Dia harus menutupi identitas demi mendapatkan teman dan cinta yang benar-benar tulus. Dia lelah dengan kebohongan mereka, kepedulian mereka semata ingin memanfaatkan dirinya hanya karena dia anak dari orang kaya.
Semuanya palsu hingga dia lebih meninggalkan itu semua dan mencoba hidup mandiri dan menutupi identitas sebenarnya tentang dirinya.
Berawal hidup di kost dan mulai merubah cara hidup dia sederhana mungkin tanpa mengetahui identitas dirinya sebenarnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nanlindia Lukita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
{pertemuan Aldo dengan mama Monica}
"Tapi kamu sudah makan kan?" tanya Aldo yang sedikit khawatir jika nantinya dia kelelahan.
" Sudah, tenang saja." jawab Valen dengan santai.
"Kalau lelah kamu istirahat saja." jawab Aldo pada Valen.
Seketika dia mulai berpikir dengan rencana keluarganya ingin bertemu dengan Aldo.
"Besok sore kamu sibuk tidak?" tanya Valen pada Aldo yang mulai memberanikan diri bertanya.
"Tidak, memang kenapa sayang?" tanya Aldo pada Valen.
Valen mulai berpikir dari mana dia akan memulai pembicaraannya.
"Sayang."
"Iya, kenapa?" tanya balik Valen lagi.
"Kenapa kamu diam saja, memangnya ada ada?" tanya balik Aldo yang merasa heran kenapa dia terdiam.
"Begini, Besok sore aku mau ajak kamu keluar. Aku mau mempertemukan kamu dengan seseorang." jawab Valen yang mulai menjelaskan maksudnya.
"Seseorang?"
"Iya, pasti kamu akan senang setelah kamu bertemu dengan mereka." jawab Valen yang sengaja belum memberitahukan siapa mereka.
"Jangan main rahasia begitu, memangnya siapa mereka?" tanya Aldo yang mulai penasaran.
"Besok kamu juga tahu siapa mereka, bagaimana mau tidak ikut?" tanya Valen pada Aldo.
"Ya sudah aku mau, ingat yang rapi." pesan Valen pada Aldo.
"Iya sayang." jawab Aldo yang membalas dengan nada tertawa. Tak terasa sudah satu jam mereka saling berkomunikasi ditelepon.
"Ya sudah sayang besok kita lanjutkan, aku jemput kamu dikost ya." jawab Aldo yang ingin pergi berdua.
"Iya, besok sore aku tunggu." jawab Valen, akhirnya sambungan telepon langsung terputus.
Valen terlihat bingung, besok dia akan pergi kerumahnya sekaligus jujur apa yang selama ini ia sembunyikan dibelakang Aldo.
"Aku harus siap, semoga dia tak marah denganku setelah aku berbohong dengannya." batin Valen yang mulai menetralkan pikirannya untuk tidak terlalu tegang, apalagi dia akan dibantu oleh mama dan kakaknya.
Pagi hari
Terlihat Valen yang sudah siap dengan baju kerjanya, tidak lupan ia membawa roti dan beberapa cemilan.
Setelah sudah siap Valen segera keluar kamarnya, diluar sudah ada mereka yang sudah siap berangkat bekerja juga.
"Sudah siap juga dia." ucap Resty yang sibuk merapikan baju.
"Kebetulan kalau semua siap, ayo kita berangkat sekarang." ajak Valen pada mereka.
"Oke bro." jawab Resty yang terlihat begitu bahagia,akhirnya mereka semua berangkat ke tempat kerja mereka masing-masing.
Beberapa menit kemudian
Valen sudah sampai ditempat kerjanya, saat masuk kedalam ia sudah disambut pegawainya
"Selamat pagi mbak." sapa salah satu pegawainya.
"Pagi juga." jawab Valen yang langsung pergi ke ruang kerjanya. Valen pun sudah dihadapkan setiap paginya pekerjaan yang sudah menggunung diatas meja kerjanya.
"Sabar, secepatnya aku harus aku kerjakan sebelum terlambat aku pulang." ucap Valen yang langsung mengerjakan pekerjaannya.
Dilain tempat
Aldo begitu serius menyelesaikan pekerjaan, dia hanya terdiam dan lebih fokus mengerjakan pekerjaan didepan komputer.
"Tumben kamu diam." kata Riko yang melihat Aldo banyak diam.
"Fokus kerja biar cepat selesai." jawab Aldo yang tetap serius dengan pekerjaannya.
"Gimana nanti sore kita jalan-jalan?" tanya Rio pada mereka berdua.
"Maaf aku tidak bisa ikut, nanti sore aku mau keluar." jawab Aldo pada Rio yang mengajak keluar.
"Sepertinya lagi ada yang mau bersenang-senang nih." jawab Rio yang menggoda Aldo.
"Terserah kamu mau bilang apa, yang terpenting aku tidak bisa." jawab Aldo yang sudah menolak ajakan Rio.
Akhirnya mereka mengalah, Rio pun kembali ketempat duduknya. Aldo tak sabar ingin bertemu dengan Valen, apalagi Valen ingin mengajaknya keluar bersama.
Sore hari
Posisi Valen sudah ada di kost, dia sudah terlihat rapi dengan baju yang dia pakai. Dia mulai sedikit gugup, bagaimana reaksi dia tentang keluarganya.
Tiba-tiba saja Handphone miliknya berdering.
"Sayang, ini aku. Sekarang aku didepan kostmu." kata Aldo yang sudah menunggu di depan kostnya.
"Ya sudah aku akan kesana." jawab Valen yang segera mematikan sambungan teleponnya.
Valen langsung keluar dari kamarnya, diluar ada Almira dan Dini yang baru saja selesai mengambil jemuran dibelakang rumah.
"Tumben sudah rapi, mau kemana kamu?" tanya Almira pada Valen yang sudah terlihat rapi dengab setelan jaket dengan masker hitam menutupi wajahnya.
"Mau keluar sebentar sama Aldo." jawab Valen pada mereka.
"Ya sudah sana berangkat nanti sang tersayang tak sabar menunggu." jawab Dini yang sengaja menggoda Valen.
Valen pun membalas dengan senyuman pada Dini, dia terlihat malu setelah Dini menggodanya.
Valen segera keluar, dan ternyata benar Aldo sudah ada didepan kostnya.
"Sudah menunggu lama ya?" tanya valen pada Aldo.
"Baru saja , ayo kita keluar sekarang. Tapi tunggu sebentar, kita mau keluar kemana?" tanya balik Aldo pada Valen.
"sudahlah, nanti aku tunjukkan arahnya." jawab Valen yang akhirnya mereka berdua pergi berdua dengan santai menaiki sepeda motor.
Aldo begitu menikmati obrolan mereka sembari mengendarai sepeda motor dengab santai.
"Apa masih jauh?" tanya Aldo yang bingung mereka akan pergi kemana.
"Sebentar lagi sampai." jawab Valen, yang masih menikmati waktu santainya. Mereka sudah masuk di area perumahan, tidak main-main jika kawasan itu dipenuhi rumah mewah.
Didepan mereka ada pintu gerbang yang berdiri kokoh cukup besar, Valen langsung membuka masker miliknya.
"Non." gumam Penjaga itu, dengan cepat penjaga itu membuka pintu gerbangnya.
Aldo kebingungan kenapa penjaga itu langsung membuka pintu gerbangnya itu. Nampak didepan terlihat rumah mewah dengan desain pilar yang begitu besar, makin mirip dengan Arsitek eropa klasik.
Mereka langsung masuk kedalam, Aldo masih bengong dengan pandangan kearah rumah mewah itu.
"Sayang, sebenarnya ini rumah siapa?" tanya Aldo pada Valen.
"Sudahlah, nanti kamu tahu sendiri." jawab Valen dengan santai, Valen langsung menarik tangan Aldo untuk ikut dengannya masuk kedalam rumahnya.
Valen berjalan paling depan, ia langsung membuka pintu itu. Sontak saja tangan Valen di tarik oleh Aldo.
"Sayang, itu tidak sopan. Ini rumah orang, kalau kita asal masuk nanti kita disangka maling nanti." ucap Aldo yang takut jika dikira mereka ingin berbuat jahat.
"Sudahlah, tenang saja. Kamu duduk disini dulu, aku mau panggil orang dibelakang dulu." Aldo pun menurut saja apa yang dikatakan Valen.
Valen langsung ke belakang, Valen mencari keberadaan mamanya.
"Sayang." Valen langsung menoleh ke samping.
"Mama." Valen langsung menghampiri dan memberikan pelukkan pada mamanya.
"Maaf mama tadi didapur sibuk memasak untuk tamu." ucap Mama Monica yang menggoda putrinya.
"Mama." sedikit teriakan Valen pada Mamanya.
"Sudah-sudah, sekarang dia dimana?" tanya Mama Monica pada putrinya.
"Ada didepan sekarang." jawab Valen.
"Ya sudah, ayo kita temui calon suami kamu." ucap Mam monica, reaksi Valen langsung menundukkan kepala sepertinya dia masih malu dengan ucapan mamanya itu.