NovelToon NovelToon
DANGEROUS COUPLE

DANGEROUS COUPLE

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Mafia / Tunangan Sejak Bayi / Percintaan Konglomerat / Murid Genius / Cinta Murni
Popularitas:8.7k
Nilai: 5
Nama Author: Ayliz_Mavka97

Geng motor

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayliz_Mavka97, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

WAR!

MILAN, ITALIA

Markas Black Dragon

Malam hari

Pukul 07.00

Semua penghuni Markas Black Dragon sekarang berkumpul di ruang keluarga, mereka semua sudah bersiap dengan perlengkapan masing-masing untuk menuju tempat peperangan yang sudah ditentukan lokasinya.

Saat ini mereka sedang melakukan pengecekan ulang titik lokasi tempat war berlangsung agar tidak terjadi kesalahan yang fatal saat war nanti.

Semua anggota mafia Black Dragon dan anggota The King Devil's juga melakukan pengecekan ulang pada senjata mereka masing-masing agar nanti tidak terjadi malafungsi saat war berlangsung.

Warning!!!

Tap!

Tap!

Tap!

Suara langkah kaki berasal dari lantai atas Markas membuat semua orang yang ada di ruang keluarga mengalihkan pandangannya untuk melihat siapa yang datang.

"Lo, bawa apa Shei?" tanya Daren.

"Jaket sama celana anti peluru," jawab Sheina. "Kalian pake ini." titahnya.

"Tapi, kita udah pake zirah, ngapain peke itu lagi?" tanya Xavier.

"Ck, lo nggak usah kebanyakan bacot kayak netizen, tinggal peke aja apa susahnya, lagian itu juga demi keamanan kita bersama." ketus Jennifer.

Xavier menatap sendu ke arah Jennifer. "Apa kamu sebenci itu sama aku, Kimy?" ucapnya dalam hati.

Sheina menghela nafas. "Jaket sama celana ini lebih aman, kalau zirah itu cuma bisa melindungi bagian dada, perut, dan punggung. Sedangkan jaket dan celana ini bisa melidungi seluruh tubuh, kalian tidak perlu melepas zirahnya supaya amannya double." jelasnya.

"Baiklah," jawab mereka kompak.

"Oh iya, pakai sepatu ini juga," tambah Sheina.

"Apa ada sesuatu yang spesial dari sepatu itu, Inces?" tanya Ziofano.

Sheina mengangguk. "Bisa saja senjata kalian nanti kehabisan peluru, akan butuh waktu untuk mengisi ulang pelurunya kembali maka gunakan sepatu ini, dalam sepatu ini ada pisau, kalian bisa hentakkan kaki ke tanah maka akan keluar pisau seperti ini." terangnya, dia memberikan contoh pada mereka.

Kagum!

Mereka semua menatap kagum pada sepatu itu saat Sheina memberikan penjelasan sekaligus memberi contoh pada semua orang yang ada di sana.

"Wah, hebat. Apa itu eksperimen yang kamu buat beberapa hari ini, sayang?" tanya Leon.

"Iya Papa," jawab Sheina.

Karna panggilan sayang yang diucapkan Leon pada putri kesayangannya itu membuat cowok tampan yang berdiri di sebelah Sheina kebakaran jenggot.

Jealous!

Itulah yang dirasakan oleh Tuan Muda yang memiliki wajah sedatar tembok dan sedingin gunung Everest itu, dia cemburu buta pada Papa mertuanya sendiri, bahkan saat ini dia melirik Leon dengan tatapan tak suka.

Entah kenapa Arzhel tak terima jika ada orang yang memanggil gadisnya dengan sebutan sayang selain dirinya.

Tuan Muda posesif!

"Sebaiknya kalian pasang jaket dan celana itu dulu, sebelum kita berangkat," titah Sheina.

Semua orang yang ada di sana mengangguk, lalu mereka berjalan ke arah toilet yang ada di dekat tangga untuk mengganti pakaian, kecuali Arzhel dan Sheina karna mereka memang sudah menggunakan jaket, celana, dan sepatu itu sejak tadi.

Arzhel mengawasi keadaan sekitar, dia melihat ke arah sekelilingnya untuk mengecek situasi, lalu...

Grep!

Sheina segera membalas pelukan Arzhel. "Ada apa?" tanyanya dalam pelukan si iceboy itu.

"Ingat, kamu nggak boleh luka, harus always safe, ini perintah! Paham!" tegas Arzhel.

Sheina melonggarkan pelukannya. "Bae, aku nggak bisa janji sama kamu untuk nggak lecet, luka, atau hal yang lainnya. But, aku bisa pastikan akan always safe sesuai kemampuan aku sendiri, begitu juga kamu, nanti kamu fokus saja jangan memikirkan hal yang aneh-aneh." jawabnya.

Arzhel menatap tunangannya. "Kalau kamu luka, aku akan membuat orang yang buat kamu luka mati saat itu juga." jelasnya.

Shiena menghela nafas. "Bae, luka dalam war itu hal biasa terjadi, kita tidak bisa memprediksi keadaan sekitar, serangan mendadak bisa datang dari arah mana saja," ucapnya.

"Aku akan berusaha sesuai kemampuanku sendiri untuk melindungi diri, aku bisa jamin sama kamu kalau aku akan baik-baik saja," sambung Sheina.

"Lagian malam ini adalah malam spesial buat aku, karna aku bisa berburu mangsa setelah sekian lama pensiun, saat ini jiwa berburuku lagi membara jadi kamu tenang saja aku pasti akan aman," tambah Shiena.

"Seperti yang kukatakan sebelumnya kamu tidak perlu khawatir terlalu berlebihan, santai bos." lanjut Sheina.

"Kalau kamu khawatir begini, itu artinya nggak ada gunanya aku kasih kamu vitamin ultra tadi," bisik Sheina di telinga Arzhel.

Mendengar ucapan Sheina, langsung membuat sang iceboy itu tersenyum mengingat kejadian antara dia dan tunangannya tadi sore.

"Selesai war nanti aku mau vitamin ultra lagi," balas Arzhel berbisik.

Bugh!

Sheina memukul dada bidang tunangannya, lalu dia, "Jangan harap Tuan Muda," bisiknya.

Arzhel mendengus kesal, dia ingin protes pada sang tunangan.

"Hadeh pamer kemesraan mulu lo berdua, minimal hargai gue dong yang jomblo," celetuk Daren.

Sheina segera melepas pelukannya, Arzhel menatap tajam Daren karna sudah menganggu dirinya.

"Kita berangkat sekarang," titah Edgar.

"You are ready to hunt?" tanya Sheina menatap para sahabatnya.

"Of course," jawab Evelyn dengan senyuman smirk.

"Yups, akhirnya racun racikan gue yang udah meng-anggur beberapa waktu bisa kepake juga sekarang," sambung Laura.

"Senjata gue keburu karatan karna udah lama nggak diasah sama darah," tambah Jennifer.

"Panah gue sudah lama butuh darah segar," lanjut Jeslyn.

Sheina tersenyum smirk, dia mengulurkan tangan pada keempat sahabatnya untuk melakukan yel-yel, para gadis cantik itu langsung menyambut dengan baik uluran tangan Shiena.

"Mangsa, i'm coming," ucap mereka bersamaan melakukan yel-yel.

Sadis!

Glek!

Semua orang yang ada di sana, kecuali si iceboy itu seketika dibuat merinding saat mendengar ucapan kelima gadis cantik itu.

Saat ini mereka dapat melihat sosok tersembunyi dari kelima gadis cantik itu yang biasanya terlihat cerewet, nyeleneh, dan bar-bar, tapi sekarang lima gadis itu 360 derajat berubah dari sikap yang biasa mereka tunjukkan.

Cantik, hot, badass, cerdas, pemberani, kuat, itulah yang ada dipikiran mereka sekarang ketika melihat gadis-gadis cantik itu, mereka seperti melihat sosok Krystal Jung dalam drama search pada diri kelima gadis tersebut.

"Ok, let's go," ajak Shiena, dia berjalan ke arah pintu keluar dan para sahabatnya dengan semangat yang membara.

"Gila! Mereka terlihat semangat banget anjir! Nggak ada takutnya sama sekali," cetus Zayden masih melongo di tempatnya.

"Ho oh, bulu kuduk gue jadi merinding lihat mereka, gue bisa lihat jelas tatapan lapar dari mata mereka berlima," tambah Bryan mengusap lengannya.

"Lo benar, gue aja kayak liat sosok baru dalam diri Jeslyn, beda banget dari biasanya, sosok yang tidak pernah dia tunjukkan sama gue." lanjut Reyhan.

Ziofano terkekeh kecil melihat respon ketiga cowok tampan itu yang masih melongo menatap ke arah pintu keluar. "Itu hal biasa untuk mereka ber-lima jadi kalian santai saja, saat ini pasti mereka senang karna bisa berburu kembali setelah beberapa waktu tidak terlibat melakukan misi." ucapnya.

"Cabut!" titah Arzhel berjalan ke arah pintu keluar untuk menyusul sang tunangan.

***

Warning!!!

Hembusan angin malam yang sangat dingin tidak menjadi penghalang bagi kedua kelompok mafia itu untuk saling melempar dan membalas serangan masing-masing.

Suara dedaunan pohon yang diterpa angin di tengah hutan tersebut menjadi saksi bisu perang antara dua kelompok mafia besar yang ada di Negara yang terkenal dengan berbagai macam aneka pizza itu.

Saat ini beberapa ratus orang dari kubu Arzhel, dan kubu Joshua saling menyerang satu sama lain, dua kelompok mafia itu memiliki jumlah mafioso yang banyak dan sama-sama kuat.

Dor!

Dor!

Slash!

Syut!

Swishh!

Swoosh!

Suara pistol, pedang, panah, dan berbagai macam senjata terdengar di tengah hutan itu, keadaan di tempat itu sudah banyak darah yang berceceran di mana-mana, begitu banyak mafioso dari pihak Joshua yang sudah gugur.

Arzhel saat ini melebihi singa kelaparan yang haus akan darah, dia begitu semangat membantai habis musuhnya apalagi saat ini cowok tampan itu sudah dikuasai oleh sosok dark sidenya membuat si iceboy itu semakin menggila.

Si gadis cantik yang memiliki mata langka itu juga sama buasnya seperti sang tunangan, seperti yang AI girl itu katakan sebelumnya bahwa saat ini jiwa memburunya sedang on fire membuat Sheina begitu bersemangat membuat rivalnya terkapar.

"Aarrgghh...." jeritan demi jeritan yang keluar dari mulut rival Arzhel.

Glek!

Nathan, dan yang lainnya hanya mampu meneguk ludah secara kasar melihat keganasan sang Putra dan Sheina dalam membantai rivalnya.

Meskipun mereka hanya bisa melihat melalui cctv yang sudah dipasang oleh Arzhel sebelumnya, karna para orang tua memang dilarang untuk ikut war. Tapi, orang-orang yang memantau cctv bisa melihat jelas kemarahan, keganasan, dan kekejamanan yang ditunjukkan pasangan itu.

"Arzhel benar-benar menyeramkan," ucap Gilbert.

"Kau benar, dia membantai habis rivalnya dengan sangat enteng tidak ada rasa takut sama sekali di matanya," sambung Karel.

"Sheina juga tidak bisa dianggap remeh, gadis kecil itu sekarang berubah jadi Queen devil menghadapi musuhnya, dia seperti orang yang berbeda saat ini," tambah Stefan.

"Itu belum seberapa," ucap Edgar dan Edrick bersamaan.

"Ck, jangan mengikutiku Pak tua," ketus Edrick.

"Cih, najis sekali aku mengikutimu," balas Edgar sinis.

"Kalian sama-sama tua, jadi diam," sahut Marvel.

"Sheina, punya dark side juga?" tanya Keenan.

"Punya," jawab Leon.

"Kok bisa sama kayak Arzhel, definisi jodoh adalah cerminan diri sendiri," sahut Stefan.

"Tapi, sayang sekali yang keluar saat ini hanya dark side paling lemah, coba dark side itu yang keluar pasti akan lebih menyenangkan." ucap Edrick santai.

Orang-orang yang ada di sana menatap ke arah Edgar. "Maksudmu dark side yang mana?" tanya Karel.

"Dark side Queen demon atau Queen venom, jika salah satu dark side itu yang muncul maka aku bisa pastikan, para musuh pasti akan langsung terkapar seketika," jawab Edrick.

"Karna kekejaman dari kedua dark side itu dua kali lipat dari dark side lainnya," tambah Edrick.

"Sheina punya juga kedua dark side itu juga?" tanya Edgar.

"Arzhel punya?" Edrick balik tanya.

"Iya, dia punya, aku baru mengetahui soal dark side itu beberapa bulan yang lalu. Selama ini aku hanya tau Arzhel memiliki 3 dark side saja, yaitu : King devil, King darkness, dan God of death," jelas Edrick.

"Ternyata, dia juga punya dua dark side lagi selain ketiga dark side turunan dari mendiang Papi, dan Kakek." sambung Edrick.

"Aku jadi penasaran bagaimana kejamnya kedua dark side itu, meski aku tidak yakin akan sanggup melihat kekejaman mereka saat dark side itu yang muncul," sahut Nicholas.

"Kau benar, melihat keganasan dan kekejaman saat ini saja membuat bulu kudukku merinding semua," sambung Alexander.

"Dark side itu sangat susah untuk muncul, dia hanya keluar saat emosi Arzhel sedang tak karuan, misal : disaat Arzhel sedang sedih, kecewa, marah, sakit hati saat bersamaan, barulah salah satu dark side itu yang muncul." jelas Edgar.

Di luar mobil box itu war masih berlangsung dengan sengit, mafioso milik Joshua sudah begitu banyak yang kalah, mereka sudah banyak terkapar di atas tanah.

Dor!

Slash!

Syut!

Suara senjata masih bisa terdengar dalam hutan tersebut, keadaan di sana saat ini baunya sangat anyir darah.

Cowok iceboy itu tak segan untuk memukul, menendang, menembak, menebas para musuhnya dengan wajah yang sangat amat datar melebihi tembok bangunan, wajah Arzhel sekarang tak ada ekspresi sama sekali, tatapan matanya sangat tajam nan mengintimidasi membuat siapa saja yang melihat hal itu bisa lari terbirit-birit.

Bukan hanya Arzhel, tapi Sheina, dan yang lainnya juga melakukan hal yang sama seperti Arzhel.

Jika melihat keadaan di sana saat ini seperti sedang menonton film action secara live, mereka semua seperti melakukan aksi lagak yang mengerikan.

Beberapa jam kemudian

Akhirnya peperangan selesai.

War dimenangkan oleh kelompok Arzhel, semua rivalnya saat ini sudah habis terkapar di tanah, situasi di dalam hutan itu seperti lautan mayat manusia yang penuh dengan berbagai macam luka, tanah yang ada di sana tidak lagi berwarna hitam melainkan sudah berubah warna jadi merah karna darah segar milik para mafioso Joshua.

Arzhel berjalan mendekat ke arah Sheina. "Honey, kamu nggak apa-apa?" tanyanya khawatir.

"Aish, aku baik-baik saja, lihat aku nggak terluka sama sekali," jawab Sheina santai.

"Nggak luka bagaimana? Ini tangan kamu, apa?" tanya Arzhel.

"Ck, ini cuma lecet dikit aja, dibandingkan kamu tuh, lihat wajah tampan kamu sekarang banyak luka memarnya. Makanya, kalau lagi war itu fokus sama rival yang ada di depan kamu bukan fokus sama aku, lihat ulah kamu sendiri jadi begini kan," decak Sheina.

"Kayaknya peringatan yang aku kasih kemarin sama kamu cuma angin lalu deh buat kamu, harus berapa kali aku bilang kalau aku bisa jaga diri sendiri, kamu nggak usah khawatir apalagi disaat genting seperti ini," tambah Sheina.

"Udah! Aku capek ngomong sama kamu, mulai detik, menit, jam, dan hari ini juga aku bakalan mogok bicara sama kamu sampai batas waktu yang tidak tentukan." lanjut Sheina dingin.

DEG!

Arzhel tersentak kaget saat mendengar pernyataan gadisnya. "Honey, aku..." ucapannya terpotong.

"Aku tau kamu khawatir, aku sangat paham hal itu, aku juga senang kamu khawatir. But, hal itu tidak berlaku dalam situasi seperti ini," potong Sheina.

"Ingat kata-kata aku kemarin, jangan pernah jadikan aku sebagai kelemahan kamu dalam situasi apa pun, tapi apa ini, sekarang kamu melanggar hal itu Tuan Muda Arzhel." ucap Sheina dingin menatap tajam pada Arzhel.

DEG!

Hati Arzhel terasa tercubit mendengar nada dingin Sheina untuk pertama kalinya setelah mereka resmi jadian, ditambah dengan tatapan mata Sheina yang menyiratkan tatapan kecewa, dan marah padanya.

Sheina berjalan pergi dari sana meninggalkan Arzhel yang masih mematung di tempatnya, kejadian yang tak terduga itu untuk yang pertama kali bagi mereka berdebat seperti itu.

Beberapa hari lalu saat Arzhel mengungkapkan rasa khawatir yang dirinya rasakan pada sang tunangan, gadis cantik itu masih berbicara lembut menasehati Arzhel.

Namun, sekarang lelaki tampan itu bisa melihat jelas tatapan mata gadis cantik itu adalah tatapan kecewa sekaligus marah padanya.

Arzhel terus menatap punggung Sheina yang sudah jauh, gadis yang dijuluki AI girl itu sama sekali tidak menoleh ke belakang, Sheina terus berjalan ke arah mobil yang ada di sana.

"Maaf," batin Arzhel.

Sheina paham dengan kekhawatiran sang iceboy itu, bukannya Sheina gadis yang tidak tau diri saat ada orang yang khawatir padanya, lalu dia akan marah tanpa sebab seperti itu.

Bukankah Sheina sudah beberapa kali memberi tau, dan mengatakan pada Arzhelio jika dia tidak ingin dijadikan sebagai kelemahan lelaki tampan itu.

Inilah yang Sheina takutkan, saat ada musuh yang menyerang Arzhel namun titik fokus cowok tampan itu justru hanya mengarah pada dirinya.

Gadis cantik itu takut, saat ada musuh mengetahui bahwa dia adalah kelemahan terbesar Arzhel, maka orang itu pasti akan memafaatkan situasi, bisa saja musuh menjadikan Sheina sebagai umpan untuk membuat Arzhel menyerah.

Hal itu akan berbahaya bagi Arzhel, seperti situasi war tadi karna Arzhel tidak begitu fokus pada rival yang ada di hadapannya membuat wajah tampan paripurna tunangannya itu terdapat begitu banyak luka lebam.

Puk!

Geovano menepuk pelan punggung Arzhel. "Abang mengerti dengan semua perasaan khawatir kamu. Tapi usahakan jangan khawatir berlebihan terutama pada Princess, dia tidak suka hal itu karna dia akan menganggap dirinya tidak berguna jika dia menjadi kelemahanmu," jelasnya.

"Begitu juga kami, Princess selalu mengatakan pada kami untuk tidak pernah menjadikan dirinya sebagai kelemahan dalam situasi apa pun." tambah Geovano.

"Dari kecil Princess sudah terbiasa mengalami, dan melihat situasi seperti ini karna mendiang Nenek Alysa selalu membawa Princess saat beliau sedang melakukan misi, makanya hal seperti ini biasa bagi Inces," ucap Ziofano.

"Bagi Princess, keadaan seperti ini sama saja sedang bermain game perang," tambah Ziofano.

Arzhel hanya diam membisu mencerna perkataan Geovano dan Ziofano, ia tidak mengatakan apa pun.

Pikiran Arzhel saat ini benar-benar sangat kacau, dia sedang memutar otak, dan berpikir bagaimana cara untuk membujuk gadisnya, apalagi ini pertama kali bagi Sheina marah padanya.

*

*

*

To Be Continued

1
DityaR
Keren, buruan update Thor! /Smile/
전정국😕😐💜
Lanjut Thor 👍🙂🙏
Semangat 💪🙂✨🙏
전정국😕😐💜
Lanjut Thor 👍🙂🙏
Semangat 💪🙂✨
Semoga Harimu Selalu Bahagia 🙂✨🙏
Selamat Hari Minggu 🙂🙏✨
Ayliz_Mavka97
makasih banyak my support system 😚😊🤗
전정국😕😐💜
Lanjut Thor 👍🙂🙏
Semangat 💪🙂✨
Semoga Harimu Selalu Bahagia 🙂✨🙏
Selamat Hari Sabtu 🙂🙏✨
전정국😕😐💜
Lanjut Thor 👍🙂
Semangat 💪🙂✨
Semoga Harimu Selalu Bahagia 🙂✨🙏😇
전정국😕😐💜
Lanjut Thor 👍🙂🙏
전정국😕😐💜
Lanjut Thor 👍🙂🙏
Semangat 💪🙂✨
Semoga Harimu Selalu Bahagia 🙂✨🙏😇
전정국😕😐💜
Lanjut Thor 👍🙂🙏
Semangat 💪🙂✨
Semoga Harimu Selalu Bahagia 🙂✨🙏😇
Selamat Hari Selasa 🙏😇
Ayliz_Mavka97
ok 🙂😍
전정국😕😐💜
lanjut Thor 👍🙂🙏
전정국😕😐💜
Lanjut Thor 👍🙂🙏
Semangat 💪🙂✨
Semoga Harimu Selalu Bahagia 🙂✨🙏
Selamat Hari Sabtu 🙂✨🙏😇
Ayliz_Mavka97
Semoga harimu juga bahagia
Selamat hari jum'at ❤️❤️😊
Thanks 🙏🏻🙏🏻❤️❤️😊😊
전정국😕😐💜
Lanjut Thor 👍🙂🙏
Semangat 💪🙂✨
Semoga Harimu Selalu Bahagia 🙂✨🙏😇
Selamat Hari Juma't Thor 👍🙂🙏✨
전정국😕😐💜
Lanjut Thor 👍🙂🙏
Semangat 💪🙂✨
Semoga Harimu Selalu Bahagia 🙂✨🙏
Selamat Hari Kamis🙂🙏👍
전정국😕😐💜
Lanjut Thor 👍🙂🙏
전정국😕😐💜
Lanjut Thor 👍🙂
Semangat 💪🙂✨🙏
Ayliz_Mavka97
🙏🏻👌👍🏻
전정국😕😐💜
Lanjut Thor 👍🙂
전정국😕😐💜
Lanjut Thor 👍🙂
Semangat 💪🙂✨
Semoga Harimu Selalu Bahagia 🙂✨🙏😇
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!