kisah ini menceritakan tentang gadis kecil yang menjadi bayang bayang sodara kembarnya , yahh gadis itu bernama Alesya Devina Pranciko ,sejak kecil dia selalu menjadi tameng kakanya yg memiliki imun tubuh lemah , semua orang hanya memperdulikan Layla Vikana Pranciko dan melupakan kehadiran Alesya..
akankah kebahagiaan berpihak kepada Alesya !?
mungkinkah Alesya bertemu Arkana lalu bahagia ,atau sebaliknya !?
apakah Arkana penyelamat hidup alesya ?!
akankah alesya membalas segala perbuatan jahat keluarganya !?
yukk simak ceritanya ,ini sangat seru dan menarik , banyak ketegangan didalamnya ,komplik ,percintaan yg sangat menggemaskan 👉
selamat membaca ♥️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ARSYAKAYLA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
rencana alesya
Layla tercengang , bukan hal ini yang dirinya harapkan.
"kenapa alesya berbicara seperti itu ??
"harusnya alesya menyangkal dan semakin memarahinya , bukan " pikir licik layla
" mengapa alesya bisa bersikap setenang ini ? "
"minggir ! " alesya menyentak tangan arga .
"Lo benar- benar sakit , arga ! Gw benci lo sialan " tekan alesya dengan sorot mata tajam .
Alesya berdiri , ia melangkah , membuat jaraknya dengan arga semakin dekat .
" kalau lo lupa , gw masih pacar lo !" bisik alesya dengan seringai lebar .
" jaga ucapan lo , secepatnya gw akan putusin lo ! Lo terlalu hina buat gw . " lirih arga angkuh
Alesya memiringkan wajahnya ,ia tersenyum lebar " Gw tunggu ..."
" itu juga kalau lo mampu !" sambung alesya
Alesya , kemudian berlalu pergi meninggalkan arga yang sudah berwajah gelap .
Alesha mengepal tangannya erat
Secepatnya ! Secepatnya alesya akan menemukan cara untuk mempermalukan arga dan juga layla.
Pasangan menjijikan itu , akan memalukan jika alesya terus diam seperti ini .
Semuanya tunggu aja ! Gw akan hancurkan kalian sehancur -hancurnya , bahkan gw akan nunggu lo ngemis maaf dari gw !
"sialan ! Kalau dia bukan cewek udah habis di tangan gw ! " edo kesal ia mengebrak meja dengan kuat menahan geram kepada alesya.
Gala yang sedang bersedekap dada mendengus , ia menatap edo tidak puas.
"Gw baru tau kalau sikap lo pengecut ! "
" maksud lo apa ? " edo menatap gala bingung , tidak mengerti dengan ucapan gala .
Gala mengedikan bahunya tak acuh , tanpa sepatah katapun ia berlalu pergi dari sana.
"Tuh anak kenapa ? " dengus edo kesal.
" Gw gak tau " ucap fazri sama bingungnya dengan sikap gala barusan .
"kita ke UKS , sakit banget yah layla ? " arga berbalik , mengusap tangan layla dengan lembut .
Layla menggeleng pelan " gak terlalu sakit kok , cuman merah doang " balas layla lembut
sambil menatap arga dengan senyum manisnya .
tidak ada sahutan arga , ia sibuk memandang tangan memerah layla dengan rasa bersalahnya.
"maaf aku udah lalai jaga kamu " gumam arga
"Bukan salah kamu kok , jangan merasa bersalah seperti itu "
"alesya mungkin gak sengaja , dia kayanya gak sadar tangannya nyenggol bahu aku " ujar layla lirih .
Mendengar ucapan lirih laya , arga dan juga edo merasa terpancing emosi lagi
"Tuh cewek benar-benar gak bisa di diemin ! Gw harus kasih pelajaran cewek gak tau diri itu ! "
"Edo ! "
" jangan halangi gw , dia udah kelewat batas ! Lo tau sendiri tubuh layla lemah ga dan lo biarin cewek itu pergi gitu aja ? " edo mengeram marah .
"Dia pacar gw ? Ujar arga ragu .
"pacar ? Kalau dia pacar lo , dia gk mungkin jahat sama layla yang nyatanya sahabat lo ! Dia manipulatif arga "
"Sadar , lo terlalu berharga buat dia " dengus edo kesal.
Edo sengaja memelankan ucapannya karna dirinya takut orang lain akan mendengar nya.
Arga tidak sadar dengan perubahan raut layla saat dirinya menyebut nama alesya sebagai pacarnya .
Fazri memegang tengkuknya dengan canggung , ini .. Kenapa fazri merasa aneh dengan ucapan edo ?
"Dia gk baik buat lo ! Perempuan murahan seperti dia gk pantas bersanding dengan lo dan gak pantas bersanding dengan siapa pun ! "
"prang!! "
"aww.. ! "
"shit.. !" edo mengumpat , ia terperanjat kaget saat mendapat lemparan gelas kaca , beruntung edo dapat menghindar kalau tidak muka tampannya akan hancur lebur seperti debu .
Namun layla tak seberuntung itu , ia meringis kesakitan saat pecahkan gelas mengenai kaki mulusnya .
"siapa yang berani ganggu gw ? " arga berteriak marah , melihat layla kembali terluka didepan matanya , membuat amarah arga semakin tidak terbendung .
"Gue ! " suara dingin terdengar di belakang tubuh arga .
Arga berbalik , ia sedikit terkejut dengan kehadiran si manusia es yang di takuti oleh semua penghuni sekolah ada di belakang tubuhnya.
"arkana "
edo emosi yang tengah meluap -luap seketika menciut .
Edo tidak seberani itu jika harus berhadapan dengan si manusia es berjalan ini .
"maksud lo .. ? "
arkana menyeringai " kalian semua .. Sangat menyebalkan ! "
Arkana menatap edo tajam , cukup lama ia menatap edo dengan rumit , sebelum tersenyum miring lalu meninggalkan segerombolan sampah begitu saja .
Ya bagi arkana mereka tidak lain dan tidak bukan adalah lelaki yang tidak punya malu , mereka semua menghakimi alesya nya seorang diri , benar - benar pengecut seperti sampah .
Kehadiran arkana membuat suasana kantin menjadi heboh , arkana sangat terkenal disekolah. selain misterius arkana juga terkenal dengan prestasi dan juga kedinginannya .
Siapapun yang melihat arkana , ia akan menggigil setiap hari nya akibat dari ketampanan dan aura dingin yang di pancarkan arkana.
"Dia kenapa natap gw segitunya ? " ujar edo gemetar ketakutan , bulu kuduknya merinding saat di tatap setajam itu oleh arkana.
Tak ada yang menyahut , arga langsung saja pergi membopong layla yang harus segera di obati lukanya.
Layla menempelkan wajah nya kepada dada bidang arga , pikirannya berkecamuk.
Kening layla berkerut , arkana bilang mereka menyebalkan ? Dan lagi dengan jelas arkana melemparkan gelas itu kepada dirinya ,
Bukankah maksud arkana dirinya menyebalkan ?
Secara tidak langsung arkana membela alesya bukan ?
Tidak , alesya tidak sekuat itu hingga mampu membuat arkana melindungi nya .
Nya layla menyakinkan hatinya terus menerus .
Ini pasti karna mereka terlalu berisik tadi , ya , arkana suka ketenangan .
Pasti karna ini ! Arkana marah tadi dan berujung melemparkan gelas ke arahnya ,bukan karna dia ingin membela alesya .
**
Alesya tengah duduk bersandar pada ranjang kasur , tatapan matanya kosong , di pahanya terdapat bantal untuk menjadi penahan tumpuan tangannya.
Helaan nafas berat , alesya memeluk bantal , dagunya ia letakan disana .
" ternyata benar rasa sakit bisa merubah seseorang sejauh ini " gumam alesya sambil tertawa getir .
Alesya menekan matanya , setetes air mata jatuh membasahi pipinya .
Alesya tidak sekuat itu , ia justru sangat rapuh .
Sedari kecil hidup menjadi bayang - bayang tidak serta membuat alesya kuat .
Justru dirinya semakin lemah karna rasa sakit itu yang terus - terusan menghantam dirinya tanpa ampun .
Alesya sangat rapuh !
Hanya saja alesya tidak menunjukan sikap kerapuhannya kepada orang lain .
Alesya terbiasa sendiri , ia terbiasa merasakan sakitnya sendiri dan mengobati rasa sakitnya pun sendiri .
Alesya adalah obat bagi lukanya sendiri .
Ia begitu pandai menyembunyikan perasaannya dari orang lain bahkan keluarganya sendiri
Sering di abaikan sedari kecil buat alesya menjadi anak pendiam , ia selalu sulit untuk berteman dengan orang baru .
Ia takut orang lain akan menyakitinya seperti keluarganya , alesya trauma !
Alesya trauma di tinggalkan , ia takut jika ditinggalkan .
Ia tidak mau itu terjadi lagi , karna alesya... Sudah tau bagaimana sakitnya ,menyedihkan dirinya saat ditinggalkan .
Alesya membuka matanya , sorot matanya berubah tajam . Dengan kasar alesya mengusap air mata di pipinya , ia mengepalkan tangannya dengan kuat .
Tidak ,ia tidak boleh terlihat lemah sekarang !
Harusnya alesya mencari cara bagaimana dirinya bisa terlepas dari ini semua sesegera mungkin .
Yah .. Dia harus membalaskan rasa sakitnya selama ini dengan rasa sakit yang sama seperti yang dirinya rasakan.
Alesya sudah memiliki beberapa rencana ! Mungkin secepatnya ia harus keluar dari rumah ini .
Tinggal di rumah yang bukan rumahnya ini membuat alesya sesak , dan lagi alesya ingin mengurangi interaksi dengan mereka berkedok keluarga nyatanya iblis semua.
Berada diruangan yang sama membuat alesya semakin muak . Muak dengan tingkah mereka yang menjijikan itu .
"itu pasti sulit !" alesya menyangkal ide gila yang terlintas .
Alesya yakin keluarga Pransiko tidak akan pernah membiarkan dirinya pergi begitu saja.
Sedikit saran, untuk perbaikan./Determined/
Semangat terus kak, ceritanya bagus.