NovelToon NovelToon
PLEASE!! CALL ME PAPA ANKA'S

PLEASE!! CALL ME PAPA ANKA'S

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil / Selingkuh / Pengantin Pengganti / Model / Roman-Angst Mafia / Menikah Karena Anak
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: Anisa Nurapiah

Dijebak suami sampah? Di tipu sahabat sendiri? Di buang oleh keluarganya? ya itu semua adalah kehidupan suram Fellora di masa lalu, Tapi ia kini bangkit dengan indentitas baru untuk membalaskan dendam nya.

"Mengapa kita tidak memotongmu menjadi potongan kecil dan memberikannya untuk anjingmu? Hm? Kemudian kita akan lihat seberapa setia anjing lapar yang sebenarnya.
Kamu tidak akan pernah mengerti kehancuran yang kamu lakukan pada seseorang sampai hal yang sama dilakukan padamu."~Fellora

"Gue nggak peduli ayah dari bayi ini,benih yang ditanam di rahim lo ini! Yang pasti gue cuman ingin menjadi ayah untuk bayi ini, meskipun ini bukan darah daging gue,gue akan memperlakukan layaknya anak kandung. Dan gue juga nggak bakalan melarang lo buat deket sama cowok lain! Yang penting gue bisa jadi ayah yang baik buat bayi ini!"
_Farka

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anisa Nurapiah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

its boy?

Saat mereka tiba di rumah sakit, Farka dan Fellora merasa campur aduk. Mereka telah membuat janji dengan Dokter Olive untuk melakukan pemeriksaan USG. Dengan hati yang berdebar, mereka memasuki ruang kandungan.

Fellora diberitahu oleh perawat untuk berbaring dengan nyaman di kursi khusus. Ketegangan terasa di udara saat Dokter Olive mulai mengoleskan gel dingin di perut Fellora. Mata mereka tertuju pada layar monitor yang menjanjikan.

Tak lama kemudian, mereka mendengar suara denyut jantung yang mengalun nyaring. Senyuman pun terukir di wajah Dokter Olive yang penuh kebahagiaan.

"Denyut jantungnya normal, janin dalam keadaan sehat!" ucap Dokter Olive dengan nada yang penuh kepuasan. Namun, ia juga ingin memastikan jenis kelamin bayi yang ada di dalam kandungan Fellora.

Setelah beberapa saat yang terasa seperti waktu yang tak berakhir, Dokter Olive akhirnya mengungkapkan hasilnya dengan nada sedikit kecewa.

"Bayinya masih malu-malu, tidak menunjukkan jenis kelaminnya!" ujarnya dengan sedikit kekecewaan yang terlihat di matanya.

Perasaan kecewa pun menyelimuti Farka. Ia merasa kecewa karena tidak dapat mengetahui jenis kelamin bayi mereka pada saat itu juga. Ia tidak dapat menyembunyikan rasa kecewanya dan bertanya pada Dokter Olive.

"Yah! Masa besok harus kesini lagi?" tanya Farka dengan wajah yang terlihat sedikit kecewa.

Dokter Olive menggelengkan kepalanya pelan, mencoba menawarkan alternatif yang mungkin.

"Tidak perlu khawatir, ada cara lain yang bisa dicoba. Seharusnya Fellora makan es krim terlebih dahulu sebelum proses USG berlangsung. Katanya, makanan manis dapat membantu dalam mengetahui jenis kelamin bayi," ujar Dokter Olive sambil memberikan sedikit senyuman.

Farka dan Fellora saling pandang, mencoba menyerap informasi baru yang diberikan oleh Dokter Olive. Mereka senang mendengar ada harapan baru untuk mengetahui jenis kelamin bayi mereka. Semua pikiran negatif dan kekecewaan pun perlahan-lahan mulai menghilang.

"Yasudah aku kebawah dulu mau beli ice cream!" ucap Farka Seraya sambil menjalani langkah-langkahnya dengan mantap keluar dari ruangan.

Sesampainya di dalam lift, ponselnya berdering dengan panggilan dari seseorang. Farka melirik layar ponselnya yang menampilkan nama Chloe sebagai pemanggil.

Farka mengambil napas dalam-dalam sejenak sebelum akhirnya mengangkat telepon itu.

"Apa?" ucap Farka dengan suara dingin.

"Hai, sayang!! Kapan kamu balik ke Indonesia sih? Persiapan pesta pertunangan kita udah mau selesai nih!" seru Chloe dengan semangat yang membara.

"Pertunangan apa? Gue belum sepakat buat tunangan sama Lo! Udahlah, jangan ganggu!" balas Farka dengan nada tajam, merasa muak dengan wanita di seberang sana.

"Duh, kok gitu sih! Nanti aku nyusul kamu ke Jerman ya!" ucapnya dengan semangat, tanpa tahu bahwa Farka sebenarnya hanya berbohong kepada keluarganya bahwa dia sedang berada di Jerman.

Belum sempat mereka berbicara lebih lanjut, Farka langsung memutuskan panggilan tersebut.

Farka merasa geram dan menggenggam erat ponselnya. Dengan langkah cepat, dia meninggalkan ruangan dan melangkah menuju kantin rumah sakit yang sibuk. Di sana, ia memesan berbagai jenis es krim tanpa ragu.

Dengan bungkusan es krim di tangan, Farka kembali ke lantai atas rumah sakit. Hatinya berdebar saat ia melangkah masuk ke ruangan USG memberikan ice cream Kepada sang istri. Layar monitor menampilkan bayi yang bergerak-gerak , menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan yang sehat. Dan akhirnya, dokter Olive memberikan kabar yang ditunggu-tunggu.

"Selamat,! Bayinya seorang laki-laki!" ucap dokter Olive dengan senyum lebar di wajahnya. Ia menjelaskan betapa pentingnya berhubungan saat usia kandungan sudah tua untuk mempercepat proses persalinan nanti.

Tiba-tiba, wajah Farka memerah dan matanya mulai berkaca-kaca. Perasaan haru yang tak terbendung memenuhi hatinya. Tanpa ragu, dia memeluk Fellora dengan erat, mencium keningnya berkali-kali sambil mengucapkan terima kasih yang tulus.

"Makasih! Fela makasiii sudah berjuang sejauh ini!" Ucapnya yang tak henti-hentinya menitikkan air mata haru.

Fellora merespons pelukan Farka dengan kehangatan, meski ia masih duduk di kursi USG yang empuk. Matanya berkaca-kaca saat menyadari bahwa bayi yang dikandungnya bukanlah seorang putri.

"Seharusnya aku yang berterima kasih, Farka! Tapi... Ini bukan bayi perempuan" ujar Fellora sambil menatap wajah suaminya dengan penuh perasaan.

Farka memegang lembut wajah Fellora dengan kedua tangannya.

"Tak ada yang penting selain kesehatan bayi dan kebahagiaanmu, sayang," katanya sambil mengusap lembut air mata yang mengalir dari mata indah Fellora.

Sementara itu, Tepatnya di Perusahaan RYCKA. Ryzard, pria berjas hitam,kemeja putih, sibuk mengatur beberapa map dan menatanya dengan rapi di dalam lemari.

Jblakk..

Tiba-tiba, pintu terbuka dengan keras, membuatnya terkejut dan sedikit kesal. Ryzard menoleh dan melihat ke arah ambang pintu.Quilera masuk ke dalam ruangan dengan langkah mantap, lalu ia meraih tangan Ryzard dan menariknya agar mereka berhadapan.

Ryzard terbelalak melihat Quilera yang tiba-tiba muncul dan langsung menariknya dengan paksa.

"Kamu sudah sembuh?" Ryzard bertanya, matanya penuh kekhawatiran.

Quilera, sambil terengah-engah karena perasaan campur aduk yang sulit dikendalikan, dengan cepat menyerahkan foto hasil USG dan tes kehamilan kepada Ryzard keatas telapak tangan besar milik lelaki yang belum sah menjadi suaminya tersebut.

Ryzard memandangi foto dan hasil tes tersebut, lalu pandangannya kembali ke wajah Quilera yang tampak putus asa.

"Ka..kamu?" Ryzard berkata dengan suara yang gemetar.

Quilera dengan lembut menepuk dada Ryzard dengan tangan terbuka.

"Semua ini salah kamu!, Kenapa sih kamu nggak bisa nahan hawa nafsu kamu!!!" ucap Quilera dengan lirih, suaranya penuh dengan kesedihan dan kekecewaan.

Ryzard merasa matanya seperti terbakar saat ia memandang Quilera.

"Kenapa salahku? Salah kamu sendiri mau jadi Selingkuhan ku" Ryzard melawan dengan suara yang terdengar penuh dengan keputusasaan.

Quilera merasa dadanya sesak, seolah-olah berat dunia ini menekan dirinya. Ia tidak siap untuk memiliki anak saat ini.

"KARENA KAMU YANG TERUS MEMAKSAKU!" teriak Quilera dengan suara yang penuh emosi, mengagetkan semua orang yang berlalu lalang diluar ruangan berada di sekitar mereka.

Tanpa ragu, Ryzard segera menarik tangan Quilera dengan kasar, memaksanya untuk diam. Ia memaksa Quilera duduk dengan keras di atas kursi yang ada di dekat mereka.

"Diam! Jangan sekali-kali berani berteriak di kantor ini!" bisik Ryzard dengan nada yang penuh ancaman.

Tidak ingin kalah, Quilera menatap mata Ryzard dengan tatapan yang penuh dengan keberanian.

"Jika kamu tidak segera menikahiku, aku akan mengungkapkan semua niat jahatmu ke media!" ancam Quilera dengan suara yang gemetar.

Nafas Ryzard terdengar berat dan bergetar saat ia mencoba menahan emosinya. Dalam kegelapan ruangan yang mencekam, ia dengan cepat berdiri dari kursi, menjauh dari tatapan tajam Quilera.

Dengan gerakan tiba-tiba Ryzard menggebrak meja yang ada di dekatnya. Suara dentingan meja terdengar seperti seruan keputusasaan yang terhempas ke dalam keheningan.

"Baiklah!" teriak Ryzard dengan suara yang penuh keputusasaan.

"Aku akan segera menikahimu!"

...Bersambung...

1
Lolopechka Luftair
semangat thor nanti aku balik lagiii
Lolopechka Luftair
tapi tetap aja itu kann anak kamuu 😭
Lolopechka Luftair
oh iya luar fellora kan lagi hamil 😭
Lolopechka Luftair
eh kok aku mikir ini fellora yaa
Lolopechka Luftair
keren kata katanya ❤
Anisa Nurapiah: aaaaa makaciii banyakk udah mau mampir/Kiss/
total 1 replies
Lolopechka Luftair
sebel ih
Lolopechka Luftair
wkwk parah
Lolopechka Luftair
semangattt
Dian Hardiana
next chapter thort
Dian Hardiana
euihh/Shy//Shame/
Dian Hardiana
author semangat seru banget aku baca
Dian Hardiana
ehh busett laki biadab
Nisa Anisya
astaghfirullah astaghfirullah ya Allah astaghfirullah/Shhh/
Nisa Anisya
/Scream//Chuckle//Chuckle/
Nisa Anisya
ouyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy tumben ga disensor
Nisa Anisya
makkk dia nakal
Nisa Anisya
/Awkward//Scream/
Nisa Anisya
lah terus ngapain kalian nikah?
Nisa Anisya
weh itu salah lo sendiri cok
Nisa Anisya
bisa-bisanya dikira setan 😭😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!