Yan Kai seorang pemuda sebatangkara sekarat karena menolong temannya saat pulang setelah membeli sebuah ponsel.
Disaat sedang koma dia dikirim ke dunia lain, menghapi pedang dan sihir dan musuh yang kuat untuk menyelesaikan misinya di dunia itu agar bisa menebus kehidupannya kembali.
Dengan wajah tampan dan kekuatan dia mendominasi dunia itu, dia mampu untuk meningkatkan kekuatan orang lain yang dia inginkan.
Lalu dia bertemu dengan seorang gadis yang tanpa dia sadari adalah seorang putri raja, mereka saling jatuh cinta namun hubungan mereka tidak direstui raja karena perbedaan status, dia direndahkan dan dipaksa meninggalkan putri, karena itulah dia bersumpah akan membuat semua raja bertekuk lutut di kakinya.
Ikuti petualangan Yan Kai di PENDEKAR PEDANG KABUT
by: Rendy_Tbr
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rendy_Tbr, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PENINDASAN TINGKAT IMMORTAL
Paman Tian yang berada ditingkatkan Emperor dapat merasakan kekuatan serang panah Yan Kai dan Xia Rui.
"Serangan ini sangat kuat, aku bisa merasakannya, jika mereka berdua semakin berkembang, kerajaan Daxia akan menjadi yang terkuat, tapi sayangnya raja punya keinginan lain" gumam paman Tian
"Paman Tian! Maafkan jika kami tidak sopan" ucap Xia Rui
"Aku sangat senang melihat putri bertambah kuat"
Anak panah pedang dilepaskan, begitu melesat pedang berubah menjadi kabut dengan gelombang energi yang sangat kuat, serangan itu ditahan paman Tian dengan kekuatan penuhnya, sementara para pengawal disampingnya terhempas oleh gelombang serangan itu.
"Kekuatan dibawah Emperor tidak akan sanggup menahan serangan ini" gumam paman Tian
Beberapa saat kemudian gelombang serangan itu mereda, namun Yan Kai dan Xia Rui siap menembakkan panah yang kedua.
"Paman! Bersiaplah untuk serangan kami yang kedua" ujar Xia Rui
Panah kedua segera dilepaskan dan gelombang energi menyapu pepohonan sekitar seperti badai, paman Tian yang menahan serangan itu kini terlempar hingga menabrak pohon dan mengalami luka ringan. Tiba-tiba seseorang berpakaian kerajaan muncul dibelakang Yan Kai dan Xia Rui menekan titik syaraf untuk menghentikan pergerakan mereka hingga mereka jatuh berlutut.
"Pengawal! Cepat bantu tuan putri berdiri dan bawa kembali ke istana" kata orang itu
"Tidak! Aku tidak ingin kembali ke istana, kalau kalian berani ayo lepaskan kami dan mari kita bertarung" ujar Xia Rui
"Tuan putri, kultivasi tingkat Ancestor mu tidak akan mampu melawanku yang berada Di tingkat Immortal" kata orang itu
"Meng Ji! Aku tau kau adalah tangan kanan ayahku, tapi kalian tidak bisa memaksaku untuk kembali"
Lalu Xia Rui dipapah oleh pengawal menuju kereta kuda, Xia Rui ingin memberontak tapi tubuhnya sedang tak bisa dikendalikan.
"Meng Ji, kau akan menerima pembalasan dari ku nanti" ucap Xia Rui
"Meng Ji! Kenapa kau datang kesini, bukankah kami yang ditugaskan menjemput putri ke akademi?" tanya paman Tian
"Zhao Tian! Yang mulia tau kalau kau lemah terhadap tuan putri makanya aku dikirim untuk menyusul mu kesini" ucap Meng Ji
"Paman Tian, tolong bantu aku" teriak Xia Rui
"Hei bocah! Rupanya kau yang membuat tuan putri menentang keinginan yang mulia" kata Meng Ji
"Apa yang kau katakan? Aku tidak mempengaruhi siapapun tapi ini adalah keinginan kami berdua" jawab Yan Kai
Mendengar ucapan Yan Kai seperti itu membuat Meng Ji sangat marah, lalu memberikan tekanan spiritual pada Yan Kai.
"Sialan kau! Kau hanya berani pada yang lemah, jika kau berani lepaskan aku" ujar Yan Kai
"Kultivasi mu hanya ditingkat legenda tapi berani memprovokasiku" kata Meng Ji sambil menambah tekanan spiritualnya
"Aaaaaaaaaa!" teriak Yan Kai kesakitan
"Yan Kai!" panggil Xia Rui
"Inilah akibatnya jika rakyat jelata mencoba mendekati tuan putri" ujar Meng Ji
"Meng Ji! Hentikaaan!" teriak Xia Rui yang dipegang pengawal
"Aku akan menghentikannya jika tuan putri bersedia kembali ke istana"
"Rui!" panggil Yan Kai
"Yan Kai!" sahut Xia Rui
Meng Ji memperkuat tekanan spiritualnya hingga Yan Kai langsung muntah darah.
"Tidaaaaakk! Meng Ji, hentikan!" teriak Xia Rui lagi
"Hanya tuan putri yang bisa menyelamatkannya, jika tidak dia akan mati disini"
"Baiklah! Aku akan ikut kalian!" teriak Xia Rui kembali
Lalu Meng Ji menghentikan tekanan spiritualnya.
"Yan Kai, maafkan aku!" ucap Rui sambil menangis
"Rui! Rui!" panggil Yan Kai yang melihat kepergian Xia Rui
Kemudian Xia Rui menoleh ke arah Yan Kai untuk terakhir kalinya sebelum menaiki kereta, air matanya semakin mengalir deras, lalu masuk kedalam kereta kuda.
"Ruiiii!" teriak Yan Kai
Setelah Meng Ji pergi membawa tuan putri kemudian paman Tian menghampiri Yan Kai.
"Kau lihatlah, hanya kekuatan yang bisa membuat perkataanmu didengar, kalau kau ingin mengejar putri, jadilah kuat, jika tidak lupakanlah putri" kata paman Tian sambil menaruh botol pil obat lalu pergi meninggalkan Yan Kai yang terkapar.
"Aaaaaaaaaa! Jika kekuatan yang berhak berbicara, akan aku tunjukan kekuatanku pada dunia, aku bersumpah akan membuat raja Daxia bertekuk lutut padaku" ujar Yan Kai
Karena hatinya dipenuhi amarah kemudian Yan Kai menahan rasa sakitnya dan berjalan sambil berlari selama setengah hari menuju lembah Jura, sore harinya dia sampai di lembah Jura tergeletak jatuh di depan rumah Jura.
"Yan Kai!" panggil Jura
Jura langsung membawa Yan Kai masuk kedalam lalu membiarkan Yan Kai istirahat, keesokan paginya Yan Kai sudah bangun namun hanya bisa duduk saja karena tubuhnya terluka akibat serangan spiritual Meng Ji.
"Yan Kai, apa yang terjadi padamu?"
"Seseorang di tingkat Immortal menyerang ku"
"Apa? Tingkat Immortal? Benar-benar orang yang tidak tahu malu, menyerang yang tidak sepadan sama saja menghina kultivator" ujar Jura
"Ceritakan padaku apa yang terjadi?"
Lalu Yan Kai menceritakan masalah tentang dia dan Xia Rui yang merupakan seorang putri raja, hingga dia diserang oleh Meng Ji ditingkat Immortal.
"Kalau begitu ayo kita pergi ke Istana Daxia sekarang" ucap Jura
"Untuk apa kita pergi ke istana?"
"Tentu saja pergi menjemput kekasihmu itu, jika mereka melawan, akan aku bakar istana kerajaan Daxia itu, kau cukup duduk dan menonton saja" ujar Jura
"Terima kasih, tapi aku ingin membuat mereka bertekuk lutut dengan kekuatan ku sendiri, hanya dengan begitu aku merasa menjadi seorang laki-laki"
"Oohh! Kau punya tekad juga rupanya, baiklah jika itu keinginanmu, itu juga akan memotivasi mu untuk menjadi kuat, aku akan mencari herbal dan membuat pil untuk mengobati mu"
"Tidak perlu, seseorang juga memberikan ku obat sebelum dia pergi"
Lalu kenapa kau tidak memakannya sejak awal? "tanya Jura
"Aku ingin merasakan sakit ini sedikit lebih lama lalu membalasnya berkali lipat"
Setelah beberapa hari Yan Kai sedah pulih, dia teringat dengan semua yang dia dapatkan di medan perang kuno. Dia menggunakan semua sumberdaya kultivasi lalu memurnikan dan menyerap buah spiritual.
"Aku tidak tau apa yang tersimpan didalam buah spiritual ini, semoga ini memberikan ku kejutan" gumam Yan Kai
Yan Kai mulai memurnikan dan menyerap buah spiritual , satu persatu ingatan yang terkandung pada buah spiritual masuk dipikirannya hingga seharian penuh baru selesai menyerap buah spiritual.
"Teknik apa ini? Kenapa tidak ada teknik pedang? Cuma ada teknik telapak es, jari emas dan jurus elemen air, tapi ini juga patut dipelajari" ujarnya
Malam harinya Yan Kai menanyakan tentang kelebihan teknik telapak es, jari emas dan jurus elemen air yang dia dapatkan dari buah spiritual pada Jura.
"Jadi kau mendapatkan buah spiritual? Hahaha, keberuntungan mu sungguh bagus, telapak es itu akan membuat tubuh musuh menjadi beku seperti es, teknik jari emas akan membuat harimu setajam pedang, dan jurus temen air itu berarti kau bisa mengontrol air sesuai keinginanmu" terang Jura
Setelah itu yan Kai pergi tidur dikamarnya, lalu mengeluarkan semua koin emas yang dia dapatkan di medan perang kuno sebelumnya.
"Lebih aku simpan disini, kalau aku membawanya bisa saja dirampas jika aku bertemu orang jahat yang kuat seperti Meng Ji" gumam Yan Kai