Di saat fokus dengan masa hijrahnya, Damian kembali di hadapkan dengan masalah yang membuatnya harus menikahi gadis bercadar.
Damian Pangestu yang mempunyai masalalu yang buruk harus berada di tengah-tengah keluarga yang ahli agama.
Pernikahan yang tak terduga itu membuat rumah tangga Damian dan Adhiba bertahan walaupun harus menerjang hujan dan badai. Terlebih masa lalu Damian yang seorang pendosa muncul satu persatu.
Lalu bagaimana cara mereka menghadapinya?
•••••
"Jangan berharap lebih padaku Adhiba..Aku yang seorang pendosa sangat tidak pantas bersanding dengan wanita sepertimu" Damian Pangestu
"Aku tidak akan berharap lebih darimu, Tapi aku lah yang akan membuat pendosa sepertimu berharap agar lebih lama bersanding bersama wanita seperti ku.." Adhiba Azalea Ibrahimi
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon El Viena2106, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penguntit?
Setelah dua minggu lebih dan selalu menolak Ajakan sang istri. Kini Damian mengalah, Sikap datar dan dingin Adhiba membuat Damian merasa bersalah sungguh. Terlebih, Pria itu merasa ada yang aneh, Mata Adhiba terlihat sangat sembab seperti tiada henti menangis.
Dan malam ini, Usai melakukan malam pertama dan menggepur Adhiba habis-habisan. Damian menjadi seorang pendengar, Isak tangis Damian dengar dari bibir mungil istrinya.
Adhiba menangis bercerita tentang Kevin yang memaksa membuka cadarnya. Karena itulah alasan Adhiba tidak masuk kuliah selama tiga hari ini..
Tangan Damian terkepal. Meski Adhiba mengatakan langsung menutup wajahnya dengan ujung khimar. Tapi tetap saja, Kevin sempat melihatnya.
"Aku merasa berdosa mas.. Hiks..hiks, Adhiba harus gimana?.
Damian semakin meringsut memeluk sang istri. Tak peduli walaupun tubuhnya polos sekarang. Yang pasti Damian akan memberi kenyamanan terhadap wanita ini.
Ia sudah gagal menjadi suami yang baik untuk mantan istrinya. Dan sekarang ia tidak ingin semua itu terjadi.
"Maaafin mas ya, Karena mas gak bisa jagain kamu.."Sesal Damian sembari mengecup pucuk kepala Adhiba dengan penuh kasih sayang. ",Dan maaf juga karena mas udah berulang kali nolak kamu..."Lanjut nya.
"Mas dosa loh nolak Ajakan istri.." Damian menatap Adhiba.
"Really?
"Hm, Bukan hanya istri saja yang dosa menolak Ajakan Suami. Tapi Suami pun sama mas.. Karena itu sebuah kebutuhan batin asal mas tahu.. "Damian tersenyum, Istrinya bisa merajuk juga. Dan ini membuat Damian semakin gemas terhadap istrinya itu.
Pernikahan mereka belum ada satu bulan. Tapi Damian sudah merasa nyaman berada di dekat wanita itu. Dan malam ini, Damian sudah memenuhi kebutuhan istrinya. Damian sudah menyempurnakan istrinya. Itu Artinya Adhiba adalah miliknya mulai sekarang.
"Mas..
"Iya sayang kenapa?
"Boleh gak, Dhiba berhenti kuliah aja.. "Hanya sekedar bertanya tapi gelengan di kepala Damian menunjukkan bahwa Pria itu menolak keinginan istrinya.
"No! Lulus S2 adalah cita-cita kamu.. Mas mau kamu memutuskan apa yang hadi impian kamu sayang.. Katanya mau jadi dosen?
"Mas..Jujur aku takut..Kevin udah pernah lihat wajah aku gimana kalau dia punya rencana terus..
"Hussstt..
"Kamu gak perlu khawatir..Ada aku. Jangan khawatir..Mas akan kasih kamu pengawal ya..
"Pengawal?
"Iya?
"Kayaknya gak usah deh mas..
"Kenapa?
"Bukan apa-apa sih cuma, Adhiba gak enak lah.. Di kampus Adhiba ada Syifa kok.. "Katanya sangat yakin. Namun ada rasa takut tersendiri dalam diri Adhiba sebenarnya. Tapi jika harus ada pengawal? Wanita itu tidak mau merepotkan sang suami. Perusahaan yang Damian kelola sedang tidak baik-baik saja saat ini. Dan Adhiba tidak mau menambah beban suaminya ini.
...****...
Malam kian semakin larut saja, Akan tetapi Damian belum bisa memejamkan matanya. Tadi Usai mandi bersama sang istri, Damian dan Adhiba sholat terlebih dahulu sebelum Adhiba berlabuh ke alam mimpi.
Tapi tidak dengan Damian. Pria itu mondar mandir tak tentu arah. Malam ini, tepatnya tanggal lima belas bulan hijriyah. Kata orang tua, Tanggal sekian bulan menampakkan kebulatannya dengan sinarnya yang terang. Dan memang benar, Tepat pada tanggal ini, Damian memiliki Adhiba seluruhnya dan seutuhnya.
Adhiba miliknya, dan akan menjadi miliknya untuk selamanya.
"Kevin..
Nama itu Damian sebut. Sungguh ia kesal mendengar cerita dari Adhiba. Pemuda itu telah berani berbuat lancang. Sejak awal Damian menjadi dosen saja, Kevin sudah bermain-main dengannya. Siswa itu sangat nakal bahkan dosen lain banyak yang mengeluh.
Tapi tidak dengan Damian, Pria itu adalah salah satu dosen yang dengan tega dan tak segan memberikan hukuman yang berat untuk siswa nakal seperti Kevin. Dan tadi, Damian mendengar bahwa Kevin menarik paksa cadar istrinya.
Meski langsung di tutup oleh ujung khimarnya, Tapi tak menutup kemungkinan bahwa Kevin sudah tahu secantik apa paras istrinya itu.
"Mas belum tidur?" Damian menoleh, Pria itu tersenyum tipis seraya mendekat dan naik ke atas tempat tidur.
"Ini mas akan tidur..Ayo sekarang tidur lagi..
Adhiba mengangguk dan kembali memejamkan matanya.
.
.
.
"Gimana? Enak?
"Enak..
"Serius mas?
"Iya..Masakan kamu paling enak deh.."Adhiba terdiam, Apa benar masakannya enak? Sementara ini adalah pertama kalinya Adhiba memasak itupun mencari resep di internet.
Lahir dari keluarga yang sangat cukup sedari masih dalam kandungan membuat Adhiba di larang melakukan apapun termasuk memasak. Dan Daddy Abimana pun sudah memberitahukan Damian soal itu. Namun bukan berarti Adhiba tidak ingin menyenangkan Damian bukan?
"Masak enak sih.." Adhiba meraih sejumput nasi goreng buatannya..
"Huuueeek.."Wanita itu memuntahkannya di dalam wastafel. Sungguh ini nasi goreng atau nasi garam.
"Mas..Jangan di makan lagi ya? Jangan.."Damian yang hendak menyuapkan nasi goreng ke mulutnya hanya bisa menghela nafas panjang.
"Kenapa mas gak bilang sih kalau nasi gorengnya asin..
"Mas cuma gak mau kamu sedih sayang, Itu aja.."Ya, Damian pernah menjadi pria yang menyakiti hati istrinya. Dan setelah semalam, Damian berjanji akan selalu membuat istrinya tak sedih lagi.
"Kita makan di luar aja yuk..
Damian mengangguk pasrah saja. Sarapan nasi goreng tidak jadi karena berakhir dengan sarapan sehelai roti saja.
Adhiba berangkat bersama Damian yang akan mengajar hari ini. Untuk beberapa hari kedepan, Damian akan masuk mengajar. Semua itu demi menjaga sang istri. Untuk Perusahaan, Damian serahkan kepada sang asisten dan sekretarisnya.
Hari masih sangat pagi. Adhiba buru-buru keluar dari mobil suaminya takut ada yang lihat mereka satu mobil. Adhiba belum siap mempublish status mereka saat ini.
Tidak ada yang tahu bahwa Adhiba dan dosen itu satu mobil. Kecuali sepasang mata yang tanpa sengaja menatap keduanya dari lantai atas.
"Bagaimana bisa mereka satu mobil?" Ada rasa cemburu menyelimuti hati Kevin saat ini. Selama tiga hari ini, Kevin di buat uring-uringan dengan ketidakhadiran Adhiba. Pria itu seolah tidak bisa tidur dengan nyenyak..
Hari ini, Kevin selalu mengawasi gerak gerak Adhiba yang terkesan tak ingin menatapnya. Memang kapan Adhiba suka menatap lawan jenisnya. Wanita itu hanya mampu menunduk saja.
Kevin merasa ada yang tidak beres. Saat di kelas tatapan Damian terhadap Adhiba sangat berbeda. Bahkan ketika jam pulang pun, Kevin merasa ada yang aneh.
Dan lagi, Mata Kevin tanpa sengaja melihat Adhiba diam-diam masuk ke mobil mewah Damian. Dosen yang baru ia ketahui bahwa Pria berusia matang itu adalah salah satu putra pengusaha yang banyak di kenal semua kalangan. Bahkan, Ayahnya pun adalah asisten pribadi Tuan Arya sendiri.
"Mau kemana mereka??" Gumam Kevin, pemuda itu memakai jaket helm dan mulai mengendarai motornya. Tanpa peduli dengan ke empat temannya yang memanggil namanya.
Kevin terus mengikuti mobil Damian hingga terhenti di salah satu Cafe disana. Pemuda itu turun, Tidak lupa memakai topi dan masker untuk menutupi wajahnya. Kevin duduk di tempat yang tak jauh dari tempat dimana Damian dan Adhiba duduk. Bahkan Kevin dapat mendengar apa yang mereka bicarakan.
"Sayangnya mas mau pesan apa?
"Sayang? Ada hubungan apa mereka sebenarnya..?
"Mas malu lah.. Pakek panggil sayang segala..
"Kenapa? Salah manggil sayang sama istri sendiri..
Deg!!
"Istri? Jadi mereka??
.
.
.
TBC
...Maaf baru up ya.. Semalam terjadi pemadaman sampai subuh. Sementara hp Othor dengan kondisi baterai lemah. .
so sweet bgt damian adhiba
buat syifa udh lupan Ryan jngan ngemis.apa yg di katakan Kevin ada benernya tuh
untk syifa sdh lepasin dia ga usah km cari" perhatian si ryan jgn ngerendahin diti sendiri syifa km berhak bahagia