EKLUSIF HANYA DI NOVELTOON, JIKA ADA DI TEMPAT LAIN BERARTI PLAGIAT! LAPORKAN!!
Geana adalah anak yatim piatu yang tinggal bersama neneknya. Ia menikah dengan seorang pria bernama Bion.
Awal pernikahan mereka baik-baik saja, kedua orang tua Bion menerima Geana dengan senang hati. Tapi sampai akhirnya, Geana melahirkan 2 buah hati yang di mana kedua anak itu cacat.
Mulai saat itu Mama mertuanya selalu menyinggungnya secara terang-terangan, bahwasanya jika ia malu punya cucu cacat.
Pada akhirnya, ia pun meminta anaknya untuk menikah dengan anak temannya yang saat itu janda anak satu.
Geana merasa sakit hati dan ia pun terpaksa memutuskan hubungan ayah kepada kedua anaknya karena dari Bion maupun keluarga besarnya tidak menyukai keberadaan kedua anaknya yang cacat itu. Geana akhirnya bertemu dengan pria lain, tapi siapa sangka jika pria itu adalah seorang pengusaha kaya dan kedua anaknya disembuhkan dan keduanya menjadi anak Genius.
Akhirnya Bion melihat kedua anaknya di TV dan su
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 33
...☃️☃️☃️☃️ Happy reading ☃️☃️☃️☃️...
...☃️☃️☃️☃️☃️☃️☃️☃️☃️...
...☃️☃️☃️☃️☃️...
Albezro pun membawa ke sebuah kamar yang sangat besar dan membaringkan Zeco di dalam kamar tersebut.
'Ya ampun, kamarnya saja bahkan sama luasnya dengan rumah Bion, sedangkan ruang tamunya sama kayak lapangan bola kaki,' batin Geana.
"Papa, mainan ... di luar," pinta Zeco menunjuk ke arah luar.
"Oh kamu mau duduk di luar aja sambil main ya?" tanya Albezro.
"Iya." angguknya.
Geana jadi serba salah.
"Zeco, kamu di sini aja ya, jangan jangan minta ini itu ya," bisik Geana ketakutan.
"Tidak apa-apa, ayo duduk di luar saja, di luar kayaknya lebih bagus agar otak bisa berkembang," ucap Albezro mengangkat tubuh Zeco dengan hati-hati takut infusnya tersenggol.
Albezro pun membawa keluar dari kamar dan duduk di sofa.
"Mainan," pintanya.
Geana rasanya ingin menangis melihat tingkah satu anaknya ini. Kenapa banyak sekali keinginan dia, mana yang dia suruh-suruh itu adalah direktur pula.
Ingin rasanya ia terjun ke laut aja. Benar-benar malu di buat tingkah anaknya itu, bagaimana kalau Albezro ilfil.
"Asad, ambilkan semua mainan di dalam kamar di sana," perintah Albezro kepada asistennya.
"Baik Tuan."
Asad sang asisten pun meletakan sebuah koper kecil di atas meja lalu ia pun menuju ke sebuah kamar dan mengeluarkan semua mainan tersebut.
Geana terkejut karena mainan itu sangat banyak jika dihitung-hitung bisa jadi satu toko mainan yang Albezro beli.
Zeco terlihat senang sekali karena melihat mainan yang sangat banyak itu, selama ini ia tidak pernah dibelikan mainan oleh Bion.
Geana duduk di samping Zeco, tanpa sadar air matanya menetes melihat Zeco yang sangat bahagia.
'Maafkan Mama Sayang, Mama nggak bisa bahagiain kamu, tapi malah orang lain yang bisa bahagiain kamu, Mama minta maaf," batin Geana terharu ia mencium kepala Zeco.
"Mah, Mah, ini apa?" tanyanya memperlihatkan sebuah mainan pesawat.
"Ini pesawat mainan," jawab Geana tersenyum .
"Zeco mau naik pesawat nggak?" tanya Albezro duduk di samping Zeco.
"Mau," jawabnya mengangguk.
"Makanya sembuh dulu. Nanti Papa bawa kamu naik pesawat terbang ke udara, mau kan?"
"Mau," jawabnya angguk-angguk aja meskipun ia tidak mengerti.
"Tuan Direktur, terima kasih, terima kasih banyak atas semua kebaikan Anda. Saya tidak tahu harus bagaimana saya membalas kebaikan Anda," ucap Geana penuh haru.
"Jangan sungkan begitu, aku sudah menganggap Zeco seperti anakku sendiri, jangan tidak enak hati begitu padaku," jawab Albezro. "Oh ya Nona juga anggap saja rumah ini seperti rumah sendiri ya," sambungnya.
"Tuan, ini uangnya," ucap Asad memberikan sebuah koper dan rekening kepada Albezro, Albezro menerimanya lalu menyerahkan kepada Geana.
"Apa ini?" tanya Geana menerima koper tersebut.
"Bukalah."
Geana membuka koper tersebut dan ia sangat terkejut melihat uang yang sangat banyak, Geana terlihat gugup dan gemetar, sebelumnya ia tidak pernah memegang uang sebanyak ini. Ucapkan Albezro benar jika ia akan mengganti cek Geana yang palsu itu.
"Tuan Kenapa Anda memberi saya uang banyak sekali?"
"Aku sudah janji pada Anda jika aku mengganti cek itu."
"Tapi kan ...."
"Sudah terima saja, oh ya, di dalam rekening itu ada 300 juta, kata sandinya ada di balik buku rekening itu," ucap Albezro.
"Oh ya, Zeco main sama dulu ya, Papa ada urusan yang harus yang harus Papa selesaikan," ucap Albezro mengelus rambut Zeco.
"Iya." angguknya yang sibuk dengan mainannya.
"Saya permisi dulu," ucap Albezro melihat ke arah Geana.
"I-iya Tuan Direktur, hati-hati," ucap Geana menundukkan kepalanya tak berani menatap Albezro.
Albezro menatap Geana sejenak lalu ia pun pergi melangkahkan kakinya ke arah kepala pelayan rumahnya itu.
"Perlakukan dia dengan baik, buat makanan yang banyak dan siapkan kamar terbaik untuk mereka," ucap Albezro kepada kepala pelayan dengan suara pelan.
"Baik Tuan." angguk kepala pelayan.
...☃️☃️☃️☃️☃️...
...☃️☃️☃️☃️☃️☃️☃️☃️...
...☃️☃️☃️☃️ Bersambung☃️☃️☃️☃️...
[Terima kasih yang sudah komen🥰🥰, jangan lupa like, vote, komen iklan dan hadiah ya gaes 😘😘]