Seorang wanita cantik yang suka dengan kehidupan bebas hingga mendirikan geng motor sendiri. Dengan terpaksa harus masuk ke pesantren akibat pergaulannya yang bebas di ketahui oleh Abahnya yang merupakan Kyai di kompleks perumahan indah.
Di Pesantren Ta'mirul Mukminin wanita cantik ini akan memulai kehidupannya yang baru dan menemukan sosok imam untuknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fii Cholby, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 8
Degh.!
Fifia menajamkan penglihatannya melihat sosok lelaki tampan berpakaian putih, sarung yang ia pakai senada dengan baju koko nya, tak lupa peci yang bertengger di kepalanya menambah kesan tersendiri pada sosok lelaki itu.
"Ada apa ini? Kenapa kalian malam-malam masih di luar?" tanya lelaki itu lembut namun terdengar tegas.
"Eehhh... Anu Ustadz ini nggak ada apa-apa kok, Ustadz. Kita hanya mengobrol biasa. Kenalan sama santri baru" ucap Mila lembut mencari simpatik.
"Iyaa bener kok, Ustadz" sambung Ulya.
Sosok lelaki itu melihat mereka satu persatu. Terakhir netra lelaki itu menatap Fifia yang masih berdiam berdiri. Ia hanya diam saja tanpa bicara sepatah kata pun.
"Apakah kamu santri baru di sini?" tanya lelaki itu pada Fifia.
"I-iyaa" ucap Fifia tiba-tiba merasa gugup.
"Oohh.... Ya udah, kalian kembali ke kamar kalian masing-masing. Sudah larut malam, nggak baik berada di luar kamar seperti ini" ujar lelaki itu yang bernama Ustadz Faridlotul Mustafa yang kerap di panggil dengan sebutan Ustadz Fari.
"Iyaa Ustadz"
Ulya dan Mila pun beranjak dari tempatnya. Saat berpas-pasan dengan Fifia. Mila membisikkan sesuatu. "Ingat.! Urusan kita belum selesai" bisiknya lalu pergi.
"Kalian juga kembali ke kamar. Sudah larut malam" ujar Ustadz Fari.
"Baik Ustadz"
Ustadz Fari pun kemudian pergi.
"Ustadz yang tadi tuh namanya siapa.?" tanya Fifia saat mereka sudah kembali berada di kamar.
"Ustadz Fari, Mbak. Kenapa Mbak? Ganteng yaa? Iyaa lah Mbak. Ustadz Fari itu idola di pesantren ini. Banyak santriwati yang merasa kagum dengannya. Namun Ustadz Fari hanya bersikap biasa saja layaknya orang sederhana. Padahal ilmunya tinggi" ucap Sherly.
"Oohhh.... gitu yaa? Memang terlihat sederhana sih dari apa yang ia pakai tadi"
"Yaa seperti itulah orang yang memiliki ilmu tinggi, Mbak. Lebih suka hidup sederhana, pakaian sederhana. Semua serba sederhana "
"Sudah sudah, mending sekarang tidur. Nanti nggak bisa bangun sholat malam loh" peringat Nayla
"Iyaa, jangan cerita mulu. Sudah jam sepuluh lebih tuh" ucap Yulia menunjuk jam beker yang ada di atas meja.
"Siap Mbak-mbak ku yang sholehah" ujar Sherly
Fifia pun memejamkan matanya berusaha untuk tidur. Ia mencari posisi yang nyaman. Ia masih belum bisa tidur.
"Kenapa susah banget sih tidurnya?" gumam Fifia.
Ia melihat ke bagian bawah dan sampingnya. Teman-temannya sudah tertidur lelap hanya dirinya sendiri yang belum tertidur.
"Aduuuhhh.... Kebelet buang air kecil lagi." Fifia berusaha untuk menahannya. Ia kembali memejamkan matanya. Tapi tetap saja ia tidak bisa tidur sebelum hajad nya tuntas.
"Apa aku ke kamar mandi dulu yaa?" Fifia mengetuk-ngetuk dagunya dengan jemarinya. "Adududuuuhhh.... Udah nggak tahan." Fifia akhirnya turun dari kasur dan keluar dari kamar. Saat ia sudah berada di luar, ia lupa memakai hijabnya.
"Aduuuhhh.... Pakek lupa nggak pake hijab segala lagi" gerutu Fifia kembali ke kamarnya mengambil hijabnya.
Fifia sedikit berlari karena sudah tidak tahan ingin buang air kecil. Kamar mandi santriwati memang berada sedikit jauh dari kamar-kamar santri. Hingga ia pun harus keluar kamar saat untuk membuang hajad nya.
"Aaahhhh.... Lega nyaa...." ucap Fifia setelah selesai menuntaskan hajad nya. Ia pun gegas kembali ke kamarnya. Namun sebelum itu ia tak lupa mengambil air wudhu terlebih dahulu.
Fifia berjalan sendirian sembari bersenandung kecil. Tak sengaja ia seperti mendengar suara samar-samar dari arah belakangnya. Ia pun lantas menoleh ke belakang.
Netranya melebar kala melihat sosok putih tinggi sedang berjalan tak jauh darinya. "Se-seeetttaaaaannnn......" teriak Fifia kencang lalu membalikkan badannya dan berlari sekencang mungkin.
BRAAKKK....
Fifia menutup pintu dengan keras hingga menimbulkan suara nyaring. Sherly, Nayla dan juga Yulia sampai terlonjak kaget.
"Hooossshhh...... Hooossshhh...." Fifia ngos-ngosan, tangannya memegangi dadanya.
"Kamu kenapa Mbak? Nutup pintu kok keras-keras, bikin kita kaget" ucap Sherly
"Iyaa Mbak. Nutup pintu itu bok yaa pelan-pelan. Masuk kamar ucapkan salam" ucap Nayla
"Kenapa kamu ngos-ngosan gitu Mbak?" tanya Yulia
"B-barusan akuu lihat setan" ucap Fifia sembari ngos-ngosan.
"S-setan?" Sherly langsung beranjak pindah ke kasur Nayla.
"Kamu ngapain? Balik lagi ke kasur mu" titah Nayla.
"Aku takut Mbak" ucap Sherly
"Iish... Nggak ada setan. Cepat pindah" ujar Nayla. Sherly dengan terpaksa pindah ke kasurnya kembali.
"Mbak Fia salah lihat kali. Nggak ada setan Mbak" ucap Yulia
"Beneran aku lihat setan. Barusan aku habis dari kamar mandi buang air kecil. Pas mau balik ke sini nggak sengaja lihat setan. Badannya tinggi, pakai kain putih. Apa itu kalau bukan setan?" ucap Fifia
"Hmm bener juga tuh. Pasti itu setan" ucap Sherly membenarkan ucapan Fifia.
"Hush... Udah jangan di bahas lagi. Setan akan takut pada kita kalau iman kita tidak goyah. Jika iman kita goyah setan akan sangat senang mengganggu kita" terang Nayla
"Hmmm... Kita lanjut tidur lagi aja" ucap Yulia yang di angguki oleh semuanya.
Sedangkan seorang lelaki tampan yang mengenakan baju koko putih serta sarung putih itu terlihat heran. Ia memanggil santriwati baru itu untuk memberinya amanah pada Ustadzah Yulia.
"Kenapa gadis itu lari kenceng banget?" Ustadz Fari menggaruk kepalanya yang tak gatal. "Ya sudahlah, besok saja aku nyuruh si Diki untuk menyampaikannya pada Ustadzah Yulia" gumamnya lalu kembali lagi ke kamarnya.
Ustadz Fari baru saja selesai murojo'ah dari masjid. Ia hendak kembali ke kamar namun ia melihat Fifia yang tengah berjalan sendirian sembari bersenandung kecil. Ia teringat akan pesan Umi Zahra. Ia pun berinisiatif hendak menghampirinya dan ingin mengatakan sesuatu agar di sampaikan oleh Ustadzah Yulia.
semangat untuk up date nya