Gimana rasa nya punya suami brondong, tampan, kaya, baik lagi. Ugh,, pasti klepek-klepek.
Cuma Ayunda yang tau rasa nya. Janda miskin yang beruntung jadi nyonya seorang YouTubers muda.
Walau sedikit Bar-bar,, Ayunda sangat di cintai suami brondong nya.
Julid gak..? Julid dong,, 🤭
Yang lagi bucin,,
Jangan lupa baca novel ini..👌
Cuss,, 💨💨💨💨💨
Jangan lupa,, mampir juga di novel perdana ku.
" Hubungan Rahasia " biar kamu gregetan. 🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Afriyeni Official, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
IKBK ( BAB 16 )
"Siang mama ku yang cantik!"
Varent tampak segar dan keren meski hanya mengenakan kaos oblong dan jeans pendek hingga dengkul.
Ia menghampiri Nadya dan mencium kedua pipi mama nya dengan hangat.
"Mana Ayu ?"
Nadya celingak-celinguk melihat menantu nya itu tak ikut keluar dari kamar bersama suami nya.
"Ayu masih tidur, kayak nya kecapean."
Jawab Varent polos.
Nadya terkekeh, bayangan malam pertama nya yang romantis saat menikah dengan Brian langsung melintas di benak nya.
"Hmm,, ya iya lah cape !"
Sindir Nadya menggoda Varent dengan sebuah kedipan di mata nya.
Varent tersenyum canggung. Ia mengerti maksud sindiran mama nya yang ditujukan pada nya.
"Andai mama tahu, itu tak seperti yang mama bayangkan." Kata Varent dalam hati.
"Kamu gak mau ajak Ayu honey moon ?"
Tanya Nadya melirik putra nya yang tampak fokus mengotak atik ponsel nya.
"Gak, Varent mau di rumah saja."
Jawab Varent singkat.
Ia terlihat asyik bermain ponsel.
Nadya menautkan alis mata nya.
"Kok gitu, kamu kan seleb, harus nya kamu honey moon kek, kamu kan bisa bikin konten bagus selama honey moon."
Ujar Nadya heran.
Varent sejenak tercenung.
"Honey moon bareng macan, apa enak nya ?" pikir Varent.
Yang ada berantem, trus kalau iman nya gak kuat karna berduaan sama Ayu terus gimana ?
"Bisa berabe." ucap Varent dalam hati.
Syarat yang di berikan Ayu dalam surat kontrak nikah itu membuat nya tak berkutik.
"Gak deh ma, Varent bikin konten dirumah saja. Rumah kita juga gak kalah bagus nya buat honey moon."
Jawab Varent menolak.
Nadya cemberut memandang wajah putra nya.
"ya udah, terserah kamu."
Ia pun mengangkat kedua bahu nya keatas.
"Papa mana ma ?" tanya Varent.
Mendadak ia ingat akan papa nya yang sedari tadi tidak kelihatan.
"Hhh, papa mu pagi-pagi sekali sudah berangkat lagi ke Jerman. Heran, dalam benak nya cuma bisnis saja."
Nadya menghela nafas panjang. Wajah nya seketika berubah muram.
Varent tahu apa yang di rasakan mama nya. Wanita paruh baya itu pasti sangat sedih dan kesepian karna selalu di tinggal papa nya. Itu sebabnya, Varent mengajak mama nya tinggal di Indonesia bersama nya. Karna di Jerman, Nadya juga sering ditinggal Brian yang suka pergi bisnis ke berbagai negara.
Sementara itu di dalam kamar. Ayu terlonjak bangun dari tidur nyenyak nya. Ia menatap sekeliling kamar dengan perasaan asing. Saat alam sadar nya baru kembali, dia pun menyadari jika saat ini sedang berada dimana.
"Astaga, sudah jam sebelas siang !"
Pekik Ayu saat melirik jam weker yang ada disudut kamar.
Ia bergegas turun dari ranjang dan terlihat kebingungan. Putar sana putar sini, bolak balik tak tahu mau ngapain. Akhirnya Ayu memutuskan untuk membereskan kamar yang terlihat berantakan lalu segera mandi.
"Uh, segarnya !" Ucap Ayu saat air yang sejuk membasahi tubuh nya yang sejak kemarin belum tersentuh air.
Ayu menikmati mandi nya dengan berendam dalam bath up. Senyum nya merekah saat kejadian semalam bersama Varent yang terkesan lucu menggelikan.
"Dasar bocah !" gumam nya pelan.
Tanpa sadar ia membelai kedua pipi nya yang semalam penuh coretan.
Ayu pun tersipu malu sendiri di dalam bath up.
Tok tok tok !
Bunyi ketukan di pintu kamar mandi mengagetkan Ayu. Ia melonjak bangkit dari bath up dan nyaris tergelincir karna busa yang masih menempel di tubuh nya.
AW !!!
Jerit Ayu nyaris terpeleset.
Untung saja ia sempat berpegangan pada tembok hingga tubuh nya tidak terjatuh.
"Ayu ! kamu gak apa-apa ?" Tanya Varent yang sedang berdiri di depan pintu kamar mandi.
"Aku gak apa-apa. Kamu ngapain di luar pintu ? Aku lagi mandi tau !"
Teriak Ayu kesal.
"Ngapain tuh bocah di depan pintu kamar mandi ? Apa dia ngintip ?" Pikir Ayu berprasangka buruk.
"Mama nyuruh aku manggil kamu buat makan siang !"
Jerit Varent dari luar kamar mandi.
"Oh, ya udah, tunggu bentar lagi aku selesai mandi nya. Habis mandi aku nyamperin ke ruang makan !"
Sahut Ayu sedikit panik.
Ia bergegas menyalakan shower dan membilas tubuh nya hingga bersih.
Tak terdengar lagi suara Varent dari luar, yang Ayu dengar hanya gemercik air yang menyiram tubuh nya. Setelah mandi, ia mengenakan handuk nya dan membuka pintu kamar mandi perlahan. Ia mengintip ke arah luar. Varent tak terlihat di mata nya.
"Hmm, seperti nya dia sudah pergi !" pikir Ayu dalam hati.
Ia pun bergegas keluar dari kamar mandi dengan mengendap-endap. Akan tetapi dugaan nya salah.
DEG !
"Aw ! Apa yang kamu lakukan di situ ?"
Ayu menjerit kaget saat Varent ternyata bersembunyi di balik tembok menunggu diri nya keluar dari kamar mandi.
"Menunggu mu !"
Jawab Varent dengan polos nya.
Mata nya seakan tak berkedip melihat tubuh Ayu yang cuma terbalut handuk.
Ayu sadar, Varent seakan sengaja mengerjai nya.
"Aku kan sudah bilang, aku lagi mandi."
Hardik Ayu dengan nada ketus.
Varent tampak bingung, dahi nya berkerut.
"Bukan nya kamu bilang, tunggu sebentar ?"
Tanya Varent heran.
"Iya, maksud ku. Kamu tunggu aku di ruang makan."
Tukas Ayu kesal.
"Sana, keluar ! Aku mau ganti baju."
Ucap Ayu ketus mengusir Varent keluar kamar.
"Gak mau."
Sahut Varent singkat.
Ia justru duduk di sisi pembaringan seraya menatap Ayu dengan tatapan menggoda.
"Keluar kataku !"
Bentak Ayu mulai gregetan melihat kelakuan Varent yang kumat usil nya.
"Aku gak mau keluar. Aku mau temani istri ku ganti baju !"
Jawab nya cuek.
Mata Ayu seketika membelalak membesar. Varent memang sengaja menggoda nya. Ayu tak habis pikir, apa yang ada dalam benak Varent. Pemuda itu seakan sengaja mencari gara-gara dengan nya. Sejak kemarin, Ia tak bisa tenang walau sedetik. Ada-ada saja kelakuan Varent yang membuat nya terganggu.
"Sebenarnya, kamu mau apa sih ? Kita itu kan nikah kontrak. Kamu kan udah baca syarat yang aku ajukan ? Dan kamu udah menyetujui nya. Kenapa kamu selalu usil sama aku ? Apa gara-gara mantan kamu itu minta balikan ? Kamu merasa menyesal ? Terus, sengaja bikin ulah biar aku mutusin kontrak kita ?"
Tanya Ayu dengan nada mulai emosi.
Varent terdiam. Ia tak menduga, Ayu punya pikiran seperti itu. Padahal, ia cuma iseng dan apa yang ia inginkan saat ini pun ia tak mengerti. Varent tak tahu apa yang tengah ia rasakan. Rasa aneh dalam hati nya mulai datang lagi. Jantung nya berdebar kencang kala mata nya tak sengaja memandang kulit Ayu yang putih terbalut handuk mengusik pikiran nya.
"Kamu salah paham. Aku cuma iseng kok. Maaf, kalau aku sudah keterlaluan."
Varent memalingkan wajahnya. Ia tak kuasa menahan debaran di hati nya yang makin menggila.
"Buruan pakai baju. Aku tunggu di ruang makan."
Ucap Varent seraya cepat berlalu meninggalkan Ayu yang jadi bengong melihat perubahan sikap nya.
"Aneh ! Apa dia kesambet jin !" Pikir Ayu dalam hati.
Mata nya tak berkedip memandangi punggung Varent yang berlalu pergi dari hadapan nya menuju keluar kamar.
.
.
.
BERSAMBUNG