SEKUEL : "MENIKAHI MAFIA"
Elard Frey Ardolph seorang mafia kejam terpaksa menikah dengan sahabat dari adiknya karena sebuah rencana gila dari mommynya.
Sedangkan seorang wanita cantik yaitu Aneisha Cheryl Adiguna harus menjadi seorang yatim piatu karena sebuah kecelakaan yang menimpa orang tuanya.
Tidak ada niatan untuk menikah dekat-dekat ini namun siapa sangka bahwa dia akan menikah dengan kakak dari sahabatnya sekaligus anak majikan dari orang tuanya.
Elard yang menganggap bahwa Neisha memanfaatkan keluarganya pun terus saja menggoreskan luka di hati Neisha padahal dia sudah menjadi istrinya.
"Ayah ibu, Neisha pingin ikut kalian!" batinnya karena tidak kuat dengan penyiksaan yang di alaminya.
Yukkk kepoinnnn ceritanya!!
🥕🥕🥕
Follow Instagram @lala_syalala13
Follow TikTok @Lala_Syalalaa13
Follow Facebook @Lala Syalala
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 35_Mansion Baru
"El, bagiamana selanjutnya rencanamu? Ingat tuan Daniel adalah rekan kerja dari Ard company jadi daddy mau kau menangani semuanya dengan baik dan berhati-hati." ucap daddy Brian.
"Iya dad, Daddy tenang saja tapi Elard tidak menjamin kalau keluarga tuan Daniel akan utuh seperti sekarang ini." ucap Elard dengan senyum devil nya seperti sudah membayangkan bagaimana nasib dari Berlin itu.
🥕🥕🥕
Mereka berdua langsung saja menuju ke penjarah bawah tanah di mana di sana mereka mendatangi tahanan pria tua bangka yang kemarin dengan beraninya akan menggagahi Neisha.
"Tuan, apa salah saya?" tanya pria tua bangka itu karena dia tidak tahu salahnya di mana.
"Kau masih tanya apa salahmu!" pekik daddy Brian kesal.
"Saya sungguh tidak tahu tuan." ucap pria tua itu.
"Siapa yang sudah menyuruhmu berbuat seperti itu kemarin?" tanya daddy Brian namun pria itu hanya diam saja karena sebelumnya dia sudah di ancam oleh Berlin untuk tidak menyangkut pautkan tentang dirinya.
"Oh ternyata kau pilih diam saja, maka kau harus tanggung akibatnya." ucap daddy Brian.
"Dad biar El saja yang mengeksekusi nya karena ini semua berurusan dengan istri El," ucap Elard membuat pria tua itu terkejut mendengar hal yang baru saja dia dengar itu.
"Apa! Istri?!" ucapnya terkejut.
"Oh iya aku lupa untuk memberitahu mu ya kalau perempuan yang kau lecehkan kemarin adalah istriku, istri Elard Frey Ardolph mafia kejam yang ditakuti banyak orang, namun seperti nya itu tidak berlaku padamu." ucap Elard.
"Tidak tuan, maafkan saya, saya salah! saya tidak tahu tuan saya hanya menjalankan tugas untuk meniduri perempuan itu." ucap pria itu lebih baik dia berkata jujur atau hidupnya akan sengsara bahkan nyawanya yang menjadi taruhannya sekarang.
"Siapa yang menyuruh mu?" tanya Elard.
"Berlin, iya Berlin tuan. Dia menyuruh saya dengan memberikan saya yang 10 jt jika saya meniduri perempuan itu," ucap pria tua itu.
"Ck, tidak tahu malu dan menjijikkan, lebih baik kau pergi saja ke neraka bertemu dengan ibu mu yang sayangnya baru saja ku kirim terlebih dahulu ke sana." ucap Elard dengan seringainya.
"A... apa maksud tuan," ucapnya dengan tubuh bergetar.
"Oh kau belum tahu ya, ya sudah kalau begitu aku akan perlihatkan sesuatu kepadamu." ucap Elard kemudian menyuruh anak buahnya untuk membawa sebuah kantung jenazah yang di dalam nya sudah ada mayat seorang wanita paruh baya.
Di bukakan kantung jenazah itu yang ternyata adalah ibu dari pria tua itu, rasa sesak menjalar di hati pria itu sambil menangis menghampiri sang ibu namun tidak bisa karena rantai yang terpasang.
"Ibu!" pekik pria tua itu melihat jasad ibu nya.
"Aku yang bersalah kenapa anda bunuh ibuku?!" ucapnya dengan air mata yang sudah keluar.
"Haha tangisan mu sudah tidak mempan lagi, asal kau tahu sekalinya kau berurusan dengan klan elang maka semua keluarga mu akan mendapatkan imbasnya." sahut Elard dengan dinginnya.
"Nelson kau bawa mayat wanita tua ini ke kandang Tiger, dan juga kau!" ucap Elard menunjuk ke arah pria tua itu dengan senjata di tangannya itu.
"Kau seperti nya perlu menemani ibu mu bertemu dengan tiger." ucap Elard.
DOR
Kemudian dia pun menembak pria tua itu tepat di area kepalanya hingga menembus sampai ke belakang.
Pria tua itu pun terjatuh dan langsung meninggal di tempat, menemani sang ibu bertemu dengan tiger sebagai santapan sarapan harimaunya.
"Wah senjata dari uncle Eric memang terbaik dad." ucap Elard kagum dengan senjata baru nya.
"Iya, uncle Eric memang yang terbaik kalau soal urusan peralatan dan senjata." sahut daddy Brian.
"El, lebih baik kau segera kembali ka mansion karena hari ini bukankah kau akan pindah ke mansion mu sendiri," sahut daddy Brian.
"Iya dad, ini aku mau pulang. Daddy gak pulang?" tanya Elard.
"Daddy akan berada di sini sebentar karena daddy ada urusan dengan yoga," ucap daddy Brian.
Elard pun meninggalkan daddy nya dan menuju kembali ke mansion utama karena dia hari ini akan pindah ke mansion baru nya.
🥕🥕🥕
Sedangkan di sisi lain saat sang suami sedang pergi Neisha bingung harus apa karena semua barang sudah berada di mansion baru nya.
"Sayang." panggil mommy Sheila tahu kalau sang menantu sedang bingung karena dari tadi hanya duduk dengan kaki bergetar saja di sofa ruang keluarga. (Kebiasaan orang yang sedang menunggu karena author juga sering kayak gitu.)
"Mommy, mommy gak istirahat?" sahut Neisha melihat mommy Sheila keluar dari kamar nya.
"Enggak mommy tadi cuma mau ganti baju aja," ucap mommy Sheila.
"Mommy mau kemana?" tanya Neisha.
"Mommy ada check up rutin ke dokter sayang."
"Mommy sakit?"
"Enggak, mommy cuma check up rutinan ya walau mommy tidak sakit." ucap mommy.
"Oh."
"Ya sudah mommy pergi dulu ya sayang," pamit mommy Sheila kemudian pergi dari sana.
Sedangkan sekarang Neisha sendirian, mikaila tadi sangat senang tidak ke kampus namun dia harus menggigit jarinya karena dia ada pertemuan mendadak dengan dosennya.
Tak lama pintu terbuka dan memperlihatkan pria tampan dengan kaos polos dan juga jeans panjang menambah tampan saja wajahnya siapa lagi kalau bukan Elard.
"Kak, udah balik?" tanya Neisha entah mengapa dia sangat senang melihat sang suami sudah pulang.
"Sekarang kita ke mansion baru kita." ucapnya dingin tanpa ekspresi.
Dengan langkah pasrah Neisha pun mengikuti sang suami dari belakang menuju ke mobilnya, walaupun berada di samping mansion utama tetap saja jarak cukup jauh jika harus berjalan kaki.
Sampai di mansion nya Neisha hanya bisa berdecak kagum melihat bangunan megah ini, memang tidak terlihat seperti mansion utama namun bangunan di depannya ini terlihat sangat modern dengan tema warna putih abu-abu sangat cocok dengan kepribadian Elard.
Sedangkan di mansion utama lebih ke bangunan klasik dengan warna putih dan cream lebih kental sehingga sangat berbeda sekali gaya bangunannya.
Elard berjalan terlebih dahulu masuk ke dalam di ikuti oleh Neisha yang ikut masuk ke dalam, saat baru saja masuk mereka langsung di sambut oleh pada maid yang bekerja di sana.
"Selamat datang tuan, nyonya." sapa para maid.
"Loh bi Iyem, Fitri kalian di sini?" tanya Neisha terkejut ada maid di mansion utama pindah ke sini.
"Iya nyonya, mulai sekarang saya, Fitri dan maid lainnya akan mengabdi di sini." ucap bi Iyem.
Neisha terlihat senang sekali setidaknya dia tidak sendirian seperti di apartemen beberapa waktu lalu yang terus sendirian.
"Kalian boleh pergi." tegas Elard membuat semua maid membungkuk dan pamit undur diri.
Setelah itu Elard berjalan menuju ke lantai dua di mana kamar utama berada di sana, sedangkan Neisha bingung harus ke mana karena dia sendiri tidak tahu bagian bagian dari mansion baru ini.
Sebelum sampai di tangga dia sudah balik melihat ke arah sang istri yang hanya diam berdiri tidak ingin beranjak dan mengikutinya.
"Kau!" panggilnya membuat Neisha langsung melihat ke sumber suara.
"I... iya kak," balasnya takut.
"Ikut dengan ku!" ucap Elard kemudian melangkahkan kakinya lagi menuju ke lantai dua di ikuti oleh Neisha yang langsung mengikuti sang suami karena jika telat sedikit bisa bisa dia akan di marahi lagi dan Neisha tidak ingin itu terjadi.
.
.
TBC