Hijrah Cinta Annisa
Karena Tak semua Kata, Bisa mewakili rasa, Maka biarlah hati ini menentukan Pilihannya, Diantara Suka,Duka, dan Air Mata.
***
Aku yang di tolak oleh calon suamiku, tepat di hari pernikahan kami, demi wanita masa lalu yang tiba tiba datang untuk memintanya kembali.
Namun Disaat Bersamaan Aku dipertemukan dengan jodoh yang tidak ku duga sebelumnya, Meminang ku, dan Menikahi Ku di waktu yang sama.
Ya. Dia Seorang CEO Emran Company, CEO dingin dan Arogan.
Akankah Cinta bersemi diantara kami.
Nantikan Kisahnya hanya di HIJRAH CINTA ANNISA !!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nabila.id, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
18. Nasihat Ummi
...Jika Jatuh adalah Hujan, Dan Bangkit adalah Matahari, maka Kita butuh keduanya untuk melihat Pelangi...
...🍁...
Setelah menyelesaikan semua perbincangan penting bersama Asisten pribadinya, Emran memilih kembali menemui sang putri.
Emran kembali ke kamar Yasmine, dimana disana Yasmine tengah bersama dua orang pengasuhnya.
"Daddy" Panggil Yasmin dengan bingar bahagia di wajahnya.
"Sayang sudah bangun ?" tanya Emran kemudian
Yasmine pun menjawab dengan menganggukkan kepala, dan kembali memainkan boneka kesayangannya.
Emran mendekat pada sang putri, kemudian dia pengasuh Yasmine pun memberi ruang pada majikanya untuk lebih leluasa.
"Sayang " Panggil Emran dengan usapan lembut di rambut gadis kecil nya.
"Yes Daddy" Jawab Yasmine penuh semangat.
Emran pun mengulas senyum melihat keceriaan sang putri.
"Daddy sudah bertemu Mommy?" Tanya Yasmine dengan menatap sang ayah.
Emran menggelengkan kepala , dan seketika raut wajah Yasmine pun berubah menjadi sendu.
"Kenapa Daddy bohong lagi " Tanya Yasmine dengan wajah sedihnya.
"Daddy tidak berbohong sayang" Ucap Emran dengan suara lembut.
"Daddy sudah berjanji bukan , akan mempertemukan Yasmine dengan mommy" pinta gadis kecil di hadapannya dengan wajah yang begitu mengiba
"Lalu ?" Tanya Yasmine
"Em.. kita akan menemui Mommy setelah Yasmine sembuh, Yasmine setuju ?" Tanya Emran
"Setuju !!" teriak Yasmine dengan semangat. Seketika wajah sedihnya berubah menjadi cerah penuh kebahagiaan.
Emran pun merasa bersalah, karena sebelumnya begitu membatasi pertemuan antara putrinya dan Annisa, terkadang Emran berpikir mungkin dirinya terlalu kasar pada Annisa, sehingga gadis itu memutuskan untuk resign dari perusahaannya.
Emran pun bertekad akan menebus kesalahannya setelah bertemu dengan Annisa nanti.
***
Mendadak kediaman Abi Ali begitu ramai.
Kabar mengenai lamaran dan pernikahan Annisa begitu cepat merebak di kalangan keluarga besar Abi Ali dan Ummi Fatimah.
Tidak sedikit keluarga yang berdatangan untuk memberi selamat pada Annisa, selain itu Kediaman Abi Ali pun mulai ramai untuk persiapan pernikahan yang hanya tinggal menghitung hari saja.
Pernak-pernik seperti sovenir dadakan yang di siapkan sebagai kenang kenangan bagi tamu undangan nantinya.
"Annisa " Panggil Aisha.
"Ya mba Ais" Jawab Annisa dengan suara lembut.
"Calon pengantin kok melamun sih ?" Tanyanya kemudian.
Annisa hanya menatap lurus pada kolam ikan di depannya.
"Kamu ada masalah ?" Tanya Aisha yang menyadari sang adik begitu lesu. Annisa hanya menjawab dengan gelengan kepala.
"Sejak kepulangan kamu, Mba lihat kamu sering melamun" Ucap Aisha dengan menatap sang adik.
Annisa pun menoleh pada Aisha, Kemudian menghela nafas panjang.
"Mba " Panggil Annisa
"Em " jawab Aisha dengan pandangan mengarah pada Annisa.
"Annisa Merindukan seseorang ka" Ucap Annisa kemudian.
"Astagfirullah Annisa !" pekik Aisha mendengar ucapan sang adik yang terdengar begitu aneh
"Sadar Annisa ! , sebentar lagi kamu menikah, tidak baik merindukan seseorang yang bukan mahram kamu" Ucap Aisha
"Jangankan sebelum memiliki ikatan dengan Zyan, sekalipun kamu tidak memiliki ikatan dengan siapapun, kamu tetap tidak boleh merindukan orang lain Nissa" Jelas sang kakak, panjang lebar Aisha memperingati adik semata wayangnya.
"Mba Ais !" Sanggah Annisa
Aisha hanya mengerutkan dahi.
"Annisa bukan merindukan laki-laki lain mba" Ucap Annisa Memberi penjelasan.
Aisha tampak bingung dengan ucapan sang adik "Lalu ?" tanya nya kemudian.
"Annisa Merindukan Yasmine" Ucap Annisa dengan menundukkan wajahnya.
"Yasmine?" gumam Aisha.
"Siapa Yasmine?" Tanya Aisha lagi.
Annisa tampak menjeda Ucapannya, dan terlihat menghela nafas dalam. Agaknya Annisa sedikit bingung memulai pembicaraan dengan sang kakak.
Namun Annisa memilih untuk mengutarakan apa yang saat ini begitu memenuhi pikiran dan hatinya.
Setelahnya Annisa menceritakan tentang Yasmine, mulai dari awal mula keduanya bertemu, dan dimana Yasmine meminta nya untuk menjadi Sosok Mommy baginya.
Tidak luput Annisa juga menceritakan sosok orang tua tunggal Yasmin yang merupakan bos di tempat dimana Annisa bekerja.
"Gadis itu sangat manis Mba, Cantik sekali" Ucap Annisa dengan membayangkan sosok Yasmin berada di hadapannya.
Aisha yang melihat betapa kasih sayang sang adik pada gadis kecil yang baru dia kenal pun membuatnya ikut bahagia.
Annisa memang sosok yang begitu lembut, selain baik hati dirinya juga memiliki sikap ke ibuan, terlihat betapa dia sangat menyayangi keponakannya, yang tidak lain merupakan Anak dari kakak pertamanya.
"Bukankah kau bisa menghubunginya" Ucap Aisha memberi saran.
Seketika wajah Annisa berubah sayu. "Bagaiman Annisa bisa menghubunginya mba, kalau handphone milik Annisa saja hilang, dan satu-satunya akses Annisa untuk menghubunginya hanya dadi situ" ucap Annisa memberi penjelasan.
Mendengar hal itu Aisha hanya menganggukkan kepala.
"Mba Ais" Panggil salah seorang santri
"Iya " Jawab Aisha lembut.
"Maaf mba, tadi Abi Mencari mbak " Ucapnya kemudian.
"Abi" Gumam Aisha
"Baiklah , Terima kasih, mba kan menemui Abi" Ucap Aisha kemudian
Setelahnya Aisha pun meninggalkan Annisa sendiri di tempatnya semula. Dan bergegas menemui sang Abi
Setelah kepergian sang kakak, suasana kembali hening, dan Annisa kembali memikirkan Yasmine yang entah berada dimana saat ini.
Sebuah usapan lembut yang seketika terasa membelai pundak Annisa.
"Tidak baik melamun" Ucapnya kemudian
Sebuah suara lembut yang terdengar begitu menenangkan dan menyejukkan hati .
"Ummi" Ucap Annisa dengan mendongakkan wajahnya.
"Ada banyak saudara yang datang, kenapa malah menyendiri ?" tanya Ummi Fatimah setelah mendaratkan tubuhnya di bangku samping Annisa duduk.
Annisa hanya mengulas sebuah senyuman manis di bibirnya.
"Ada apa ?" tanya Ummi Fatimah yang menyadari sang putri tengah memikirkan sesuatu.
"Tidak ada Ummi" ucap Annisa dengan senyuman di wajah cantiknya
Meski Annisa menjawab tidak, namun sejujurnya Ummi Fatimah tahu, jika sang putri hanya berusaha untuk membuatnya tenang.
Ikatan Antara anak dan ibu tidak dapat di di bohongi, begitu juga antara Annisa dan Ummi Fatimah.
"Nak" Panggil ummi Fatimah lembut
Annisa menoleh pada sang Ummi, "ya ummi" Jawab Annisa sopan.
"Masih ingat Nasihat Ali bin Abi Thalib?" Tanya Ummi Fatimah kemudian
Annisa tampak mengerutkan dahi dan sejenak berfikir.
"Seberapa besar masalah kita, tidak akan terasa besar apabila kita selalu bersama Allah"
"Jika Sesuatu yang kau senangi tidak terjadi, maka senangi lah apa yang terjadi" ucap ummi Fatimah mengingatkan.
Annisa tersenyum mendengar ucapan sang ibu.
"Jangan terlalu keras memikirkan sesuatu yang diluar kendali mu, sebab urusan hamba sudah diatur indah oleh takdir Allah. Sabar dan syukur adalah cara terbaik dalam menjalani hidup" ucap ummi Fatimah mengingatkan.
Kalimat yang begitu lembut dan terasa teduh, seketika mampu menenangkan hati Annisa yang terasa gundah.
"Dan Ali bin Abi Thalib pernah berkata. Yakinlah, ada sesuatu yang menantimu, setelah sekian banyak kesabaran (yang kau jalani), yang akan membuatmu terpana, hingga kau lupa betapa pedihnya rasa sakit" ucap ummi Fatimah dengan lembut.
Annisa mengulas senyuman manis dengan menatap lekat wajah bidadari surga yang duduk di hadapannya.
"Terima kasih ummi " ucap Annisa kemudian..
***
Terima kasih yang sudah bersedia Membaca torehan kisah Hijrah Cinta Annisa
Jangan lupa untuk selalu memberikan dukungan.
Semoga karya yang tidak seberapa ini dapat menghibur dan Sedikit memberi Kesenangan untuk para Reader kesayangan Author.
Sekali lagi terima kasih
🤗🥰🙏
apa lagi lihat di balik cadarnya anissa.
wahhh takutnya emran kena serangan cinta jantungnya