NovelToon NovelToon
Terpesona Anak Tiriku Yang Rupawan

Terpesona Anak Tiriku Yang Rupawan

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Selingkuh / Cinta Terlarang
Popularitas:7.1k
Nilai: 5
Nama Author: ~ Dewi KEGELAPAN ~

***^^ Cerita ini adalah kisah nyata. Nama tempat dan tokoh dalam cerita hanya samaran semata serta ada tambahan-tambahan bumbu di dalamnya. Selamat membaca 🤗🤗 ***^^

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ~ Dewi KEGELAPAN ~, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5

Angga menatap sendu, ke arah seseorang yang saat ini tengah menatap ke depan dengan tatapan kosong sembari duduk lesehan di taman bunga.

Mata yang sembab serta rambutnya yang panjang berantakan tampak menutupi wajah Ayu nya.

" Hufh..kasihan sekali. Belum lama menikah dengan pak tua itu, dia sudah menjadi seperti ini." Ucap Angga pada dirinya sendiri sembari menggelengkan kepalanya. Ia memutuskan untuk menghampiri ibu tirinya itu.

" Kenapa di sini ? Masuklah ! Mau hujan ," Ucap Angga dengan datar

Sedangkan Yulia yang mendengar suara seseorang dari belakangnya, seketika menolehkan kepalanya.

" Eh..Angga,, Kamu sudah pulang Nak ? Dari mana ? " Tanya Yulia dengan lembut sembari mengusap air matanya.

Angga yang mendengan ibu tirinya memanggilnya dengan sebutan * Nak, Seketika langsung terkekeh pelan. Karena merasa aneh dengan panggilan itu.

" Jangan memanggilku dengan sebutan * Nak, itu sangat terasa aneh di telingaku. karna kamu terlalu muda untuk memanggilku dengan sebutan itu. " Ucap Angga sembari menatap ke arah ibu tirinya. Sedangkan yang di tatap saat ini hanya diam sembari menundukkan kepalanya.

" Di mana Papah ?" Tanya Angga sembari duduk di kursi yang ada di taman itu.

" Papahmu masih tidur. " Jawab Yulia masih dengan posisi menunduk.

Seketika Angga menghembuskan nafasnya dengan kasar, setelah mendengar jika sang ayah malah tidur dengan tenang setelah menghajar ibu tirinya secara habis-habisan.

" Shit !! Pak Tua itu malah enak-enakkan tidur. " Ucap Angga dalam hati dengan perasaan dongkol

" Duduk lah disini, apakah kamu tidak takut di gigit serangga jika lama-lama berada di situ ? " Tanya Angga dengan wajah datarnya.

Mendengar perkataan anak tirinya , Seketika Yulia mendongakkan wajahnya dan menatap ke arah sang anak tiri yang mungkin saja saat ini tengah melihat mimik wajahnya yang penuh dengan bekas air mata.

Dengan pelan Yulia berusaha bangkit dari duduknya, dan berjalan dengan susah payah menuju di mana Angga berada. sedangkan Angga yang melihat ibu tirinya kesusahan berjalan,Ia pun ber'inisiatif untuk membantu ibu tirinya.

Yulia terkejut bukan main tak kala ia melihat Angga yang tiba-tiba mengangkat tubuhnya ala Bridal Setail, kemudian secara Reflek Yulia mengalungkan kedua tangannya pada leher anak tirinya.

beberapa detik lamanya mereka saling memandang, bahkan detak jantung mereka saling bersahutan. Kemudian Angga melangkahkan kakinya masih dengan menggendong Yulia dengan maksud membawanya masuk ke dalam rumah, karna ia melihat bahwa langit mulai mendung pertanda sebentar lagi hujan akan segera turun.

Yulia yang berada di dalam gendongan Angga tanpa sadar terus menatap ke arah anak tirinya. Dengan posisi yang dekat seperti ini dia bisa melihat dengan jelas karya Ciptaan Tuhan yang 99% hampir sempurna.

Tatapan matanya yang tajam, hidungnya mancung, rahangnya yang tegas, serta bibirnya yang sexi dengan sedikit kemerahan, tampak indah di pandang mata. Terlihat juga jakunnya yang turun naik seakan mengundang dirinya untuk mengelusnya.

" Sudah puas memandangiku ? Tanya Angga yang tiba-tiba membuyarkan lamunannya tentang anak tirinya itu.

seketika Yulia sangat terkejut ,setelah menyadari bahwa saat ini ia sudah ada di atas sofa dengan posisi duduk di atas pangkuan anak tirinya sembari menatap kearahnya.

" M..maafkan ibu Angga. Ibu tidak tau jika kita sudah sampai . " Jawab Yulia sembari menunduk malu.

" Tunggu di sini sebentar " Ucap Angga kapadanya sembari berlalu keluar menuju mobilnya.

Tak lama kemudian, dia datang kembali dengan sebuah kantong kecil dan kotak obat P3k di tangannya.

" Berikan tanganmu " Ucap Angga kepada ibu tirinya sembari memperlihatkan wajah datarnya.

Yulia pun memberikan telapak tangan kanannya yang terluka, kemudian Angga pun mulai membersihkan lukanya.

" Shhh....hh " Yulia mendesis tak kala merasakan perih di tangannya

" Apakah itu sakit..?? " Angga bertanya sembari menatap ke dalam manik mata ibu tirinya

" Hem..." Jawab Yulia mengangguk sembari memejamkan matanya.

" Apakah ini pertama kalinya bagimu ? " Tanya Angga sembari menatap ekspresi wajah Yulia yang saat ini tengah memejamkan matanya..

" Ya...." jawab Yulia dengan menganggukkan lagi kepalanya. Karna memang ini pertama kali baginya melukai dirinya sendiri.

" Aku akan melakukannya dengan hati-hati. " Ucap Angga dengan nada yang terdengar lembut sembari mengelus dan ingin membungkus luka yang ada di tangan Yulia. Namun, karna tangan Angga Yang tidak berhati-hati sehingga menekan kembali bagian lukanya dan membuat Yulia mengeluarkan lagi suaranya.

" Angga.,, Akh !! Sakit..." Ucap Yulia sembari menggigit bibir bawahnya

" Sakit,,? Maaf.. Aku tanpa sengaja menyakitimu. " Jawab Angga sembari memejamkan matanya merasakan sesuatu yang telah mengembung di bawah sana. Ia mulai gagal fokus dengan fikirannya sendiri. di tambah lagi ia yang melihat ibu tirinya menggigit bibir bawahnya dengan ekspresi yang sangat menggemaskan.

Angga seakan melihat jika ibu tirinya bukan kesakitan karna sebuah luka yang ada di tangannya, Melainkan kesakitan karna hal yang lain..tetapi yang jelas itu masih berhubungan dengan dirinya.

" Shitt !! .apa yang aku pikirkan ? kenapa aku malah membayangkan sesuatu yang tidak-tidak bersama nya. ? Ah sial !! " Ucapnya dalam hati.

Setelah sadar dengan fikirannya, Angga mulai melanjutkan membungkus tangan ibu tirinya dengan kasar. Ia tak perduli jika ibu tirinya itu akan berteriak kesakitan.

setelah selesai, Angga cepat-cepat bangkit dari duduknya dan segera memberikan kantong plastik yang terdapat obat-obatan di dalamnya.

" Cara minumnya lihat di tabel bungkusan " Ucapnya dingin sembari mengambil kotak P3k dan berjalan masuk ke kamarnya.

" Terimakasih Angga " Ucap Yulia sedikit berteriak kepada sang anak tiri yang telah menghilang di balik pintu kamarnya.

" Aneh..dia kenapa ? Ahh...mungkin mode dingin dan cueknya sudah On lagi. " Ucap Yulia sembari membuka bungkusan obat yang di berikan oleh Angga.

Setelah ia membuka dan melihat isi di dalamnya, seketika dia shock dan mendadak sesak nafas. Bagaimana tidak ? Jika isi di dalam kantong plastik itu adalah bahan-bahan untuk mengobati lahan wanitanya. Seperti obat oles dan juga kapsul untuk mengurangi rasa sakit akibat kewajiban rumah tangga. Lalu..mengapa malah Angga yang memberikannya.

" Ini sih memalukan namanya, apakah dia tau aku melakukannya dengan Mas Rama tadi siang ? Apakah dia juga mendengar suaraku yang menangis tadi siang ? Omg..ini sangat memalukan. " Yulia berkata sembari memukul kepalanya. setelah itu dia berjalan dengan pelan menaiki anak tangga sembari membawa obat pemberian Angga. Sampai di kamarnya ia melihat sang suami yang masih tertidur lelap tanpa terjaga sedikit pun.

" Dia tetap dalam posisi seperti tadi. Tetap tidur. " ucap Yulia sembari melangkah masuk ke dalam kamar mandi. Yulia tidak menyadari bahwa sang suami tertidur lantaran meminum segelas jus dari pembantunya.

Sedangkan di lantai bawah, Angga saat ini tengah berbaring diatas ranjangnya, Ia menatap ke langit-langit kamarnya sembari menghembuskan nafasnya berkali-kali dengan kasar.

" Hufh.. Aku bisa gila kalau seperti ini. " Ucapnya sembari menutupi wajahnya menggunkan bantal.

Angga tidak tau apa yang terjadi pada dirinya, saat ini otaknya di penuhi dengan suara-suara sang ibu tiri yang menyebutkan namannya. Bahkan ingatan-ingatan tentang suara sang ibu tiri yang merasa kesakitan sembari menggigit bibir bawahnya tampak terbayang-bayang jelas di matanya.

Padahal rasa dan ekspresi semacam itu sangat wajar di rasakan oleh orang yang sedang sakit, apa lagi tadi Angga lihat sendiri jika tangan sang ibu tirinya memang terluka. Namun..Angga kali ini tidak berpikir seperti itu.

Angga tidak bisa tidur hingga jam di pergelangan tangannya menunjukkan pukul 23.30. Di luar juga terlihat hujan sangat deras menambah rasa dingin yang menyelimuti semua orang di malam itu. di tambah lagi mati lampu yang secara tiba-tiba menjadikan Angga semakin sulit untuk memejamkan matanya

Angga memutuskan untuk pergi kedapur mencari makanan apa saja yang bisa ia makan,,karna sejak sore tadi ia belum makan, dia juga tidak keluar kamar sama sekali karna terlalu sibuk dengan pikirannya.

Angga membuka pintu kamarnya dan berjalan keluar dengan perlahan sembari menghidupkan senter Hp nya, tanpa ia sadari...bahwa seseorang yang sejak tadi mengacaukan pikirannya berada tak jauh dari pandangan matanya.

1
Neneng Sukaesih
Luar biasa
Neneng Sukaesih
Buruk
~ Dewi KEGELAPAN ~: gak papa kok kak...😊🤗
Neneng Sukaesih: maaf kak kepencet
total 2 replies
Mamimi Samejima
Penulis memiliki bakat untuk menciptakan dialog yang hidup dan menarik.
~ Dewi KEGELAPAN ~: Terimakasih kakak...semoga terhibur ya ..
~ Dewi KEGELAPAN ~: Terimakasih kakak...semoga terhibur ya ..
total 2 replies
edmundヾ
Saya mengikuti cerita ini dengan antusias, author jangan berhenti ya!
~ Dewi KEGELAPAN ~: terimakasih kakak..semoga terhibur ya
total 1 replies
Kirito
Cerita yang menarik dan bikin geregetan. Semangat terus thor!
~ Dewi KEGELAPAN ~: terimakasih kakak..semoga terhibur ya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!