Hanna Humaira, sosok wanita berparas cantik dengan hati tulus yang menaungi.
Di usianya yang kini menginjak usia 23 tahun, ia harus merelakan kebebasan masa mudanya, menjadi sosok single mother untuk putri semata wayangnya yang kini baru berusia 3 tahun, Maura Adira.
Hari-hari bahagia ia lalui bersama putri menggemaskan itu, hingga akhirnya kehidupan nya kembali terusik, saat sosok dari masa lalu itu kembali hadir dalam pertemuan yang tak terduga.
Apa jadinya jika laki-laki itu mengetahui bahwa kejadian malam panas itu membuahkan sosok gadis kecil dan bersikukuh untuk merebutnya?
Mampukah Hanna mempertahankan sang putri atau malah harus terjebak dalam pernikahan dengan laki-laki itu demi kebahagiaan sang putri tercinta?
Happy Reading
Saranghaja
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reinata Ramadani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jangan Mengusik Istri dan Putriku!
°°°~Happy Reading~°°°
" Daddy... ayo bantu mommy daddy... Mommy na Molla tatit... Molla eundak mau mommy tatit... Hiks... " Alih-alih memperdulikan rasa sakit yang kini menyeruak di kedua lututnya yang lecet, gadis kecil itu lebih memilih membantu sang mommy yang tengah terluka.
David pun segera berlalu mendekati Hanna, terlihat perempuan itu masih berusaha bangkit dari duduknya, namun kembali terhempas dengan pergelangan kakinya yang tampak memerah.
" Berdirilah... "
Di ulurkan nya sebelah tangannya pada Hanna, membuat perempuan itu sontak mengulur mengambil uluran tangan itu, berpijak pada satu kaki nya, Hanna mengerahkan seluruh tenaganya berusaha bangkit dari tempatnya, hingga kedua matanya kini terpejam rapat saat di rasakan nya sakit yang teramat pada pergelangan kakinya.
" Kau baik-baik saja? " Sahut David setelah berhasil membantu Hanna beranjak dari tempatnya, sebelah tangannya kini merengkuh pinggang perempuan itu, menopang tubuh lemah Hanna agar tak kembali limbung.
" Hmmm... Terimakasih... " Angguk Hanna dengan wajahnya yang setia menunduk, perempuan itu terlalu malu dengan wajahnya yang penuh akan isak, Hanna pun tak ingin terlihat lemah dan tak berdaya di hadapan laki-laki itu.
" Mommy eundak apa-apa kan myh? Molla shayang mommy, Molla eundak mau mommy tatit-tatit lagih, hiks... " Isak si kecil Maura yang masih berada di gendongan sang daddy, raut wajahnya tampak begitu khawatir saat menatap pada wajah sang mommy.
" Shhht... Tidak apa-apa sayang... Mommy baik-baik saja kok... Maura jangan menangis lagi yah... "
Di usapnya lelehan air mata yang kini mengalir deras di wajah sang putri, sungguh Hanna merasa bersalah, mengapa ia tak mampu menjadi sosok ibu yang kuat untuk sang putri? Selemah inikah dirinya hingga tak mampu melindungi putri kecilnya itu dari berbagai cacian juga hinaan? Masih pantaskah ia disebut sebagai seorang ibu yang bahkan tak mampu melindungi putri kecilnya?
" Mommy na Bobby nakall myh... Molla eundak shuka... " Sahut nya lagi, sebelah tangannya kini bergerak mengusap lelehan air mata yang hendak meluncur deras dari manik matanya, gadis kecil itu tak ingin membuat mommy nya kembali bersedih karena mendapati dirinya menangis untuk yang ke sekian kalinya.
" Mana yang nakal girl, hmmm... " Kali ini David yang bersuara, membuat Maura sontak menunjuk ke arah bu Nurma yang sudah memucat, perempuan itu bahkan sudah salah tingkah saat tatapan David kini mulai mengintimidasi pergerakannya.
David pun melangkah mendekati sang pelaku utama, wajahnya sama persis seperti foto yang di kirimkan sang bodyguard kepadanya, tidak salah lagi, perempuan itulah yang selama ini mengusik kehidupan Hanna dan sang putri tercinta.
" Nyonya Nurma, benarkan? " Sahut David dengan tatapan nyalang penuh intimidasi, membuat bu Nurma sontak di buat gelagapan.
" Ahahaha... I-iya tuan... A-ada yang bisa saya bantu? " Kikuk bu Nurma.
" Ku harap kita tidak pernah bertemu lagi nyonya Nurma... " Sahut David dengan seringai iblis nya, lalu pandangannya beralih menatap pada kerumunan warga yang tengah menatapnya penuh tanda tanya.
" Dan aku ingin mengingatkan satu hal. Kalian semua... Jangan pernah kalian mengusik istri dan putriku lagi, atau... kalian benar-benar akan menyesal. Camkan itu!!! " Ungkap David dengan lantangnya, membuat semua orang seketika itu tersentak tak percaya, tak ada yang tak terkejut mendengar penuturan sang tuan muda.
Istri? Apa mereka tak salah dengar?
Bagaimana bisa, bagaimana bisa wanita murahan itu memiliki sosok suami yang bahkan terlihat begitu berkuasa? Apa ini nyata atau hanya imajinasi semata?
Oh tidak tidak... Ini benar-benar nyata. Tatapan tajam itu seolah telah membuktikan bahwa semua ini nyata tanpa rekayasa.
Oh Tuhan... Apa yang telah mereka lakukan pada perempuan itu selama ini? Apa tuan muda itu akan membalas setiap perbuatan keji yang telah mereka lakukan pada perempuan itu?
Sungguh hanya sesal yang tersisa, kesombongan, ketamakan, dan keangkuhan kini seketika lebur bersamaan dengan penebusan dosa.
🍁🍁🍁
Annyeong Chingu
Jangan lupa like nya yah
Hadiah nya juga jangan lupa😆
Happy Reading
Saranghaja 💕💕💕
