Ivana Prima Queensha
Gadis berusia 16 tahun yang harus berjuang mengubah kehidupan yang hidup demi kedua orang dan adiknya serta dirinya sendiri.
Mulai bangkit karena bantuan teman kasab matanya dan menemukan hal tak terduga yang tak pernah ia sangka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cemburu
"Itu di belakang Daddy kan Ivana" ucap intan dan dengan perlahan Daddy Zul menoleh kebelakang dan benar saja ada Ivana dengan senyumnya.
"Halo om" ucap Ivana, saat Daddy Zul melihat penampilan ivana yang terlihat cantik, membuat Daddy Zul sangat terpesona dan kagum.
"Ya Ivana apa kabar?" tanya Daddy Zul
"Alhamdulillah baik om, bagaimana dengan om?" tanya Ivana
"Alhamdulillah baik juga" jawab Daddy Zul dengan senyumnya.
"Intan bagaimana bisa kalian menemukan ini semua, kenapa tidak cerita ke Daddy dulu jika ada apa apa pada kalian bagaimana?" ucap Daddy Zul
"Maaf Daddy tapi ini urusannya dengan hantu, jadi mana bisa Daddy melihatnya" jawab intan
"Seperti kalian bisa lihat saja" ucap Daddy Zul
"Bisa" jawab Intan dan ivana barengan
"Apaaa...!!! Kalian jangan bercanda" ucap Daddy Zul
"Kami gak bercanda" ucap intan dan ivana kompak
"Ka-Kalian gak sedang bercanda kan?" tanya Daddy Zul lagi
"Beneran gak bercanda om, itu hantunya di sebelah om" ucap ivana dan itu membuat Daddy Zul kaget, apa lagi saat melihat ivana bicara dengan hantu itu.
"Dan kamu minggir jangan ganjen, habis ini kamu sudah janji akan pergi dari dunia ini. Ini bukan tempat kamu" ucap Ivana pada si hantu yang cemberut
"Marah yaudah gak jadi aku bantu" ucap ivana
"Iya iya is pelit amat cuma liat dikit aja gak boleh" kesal hantu itu
"Bukan gak boleh liat , tapi ini Daddy ku nanti kalau sawanan gimana" ucap Intan yang membuat Daddy Zul tambah shock.
"Kalian berdua bisa lihat hantu, kamu sejak kapan bisa" tanya Daddy Zul pada intan
"Sejak bangun dari koma Daddy"jawab Intan
"Kalau kamu ana?" tanya Daddy Zul
"ana siapa Daddy?" tanya intan bingung
"Ivana maksud Daddy" jawab Daddy Zul gugup
"Oh, kalau ivana dari kecil om" jawab ivana
"Daddy nanti lagi nanyain nya, Siman dulu shock nya. Tolong panggilkan orang orang Daddy untuk tangkap guru olah raga sama 2 orang ini, karena jika polisi langsung nanti keburu heboh kabur lagi, terus panggil Polisi untuk mengambil jasad Ina" ucap intan
"Mereka sudah di depan, kirim foto mereka ke Daddy buar mere bergerak sekarang, polisi juga sudah di jalan" ucap Daddy Zul
"Bagus" ucap intan dan ivana, lalu ivana mengirimkan foto empat tersangka lainya.
Saat mereka sedang berbicara, terdengar ada tang memanggil ivana.
"Iva, bagaimana apa sudah selesai?" tanya Deren yang tiba tiba jalan mendekati Ivana, dan memberi ivan serta intan minum.
"Terima kasih, sudah sedang di laksanakan. Kamu sudah selesai tunggu aku ya kita pulang bareng aja bukanya motor kamu di rumah tadi aku lihat" ucap ivana
"Iya biasa lupa isi bensin, jadi tadi naik ojek karena dah kesiangan" ucap Deren.
"Yaudah nanti kita beli sekalian jalan pulang" ucap ivana
"Siap yang mulia ratu" jawab Deren membuat intan dan ivana tertawa.
Mereka tidak tau sedari tadi ada tang mengepul tapi bukan kereta uap, ada yang terbakar tapi bukan api.
Sedari awal deret datang Zulfikar sudah mengepul dan terbakar apa lagi melihat kedekatan ivana dengan Deren.
"Siapa pria ini sok dekat sekali dengan ivana, apa tadi ratu, dasar bocil gombel ini" ucap Daddy Zul kesal dalam hati
Saat sedang kesal terdengar dering telpon dari hp Daddy Zul.
Daddy Zul
"Halo"
penelpon
"Bos semua beres dan harus kami
apakan?"
Daddy Zul
"Ikat mereka dan jangan sampai kabur"
Penelpon
"Baik bos"
Daddy Zul
"Hemmm"
Setelah selesai, sambungan telepon pun mati.
"Bagaimana Daddy?" tanya intan
"Sudah di tangkap, dan ada pada mereka di tiang mendera. Ini polisi juga datang itu suaranya" ucap Daddy Zul mere pun berjalan kedepan
Dan benar saja para polisi sudah sangat,
"Selamat siang pak saya Zulfikar, saya yang menghubungi anda tadi" ucap Daddy Zul
"Selamat siang tuan Zulfika, sebenarnya ada apa ini kenapa kami di minta datang ke sekolah ini" ucap polisi yang terlihat masih muda dan tampan.
"Maaf om, pak boleh saya yang menjelaskan" ucap Ivana, saat mendengar suara ivana polisi itu pun menoleh kearah ivana, terlihat kekaguman disana tapi hanya sesaat karena bisa mengendalikan ekspresi nya.
"Baik silahkan nona, maaf dengan nona siapa?" tanya pak polisi itu.
bersambung
soalmya kalau tamat ceritanya masih ngegantung tapi kalau masih sambunh kok ngak di up lagi
maaf ya thor ...jangan marah ya