"People come and go, but someone who is compatible and soul mates with you will stay"
Dengan atau tanpa persetujuanmu, waktu akan terus berjalan, sakit atau tidak, ayo selamatkan dirimu sendiri. Meski bukan Tania yang itu, aku harap menemukan Tania yang lain ...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon timio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Video Tania
Bip Bip Bip Bip Klek...
Tania membuka pintu apartment yang sudah bukan lagi tempat asing baginya. Orang yang sangat diharapkannya saat ini sudah berdiri didepannya.
Brughh.... Tania menghambur ke pelukan hangat itu, bahu lebarnya, dada bidangnya, ahhh... pas dan nyaman sekali untuk dipeluk. Aroma lembut natural dari badan pria tampan ini menyeruak begitu saja, jika digambarkan seperti aroma tangerine dan susu. Lembut dan menenangkan.
"Aohh... pacar siapa ini, manja sekali..." ejek Joon Young dengan senyum lebarnya menerima pelukan Tania.
"Aku lapar."
"Lapar? Kamu kan baru saja makan malam?." ejek Joon Young.
"Aniyo, aku ngga nyentuh makanannya, takut di isi apa apa."
"Kamu terlalu banyak nonton drama Tania ya."
"Salah negara kamu sendiri, bikin drama meyakinkan banget. Ummm Joon Youngah.."
"Hmm wae?"
"Do you like my video?"
"Heheh... so much sayang. Ayo aku masakin kamu sesuatu." seru Joon Young sumringah sambil mencuri satu ciuman kecil dari bibir plum Tania.
Sementara Bryan mulai kesal dengan ponselnya yang tak kunjung berhenti bergetar sejak dari restoran, ia pun menepikan mobilnya dan mulai memeriksa. 15 panggilan tidak terjawab dari Yona, 10 dari Sony, dan 250 pesan belum terbaca di grup dokternya.
📞Bryan : Apa.Yon? Lu nelpon gua kayak pinjol, ape?
📞Yona : Yan, otaklu miring apa gimana sih? Lu permaluin diri lu sendiri anjir.
📞Bryan : Hah? Apaan? Lu ngomongin apa sih?
📞Yona : Buru deh itu Tania buat video klarifikasi di grup. Hapus buruan. Gua yang malu anjir.
Bip, Bryan segera membuka room chat yang tadi sempat ia hebohkan, dan merasa menang kala Joon Young juga ikut berkomentar.
Tapi ...
Keadaan sudah berbalik.
"Halo selamat malam pada semua dokter yang grup obrolan ini, perkenalkan saya Nathania Giddens. Sangat tidak sopan ya, orang asing seperti saya tiba-tiba ada dan bersuara di grup yang sangat private ini, tapi ini satu-satunya untuk menjelaskan yang sebenarnya terjadi, selaku saya pihak yang dirugikan.
Just a normal date katanya, really? Saya kesini pake cara di paksa loh, apanya yang normal? Ditungguin didepan gedung kantor saya, dia ngancem mau ribut disana. Ya gimana?
Saya sudah putus sama pak dokter ini ya bapak ibu yang ada di grup, udah lumayan lama juga, saya sudah punya pacar loh ya. Pasti sekarang pacar saya yang asli juga overthinking karena postingan itu, dan pacar saya itu ada di grup ini juga.
Jangan overthinking ya Babe, it's just a plot twist that out of my control.
Terima kasih.
Chat profile picture Bryan.
Video pendek itu berakhir disana. Jangan tanya bagaimana Bryan, jelas ia lupa caranya bernapas untuk sejenak.
Keesokan paginya ...
Tok tok tok ... ketukan di pintu kamar Tania.
"Sayang, wake up. Ayo sarapan, jam 10 aku berangkat kerja." seru Joon Young.
Tidak lama setelahnya keluarlah Tania dengan wajah bantalnya.Masih berusaha membuka matanya lebih lebar dan mendaratkan bokongnya di kursi makan.
"Morning, sayang." sapa Joon Young meletakkan segelas susu dan roti didepan Tania sembari mengecup pelipis gadis itu.
"Joon."
"Hm?"
"What will happen today?", tanya Tania dengan napas beratnya.
"I don't know. Wae?".
"Kayaknya aku bakal viral di Emery untuk beberapa saat kedepan. Aku bakal jauh-jauh dulu deh, ntar kamu malah ikutan repot."
"Sayang, bisa kah kamu pindah kesini saja?", tawar Joon Young.
"Hah? Apa? Gimana?"
"Pindah kesini. Kamu juga punya kamar sendiri disini, aku bisa awasin kamu, aku takut Bryan menggila lagi."
"No. Absolutely no. Ngga ada jaminan juga kita bakal sama terus di masa depan. Bukan maksudnya aku nyamain kamu dengan Bryan, tapi jangan impulsif gitu. Aku juga kan lebih sering kabur kesini, atau kamu main ke apart aku. No different sayang, it's fine."
"Bryan menggangu sekali."
"I killed him last night remember." kekeh Tania.
🌼🌼
Orang yang Tania permalukan tadi malam ragu ragu untuk masuk ke dalam ruang piket karena sepanjang jalan ia di lirik-lirik oleh setiap dokter yang berpapasan dengannya. Tidak ada yang bertanya perihal hal itu, hanya saja ia merasa malu dan kalah telak. Beruntunglah ruang istirahat kosong, karena siang ini ia ada jadwal operasi dan langsung masuk ke ruang ganti.
Baru beberapa menit ia didalam ruang ganti terdengar suara pintu dibuka.
"Gua bingung ambil spelialisasi apaaan, tapi di bedah anak ada dokter cakep banget loh. Awalnya gua kira cina daratan asli atau blasteran apa gitu, eh ternyata orang Korea asli dong. Mana benging banget lagi."
"Gua sih rencananya torakoplastik, ada dokter Bryan hehehe."
"Gua sih ogah. Lu ngga liat video di grup ya."
"Ah iya, udah dihapus."
"Ngga nyangka banget gua orang se keren se wadaw itu malah kelakuannya begitu, padahal mukanya spek Chanyeol kw super. Rugi banget."
"Kasian gua sama tuh cewe. Tapi katanya cowonya juga ada di grup. Berarti dokter juga dong."
"Iya, siapa ya. Kalo gua penasaran, kurang kerjaan banget ngga sih hehe."
"Bodo ah, gua laper. Kantin yuk."
Seperginya dua dokter wanita itu Bryan kembali bingung, pikirannya berisik sekali. Malu dan marah disaat bersamaan. Sudahlah pacarnya meninggalkannya sekarang posisinya sebagai dokter dengan predikat idamannya juga di geser oleh Joon Young.
Yona dan Sony duduk di pojokan kantin Emery Hospital. Melambaikan tangan pada Bryan yang sepertinya baru selesai melakukan operasi.
"Gua kira lu udah bunuh diri dari semalem." seru Sony.
"Lu bener-bener jadi trending topic Yan, kayanya bakal lama sih." timpal Yona.
"Gua ngga nyangka Tania jadi seberani itu, berubah jauh banget. Ini semua gara-gara dia kenal sama si Jung kampret itu."
"Heh lu jangan ngatain oppa gua sembarangan ya." semprot Yona.
"Oppa gua, oppa gua. Gerak lu lambat amat anjir, gua sampe kecolongan."
"Nyali gua ciut duluan Yan, setiap gua deketin tatapannya itu loh berubah jadi serem banget. Dia dingin, kaku, pokoknya atmosfirnya jadi beda deh." keluh Yona.
"Ayo kita cari kelemahannya." timpal Sony dengan senyum jahat.
"Maksud lu?"
"Dari awal gua udah heran, udah curiga. Kenapa dia malah cape cape ke Seleste dengan track record dia yang sebagus itu, dia dari rumah sakit besar di Westminster loh, Emery bukan apa apa kalo dibandingin sama rumah sakitnya dulu. Karir dia udah bagus, udah tentram hidupnya. Ngapain dia nurunin standar dengan ke Emery. Yang bener aja." jelas Sony. Bryan dan Yona hanya manggut-manggut, perkataan Sony ada benarnya juga.
.
.
.
Sejauh ini aman kah yeorobun?
Kalo aman like, vote, dan subscribe juseyoo 💜
.
.
.
Tbc ... 💜