Naya seorang wanita yang ceria seketika berubah hidupnya setelah mengalami kecelakaan kerja. Tak hanya mengalami kelumpuhan, satu persatu nasib malang mulai hadir di hidup Naya. Meskipun atasan tempat Naya bekerja bertangung jawab atas Nanya namun itu tidak mampu membuat hidup Naya lebih baik.
Lalu bagai manakah Naya menjalani hidup dengan nasibnya yang malang itu ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gadis Scorpio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hasil Pemeriksaan
"Bagai mana dok ?" tanya Damar setelah Dokter di depan mereka selesai membaca kertas hasil pemeriksaan Naya.
"Menurut laporan semuanya bagus. Tapi saya akan melakukan pemeriksaan langsung pada pasien untuk menentukan terapi yang cocok. " jawab dokter yang bermata sipit itu.
Damar kemudian mengangkat tubuh Naya ke atas ranjang pasien karena dokter akan memeriksanya. Baik Naya maupun Damar sama-sama merasa cemas menunggu hasil pemeriksaan yang akan menentukan apakah Naya bisa secepatnya melakukan terapi atau tidak. Semakin cepat memulai terapi maka semakin cepat pula Naya akan bisa berjalan lagi. Keduanya sama-sama berdoa dalam hati masing-masing.
Selesai melakukan serangakaian pemeriksaan, akhirnya dokter menyimpulkan jika lumpuh yang Naya alami tidak terlalu parah. Mungkin karena cedera yang Naya alami cepat di tangani.
Damar menghela napas lega setelah mendengar penjelasan dari dokter, begitu juga dengan Naya. Wanita itu akhirnya bisa tersenyum setelah mendengar ada harapan untuk dia bisa kembali normal, berjalan seperti biasa.
Mereka pulang dari rumah sakit ketika masuk waktu jam makan siang. Damar menghentikan mobilnya di sebuah restoran.
"Kita akan makan siang di sini dulu." kata Damar tapi masih belum beranjak dari tempatnya.
Damar melihat ke arah Naya yang sepertinya terlihat ragu.
"Jika kau tidak mau, kita bisa cari tempat lain saja." lanjut Damar lagi yang sudah akan kembali menghidupkan kunci mobil.
"Mau, mau." jawab Naya dengan cepat sebelum Damar sempat menyalakan mesin mobilnya.
"Tak apa-apa, di sini saja." karena Naya tidak mungkin menolak ucapan Damar yang merupakan perintah bagi Naya.
Padahal sebenarnya Naya masih insecure berada di tempat umum seperti ini. Ini kali pertama Damar mengajaknya ke tempat ramai orang setelah ia lumpuh.
Damar kemudian membawa Naya makan di ruangan private. Ia tahu jika Naya mungkin tidak nyaman jika orang-orang melihatnya.
Usai makan siang bersama, Damar langsung mengantar Naya pulang, karena hampir setengah hari Naya belum beristirahat. Jika keadaan Naya tidak sakit, tidak masalah jika tidak istirahat dengan berbaring sama sekali, bahkan sampai malam. Tapi sekarang kondisi Naya sedang sakit dan duduk terlalu lama bisa membuat sakitnya bertambah parah.
"Apa ada yang kau butuhkan lagi ?" tanya Damar begitu ia selamat membaringkan tubuh Naya di tempat tidur.
"Em, dari kemarin aku tidak melihat ponsel ku. Apa bapak melihatnya ?" tanya Naya memberanikan diri untuk bertanya.
Kemarin-kemarin Naya masih di rundung kesedihan sehingga ia melupakan ponselnya dan juga sengaja untuk menghindari Candra.
Damar tidak menjawab tapi dia langsung membuka laci meja di samping tempat tidur sebelah Naya dan mengambil sebuah ponsel di sana.
"Kemarin baterainya habis, tapi sudah ku isi." Damar menyerahkan sebuah ponsel kepada Naya.
Ketika Damar memindahkan Naya ke ruangan VIP rumah sakit, Damar sengaja mematikan ponsel wanita itu. Damar takut Candra akan menghubungi Naya karena tidak bisa menemukan wanita itu yang bisa mengganggu kesehatan Naya.
"Terima kasih." ucap Naya.
Naya tidak tahu jika Damar menyimpan ponselnya di sana. Di tempat yang bisa ia jangkau rupanya. Kalau tahu Naya tentu tidak akan menanyakan kepada pria itu.
"Ada lagi ?" tanya Damar dan di jawab Naya dengan gelengan kepala.
"Tidak, pak."
"Baiklah, aku akan pergi ke kantor. Tekan remotenya jika kau butuh bantuan." pesan Damar sebelum keluar dari kamar.
Setelah melihat Damar benar-benar pergi, baru Naya menyalakan ponselnya yang sudah hampir dua Minggu tidak ia sentuh. Begitu banyak pesan masuk dan notifikasi panggilan tak terjawab begitu ponsel itu menyala. Belum sempat Naya membuka pesan-pesan itu, Naya tiba-tiba terkejut ketika ada panggilan masuk. Tangan Naya seketika jadi gemetar sehingga ponsel di tangannya terlepas dan terjatuh di tempat tidur.
kadang aku jg merasa aneh aja klo baca nkvel yg katanya gak cinta tp bisa mengauli dan lbh parahnya lagi yg katanya hanya pernikahan kontrak kenapa kq nympk bisa hamil jg, kadang aku heranya jg, apa mugkin yg bikin cerita emang bermasalah, banyak tu novel" yg begitu. aneh kan 🤭😅