Azura adalah gadis cantik tapi menyebalkan dan sedikit bar-bar. Dia mendapatkan misi untuk menaklukkan seorang dokter tampan namun galak. Demi tujuannya tercapai, Azura bahkan sampai melakukan hal gila-gilaan sampai akhirnya mereka terpaksa terikat dalam satu hubungan pernikahan. Hingga akhirnya Alfi terpaksa menjalani pernikahan yang sama sekali tak ia inginkan. Akankah benih-benih cinta itu tumbuh seiring kebersamaan mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riska Sutrisno, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
25
Bau khas obat-obatan tercium jelas di indra penciuman Azura dan perlahan kelopak mata Azura pun terbuka. Perlu beberapa detik bagi Azura untuk menyesuaikan penglihatan nya yang mengabur, setelah penglihatan nya mulai jernih Azura sontak mendudukkan tubuh nya dengan mata mengerjap bingung.
"Kenapa aku di sini?" gumam Azura saat melihat ke sekeliling. Ia ingat ini ruangan si dokter galak, tapi mengapa ia bisa berbaring di atas ranjang ini. Azura lantas memeriksa pakaian nya yang masih tampak utuh, lalu ia melirik ke dalam pakaian nya dan ia mendesah lega. Tidak terjadi apa-apa pada diri nya.
"Sudah pura-pura pingsan nya?" tiba-tiba terdengar suara tegas dari arah pintu membuat Azura tersentak.
"Mengapa? Kau pikir aku akan melakukan sesuatu padamu? Cih jangan harap!" desis nya sinis membuat Azura mendelik sebal.
"Saya pingsan beneran pak dokter, nggak pura-pura" Azura memberengut kesal saat di tuding pura-pura pingsan.
"Emang kalau saya mengharapkan pak dokter mau ngapa-ngapain kenapa? Mau diapa-apain juga nggak papa kok dok?" goda Azura sambil mengerlingkan sebelah mata nya genit.
Seolah tak mau kalah dengan Azura, Alfi pun mendekat kan wajah nya pada Azura yang sontak saja membuat Azura gelagapan. Bahkan ia sampai menahan nafas nya saat wajah Alfi makin dekat ke wajah nya.
"Kau pikir aku tertarik padamu hm? Jangan harap!" cibir Alfi dengan salah satu sudut bibir terangkat yang sontak saja membuat dada Azura seketika panas. Lalu tanpa basa-basi, seolah ingin mengulangi adegan di pertemuan pertama mereka. Azura segera melingkarkan tangan nya di leher Alfi hingga tubuh nya terdorong ke depan menimpa tubuh Azura yang sudah terguling, lalu Azura menyergap bibir Alfi dan mencumbu nya. Walaupun gerakan nya kaku, Azura tetap berusaha mengecupi bibir itu persis seperti adegan-adegan kissing di drama Korea yang sering ia tonton. Alfi berusaha melepas kan ciuman itu, tapi Azura justru makin mengerat kan pelukan nya seperti lintah yang menempel erat. Akhirnya, Alfi membiarkan saja apa yang Azura lakukan tanpa membalas maupun mencoba melepaskan nya.
"Aaargh... " teriak perawat yang hendak menyerahkan laporan yang di minta Alfi tadi.
Cekrek ...
Seketika, Azura dan Alfi melepaskan pertautan bibir mereka. Wajah Azura memerah menahan malu, tetapi Alfi tampak biasa saja. Tetap datar dan dingin, nyaris tanpa ekspresi.
"Ah, maaf dok! Silahkan dilanjutkan lagi!" ujar Perawat itu.
"Eh, iya, hampir lupa! Ini laporannya dok" imbuh perawat itu seraya meletakkan laporan yang di bawa nya ke atas meja kerja Alfi.
"Wow, foto yang sangat mengagumkan! Hari ini seperti nya hari keberuntungan ku. Aku akan barter foto ini sama kak Zie, pasti Kak Zie bakalan suka melihat foto ini" ujar Mario yang lagi-lagi memergoki Alfi dan Azura di ruangan itu.
"Jangan macam-macam kamu, Yo!" ancam Alfi kesal.
"Aku nggak macam-macam kok Al! Cuma satu macam aja. Eh ternyata kamu beneran cantik, padahal tadi kami pakai masker kan. Mata ku memang jeli" celoteh Mario sambil melenggang keluar dari ruangan Alfi.
"Sialan!" umpat Alfi kesal.
"Nggak boleh ngumpat lho dok! Jelek tau, ngomong itu ya harus baik-baik" nasihat Azura seperti seorang pasangan yang mengingat kan sang kekasih.
"Pergi!" desis Alfi mengusir Azura.
Happy Reading❤️❤️❤️
ceritanya bagus, menarik....dan menginspirasi banget...top deh 👍
semangat terus dalam berkarya 💪🥰
semoga sukses dan sehat selalu ya