Untuk membalaskan dendam Hansel memilih Aileen menjadi istri.
Dan Aileen yang tidak tahu apa-apa menganggap Hansel sebagai dewa penolongnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BOC BAB 17 - Tamparan Pertama Kali
Menaiki lift Freya turun ke lantai 3, menuju toko baju tempat Hansel menggunakan black card nya.
Sampai disana dia mengedarkan pandangan, mencari ke sisi kiri dan kanan secara rinci. Namun sayang, pria tampan nan rupawan itu tidak terlihat di manapun.
Freya pun mendatangi kasir, memeriksa cctv toko itu beberapa menit lalu dan terus mengamati para pelanggan pria yang datang, tapi dia tidak menemukan prianya.
Senyum di bibir Freya hilang, diganti dengan rasa kecewa.
"Bukan kah ada transaksi atas nama Hansel Braile, lalu kenapa dia tidak terlihat dimanapun?!" tanya Freya pada 2 karyawan kasir toko itu.
Kedua wanita mulai menunduk dan merasa takut, Freya memang dikenal sebagai atasan yang kejam. Dia tidak mau mendengar sedikit pun ucapan semua anak buahnya. Bahkan yang benar bisa jadi salah di mata Freya.
"Benar Nona, ada transaksi atas nama tuan Hansel Braile, tapi_"
"Tapi apa?!"
"Ta-tapi bukan tuan Hansel yang menggunakannya."
Dahi Freya berkerut, dia menuntut penjelasan atas jawaban itu, hingga akhirnya terucap satu nama yang membuatnya meradang.
"Aileen Clarke yang menggunakannya Nona."
"Apa? AILEEN CLARKE?!!" Bentak Freya, sementara kedua karyawan itu hanya mampu menundukkan wajah.
Freya tidak bisa terima ini, bagaimana bisa Aileen memegang kartu pribadi milik Hansel. Bahkan menggunakannya.
Freya mengepalkan tangannya kuat. Freya tahu jika hari ini Aileen akan menemui Hansel dan membatalkan pernikahan Mereka, tapi ternyata apa yang dilakukan Aileen? wanita menjijikan itu malah memanfaatkan Hansel untuk bersenang-seneng.
Kurang ajar, tunggu pembalasanku Aileen! geram Freya.
Wanita cantik berusia 27 tahun ini pun segera pergi dari sana dengan rahangnya yang mengeras.
Dia tidak kembali ke ruang kerjanya di lantai atas melainkan langsung pulang ke rumah utama keluarga Clarke, berniat melaporkan ini pada sang mama.
Freya akan membuat Helda menghukum gadis itu habis-habisan. Menghajar Aileen hingga gadis tidak tahu diri itu babak belur.
"MAMA!" pekik Freya ketika dia baru saja masuk ke dalam rumah, suaranya menggelegar hingga Helda dapat mendengarnya dengan jelas.
"MAMA!" pekik Freya sekali lagi.
Helda yang tengah merasa kesal pun jadi meradang kala mendengar teriakan sang anak.
Wanita paruh baya ini kemudian bangkit dari duduknya di sofa ruang tengah dan menatap tajam kedatangan sang anak sulung.
"Ma_"
"Diamlah! suara mu itu membuat MAMA PUSING!!" bentak Helda, hingga membuat Freya terdiam seketika.
Selama ini Helda tidak pernah membentaknya seperti ini.
"Kenapa mama jadi marah? harusnya aku yang marah!" kesal Freya pula, menatap sang ibu tak kalah tajamnya.
"Apa Mama tau apa yang terjadi? Aileen berbelanja di Mall milik kita mengunakan black card Hansel! Arght!! aku sangat membenci itu!" pekik Freya lagi, dia harus segera menyampaikan kekesalan ini.
Sementara Helda hanya diam, masih belum bisa menerima jika ini semua nyata.
Tentang Aileen dan Hansel.
"Ini semua salah MAMA! kenapa anak tidak tahu diri itu harus keluar di malam pertemuan!" kesal Freya lagi, dia terus membentak sang ibu tanpa memperdulikan wajah Helda yang juga sudah penat.
"Pokoknya aku tidak mau tahu! Mama harus membuat akulah yang jadi pengantin Hansel! AKU!!"
Plak! Helda langsung menampar Freya dengan kuat, tamparan pertama kali yang dia lakukan pada sang anak.
Freya tergugu, diam seribu bahasa dan memegangi pipinya yang perih.
"Lakukan sendiri jika ingin Hansel jadi milikmu, bila perlu gunakan tubuh mu ini!" geram Helda, berucap penuh penekanan.
Dia juga benci, namun tidak bisa berbuat banyak.