tidak salahkan aku mencintai papa angkatku? aku rasa tidak, walaupun kami terpaut umur belasan Tahuh, tapi aku rasa kami sangat serasi.
tak masalah dia hanya menganggapku anak, tapi aku pastikan dia hanya akan melihat aku. dan akan aku singkirkan wanita yang berniat mendekat pada ayah angkatku sekaligus lelaki yang aku cintai.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi kim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kekuatan cinta ayah
“Nona apa anda baik-baik saja?” tanya karyawan Alena Ketika raut wajah Alena tampak pucat, Wanita itu jelas tidak baik-baik saja setelah pertemuannya dengan Arleta.
‘’Hmm, aku baik-baik saja,’’ jawab Alena. ‘’Kau panggil saja pelayan cadangan untuk membantu di depan, aku ingin istirahat,’’ sambung Alena lagi, padahal tadi dia begitu bersemangat melayani pembeli, tapi semuanya buyar Ketika melihat Arleta, kedatangan Wanita itu benar-benar memberikan pengaruh buruk untuk Alena.
Setelahnya, Alena pun langusng berjalan kea rah tangga, Wanita itu berniat untuk istirahat di kamar khusus miliknya.
**
‘’Mama, aku penasaran siapa bibi itu, kenapa dia terlihat tidak menyukai kita?” tanya Noula Ketika Arleta sudah mengemudi, tentu saja dari nada bicara Alena, gadis kecil itu bisa merasakan bahwa Alena tidak welcome dengan mereka.
‘’Ah, itu, itu anak angkat papa, jangan di pikirkan, dia memang begitu,’’ jawab Arleta.
‘’Berarti itu kakaku, lalu kenapa dia tidak mau mengakui aku sebagai adiknya.’’
Rasanya kepala Arleta ingin meledak Ketika mendengar pertanyaan-pertanyaan yang keluar dari mulut putrinya, dia sedang ketakutan karena takut Alena akan mendekati Darius lagi, tapi putrinya malah banyak bertanya, dan yang paling parah putrinya terus bertanya tentang Alena, di mana dia begitu malas membahas Wanita itu.
‘’Kita Bahas nanti oke, mama sedang mengemudi,’’ jawab Arleta, hingga Noula tidak bertanya lagi. Setelah melewati perjalan yang cukup Panjang akhirnya mobil yang di kendarai Arleta sampai di rumah, dan ternyata Ketika di rumah, mobil Darius sudah terprkir di pekarangan.
Karena Kembali bertugas di kantor utama, Darius lebih memilih untuk membeli rumah dari pada apartemen, jadi sekarang Arleta bsa melihat mobil Darius sudah terparkir di pekarangan.
“Noula, jangan bilang pada papa jika kita habis menemui bibi tadi, jangan tanyakan alasanya, kau ikuti saja kata-kata mama oke.’’ Ucap Arleta pada purinya, bisa bahaya jika sampai Darius mengetahui bahwa dia menemui Alena.
‘’Hmm, mama.’’
***
“Kalian dari mana?” tanya Darius Ketika Arleta dan Noula masuk kedalam rumah.
‘’Aku hanya berjalan-jalan saja di mall, tapi tidak ada barang yang cocok jadi kami tidak membeli apa pun,’’ jawab Arleta, hingga Darius mengangguk-anggukan kepalanya.
‘’Papa, sudah seminggu papa tidak menemaniku bermain, apa papa sedang tidak sibuk?” tanya Noula, hingga Darius berdehem, rasanya dia malas menemani putrinya, tapi dia tidak tega Ketika melihat raut wajah Noula yang penuh harap.
‘’Hmm, ayo.’’ Darius pun langsung mengulurkan tangannya, kemudian dia langsung membawa gadis kecil itu ke kamar. Arleta menatap punggung Darius dan putrinya dengan mata yang berkaca-kaca, tentu dari awal Arleta sudah merasa bahwa Darius tidak terlalu menyayangi Noula. tapi Arleta tidak bisa melakukan apa pun, dan tentu sebagai seorang ibu Arleta merasa terpukul, ketika putrinya selalu menatap penuh harap pada Darius, tapi dia juga tidak bisa protes apa pun pada suaminya.
***
“Alena, kau baik-baik saja?” tanya Ken Ketika masuk kedalam rumah dan wajah Alena tampak pucat dan sedikit kacau.
‘’Hmm, Ken, aku baik-baik saja, aku ke kamar dulu oke,’’ jawab Alena, ini sudah beberapa jam berlalu setelah pertemuanya dengan Arleta, dan efek traumanya masih terasa sampai sekarang. Akhirnya Alena pun memutuskan untuk pulang dan mengistirahatkan tubuhnya di kamarnya.
Saat masuk kedalam kamar, Alena langusng berjalan menuju laci, Wanita cantik itu berniat untuk mengambil obat penenang yang sudah dia siapkan, walaupun selama setahun ini Alena tidak pernah lagi meminum obat tersebut. Tapi, hari ini perasaan dan emosi Alena sedang tidak terkontrol jadi Alena rasa, Alena membutuhkan obat itu.
Ketika akan memakan obat tersebut, tiba-tiba Alena menghentikan Gerakan tangannya Ketika kilasan masa lalu Kembali terngiang di otaknya.
‘’jangan makan obat itu lagi Alena, kau sudah pernah kehilangan penglihatanmu karena obat itu.’’
‘’Tidak apa-apa, Alena. Minum saja, meminum beberapa butir tidak akan berpengaruh apapun padamu.’’
Suara setan dan malaikat seolah sedang berbicara di kuping Alena, malaikat menyuruh dia berhenti untuk tidak meminum obat itu dan tentu saja setan membisikan bahwa dia harus meminum obat itu.
‘’Aaaa …’’ Pada akhirnya Alena menghempaskan obat dari tangannya, Wanita itu tidak jadi meminum obat itu karena dia takut Kembali buta. Alena menyalakan alat pengedap suara kemudian dia langusng berteriak memaki Arleta dan Darius, Wanita itu juga membanting semua barang yang ada di dekatnya, sudah lama sekali Alena tidak kehilangan control seperti ini, jadi sekarang Alena benar-benar melampiaskannya dengan cara seperti ini.
Waktu menujukan pukul 2 malam, Alena membuka mata, dan ternyata Ketika dia membuka mata, Alena sudah berbaring di ranjang, Wanita itu jelas terkejut, karena tadi seingatnya setelah mengamuk dan berteriak dengan keras dia tidur di lantai, lalu kenapa sekarang dia sudah berada di ranjang, seketika Alena melihat ke bawah dan ternyata kamarnya juga sudah rapih.
‘’A-apa ada yang tau tentang apa yang aku lakukan,’’ lirih Alena, sungguh dia akan malu jika sampai keluarganya tau, bahwa dia mengamuk. baru saja Alena akan pergi ke kamar mandi, Alena menghentikan niatnya Ketika melihat sebuah kertas di atas nakas.
‘’Sayangku, putri Daddy tercantik, terima kasih banyak kau tidak meminum lagi obat itu, hari ini pasti berat kan, tidak apa-apa, hari esok pasti lebih baik. Kau belum makan malam, dan Daddy malam ini tidak akan tidur, jadi jam berapa pun kau bangun, turunlah, Daddy akan menemanimu makan.’’ Tulis Jayden dalam kertas itu, Jayden tau apa yang di lakukan Alena di kamar, tentu saja dia melihatnya dari cctv, dan Ketika melihat Alena sudah tertidur, Jayden masuk kemudian memangku putrinya, memindahkannya ke ranjang, lalu membangunkan beberapa pelayan untuk membereskan kamar Alena.
Mata Alena berkaca-kaca Ketika melihat surat yang di tulis oleh ayahnya, dia bergegas pergi ke kamar mandi kemudian berniat menyusul ayahnya dan memeluk sang ayah, karena selama dua bulan inI Alena mungkin hanya beberapa kali memeluk ayah dan ibunya.
Ketika sudh berada di bawah, Alena mencari-cari keberadan ayahnya, hingga tak lama Alena menghentikan langkahnya Ketika melihat ang ayah sedang diri di balkon.
Semenjak Alena kembali bersama mereka, Jayden memang jarang sekali tertidur ketika malam. Dia selalu mengawasi putrinya dari CCTV, termasuk ketika tadi Alena mengamuk. Lelaki itu tidak bisa berbuat apapun, jadi dia hanya bisa melakukan ini untuk putrinya.
Alena maju ke arah sang ayah, kemudian wanita itu memeluk ayahnya dari belakang membuat Jayden yang sedang melamun tersadar.
"Kau pasti lapar, ayo kita makan malam, Daddy juga belum makan, karena Daddy ingin makan denganmu," ucap Jayden, mata Alena berkaca-kaca ketika mendengar ucapan Jayden, dia kembali merasa jahat karena telah membuat ayahnya seperti ini.
"Alena, ayo kembali seperti dulu." Alena membatin, walaupun setelah 2 bulan berlalu Dia tinggal bersama orang tuanya, dia masih keram menjaga jarak dari siapapun. Kini ketika melihat ayahnya seperti ini Alena, mulai berpikir bahwa dia harus kembali seperti dulu, termasuk harus membiasakan diri dengan kehadiran ayah angkatnya.
Dalam sekejap Alena sadar, bahwa dia belum berdamai dengan masa lalu, jadi Dia memutuskan untuk lebih keras melupakan semuanya, dan menjalani harinya seperti dulu sebelum kehidupannya kacau.. dan mungkin jika dia bertemu dengan Darius, dia akan bersikap seperti dulu dengan artian kata, dia akan tetap menyapa lelaki itu jika bertemu tapi tetap dalam keadaan menjauh.
"Hmm, ayo aku lapar," jawab Alena, wanita itu melepaskan pelukannya dari sang ayah, kemudian menarik tangan ayahnya agar merangkul bahunya, membuat mata Jayden kembali berkaca-kaca lalu mereka pun berjalan ke arah meja makan.
.
aku syedihh author blm up lagi/Scowl/