When I Married With You

Alana pergi sekitar lima menit, lalu kembali lagi dengan baju di tangannya. Dia menyodorkan nya pada ihsan yang duduk di tepi ranjang sambil mengamati kamarnya.

“Nih, kayak nya cukup deh. Soalnya ini kegedean di rian” Ucap alana.

Ihsan mendongak, menatap gadis itu seraya mengambil baju dari tangannya. “Rian siapa?”

“Adik aku” Jawab alana.

“Kok gue gak tahu? Yang mana? Kemarin kayak nya gak ada waktu kita nikah” Tanya ihsan beruntun.

Alana menghela napas, mengambil langkah menuju ranjang dan kembali tiduran di sana.

“anak bungsu, dia di pondok. Makanya gak ada pas kemarin” Ujar alana.

Ihsan mengangguk, tanpa tahu malu cowok itu berganti pakaian di depan alana. Alana memalingkan wajahnya, gadis itu mencoba kembali pokus pada drakor yang di tonton nya.

Setelah selesai ihsan menaruh baju seragamnya di dekat seragam istrinya. Lalu kembali bergabung ke atas ranjang.

“Kamu mau nginap malam ini? Kalau mau kamu tidur di kamar rian. Mumpung kosong, kamu tempatin aja. Dari pada tidur di kamar tamu” Secara halus alana mengusir cowok itu dari kamarnya.

“Gak! Enak aja. Lo pikir kita nikah cuma bohongan? Gue tidur sama lo” Putus ihsan menolak usulan gadis itu.

“Aku nya gak mau tidur sama kamu” celetuk alana.

“Nolak suami dosa lo” Ancam ihsan.

Alana mengerdikan bahunya, kembali pokus pada oppa oppa kesayangannya. Ihsan yang di abaikan pun kesal, cowok itu memiringkan tubuhnya dan memeluk alana.

Alana tak merespon, tetap fokus pada tontonan nya. Tangan cowok itu kembali masuk pada bajunya, mengusap ngusap perutnya lalu naik perlahan.

Yah, kalian pasti tahu. Tangan cowok itu memainkan squishy dengan satu puting merah muda. Alana menggigit bibir bawahnya, bra nya sudah ihsan singkirkan ke atas. Kaki cowok itu melilit tubuhnya.

Alana anteng dengan tontonan nya, begitu pun ihsan yang anteng dengan mainan nya. Cowok itu mendekat dan berbisik di telinga alana, tak lupa dia menjilat kuping nya membuat alana merinding.

“Punya gue berdiri” Bisik cowok itu dengan deep voice.

Ceklek!

Belum sempat alana mengelak pintu kamar di buka lebih dulu. Mama yani datang dengan sepiring kentang goreng kesukaannya tak lupa susu.

Alana segera menjauh dari suaminya, begitu pun ihsan yang langsung tengkurap menutupi bagian bawahnya.

Melihat anak nya seketika mama yani menahan senyumnya. Meletakan makanan itu di atas meja.

“Kayak nya mama salah waktu. Ini cemilan nya sayang, jangan lupa di minum juga susu nya ya. Mama balik ke bawah lagi, lanjutin aja lagi gak papa” Mama yani segera keluar.

Sambil menuruni tangga tangan wanita itu memegang dadanya, wajahnya ikut memerah menahan malu melihat kelakuan anak anaknya. Dia lupa anaknya kedatangan suaminya.

Alana segera mengunci pintunya, lalu berdiri di samping ranjang sambil berkaca pinggang.

“Gara gara kamu! Aku jadi malu tahu ketahuan mama” Marah alana.

“Kok lo nyalahin gue? Lo juga dari tadi diem aja gue grepe grepe” Ujar ihsan frontal.

Cowok itu berbalik menjadi terlentang, sontak saja alana melihat bagian bawah cowok itu yang menggembung.

“Tutupin!” Titah alana segera memalingkan wajahnya.

“Gak! Lo harus tanggung jawab al. Bantuin gue!”

“Bantuin apa?” Tanya alana bingung.

“Gak usah pura pura alana. Cepetan, gue gak tahan”.

Alana menggeleng begitu mengerti. “ Gak, gak mau. Tanggung jawab aja sendiri” Ucap gadis itu.

Dia berlalu keluar dari kamar meninggalkan ihsan sendiri, tak lupa kentang goreng dan susunya dia bawa. Ihsan mendengus, lalu memijit kepalanya yang berdenyut.

… …

Alana masuk ke dalam kamar tanpa mengetuk, terlihat ihsan yang sedang tiduran sembari memainkan ponselnya dan tersenyum sendiri seperti orang gila. Alana duga pasti cowok itu sedang chatan bersama pacarnya.

“ayo makan, bunda udah manggil” Ujar alana.

Ihsan meliriknya sekilas lalu kembali pada ponselnya. Alana tak ambil pusing, dia segera turun untuk makan malam.

Yah, sejak dia menolak keinginan cowok itu siang tadi ihsan tak lagi bicara pada nya. Mungkin, cowok itu ngambek karena tak ia beri jatah.

Sejak tadi hanya diam sambil menekuk wajahnya, alana awalnya merasa bersalah tapi tidak sekarang. Ya lagian aneh aneh, minta jatah siang mana ada mamanya kan malu kalau ketahuan, pikir alana.

Tak di sangka ihsan mengikuti nya dari belakang, mereka segera duduk di kursi.

“Ada kamu san?” Tanya papa adrian. Pria itu baru menyadari kehadiran mantunya di meja makan.

“Iya pa.” Jawab ihsan.

“Oh ya pa, sebenarnya ihsan kesini mau minta izin sama kalian” Lanjut cowok itu.

Mama yani dan papa adrian saling pandang dengan wajah kebingungan. “Izin buat apa?” Tanya mama yani.

“Ihsan mau bawa alana buat tinggal bareng di rumah bunda” Ujar ihsan.

Mama yani dan papa adrian tampak terkejut, tetapi mereka langsung menatap alana yang sama terkejut nya.

“Kamu yakin? Kami sih gak bakal larang karena itu hak kalian. Kalian juga sudah menikah, memang seharusnya tinggal bersama. Tapi bagaimana dengan orang tua kamu san?” Tanya papa adrian.

“Yakin pa. Ayah sama bunda juga gak ngelarang, tapi gimana dari kalian katanya.”

“Ya sudah kalau itu mau kalian, kami gak bisa melarang” putus papa adrian.

Setelah makan alana tak langsung ke kamar, gadis itu menonton tv lebih dahulu bersama ayahnya. Ihsan pun ikut ikutan karena merasa tak enak dan kesepian.

“Nih cemilan buat kalian” Bunda datang dan menyodori beberapa kue dan cemilan gurih lainnya. Tak lupa kopi untuk sang suami.

Bunda yani ikutan duduk di samping suaminya, karena mereka tengah menonton film action barat. Meskipun sudah di sensor tetapi kenapa kalau nonton film barat bareng orang tua tuh rasanya deg degan? Takut ada adegan aneh aneh nya gitu.

Film selesai jam sembilan lebih, alana dan ihsan pergi duluan ke kamar mereka. Sedangkan mama yani dan papa adrian masih asik menonton film selanjutnya.

“Mah” Bisik papa adrian memanggil sang istri.

“Kenapa pa?”

“Ayok” Ajak papa adrian.

“Nanti lah, masih asik nonton.” Ucap mama yani.

…..

“Kok kamu gak diskusi dulu sama aku mau tinggal bareng?” Protes alana begitu sampai di kamar.

“Kenapa memangnya? Ada masalah?”

“Ya kalau aku gak mau gimana? Kamu main izin aja ke papa sama bunda” Ucap alana lagi. Bibirnya cemberut karena kesal.

“Lo juga gak diskusi dulu tadi, malah kabur ninggalin gue. Padahal gue lagi butuh lo, dan gue gak protes” Ujar ihsan.

“Ya kamu mikirlah. Siang siang kamu minta kayak gituan, gimana kalau ketahuan bunda? Kan malu”. Alana duduk mengambil ponselnya.

“ Ya lo desah nya jangan keras keras biar gak ketahuan” Sahut ihsan frontal.

Alana menutup matanya malu mendengar ucapan cowok itu. Tangan gadis itu reflek hendak memukulnya tetapi tak jadi karena ihsan menariknya lebih dulu.

Cup!

“Sekarang udah malam, jadi lo bisa desah sesuka lo” Ucap ihsan.

Dan terjadi lah hal selanjutnya. Kalian juga pasti tahu ya? Gak perlu di jelasin.