Anindya Alyssa seorang wanita manis yang memiliki warna kulit putih bersih, bekerja sebagai waiters di salah satu hotel yang cukup terkenal di kotanya. Hidup sebatang kara membuat harapannya untuk menjadi sekretaris profesional pupus begitu saja karena keterbatasan biaya untuk pendidikan nya.
Namun takdir seakan mempermainkan nya, pekerjaan sebagai waitres lenyap begitu saja akibat kejadian satu malam yang bukan hanya menghancurkan pekerjaan, tetapi juga masa depannya.
Arsenio Lucifer seorang pria tampan yang merupakan ceo sekaligus pemilik dari perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur. Terkenal akan hasil produksi yang selalu berada di urutan teratas di pasaran, membuat sosok Lucifer disegani dalam dunia bisnis. Selain kehebatan perusahaan nya, ia juga terkenal akan ketampanan dan juga sifat gonta-ganti pasangan setiap hari bahkan setiap 6 jam sekali.
Namun kejadian satu malam membuat sifatnya yang biasa disebut 'cassanova' berubah seketika. Penolakan malam itu justru membuat hati seorang Lucifer takluk dalam pesona seorang waiters biasa.
Lalu bagaimana kisah Assa dan Lucifer?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alfiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 8
Anin mengantarkan pesanan bos nya dengan penuh hati-hati, ia meletakkan sup jagung dan juga kopi nya dengan hati-hati di meja. Jangan sampai ia menumpahkan keduanya ke baju sang bos, bisa-bisa ia benar-benar akan dipecat.
Anin menggenggam nampan yang habis ia gunakan kemudian menundukkan kepalanya sedikit lalu menatap Arsen.
"Pak Arsen, maafkan saya atas kecerobohan saya sebelumnya." Ucap Anindya dengan jelas dan berusaha tak gugup.
Arsen mengangkat wajahnya sesaat, ia memperhatikan wajah gadis itu yang ternyata cantik. Wajah putih bersih, hidung mancung dan bibir yang tipis menggoda.
"Memang apa yang kau lakukan sampai meminta maaf?" tanya Arsen seraya mulai menyeruput kopi nya.
"Saya tadi sudah menabrak anda." Jawab Anin semakin mengeratkan pegangan di nampan.
"Oh." Balas Arsen singkat tanpa menatap Anindya.
Anin menggigit bibirnya, ia benar-benar tak tahu harus apa saat bos nya itu hanya membalas dengan singkat. Tak mau berlama-lama, akhirnya Anin memutuskan untuk pergi.
"Baiklah, Pak. Saya permisi dan sekali lagi maaf," ucap Anindya kemudian pergi sebelum mendapat jawaban dari bos nya itu.
Sementara Arsen menatap punggung gadis itu dengan tatapan sulit diartikan, bibirnya tersenyum miring dengan desisan dari mulutnya yang bisa saja menghipnotis gadis jika ada yang mendengarnya.
Arsen melanjutkan sarapannya, ia menghabiskan sedikit sup dan kopinya kemudian segera pergi. Ia harus ke Lcf'group untuk memeriksa keadaan di perusahaannya sekaligus menemui klien yang menawarkan diri untuk bekerja sama.
Menaiki mobil Mercedes Benz e-class dengan sopir yang mengendarai sementara ia duduk tenang dibelakang. Arsen meraih tablet yang ada disana, ia mulai menggulir email dari asisten nya.
Arsen meraih ponselnya, ia mengubungi asistennya dan meminta untuk dikirimkan daftar nama pegawai yang bekerja sebagai waiters restoran di hotel.
Arsen melakukan itu tentu untuk mengetahui siapa gadis yang sudah menunduk sambil meminta maaf padanya tadi. Gadis cantik dan manis yang entah mengapa begitu menarik dimata Arsen, bahkan menatap bibirnya saja sudah membuat Arsen begitu minat mencicipinya.
"Sampai bertemu nanti malam." Gumam Arsen tersenyum evil.
Sesampainya di perusahaan, Arsen langsung saja disambut baik oleh para karyawannya. Ia tak berniat membalas sapaan siapapun, memang itulah sifat seorang Arsen yang terkenal dingin dan cuek, namun lain hal jika bersama partner ranjangnya.
Ia bisa mendengar pujian dari beberapa karyawan wanitanya. Dengan ekor mata yang tajam, ia bisa melihat beberapa karyawan nya yang ternyata cukup cantik. Tersenyum tipis saat pikirannya mulai merencanakan sesuatu.
"Pak Arsen, mari silahkan saya antar ke ruangan anda." Ucap seorang wanita yang berpakaian serba ketat hingga mencetak lekukan tubuh nya.
"Kau siapa? Apa jabatan mu di kantor ini?" tanya Arsen pada wanita itu.
"Saya Lena, kepala divisi kepegawaian." Jawab wanita itu dengan senyuman yang dibuat semanis mungkin.
Arsen tak banyak menjawab, ia segera masuk ke dalam lift diikuti oleh wanita tersebut. Dibelakang mereka terdapat dua pria berpakaian serba hitam yang mungkin ditugaskan untuk menjaga Arsen, mungkin bisa dibilang bodyguard.
"Pak Arsen, saya tidak menyangka anda akan kembali lagi ke Indonesia setelah sekian lama." Ucap Lena sengaja membuka topik.
"Hmmm." Balas Arsen berdehem singkat.
Lena tak menyerah, ia semakin gencar untuk menggoda atasannya itu, namun ia tentu masih bisa menjaga sikap karena sadar dibelakang mereka ada orang lain.
Mata Lena berbinar saat akhirnya mereka sampai di lantai ruangan Arsen berada, mereka semua segera keluar dan langsung menuju ruangan Arsen.
"Selamat datang, Tuan." Sapa Lee, asisten pribadi Arsen.
"Dimana daftar pegawai yang saya minta?" tanya Arsen pada asisten setianya itu.
"Saya sudah memintanya dari Bu Lena." Jawab Lee kemudian menunjuk sopan ke arah Lena.
"Benar, Pak. Ini dia daftar pegawai yang anda minta dari restoran yang ada di Lucy hotel." Ujar Lena memberikan berkas pada Arsen.
"Kau ikut saya ke dalam." Ucap Arsen kemudian masuk duluan di susul oleh Lena.
Sementara asisten Lee hanya bisa menghela nafas, tentu ia tahu bahwa atasannya itu bukan hanya akan mempertanyakan soal pegawai, tetapi kebiasaan buruk atasannya itu juga akan ia lakukan bersama wanita yang juga seakan mengambil kesempatan untuk menggoda pak Arsen.
"Kalian pergilah, aku akan disini." Ucap Lee pada kedua bodyguard bos nya.
Kedua bodyguard itu segera pergi, sementara asisten Lee begitu setia berdiri di depan ruangan Arsen. Meski kebiasaan buruk bos nya sudah sangat terkenal di dunia bisnis, namun tetap saja ia sebagai asisten akan menjaga image seorang Arsen.
HARI INI AKU UPDATE 4 BAB😜
To be continued