Niatnya hanya ingin membantu menyelamatkan nyawa orang dari mautnya.tampa dia sadar apa yang di lakukannya,mempertemukan Devita permatasari,Dokter muda itu dengan Tuan muda dari keluarga ternama di kotanya itu yang trauma dengan sebuah hubungan dan menganggap wanita musuhnya,namun melihat Dokter Devita,hatinya dan pikirannya tidak bisa dia alihkan dari Devita.
Mampukah Tuan muda keluarga willen itu menaklukan Hati Devita yang sudah beku karena trauma dengan kisah hidup ibunya di hianati ayahnya dan kemudian dia melihat perselingkuhan kekasihnya.
yuk intif kisahnya,yang pastinya menarik ya..~~~~~~>>>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mardalena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
35
Mereka baru saja sampai di rumah utama Keluarga Willen.
"Selamat datang kerumah ini sebagai menantu Mommy sayang,Istri Dafanuel Anderson Willen,putraku sayang.." Ucap Mommy tersenyum begitu bahagia.
"Ia Mommy..terimakasih Mom.." pelukan hangat Mommy Sofia berikan lagi untuk Devita.
"Ayuk masuk...!" Ucap Mommy mengajak Devita masuk bersama dengan Dika.
Semantara di belakang mobil Dafa baru saja sampai.mereka juga lansung masuk menuju kedalam menemui keluarganya sudah berkumpul.
"Itu dia pengantin prianya..lama sekali..!" Ucap Paman Dafa.
"Kemari lah nak.." pinta Oma Rosita.
Dafa berjalan mendekat kearah Devita yang sudah sejak tadi di dekat Oma Rosita.
Oma mengambil tangan keduanya lalu menyatukannya dalam gemgaman Oma Rosita.
"Kalian berdua sudah menjadi suami istri sekarang..Oma berharap dan berdoa semoga pernikahan kalian di penuhi kebahagian,dan terus selamanya bersama..Jika suatu saat kalian memiliki selisih paham,jangan pernah menyebut kata kasar diantara kalian.. Jangan mengambil keputusan di saat kalian sedang emosi..itu pesan Oma..Selamat cucuku untuk pernikahan kamu...dan Kamu nak Devi selamat datang di keluarga besar kami.. Semoga kalian segera memberikan kabar baik untuk kami setelah ini.." Ucap Oma.
"Terimakasih Oma..." Dafa berjongkok lalu memeluk tubuh Oma Rosita dengan sangat erat.setelah itu Oma meminta Devita juga memeluk dirinya.
Keluarga Dafa yang melihat itu,mengukir senyuman mereka.
"Bawalah istri kamu beristirahat dulu, Acaranya satu jam lagi kan di mulainya?" Ucap Oma bertanya.
"Ia Oma.." Jawab Dafa dan Devita bersamaan.
Dafa melirik kearah Devita yang saat itu enggan melihat kearahnya.
"Ayo kekita kekamar..!" Mendengar itu Devita tidak menjawab namun dia mengikuti apa yang Dafa katakan,dia terpaksa saat Dafa mengemgam tangannya lalu menariknya, membawa dirinya menuju kamar yang ada di lantai 2 rumah itu.
Dafa membawa Devita masuk kedalam kamarnya,dan saat mereka membuka pintu kamar itu,mereka berdua sama-sama lansung terkejut melihat kamar itu di hiasi dengan bunga mawar putih dan pink bahkan diatas tempat tidur mereka berdua juga di hiasi Bunga mawar di bentuk menjadi Love. Dalam hati Devita,dia menyukai sekali hiasan kamar itu.
"Kamu dulu bersihkan tubuh kamu.. sesudah itu baru aku..!" Ucap Dafa namun Devita tidak menjawab,perlahan Devita menuju kamar mandi.
"Apa kamu mau mandi mengunakan Gaunmu itu?"Tanya Dafa.
"Aku mau mandi kamar lain saja..!" Ucap Devita ingin keluar namun lansung di tahan Dafa.
"Kamu marah padaku! Silahkan! Tapi tetaplah Mandilah disini,Pakaianmu sudah Mommy pindahkan kemari.. masuk kepintu itu disana tempat pakaian kita.." Ucap Dafa membuat Devita ingin segera berjalan keruangan yang Dafa beritahu barusan,namun Dafa kembali menahan tubuh Devita membuat Devita menatap Dafa dengan wajah datarnya.
"Diamlah!aku akan membantumu membuka kancing Gaun ini.." Tangan Dafa perlahan menurunkan reksleting gaun Devita dengan matanya menatap kearah wajah istrinya. Melihat Dafa menghentikan pergerakan tangannya, Devita lansung berjalan menuju Ruangan ganti lalu segera membuka Gaunnya,kemudian setelah itu dengan handuk kimononya menutup tubuhnya, Devita berjalan cepat masuk kedalam kamar mandi.
"Dia marah padaku!Kenapa harus marah..!" Guman Dafa lalu berjalan menuju ruangan ganti, sampai di dalam dia melepaskan jas dan Dasinya lalu membuka kancing kemejanya sedikit. Dafa keluar lagi lalu duduk di Sofanya sembari menunggu istrinya selesai mandi,Dafa menonton tv yang saat itu menyiarkan acara sepak Bola.
"Dia membohongiku! Kenapa harus membohongi aku seperti ini.." Kesal Devita sembari menyabuni seluruh tubuhnya.
"Aku seperti orang bodoh saja di buatnya..Aku masih tidak percaya aku menikah dengannya.." Devita menghentikan menyabuni tubuhnya,dia terdiam dengan air shower terus mengalir mengenai tubuhnya.
"Ya Tuhan..kenapa dia menikahiku mendadak seperti ini,apa aku akan menjadi istri simpanannya saja..Ya Tuhan jika ia..Kenapa engkau berikan aku kehidupan seperti ini Tuhan.." Ucap Devita mengalir air matanya bersama dengan air yang mengenai tubuhnya.
Dafa melihat jam tangannya,sudah 10 menit istrinya mandi,tapi belum juga ada tanda dia akan keluar.Dafa bangun berjalan mendekati pintu kamar mandi. Dafa mendengar samar-samar Istrinya tengah menangis.
"Devi...kau sudah belum..?lama sekali mandinya!!" pekik Dafa membuat Devita menghapus air matanya,Devita kembali menyirami tubuhnya kemudian mengelapnya lalu mengulungkan Rambutnya keatas,setelah itu perlahan Devita membuka pintu kamar mandi dan seketika itu membuat Dafa mematung melihat tubuh Devita hanya di tutupi dengan handuk.tampa perduli dengan tatapan suaminya,Devita lansung berlalu masuk kedalam ruangan ganti lalu menguncinya.Dafa tersadar lalu dia masuk kedalam kamar mandi untuk segera membersihkan tubuhnya. Lima menit kemudian,Dafa selesai dengan acara mandinya,dia pun keluar hanya mengunakan handuknya juga.
"Devi..apa kau sudah__?" Pintu ruangan ganti di buka istrinya,Devita kembali mengeringkan rambutnya,semantara Dafa ikut masuk lalu mengambil Pakaiannya. Apa yang di lakukan Dafa saat itu,di lihat oleh Devita yang sempat kaget melihat suaminya memakai boxernya dengan santainya kemudian baru mengunakan Baju dan juga celananya. Devita masih mengeringkan rambutnya sampai kemudian dia terkejut suaminya itu memegang tangannya lalu memanahkan pengering rambut kearah rambutnya. Devita ingin melepas tangannya namun lansung Dafa tahan,dia kembali membawa tangan istrinya itu untuk mengeringkan rambutnya sampai selesai.
"Segeralah bersiap..aku duluan kebawah" Ucap Dafa lalu berlalu dari ruangan itu meninggalkan Devita menganga melihat suaminya. Devita sangat kesal lalu menghentakan kakinya.
"Iiih...seharusnya kau minta maaf denganku,sudah membohongi aku..! Ini malah cuek-cuek saja..iii Dafa...kau... kau..benar-benar..aaaakkkh.." Devita sampai memukuli tangannya kearah meja rias untuk meluapkan kekesalannya dengan Dafa.Devita segera menyelesaikan memakai mek up tipis di wajahnya dan juga menyisir rambutnya.setelah selesai,Devita lansung turun kebawah takut keluarga suaminya menunggu kehadirannya.