Andini seorang dokter muda bertalenta yang memiliki seorang kekasih seorang abdi negara yang bernama Raka Ardiansyah. Setelah berjalan 8 tahun mereka memutuskan untuk menikah namun pada hari pernikahan tiba Raka justru malah meninggalkan nya karena suatu alasan. karena persiapan pernikahan sudah dilakukan dan acara pernikahan tidak bisa di batalkan akhirnya kembaran dari Rama menawarkan diri untuk menikahi Andini agar pesta tetap berlanjut
tidak ada yang tau bahwa sebenarnya Rama ini sudah lama jatuh cinta pada Andini karena dia tau bahwa saingannya adalah saudara kembarnya sendiri maka sebelumnya dia sudah memutuskan untuk menyerah dan melupakan Andini. namun dengan sikap Raka yang sudah menelantarkan Andini ini Rama bertekad akan membahagiakan Andini dan mempertahankan pernikahan nya dengan Andini. bagaimana kisah cinta saudara kembar ini. silahkan subscribe dan ikuti terus perkembangan cerita selanjutnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratri Larasati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4
Beberapa bulan sebelum nya
Sebelum berangkat ke kampus Rama secara tidak sengaja melihat sebuah kecelakaan motor di depannya. Karena dia melihat ada seorang gadis yang sedang kesulitan menghentikan sebuah mobil namun tidak ada yang mau berhenti dia menghentikan mobilnya dan menawarkan bantuan untuk membawa korban ke sebuah rumah sakit.
Mari mbak dengan mobil saya saja di sana.
Andini POV
Pagi yang cerah ini digunakan oleh Andini untuk ikut jogging di sekitaran alun-alun kota. Karena hari ini dia akan melakukan shift malam maka dia memutuskan untuk merileksasikan dirinya dengan jogging sebentar namun tiba-tiba dia mendengar sebuah kecelakaan lalu lintas di sekiarnya.
Ciiiitttttt.........Braaaaaakkkkkkkkkk
aduh tolong.....tolonggg.
Andini : " Astagfirullah ada apa itu!." Andini bergegas mendekat ke sumber suara tersebut
ternyata ada sebuah kecelakaan antara sepeda motor dengan sebuah sepeda ontel. Dimana orang yang mengendarai sepeda ontel terluka cukup parah. Namun tidak ada satu orang pun yang berani menolong nya. Mereka hanya mengumpul tanpa memberikan suatu penanganan.
Andini : " permisi boleh saya melihat!. Pak boleh minta tolong di pinggirkan akan saya periksanya saya seorang dokter."
Bapak : "Baik mbak. ( sambil menggotong korban)
Andini : " ( Sambil memeriksa denyut nadi dan memberikan pertolongan pertama) pak sebaiknya segera di bawa kerumah bisa minta tolong saya menghentikan mobil yang mau memberikan angkutan menuju ke rumah sakit. "
Rama : " Mbak mari bisa menggunakan mobil saya, di sebelah sana! "( menunjuk arah mobilnya)
Andini : " Bisa tolong di bantu menuju kesana! " Tolong hubungi keluarga nya katakan korban di bawa ke RS Herdian.
di dalam mobil Andini terus memberikan pertolongan pertama guna menghentikan pendarahan yang di alami korban.
Rama POV
Tidak ku sangka cinta pada pandangan pertama itu ada. Sejak saat itu aku mulai jatuh hati kepadanya.
Rama selalu curi-curi pandangan melihat gadis tersebut yang terus berkomat kamit memberikan kata-kata dukungan kepada korban tersebut.
Rama : "Mari mbak sudah sampai."
Andini :" iya mas tolong. Andini turun dari mobil dan mengambil sebuah bed untuk meletakkan korban.
Dio : " lho mbak Andini kenapa? "
Andini : " udah nggak ada waktu ayo bantu aku bawa langsung ke ruang operasi sepertinya di mengalami henti jantung sementara."
Dio:" iya mbak mari"
Andini mengobrol dengan seorang dokter yang ada di rumah sakit tersebut.
Sultan tolong lho tangani pasien ini. Gue sedang tidak jam praktek nggak mungkin gue bisa menangani ntar yang ada menyalahi aturan.
Sultan :" ok lho bisa bersihin diri lho dulu di belakang".
Andini keluar dari ruang ganti dan bertemu dengan pria yang sudah membantunya membawa ke rumah sakit tadi.
Andini :" Mas terimakasih sudah membantu saya membawa nya ke sini kalau tidak cepat di bawa kesini tadi bisa menyebabkan kematian."
Rama : " owh tidak apa-apa mbak kan sesama manusia kita harus saling membantu." Mbak nya mau pulang mari saya antar kembali
sambil berjalan menuju ke mobil mereka mengobrol bersama.
Rama : " jadi mbaknya ini seorang dokter?"
Andini : " iya mas nama saya Andini kebetulan saya juga kerja disini tapi karena saya shift malam jadi nggak diizinkan ikut menangani maka nya saya tadi hanya mengobrol dengan teman saya yang lain. "
itu mobilnya mbak bisa tunggu sini.
Rama : " iya saya Rama mari mbak. Ini mau di antar ke rumah atau ke tempat nya mbak nya tadi?"
Andini :" ke tempat tadi aja mas itu udah sekitar rumah saya kok". Oiya maaf ya mas mobil nya jadi kotor terkena darah tadi.
Rama : " iya nggak papa mbak santai saja. "
Andini : " ya sudah sini aja mas terimakasih ya sudah di antar"
Rama :" iya sama-sama ( semoga kita bisa bertemu kembali)
Andini POV.
Sambil berjalan menuju ke rumah. Untung masih ada orang baik yang mau di ribet kan mobilnya sampai kotor untuk menolong orang. Dari sekian banyak mobil yang dihentikan nggak ada yang mau berurusan jika sudah berkaitan dengan kecelakaan. Sungguh miris zaman sekarang ini.
Sampai di depan rumah. Mama sudah panik mencari anak perempuan nya yang jogging tapi nggak pulang-pulang.
Mama Raya : " kamu kemana aja nak jogging sampai jam segini baru pulang apa nggak panas coba?lho kenapa baju kamu kok darah semua An?"
Andini : " itu ma tadi pas Andin jogging ada kecelakaan ya udah Andin bawa ke RS maka nya Andin baru pulang.Maaf sudah membuat Mama khawatir
Mama Raya :" ya udah ayo masuk istirahat dan sarapan dulu. "
Andini :" Tau nggak ma tadi itu lama banget nggak ada kendaraan yang mau membawa ke rumah sakit ma padahal kan banyak mobil yang lewat situ ya ma tapi nggak mau berhenti untung tadi ada mas-mas yang menawarkan diri mau antar aku ke RS. "
Mama Raya: " gimana mas -mas nya ganteng nggak?"
Andini :" mama apaan sih. Norak deh kan aku sudah punya Raka ma!"
Mama Raya :" siapa tau putri mama yang cantik ini sampai kepincut dengan orang itu" kok bersemangat sekali ceritanya !".
Andini :" apaan mama ini dah lah aku mau mandi aja. "
Rama POV
Dalam perjalanan ke kampus Rama masih terngiang-ngiang oleh Andini. Jadi nama gadis itu Andini. Nama yang cantik secantik orangnya. Semoga kita dapat bertemu kembali Andini.
