kisah gadis cantik dan sholehah bernama Anindya Zahrani yang harus rela menikah dengan pria begajulan yang suka mabuk dan main perempuan bernama Arkala Mahesa.
Dya terpaksa menerima perjodohan yang dilakukan oleh almarhum Ayahnya dan juga sahabatnya Pak Anggara Mahes yang merupakan seorang konglomerat,demi melaksanakan amanah terakhir dari sang Ayah.
Kala yang tidak pernah setuju menikah dengan Dya kerap memperlakukan Dya dengan Kasar.Bahkan tidak segan segan Kala membawa wanita yang disebut kekasihnya masuk kedalam rumah bahkan kedalam kamarnya.
Akankah Dya terus bertahan??atau menyerah??
Lalu bagaimana reaski Kala saat Dya akhirnya memilih menyerah dengan pernikahannya.
Akankah Kala melepaskan Dya ataukah mempertahankan dan berubah menjadi lebih baik lagi??
Bantu Follow yuukkk
IG : triyani_trian87
tiktok : Triyani_87
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.35
Kala terkekeh saat melihat Dya yang salah tingkah karena kepergok tengah mengagumi dirinya.
Tidak bisa dipungkiri jika pria bertinggi badan 185cm itu tidak hanya memiliki tinggi tubuh dan badan yang kekar saja.
Akan tetapi, Kala juga memiliki wajah yang begitu tampan dan rupawan. Siapa saja wanita yang melihatnya pasti akan langsung terpesona dan akan menjadikan pria itu sebagai incaran atau pun sebagai idola padahal dia bukan lah artis.
Hanya kebetulan saja memiliki wajah yang sempurna bagaikan para artis didalam atau pun diluar negri.
"Eheeemmm..."
Dya berdehem guna menetralkan perasaan nya yang kini didera rasa malu yang luar biasa karena gagal menjaga pandangan nya.
Dya pun segera beranjak dan menyiapkan satu porsi nasi goreng dan telur mata sapi yang tadi dia siapkan untuk sarapan keduanya.
Deg...
"Ma_Mas Kala," lirih Dya saat tengah mengisi nasi kedalam piring. Tiba tiba seseorang memeluknya dari arah belakang. Hingga, Dya bisa merasakan punggungnya menempel sempurna di dada bidang orang itu.
"Wangi banget sih? Masak apa, hhmm?" tanya Kala dan dengan santai menyimpan dagunya dibahu Dya yang membuat jantung Dya berdetak semakin tidak karuan.
"I_ini nasi goreng Mas, to_tolong minggir sebentar aku mau menyiapkan ini dulu."
Dya pun segera melepaskan lilitan tangan Kala yang ada dipinggang nya. Lalu beranjak ke arah meja makan untuk menyiapkan sarapan untuk mereka berdua.
Melihat respon Dya yang menggemaskan. Membuat Kala pun semakin bersemangat untuk menggoda istrinya itu. Belum lagi rona merah yang selalu menghiasi wajah cantik Dya setiap kali Kala menggodanya. Semakin membuat pria bertubuh kekar itu bersemangat untuk selalu menggodanya.
"Ayo Mas sarapan dulu, nanti kesiangan," lanjut Dya, di sela kegugupan nya.
"Hhmmm." jawab Kala, yang langsung duduk dimeja makan.
Keduanya pun kini tengah menghabiskan sarapan mereka dengan diam. Sesekali Kala akan mencuri pandang pada Dya yang begitu fokus pada makanan nya
Tanpa Kala tahu jika saat ini Dya tengah mencoba menetralkan detak jantungnya yang berpacu dengan kecepatan diatas rata rata.
*
*
Setelah menghabiskan waktu selama 30 menit lebih. Akhirnya mobil yang dibawa Kala sampai juga disebuah gedung yang menjulang tinggi.
Gedung dimana mulai saat ini Kala akan menggantikan sang ayah untuk menjadi Direktur Utama. Sementara Arka sendiri hanya akan memegang jabatan sebagai wakil Direktur.
Meski sempat menjadi perdebatan karena sejatinya Arka lah yang seharusnya menempati jabatan tertinggi itu. Namun, semua nya mau tidak mau dan suka tidak suka harus menerima keputusan yang sudah di ambil oleh si sulung keluarga Mahesa itu.
Ada alasan pribadi mengapa Arka menolak jabatan tertinggi diperusahaan milik sang ayah. Selain tengah mendirikan perusahaan nya sendiri, Arka juga ingin membuat sang adik jadi lebih bertanggung jawab akan beban yang sudah dia emban sejak masih didalam perut sang ibu.
Terlahir dan tumbuh dikeluarga konglomerat tidak serta merta enak enakan saja menikmati harta yang melimpah.
Dibalik transferan yang masuk tentu harus ada kerja keras dan tanggung jawab yang sama beratnya untuk dijalani oleh Kala maupun Arka.
Sementara hidup Kala selama lima tahun ini begitu berantakan dan Arka tidak mau Kala semakin terjerumus masuk kedalam dunia yang akan menghancurkan hidupnya kelak.
Karena itulah, Arka menyerahkan tanggung jawab kepemimpinan tertinggi didalam perusahaan pada adik satu satunya itu.
"Selamat pagi Tuan Muda Kala dan selama pagi Nona Muda Dya," ucap Handi penyambut kedatangan Kala dan juga Dya saat keduanya tiba di perusahaan itu.
"Pagi juga," jawab Kala dengan nada dingin dan datarnya.
"Pagi Kak, terima kasih sambutan nya," jawab Dya, lengkap dengan senyum manis yang dia pasang di wajah cantiknya.
"Bagimana apa anda sudah siap bekerja Nona?"
"Siap dong Kak, tapi jangan panggil Nona. Tidak enak didengar, panggil Dya saja jauh lebih baik,"
"Baiklah kal___"
"Tidak bisa. Meski kalian akrab tetap saja kalian tidak boleh memanggil nama masing masing dilingkungan kerja dan kamu Dy. Kamu harus ingat akan statusmu saat ini. Jangan buat Papa malu."
Potong Kala saat mendengar percakapan antara istrinya dan juga pria yang mulai hari ini akan menjadi asisten pribadinya.
Kala pun segera beranjak dari sana menuju ke lift yang khusus untuk para petinggi perusahaan dan di ikuti oleh Handi dan juga Dya dibelakang nya.
*
*
...🌸🌸🌸...
Note.Done ya...mhon maaf jika Othor selalu telat up.SemoGa besok besok Othor sudah bisa up dipagi atau siang ya...mhon doanya agar kondisi badannya fit kembali 🤗🤗 terima kasih 🥰🥰🥰