kemudian terdengar kembali jeritan “Arghh” di lokasi lainnya dan kedua murid yang baru bertemu segera bergerak ke lokas jeritan. Tidak lama kemudian ketiga murid telah berkumpul kembali dan disaat ini terdapat lima orang warga desa lain yang telah berhasil dibunuh.

“Delapan orang yang terbunuh seharusnya sudah lebih dari cukup untuk kita laporkan ke guru. Ayo kita kembali. Bila guru meminta kita mencari lagi, seharusnya menunggu hingga pagi untuk dapat mencari seseorang dalam hutan ini”.

Setelah beberapa pembunuhan yang terjadi di dalam Hutan, mereka kembali untuk memberikan laporan kepada gurunya. “Guru, kami berhasil membunuh delapan orang warga desa. Kami tidak tahu jumlah pasti warga yang menyelamatkan diri tetapi itu adalah warga yang dapat kami temukan di dalam hutan. Kondisi hutan sangatlah gelap bila hendak mencari yang lain seharusnya dilakukan besok pagi guru”.

Wei Cheng menyadari keadaan yang disebutkan muridnya dan merasa mereka benar. “Warga desa biasa yang memasuki kedalaman Hutan Hitam seharusnya tidak akan selamat. Kalian telah melakukan hal yang tepat”.

Ketiga murid sangat senang mendengar pujian dari sang guru. Dengan perasaan lega karena sang guru tidak menyalahkan mereka, mereka dapat bernafas lega. Tanpa disangka oleh para murid, Wei Cheng dengan secepat kilat menebas dengan tepat ke leher tiga muridnya.

Tidak ada seorangpun yang dapat bereaksi terhadap serangan kejutan yang datang dengan cepat. Ketiga murid memegang leher masing masing yang telah mengeluarkan banyak darah dan dengan tidak percayanya melihat ke gurunya.

Dengan tenang, Wei Cheng memberikan ajaran terakhir kepada muridnya. “Orang yang paling dapat dipercaya di dunia ini adalah orang yang telah mati”.

1
🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬ ̐Aiman Arsyad Ady
akhirnya bisa juga mulut cewe itu bicara yang baik²
Arif Alfian Aariz
akhirnya ketemu orang baik
Arif Alfian Aariz
semangat ming mei
Arif Alfian Aariz
Huang hai jgn putus asa
Arif Alfian Aariz
cerdas nih Zhao yun
🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬ ̐Aiman Arsyad Ady
kesel banget tuh cewek
chandra zhang: Di awal ngeselin tapi ntar akan menjadi sangat baik walau…
total 1 replies
Kaede Arjuna
nnti biarin aja.. gausah dibantu biar mati 🤣🤣
@🐬Rei Razlan 𝐀⃝🥀
perempuan biadap.. sdh di ajar malah menghina kebalik. kalau tau gausah di ajarin tadi..
Arif Alfian Aariz
wow unpredictable ceritanya
Arif Alfian Aariz
kejam banget
Arif Alfian Aariz
akhirnya ada yang bisa nyelamatin diri
Arif Alfian Aariz
sepertinya ada tujuan tersembunyi 🤔🤔
Arif Alfian Aariz
perjalanan dimulai
Yurika23
aku mampir ya Thor...
sukses terus buat othor dan pembacanya yg setia ..
oiya, support cerita aku juga ya Thor...kapan2 bolehlah mampir...
di ceritaku "Pasukan Penjagal dan puteri yang hilang"
chandra zhang: Thank you kak
total 1 replies
Arif Alfian Aariz
menarik
chandra zhang: Thank you
total 1 replies
🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬ ̐Aiman Arsyad Ady
dantiannya sdh diliputi racun kali😅
chandra zhang: Iya benar kak
total 1 replies
Kaede Arjuna
dlm darah huang leong mengandungi racun..
chandra zhang
Iya benar
Sam
kebaikan dbalas tuba
wan iwan
sadis
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!